You are on page 1of 10

WAWANCARA

Interviewing is rather like a marriage : everybody

knows what it is, an awful lot of people do it, and yet behind each closed door there is a world secret A. Oakley ( 1981 : 41)

Variasi dalam Wawancara Kualitatif


Tiga pendekatan dasar dalam memperoleh data kualitatif melalui wawancara ( Patton, 1990) :
Wawancara informal 2. Wawancara dengan pedoman umum 3. Wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka
1.

Wawancara informal
Proses wawancara didasarkan sepenuhnya pada

berkembangnya pertanyaan-pertanyaan secara spontan dalam interaksi alamiah Umumnya dilakukan peneliti yang mungkin melakukan observasi partisipatif Orang yang diajak bicara mungkin tidak menyadari bahwa ia sedang diwawancarai secara sistematis untuk menggali data

Wawancara dengan pedoman umum


Peneliti dilengkapi dengan pedoman wawancara

yang sangat umum, isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk pertanyaan eksplisit. Sebagai pengingat ( checklist) apakah aspek relevan telah dibahas atau ditanyakan. Dapat digunakan dalam wawancara terfokus (menggali aspek2 tertentu dari kehidupan/pengalaman subjek)ataupun wawancara mendalam (menggali berbagai segi kehidupan subjek secara utuh dan mendalam).

Wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka


Pedoman wawancara ditulis secara rinci, lengkap

dengan set pertanyaan dan penjabarannya dalam kalimat. Peneliti diharapkan dapat melaksanakan wawancara sesuai apa yg ada dalam pedoman serta menanyakan dengan cara yang sama pada responden-responden yang berbeda. Keluwesan dalam mendalami jawaban terbatas, tergantung pada sifat wawancara dan ketrampilan peneliti. Bentuk ini efektif dilakukan bila penelitian melibatkan banyak pewawancara, sehingga peneliti perlu mengadministrasikan upaya tertentu untuk

Isi wawancara
Proses dan isi wawancara perlu dipersiapkan dengan baik sesuai dengan tujuan penelitian, apakah dimaksudkan untuk menggali aspek tingkah laku, nilai atau perasaan ?
Contoh beberapa pilihan pertanyaan: Pertanyaan tentang tingkah laku : Apa yang biasa anda lakukan untuk mengisi hari libur ?
Pertanyaan terkait dengan pendapat, pemahaman & interpretasi responden

: Bagaimana pendapat anda tentang aborsi ? Hal apakah yang anda anggap penting dalam partisipasi politik perempuan ?
Pertanyaan tentang perasaan, respons emosional responden terhadap

pengalaman dan pemikiran mereka : Bagaimana perasaan Anda saat mengalami keguguran? Dapat Ibu jelaskan apa yang Ibu rasakan saat menjalani persalinan melalui operasi ?

Menyusun Pertanyaan
Pertanyaan disusun secara umum, tidak diwarnai

nilai-nilai tertentu dan tidak bersifat mengarahkan Hindari penggunaan istilah-istilah yang canggih, resmi ataupun tinggi, terutama dalam mewawancarai individu yang bukan mewakili kalangan ilmiah atau profesional. Gunakan bahasa sehari-hari yang gampang dimengerti, sekaligus dapat meningkatkan raport Peneliti perlu menggunakan pertanyaan terbuka, bukan pertanyaan tertutup

Siapkan pengetahuan yang memadai tentang isu yang akan dibahas Peneliti memperkenalkan diri, memberi penjelasan di awal tentang tujuan wawancara Membangun rapport (hubungan baik) dengan orang yang diwawancara, kesediaan mendengar. Peneliti akan lebih mudah diterima bila bersikap sopan, ramah dan menunjukkan penghargaan khusus pada responden. Selalu bersikap peka dalam menghadapi responden, memonitor reaksi responden ( termasuk bila tidak menjawab), probing. Usahakan wawancara berlangsung dalam suasana yang menyenangkan, dirasa aman oleh responden sehingga ia dapat berbicara secara terbuka. Formulasikan pertanyaan secara jelas, sederhana, singkat dan tidak mengandung beberapa pesan pertanyaan sekaligus ( pertanyaan ganda). Sedapat mungkin menghindari pertanyaan : Mengapa ?, gunakan cara lain misal : Dapat dijelaskan lebih lanjut ? ; Lalu ?; Wah menarik sekali, bagaimana kejadiannya bu ? Mengecek kembali apakah pemahaman peneliti telah tepat dengan menanyakan kebenaran dari kesimpulan yang ditarik peneliti. Manfaatnya : menunjukkan keseriusan peneliti, responden berkesempatan untuk merefleksi, mengoreksi kembali, peneliti dapat mengecek konsistensi jawaban responden

Mempersiapkan Diri dan Ketrampilan Mewawancara

Penting untuk diperhatikan :


Peneliti adalah INSTRUMEN KUNCI

Peneliti perlu memiliki kepercayaan diri,

mempersiapkan diri dan trampil mengendalikan proses pengumpulan data. Cermati kemungkinan perbedaan bahasa, nilai atau budaya setempat.

You might also like