Professional Documents
Culture Documents
Kabinet ini merupakan susunan kabinet keempat yang berhasil dibentuk saat masa demokrasi liberal pada tanggal 30 Juli 1953 yang dipimpin oleh Ali Satroamidjojo dari PNI dan wakilnya Wongsonegoro dari PIR (Partai Indonesia Raya)
No Perdana Menteri 1 2 3 Wakil Perdana Menteri Menteri Luar Negeri Menteri Dalam Negeri
Jabatan
4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Menteri Perdagangan
Menteri Keuangan Menteri Pertahanan Menteri Kehakiman Menteri Penerangan Menteri Perhubungan Menteri Muda Perhubungan Menteri Pekerjaan Umum Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Menteri Perburuhan Menteri Pertanian Menteri Agama Menteri Kesehatan Menteri Sosial
Iskak Tjokrohadisurjo
Ong Eng Die Iwa Kusumasumantri Djody Gondokusumo FL Tobing Abikusno Tjokrosujoso A. Be. De Rozari Rooseno Mohammad Yamin Sutan Muchtar Abidin Sadjarwo Masjkur FL Tobing Pandji Suroso Sudibjo (Urusan Kesejahteraan Umum) Mohammad Hanafiah (Urusan Agraria)
17
Menteri Negara
1) 2) 3) 4) 5)
Menumpas pemberontakan DI/TII di berbagai daerah Melaksanakan pemilihan umum Memperjuangkan kembalinya Irian Barat kepada RI Menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika Pelaksanaan politik bebas-aktif dan peninjauan kembali persetujuan KMB
Kabinet Ali-Wongsonegoro berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika Persiapan Pemilihan Umum untuk memilih anggota parlemen yang akan diselenggarakan pada 29 September 1955.
Menghadapi masalah keamanan di daerah yang belum juga dapat terselesaikan, seperti DI/TII di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh Perselisihan pendapat anatara TNI-AD dan pemerintah tentang tata cara pengangkatan Kepala Staf TNI-AD Keadaan ekonomi yang semakin memburuk, maraknya korupsi, dan inflasi yang menunjukkan gejala membahayakan
Memudarnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah Munculnya konflik antara PNI dan NU yang menyebabkkan, NU memutuskan untuk menarik kembali menterimentrinya pada tanggal 20 Juli 1955 yang diikuti oleh partai lainnya
Kabinet Ali Sastroamidjojo I akhirnya jatuh pada bulan Juli 1955 dalam usia 2 tahun (usia terpanjang) NU menarik dukungan dan menterinya dari kabinet sehingga keretakan dalam kabinetnya inilah yang memaksa Ali harus mengembalikan mandatnya pada presiden