You are on page 1of 14

MAKALAH PATOFISIOLOGI LEUKEMIA AKUT

OLEH KELOMPOK 6 ASMIRAWATI.N IRGAM KAIMUDIN SAMSURIANI ASNI LAMINSI WULANDARI R DEWON WAIBAGU P200901129 P200901141 P200901174 P200901130 P200901181 P200901134

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA KENDARI 2010

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, sehingga kita masih di beri kesehatan dan kesempatan guna menyelesaikan makalah yang berjudul LEUKIMIA AKUT tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini kami mengambil pembahasan dari beberapa referensi yang kami dapat sehingga apabila ditinjau dari segi materi atau penyajiannya, tentu masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari teman mahasiswa maupun dosen yang bersangkutan demi kesempurnaan makalah ini. Demikianlah kami ucapkan terima kasih, kepada dosen yang bersangkutan semoga Tuhan membalas semua jasa jasanya amin.

Kendari, April 2010 Penu lis

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR.......................................................................................................I DAFTAR ISI ....................................................................................................................II BAB I. PENDAHULUAN 1.1. 1.2. 1.3. Latar Rumusan Tujuan Belakang1 Masalah...2 Makalah..2 BAB II. PEMBAHASAN 2.1. Pengertian leukemia akut3 2.2. Gejalah-gejalah leukemia akut...4 2.3. Penyebab leukemia akut5 2.4. Pengobatan leukimia akut...7 BAB III. PENUTUP 3.1. Kesimpulan 8 3.2. Saran...9 DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Darah manusia terdiri dari cairan yang disebut sebagai plasma darah, dan tiga kelompok sel darah. Kelompok sel darah itu dibedakan menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping darah. Sel darah putih atau leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap infeksi atau serangan penyakit lainnya. Sel darah merah atau eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh, dan membawa karbon dioksida dari jaringan tubuh kembali ke paru-paru.? Keping-keping darah atau trombosit sangat berperan dalam proses pembekuan darah. Ketika terjadi leukemia, tubuh akan memproduksi sel-sel darah yang abnormal dan dalam jumlah yang besar. Pada leukemia, sel darah yang abnormal tersebut adalah kelompok sel darah putih. Sel-sel darah yang terkena leukemia akan sangat berbeda dengan sel darah normal, dan tidak mampu berfungsi seperti layaknya sel darah normal. Penyebab leukemia sejauh ini belum diketahui. Namun banyak penelitian yang dilakukan untuk memecahkan masalah ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa leukemia lebih sering menyerang kaum pria dibandingkan kaum wanita, dan juga pada kelompok orang kulit putih dibandingkan dengan orang kulit hitam. Namun sampai saat ini belum diketahui mengapa hal tersebut dapat terjadi. Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel

darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan be-reproduksi kembali.

1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah kami ini adalah : 1. Mengetahui definisi leukemia akut ? 2. Bagaimana mengetahui gejalah-gejalah leukemia akut ? 3. Apa Penyebab leukemia akut ? 4. Bagaimana pengebatan leukemia akut ?

1.3. Tujuan makalah Adapun tujuan dari makalah kami ini adalah : 1. Untuk mengetahui definisi leukemia akut 2. Untuk mengetahui gejalah-gejalah leukemia akut 3. Untuk mengetahui Penyebab leukemia akut 4. Untuk mengetahui bagaimana pengebatan leukemia akut

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian leukemia akut Leukemia akut merupakan kanaker yangmenyebar dengan cepat dfi dalam darah dan sumsum tulang. Karena yang asli leukemia sel, sumsum tulang yang memproduksi berbagai blasts, atau belum, nonfungsional sel. Dibawah keadaan sehat, sel-sel ini akan berkembang menjadi sel-sel darah putih yang memerangi infeksi, sel darah merah membawah oksigen ke seluruh tubuh, atau platelets untuk membantu clotting. Namun pada orang yang AML, blasts ini tidak mengalami perkembangan norman dan menghambat produksi sel-sel baru. Akut Lymphocvtic leukemia (ALL) adalah kangker yang mirip dengan leukemia akut inyelogenous kecuali, daripada mempengarui semua jenis sel, di mulai di lymphocytes.Lymphocytes adalah sel darah putih yang mempertahankan tubuh terhadap inveksi. Sumsum tulang yang membuat sel belum banyak di kenal sebagai blasts, pada orang yang sehat akan menjadi lymphocytes.pada orang yang menggalami leukimia akut sel darah merah menjadi sel darah putih. Sel-sel yang abnormal kemudian menggambil tempat di benak biasanya di khususkan untuk sehat sel, dan menghambat pencipta sel;-sel baru..Proses ini dapat mengakibatkan pengurangan sel darah putih yang mengarah ke system kekebalan menjadi lemah. Leukemia diklasifikasikan berdasarkan jenis sel Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik. Sedangkan leukemia yang mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, disebut leukemia mielositik.Dari klasifikasi ini, maka Leukemia dibagi menjadi empat type sebutan;

o sering

Leukemia limfositik akut (LLA). Merupakan tipe leukemia paling terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang

terutama telah berumur 65 tahun atau lebih. o akut. o Leukemia limfositik kronis (LLK). Hal ini sering diderita oleh Leukemia mielositik akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada

dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik

orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak o Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang

dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.

2.2. Gejalah-gejalah leukemia akut Tanda dan Gejala Penyakit Leukemia Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh). 2. Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku d gejalah-gejalah leukemia akut arah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).

3.

Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.

4. .Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih. 5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia. 6. Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan. 7. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.

2.3. Penyebab leukemia akut

Penyebab Penyakit Leukemia Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia. 1. Radiasi. Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus Leukemia bahwa Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Penerita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia, Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai hubungan antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang mendukung: 1. Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia 2. Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia 3. Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang 2. Leukemogenik. Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia inustri seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi. 3. Herediter. Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal. 4. Virus. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa. Ada juga faktor diduga menjadi penyebab leukemia akut , antara lain : 1..Genetik(keturunan) Adanya Penyimpangan Kromosom Insidensi leukemia meningkat pada penderita kelainan kongenital, diantaranya pada sindroma Down, sindroma

Bloom, Fanconis Anemia, sindroma Wiskott-Aldrich, sindroma Ellis van Creveld, sindroma Kleinfelter, D-Trisomy sindrome, sindroma von Reckinghausen, dan neurofibromatosis (Wiernik, 1985; Wilson, 1991). Kelainan-kelainan kongenital ini dikaitkan erat dengan adanya perubahan informasi gen, misal pada kromosom 21 atau C-group Trisomy, atau pola kromosom yang tidak stabil, seperti pada aneuploidy. Saudara kandung Dilaporkan adanya resiko leukemia akut yang tinggi pada kembar identik dimana kasus-kasus leukemia akut terjadi pada tahun pertama kelahiran. Hal ini berlaku juga pada keluarga dengan insidensi leukemia yang sangat tinggi (Wiernik,1985). 2. Faktor Lingkungan Beberapa faktor lingkungan di ketahui dapat menyebabkan kerusakan kromosom dapatan, misal : radiasi, bahan kimia, dan obat-obatan yang dihubungkan dengan insiden yang meningkat pada leukemia akut, khususnya ANLL (Wiernik,1985; Wilson, 1991).

2.4. Pengobatan leukimia akut Penanganan dan Pengobatan Leukemia Penanganan kasus penyakit Leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Secara garis besar penanganan dan pengobatan Leukemia bisa dilakukan dengan cara single ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini: 1. Chemotherapy/intrathecal medications 2. Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan 3. Transplantasi bone marrow (sumsum tulang) 4. Pemberian obat-obatan tablet dan suntik 5. Transfusi sel darah merah atau platelet.

Sistem Therapi yang sering digunakan dalam menangani penderita leukemia adalah kombinasi antara Chemotherapy (kemoterapi) dan pemberian obat-obatan yang berfokus pada pemberhentian produksi sel darah putih yang abnormal dalam bone marrow. Selanjutnya adalah penanganan terhadap beberapa gejala dan tanda yang telah ditampakkan oleh tubuh penderita dengan monitor yang komprehensive.

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari makalah kami ini yaitu Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna yang muncul dari perbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel darah yang tidak terkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja dengan baik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi. Leukemia dibagi menjadi empat type yaitu ; 1. Leukemia limfositik akut (LLA). 2. Leukemia mielositik akut (LMA). 3. Leukemia mielositik akut (LMA). 4. Leukemia mielositik kronis (LMK) 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Gejalah-gejalah leukemia akut antara lain :

Anemia. Perdarahan. Terserang Infeksi. .Nyeri Tulang dan Persendian Nyeri Perut. Pembengkakan Kelenjar Lympa. Kesulitan Bernafas (Dyspnea).

Factor yang mempengarui timbulnya leukemia

1. Radiasi. Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia 1) Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia 2) Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang 2. Leukemogenik. 3. Herediter.. 4. Virus. 2.1.Saran Adapun saran dari makalah kami ini adalah agar mahasiswa dapat mengambil ilmu yang ada dalam makalah ini yang berjudul LEUKIMIA AKUTagar dapat menambah ilmu pengetahuan yang di miliki.

DAFTAR PUSTAKA

http://dhiansyah.multiply.com/journal/item/1/Mengenal_Penyakit_Leukemia http://id.shvoong.com/medicine-and-health/otolaryngology/1916583-leukemia akut/ http://www.scribd.com/upload/upload_new?from=topbar_non_docview http://makalah-kesehatan-online.blogspot.com/2009/11/penyakit-leukemia-kankerdarah-akut-dan.html Robbins,1994. Dasar Patologi Penyakit. Jakarta. Hal 406-407

You might also like