You are on page 1of 11

IPv4 Address Struktur dan Tipenya

Pv4 addressing digunakan untuk menetapkan alamat logis untuk perangkat fisik. Misalnya, ada dua perangkat dalam jaringan Ethernet dapat bertukar informasi karena masing-masing memiliki network interface dengan alamat Ethernet unik yang ada di jaringan fisik Ethernet. Jika perangkat A ingin mengirim informasi ke perangkat B, perangkat A perlu mengetahui alamat Ethernet dari perangkat B. Protokol seperti Microsoft NetBIOS mensyaratkan bahwa setiap perangkat mengumumkan (broadcast) alamatnya sehingga perangkat lain dapat mengetahuinya. IP menggunakan suatu proses yang disebut Address Resolution Protocol (ARP). Dalam kasus diatas, alamat hardware dapat digunakan pada jaringan fisik lokal. Jika perangkat B pada jaringan Ethernet ingin mengirim informasi ke perangkat C pada jaringan token ring, mereka tidak dapat berkomunikasi secara langsung karena berada pada jaringan fisik yang berbeda. Untuk mengatasi masalah pengalamatan perangkat A dan B, kita menggunakan protokol yang lebih tinggi seperti IPv4. IPv4 memungkinkan untuk menetapkan alamat logis untuk perangkat fisik. Tidak peduli metode komunikasi apa yang digunakan, kita bisa mengidentifikasi perangkat dengan alamat logis unik yang dapat diterjemahkan ke alamat fisik untuk transfer informasi. Pengalamatan kelas IPv4 Alamat IPv4 ditetapkan dengan panjang empat oktet (32 bit). Alamat IPv4 dimulai dengan nomor jaringan (network number), diikuti oleh alamat host (host address). Ada tiga kelas atau format alamat IPv4, yaitu : 1. Kelas A: urutan bit tertinggi adalah nol, 7 bit berikutnya adalah jaringan (network), dan 24 bit terakhir adalah alamat host. 2. Kelas B: urutan dua bit tertinggi adalah satu-nol, 14 bit berikutnya adalah jaringan, dan 16 bit terakhir adalah alamat host. 3. Kelas C: urutan tiga bit tertinggi adalah satu-nol-satu, 21 bit berikutnya adalah jaringan, dan 8 bit terakhir adalah alamat host. Alamat IPv4 dinotasikan dengan desimal bertitik (dotted decimal). Sebagai contoh, alamat 32 bit terkihat seperti ini dalam biner: 011111101000100000000001001011 11 Agar mudah dibaca, kita buat kelompok 8 bit dari alamat 32 bit di atas: 01111110 10001000 00000001 00101111 Akhirnya, kita mengkonversikan setiap 8 bit dari alamat IPv4 ke desimal dan dipisahkan dengan dot :
1

126.136.1.47 Definisi Network Network atau jaringan adalah sekelompok perangkat komputasi yang terhubung bersamasama oleh beberapa media telekomunikasi. Dari sudut pandang addressing, semua komputer dalam jaringan berada dibawah administrasi dari organisasi yang sama. Jika kita ingin mengirim informasi ke komputer, kita dapat mengidentifikasi komputer berdasarkan alamat IP-nya. IP network dapat menemukan sumber daya dengan mencari alamat jaringannya (network address). Berdasarkan kelasnya, struktur alamat network IPv4 dibagi tiga kelas, yaitu alamat network kelas A, kelas B, dan kelas C. Struktur Alamat Kelas A Pengelompokan alamat terbesar adalah alamat kelas A. Alamat network kelas A dapat diidentifikasikan oleh pola bit unik di alamat 32 bit. 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh Pada bahasan sebelumnya, kita melihat representasi/pewakilan alamat 32 bit dari kelas A. 8 bit pertama dari kelas alamat A menunjukan nomor jaringan (network number). 24 bit sisanya dapat dimodifikasi oleh pengguna alamat jaringan untuk mewakili alamat lokal (host) yang ditemukan pada perangkatnya. Dalam gambar di atas, n menunjukan nomor bit jaringan di alamatnya. h merupakan nomor alamat host (host address number). Seperti yang kita lihat, bit pertama alamat jaringan kelas A adalah nol. Dengan bit pertama alamat kelas A adalah nol, nomor jaringan kelas A dimulai dari 1 sampai dengan 127. Dengan 24 bit alamat host yang diberikan, jumlah total alamat dalam kelas jaringan adalah 2^24 atau 16,777,216. Setiapa administrator jaringan yang menerima jaringan kelas A dapat mendukung 16 juta host. Tetapi ingat, hanya ada 127 alamat kelas A yang mungkin, sehingga hanya 127 jaringan besar yang mungkin. Contoh nomor jaringan kelas A : 10.0.0.0 44.0.0.0 101.0.0.0 Perhatikan bahwa nomor alamat jaringan kelas A bekisar antara 1.0.0.0 dan 126.0.0.0, karena alamat 127.0.0.0 dipakai untuk local host. Struktur Alamat Kelas B

Pengelompokan alamat berikutnya adalah alamat jaringan kelas B. Alamat jaringan kelas B dapat diidentifikasi oleh pola bit unik di alamat 32 bit. 10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh Pada gambar diatas, kita melihat representasi alamat kelas B. 16 bit pertama alamat kelas B menunjukan nomor jaringan (network number). 16 bit sisanya dapat dimodifikasi oleh pengguna alamat jaringan untuk mewakili alamat host. Sebuah alamat kelas B diidentifikasikan oleh satu-nol dalam dua bit pertama. Dengan dua bit pertama alamat kelas B adalah satu-nol, nomor jaringan kelas B dimulai dari 128 sampai dengan 191. Angka desimal kedua di alamat kelas B juga bagian dari nomor jaringan. Dengan 16 bit alamat host yang diberikan, jumlah total alamat dalam kelas jaringan adalah 2^16 atau 65,536 alamat. Jumlah jaringan kelas B yang tersedia adalah 16,384. Contoh nomor jaringan kelas B : 137.55.0.0 129.33.0.0 190.254.0.0 150.0.0.0 168.30.0.0 Perhatikan bahwa nomor alamat jaringan kelas A bekisar antara 128.0.0.0 dan 191.255.0.0. Ingat bahwa dua desimal pertama adalah nomor jaringan (network number) yang panjangnya 16 bit. Struktur Alamat Kelas C Pengelompokan berikutnya adalah kelompok alamat kelas C. Kelas C jaringan alamat dapat diidentifikasi oleh pola bit unik di alamat 32-bit. 110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh Pada gambar diatas, kita melihat representasi 32-bit dari alamat kelas C. 24 bit pertama dari alamat kelas C menunjukkan nomor jaringan. The 8 bit sisanya dapat dimodifikasi oleh pengguna alamat jaringan untuk mewakili alamat yang ditemukan sebagai host. Kelas C alamat diidentifikasi oleh 110 dalam tiga bit pertama. Dengan tiga bit pertama dari alamat C kelas yang berisi 110, kelas C nomor jaringan dimulai pada 192 dan berakhir pada 223. Para desimal bertitik kedua dan ketiga dalam alamat kelas C juga merupakan bagian dari nomor jaringan. 8 bit alamat host yang diberikan memungkinkan setiap jaringan kelas C mengandung 28 atau 256 alamat. Jumlah jaringan kelas C yang tersedia adalah 2.097.152.
3

Contoh nomor jaringan kelas C: 204.238.7.0 192.153.186.0 199.0.44.0 191.0.0.0 222.222.31.0 Perhatikan bahwa nomor jaringan berkisar antara 192.0.0.0 dan 223.255.255.0. Dan ingat bahwa tiga angka pertama desimal bertitik termasuk dalam nomor jaringan karena nomor jaringan dalam alamat kelas C panjangnya 24 bit. Alamat Broadcast Alamat broadcast merupakan merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one to everyone. Alamat broadcast IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data satu-untuk semua. Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber. Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, allsubnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-FF-FF-FFFF. 1. Network Broadcast Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat network broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast. 2. Subnet broadcast

Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paketpaket yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast. Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas alamat IP. 3. All-subnets-directed broadcast Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam semua subnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed broadcast untuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255. Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan. Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan. 4. Limited broadcast Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya. Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router
5

IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast. Alamat Multicast Alamat multicast merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many. Alamat IP Multicast (multicast IP address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi listening terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam subnet lokal. Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA Alamat IP lainnya Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke internet, semua alamat IP dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi). 1. Alamat Publik (Public Address) Alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet. Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan internet. 2. Alamat Privat (Private Address)
6

Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap internet. Karena perkembangan internet yang sangat amat pesat, organisasiorganisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global. Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator) yang terhubung secara langsung ke internet. Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut: 10.0.0.0/8 172.16.0.0/12 192.168.0.0/16 10.0.0.0/8 Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Private network 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. a. 172.16.0.0/12 Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang
7

memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254. b. 192.168.0.0/16 Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat private network 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254. c. 169.254.0.0/16 Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)). Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan internet yang sangat pesat. Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke internet. Format Paket IPv4 Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah datagram IP terdiri atas header IP dan muatan IP (payload). Header IP menyediakan dukungan untuk memetakan jaringan (routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan datagram IP, dukungan fragmentasi, dan juga IP Options. Sedangkan payload IP berisi informasi yang dikirimkan. Payload IP memiliki ukuran bervariasi, berkisar dari 8 byte hingga 65515 byte. Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan, datagram IP akan dibungkus (encapsulation) dengan header protokol lapisan antarmuka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat sebuah frame jaringan. Setiap datagram terdiri dari beberapa field yang memiliki

fungsi tersendiri dan memiliki informasi yang berbeda beda. Pada gambar di bawah ini . dapat dilihat struktur dari paket IPv4.

Header IP terdiri atas beberapa field sebagai berikut: 1. Version. Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang digunakan 2. Internet Header Length. Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header IP. 3. Type of Service. Field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah datagram IP. 4. Total Length. Merupakan panjang total dari datagram IP, yang mencakup header IP dan muatannya. 5. Identification. Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah paket IP tertentu yang akan difragmentasi. 6. Flags. Berisi dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi atau tidak. Bit 0 = reserved, diisi 0. Bit 1 = bila 0 bisa difragmentasi, bila 1 tidak dapat difragmentasi. Bit 1 = bila 0 fragmentasi berakhir, bila 1 ada fragmentasi lagi. 7. Fragment Offset. Digunakan untuk mengidentifikasikan offset di mana fragmen yang bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan IP yang belum dipecah. 8. Time to Live. Digunakan untuk mengidentifikasikan berapa banyak saluran jaringan di mana sebuah datagram IP dapat berjalan-jalan sebelum sebuah router mengabaikan datagram tersebut. 9. Protocol. Digunakan untuk mengidentifikasikan jenis protokol lapisan yang lebih tinggi yang dikandung oleh muatan IP.

10. Header Checksum. Field ini berguna hanya untuk melakukan pengecekan integritas terhadap header IP. 11. Source IP Address. Mengandung alamat IP dari sumber host yang mengirimkan datagram IP tersebut. 12. Destination IP Address. Mengandung alamat IP tujuan ke mana datagram IP tersebut akan disampaikan. REFERENSI http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=397:internetprotocol-version-4-ipv4&catid=10:jaringan&Itemid=14 : diakses pada tanggal 3 September 2012 http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Internet_Protocol : diakses pada tanggal 3 September 2012 Wegner, J.D, Robert Rockell. 2000. IP Addressing and Subnetting, Including IPv6. Syngress Media

10

IP
INTERNET PROTOCOL

FIQIH MULYO N

SYAIFUDDIN LAZUARDI P

TKJ 3B

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

You might also like