You are on page 1of 6

Sesungguhnya sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat untuk orang lain. Muhammad Saw.

Makelar Rezeki

32

33

Ciptakan Kepakan Sayap Anda

Yes! Inilah calon istriku dan pasti ibuku setuju, seru pemuda itu yakin. Ketika saatnya tiba, dengan mantap pemuda ini memperkenalkan calon istrinya kepada kedua orangtuanya. Ia ingin minta restu dan persetujuan dari ayah dan ibunya. Ibunya tampak senang. Namun, sang ayah kelihatannya punya pendapat berbeda. Nak, ayah sudah berpengalaman hidup dengan perempuan seperti itu. Kau akan menderita dan menyesal, Nak, ucapnya setengah berbisik, sambil mengusap air mata yang menggenang di pipinya.

Bagian 2 GARDU ENERGI: MAKELAR REZEKI

Makelar Rezeki

34

35

Gardu Energi: Makelar Rezeki

Saat melakukan sebuah kepakan sayap kupu-kupu, seberapa besar Anda ingin kepakan itu memberi dampak bagi diri dan lingkungan Anda? Sudah bersusah payah mengeluarkan energi, tetapi hasilnya masih begini-begini saja. Kepakan saya masih kalah, Mas, dengan kepakan sayap orang-orang yang berbuat zalim di negeri ini, ujar seorang teman. Sama dengan teman saya ini, Anda tentu ingin memiliki kepakan energi yang memiliki kekuatan yang lebih besar, agar bisa membuat perubahan yang berarti bagi hidup Anda, bukan? Mari, saya buatkan perumpamaannya. Pernahkah Anda melihat gardu listrik dekat rumah Anda? Gardu listrik itu memiliki kemampuan untuk menyalurkan energi listrik ke beberapa ratus rumah di sekitarnya. Dari manakah gardu listrik itu mengambil sumber energinya? Sumber energi itu diambil dari pembangkit listrik yang lebih besar kekuatannya. Pembangkit listrik itulah yang menyalurkan aliran-aliran listrik yang besar kepada setiap gardu-gardu dan kemudian dari gardu-gardu tersebut setiap rumah mendapatkan energi listrik yang cukup digunakan untuk berbagai keperluan. Dalam hidup kita, Tuhan adalah Sang Sumber Energi. EnergiNya tidak memiliki stigma dan prasangka buruk terhadap manusia. Semua akan dibagikan sebanyak yang manusia inginkan dan semampu mereka menampungnya. Tidak ada anak emas. Seorang nabi mendapat curahan lebih banyak energi-Nya karena mereka sanggup menerimanya. Seandainya seluruh makhluk di alam semesta ini berlomba mendapatkan curahan energi-Nya, energi itu tidak akan pernah habis, bahkan tidak akan berkurang sedikit pun.

Tuhan akan terus-menerus menjadi sumber energi yang melimpah tiada henti. Menyalurkan berbagai bentuk energi positif kepada hamba-Nya. Hanya saja, sumber energi positif itu disalurkan melalui proses, yakni melalui gardu-gardu perantara agar kita sanggup menerimanya. Gardu-gardu perantara itu adalah kita, manusia yang mendiami bumi ini. Bagi manusia yang ingin mendapatkan energi sebanyak mungkin dari Tuhan, jadilah gardu energi. Semakin besar gardu energi yang kita siapkan, semakin banyak energi yang bisa kita salurkan kepada orang lain. Dan yang pasti, semakin besar gardu energi kita, semakin dekat kita kepada Sang Maha Pencipta. Salah satu contoh gardu energi dunia saat ini adalah M. Yunus. Dia seorang dosen di Bangladesh. Terdorong oleh keprihatinannya dengan kemiskinan di Bangladesh, M. Yunus memberikan pinjaman 20 sen untuk menolong seorang ibu melepaskan diri dari utang rentenir. Ternyata, ibu yang bernama Sophia Begum itu lancar mengembalikan pinjaman senilai 20 sen dari M. Yunus. M. Yunus kemudian memberikan pinjaman untuk 42 orang berikutnya dengan uang sejumlah $27. Keinginan M. Yunus hanya satu, yakni agar orang-orang miskin yang dia tolong bisa berdikari memulai usaha tanpa meminjam uang dari rentenir. Dengan modal kepercayaan, M. Yunus terus berjuang walaupun orang lain melihatnya sebagai proyek mustahil. Orangorang di sekitar M. Yunus terus mengatakan, Orang miskin itu tidak bankable. Tidak sanggup menggembalikan pinjaman. Jangan berurusan dengan mereka. Namun, M. Yunus tak berhenti memberikan pinjaman bagi mereka yang memerlukan.

Makelar Rezeki

36

37

Gardu Energi: Makelar Rezeki

Mulai dari satu desa, dua desa, sepuluh, lima puluh, hingga seratus desa. Yunus kemudian mulai berpikir untuk menampung lebih banyak orang yang ia tolong dengan mendirikan bank. Walaupun bernama bank, lembaga itu tetap dengan tujuan yang sama, yaitu memberikan pinjaman modal bagi golongan menengah ke bawah yang ingin mengubah hidupnya. Maka, berdirilah Grameen Bank. Hanya bermodal awal 20 sen, M. Yunus kini telah memberikan pinjaman di 46.000 desa. Grameen Bank memiliki 1.267 cabang. Bank orang miskin itu mampu menyerap 12.000 pekerja lebih. Grameen Bank telah memberikan total pinjaman Rp450 triliun. Pinjaman yang diberikan berkisar antara Rp120 ribu sampai Rp150 ribu per orang. Orang-orang miskin yang disebut tidak bankable tadi, juga para pengemis, bisa

meminjam ke Grameen Bank. Bank untuk orang miskin itu telah menyelamatkan jutaan orang dari jeratan rentenir. Gardu energi M. Yunus semakin membesar dan meningkat karena semakin banyak orang yang mampu memetik manfaat dari kegiatannya. M. Yunus telah membuktikan bahwa dengan 20 sen, ia mampu menjadi Gardu Energi dunia. Kepakan sayap M. Yunus yang semula hanya ada di daerah Chittagong, kemudian menyebar ke Bangladesh, bahkan kini menyebar ke 100 negara lebih. Cerita M. Yunus ini selalu menginspirasi saya untuk berusaha menjadi gardu energi yang bisa Tuhan jadikan perantara pembawa manfaat bagi yang lainnya. Banyak jalan menuju Roma. Banyak cara untuk bisa menjadi gardu energi dunia. Salah satu pintu gardu energi yang saya pilih adalah melalui MAKELAR REZEKI. Kata makelar itu bermakna perantara bagi terdistribusinya energi ke tempat-tempat yang tepat. Makelar juga bisa diartikan sebagai penghubung agar energi yang satu dengan yang lainnya tersambung menjadi satu kekuatan yang lebih besar. Makelar di sini saya artikan sebagai orang yang mempertemukan kekuatan dengan kekuatan sehingga menjadi kekuatan yang lebih dahsyat. Bisa juga orang yang mempertemukan antara masalah dengan masalah sehingga ditemukan solusi yang saling menguntungkan. Atau bisa juga mempertemukan kekuatan dan kelemahan sehingga lahirlah energi baru yang lebih positif. Rezeki itu tidak selalu berwujud materi ataupun harta saja. Saya membagi jenis rezeki dalam 4 bagian, yaitu Harta, Tahta, Kata, dan Cinta (4-ta). Agar kehidupan semakin dinamis, 4-ta ini tidak boleh berhenti. Ia harus terus mengalir dan terdistribusi.

M. Yunus saat memperoleh penghargaan Nobel

Makelar Rezeki

38

39

Gardu Energi: Makelar Rezeki

Ibarat Danau Galilea dan Laut Mati. Dua tempat ini menjadi contoh keajaiban alam yang ada di dunia. Kedua tempat tersebut, walaupun berbedayang satu danau dan satunya lagi lautternyata juga memiliki kesamaan. Persamaannya adalah keduanya mendapat air dari sumber yang sama, yaitu Sungai Yordan. Tapi kedua tempat itu memiliki perbedaan penting yang dapat menjadi pelajaran bagi kita. Danau Galilea sangat indah, di sekelilingnya tumbuh berbagai macam tanaman dan banyak orang yang betah tinggal di tempat itu. Di dalam danau itu juga terdapat banyak jenis ikan dan hewan air yang hidup dan berkembang biak. Sebaliknya, Laut Mati adalah tempat yang tidak bisa ditempati. Tidak ada tumbuhan atau spesies yang dapat hidup di dalam maupun di sekeliling Laut Mati karena kadar garamnya yang sangat tinggi. Bukan itu saja, Laut Mati juga memiliki bau yang sangat tidak sedap. Mengapa keduanya bisa sangat berbeda? Bukankah sumber airnya sama? Rupanya, itu dikarenakan setiap air yang mengalir ke Laut Mati tidak pernah keluar lagi. Sedangkan Danau Galilea selalu meneruskan air yang diterimanya dari Sungai Yordan ke danau lain yang juga memanfaatkannya. Danau Galilea menjalankan prinsip menerima dan memberi. Begitupun seharusnya kita. Sebagai manusia jangan hanya bisa menerima, kita juga harus memberi yang kita punya kepada yang membutuhkannya. Atau kita menjadi perantara agar 4-ta yang ada di dunia ini terus mengalir. Apabila Anda ingin terus merasa bahagia dan kehadiran Anda memberi aroma wangi sehingga orang-orang di sekitar Anda

menjadi betah bersama Anda, jika Anda menerima sesuatu, gunakan konsep terima kasih: setiap yang Anda terima, kemudian dikasih-kasih. Apa yang Anda terima dalam hidup bukan hanya berbentuk harta, boleh jadi tahta, kata, dan cinta. Begitu Anda memiliki kelebihan dalam bentuk apa pun, segeralah alirkan dan bagikan kepada orang-orang yang sangat membutuhkan. Dengan cara seperti itu, hidup Anda akan semakin tenang, bahagia, bahkan memiliki martabat yang terhormat di tengah-tengah masyarakat. Bukan hanya itu, semerbak wangi Anda pun akan tetap tercium, bahkan ketika Anda sudah tidak lagi ada di dunia ini. Jadilah gardu energi yang terus membesar dan tidak statis. Salah satu cara yang sangat memungkinkan adalah dengan menjadi makelar rezeki. Yang Anda alirkan bukan hanya milik Anda, tetapi juga milik orang-orang di sekitar Anda. Bukan hanya mengalirkan, Anda juga mempertemukan berbagai potensi yang ada. Bahkan yang lebih hebat, Anda bisa mempertemukan pihak-pihak yang punya masalah untuk menemukan solusi bersama. Lebih dari itu, Anda mampu mengubah yang semula tersumbat menjadi mengalir ke segala arah. Keren kan, jadi makelar rezeki? Orang-orang yang menjadi objek makelar rezeki adalah orang yang mempunyai masalah sama, namun dari dua sisi yang saling melengkapi, seperti sebuah wadah toples dan penutupnya. Menjadi makelar rezeki adalah jalan untuk menjadi agen perubahan yang bisa dilakukan oleh siapa pun dan sekecil apa pun bentuknya. Dasar pemikiran saya ini sederhana. Dalam hidup, Tuhan sebenarnya telah menetapkan rezeki bagi kita. Saat kita masih dalam kandungan, Tuhan memberikan

Makelar Rezeki

40

41

Gardu Energi: Makelar Rezeki

rezeki makanan lewat kandungan ibu kita. Kandungan itu tiba-tiba berfungsi untuk mengalirkan nutrisi ke dalam tubuh kita melalui plasenta. Setelah lahir pun, air susu yang dulunya tidak pernah ada, tiba-tiba keluar untuk kita minum. Namun, rezeki yang diberikan Tuhan kepada kita selalu lewat perantaraperantara dengan mengikuti aturan keseimbangan hukum alam dan sistem distribusi rezeki. Makelar rezeki ini dalam bahasa yang dipergunakan oleh Malcolm Goldwell adalah konektor. Menurutnya, dalam skala yang lebih besar, seorang konektor memiliki peran penting bagi adanya sebuah transformasi atau perubahan. Konektor menjadi salah satu jalan untuk meraih kesuksesan hidup. Banyak orang ingin sukses, tetapi cara memperolehnya tidak mencerminkan orang yang ingin sukses. Apa cirinya? Orang ini sibuk dengan dirinya sendiri. Dia fokus kepada dirinya, dia tidak memperhatikan orang-orang di sekitarnya. Padahal kuncinya, Bila Anda ingin sukses, sukseskanlah orang lain! Andrew Carnegie, salah satu orang terkaya di dunia yang pernah ada, ditanya oleh seorang wartawan mengenai prinsip suksesnya. Beliau menjawab, Gampang, untuk bisa menjadi kaya dan sukses, terlebih dahulu Anda harus membuat karyawan Anda kaya dan sukses! Itulah mental sukses yang benar . Bila kita hanya sibuk memperkaya diri dan hanya fokus kepada diri sendiri, tak ada bedanya kita dengan seorang bernama Qorun. Sibuk memperkaya diri, tak peduli dengan orang lain dan akhirnya hartanya ditenggelamkan oleh Sang Mahakaya. Itulah sebabnya setiap temuan harta terpendam di bawah tanah sering disebut harta karun.

Mungkin Anda pernah mendengar cerita tentang seorang petani juara yang selalu memenangi kompetisi. Petani ini sudah beberapa kali menang dalam kompetisi hasil panen terbaik. Suatu saat, seorang wartawan merekam kehidupannya sehari-hari. Dari situ, diketahui bahwa kebiasaan petani ini adalah memberikan bibit terbaik yang ia miliki kepada petani yang lain. Kenapa Anda memberikan bibit terbaik kepada petani yang lain? Bukankah mereka adalah pesaing Anda? tanya sang wartawan. Petani itu menjawab, Benar, saya memberikan bibit terbaik kepada para petani agar mereka menanam dengan benih terbaik. Ketika mereka menanam dengan benih terbaik dan serbuk sarinya tertiup angin dan menempel di tanaman saya, saya memperoleh hasil yang terbaik pula. Tetapi bila saya menyimpan benih terbaik yang saya punya dan membiarkan petani lain menanam dengan benih yang tidak berkualitas, serbuk sarinya akan terbang mengenai tanaman saya sehingga saya pun akan memperoleh hasil panen yang mengecewakan, tambahnya. Jadilah seperti petani itu dengan cara menjadi makelar rezeki. Dengan menjadi makelar rezeki, Anda bisa menjadi agen perubahan bagi banyak orang. Semakin besar posisi dan kedudukannya dalam rantai perantara tersebut, semakin menduduki tempat yang strategis dan sebagai pemimpin. Karena kepakan seorang pemimpin tentu berbeda dengan kepakan orang biasa. Kepakan seorang pemimpin bisa setara dengan kepakan jutaan orang biasa.[]

You might also like