You are on page 1of 2

KEHIDUPAN

Diantara nikmat yang besar ialah nikmat kehidupan. Kehidupan sinonimnya gembira, sedih, ketawa, menangis, sehat, sakit, siang, malam, suka, duka dan seterusnya. Ketika penyakit datang kita merasa sakit. Penyakit itu datang melaksanakan amanah yang Allah berikan kepadanya. Penyakit itu sedang bertugas. Penyakit itu akan pergi meninggalkan kita apabila tugasnya selesai. Kemudian sehat pula datang bertugas dan akan pulang apabila selesai amanahnya. Kita patut bersyukur apabila penyakit datang, karena tanpa penyakit kita pasti tidak mengenali Allah yang bersifat al-Syafi (Maha Penyembuh). Penyakit mempunyai dua kategori. Yang pertama ialah penyakit hakiki dan yang kedua penyakit waham. Penyakit hakiki ini ialah penyakit yang betul-betul penyakit. Penyakit kategori inilah yang perlu kita mencari obat dan penawarnya. Tidak dilarang kita berusaha berikhtiar menyembuhkannya dengan mencari obat. Obat-obat yang Allah sediakan untuk setiap penyakit tersimpan dalam gedung farmasi alam dan bumi ini. Kita perlu berusaha mencarinya dan Dia Yang Al-Syafi akan menyembuhkan. Setiap penyakit ada obatnya. Usaha berobat itu menjadi ikhtiar yang berpahala. Penyakit yang waham ialah penyakit yang disangka-sangka saja. Penyakit yang tiada dibuat-buat ada. Penyakit yang disangka-sangka dan terus-terusan difikirkan sehingga sangka-sangkaan itu membesar dan akhirnya menghancurkan diri sendiri. Tali yang terjuntai di dalam gelap difikir-fikirkan sebagai ular...akhirnya ia akan membesar lalu memusnahkan kita. Sesuatu yang berdasarkan rasa-rasa dan sangka adalah waham. Makin difikir ia bertambah

besar. Hasutan syaitan makin difikir-fikir dan dilayan-layan, ia akan menjadi gemuk dan gemuk lalu tewaslah manusia. Gosip-gosip liar, kabar-kabar angin, rasa-rasa kecil hati dan tergores, usah dilayan. Makin dilayan ia lama-lama menjadi penyakit, berdarah dan bernanah. Penyakit itu akan membusuk dan memusnahkan kita. Waham bisa menghancurkan. Teguhkan jiwa, biarlah gosip liar dan kata-kata manusia tentang kita berlalu bagaikan angin. Biarlah mereka dengan labu-labunya. Kita punya tujuan dan prinsip, selagi nadi masih berdenyut masih banyak khidmat al-Qur'an dan iman yang perlu dilaksana. *** Sebenarnya sehat dan sakit itulah kehidupan. Tanpa penyakit berarti tiada kehidupan. Tiada kehidupan untuk individu, tiada kehidupan untuk dokter, tiada kehidupan untuk ururawat, tiada kehidupan untuk penyakit itu setiap urusan, kerja dan usaha hanya untuk Allah, sendiri. Bisakah dibayangkan keadaan itu? Hidup karena Allah dan bersama Allah (lillah, ilallah, berarti ada pergerakan, ada usaha, ada kerja, ada billah). Setiap hembus nafas bertukar menjadi susah payah. ibadah. Alhamdulillah... indahnya dan manisnya.. Manusia yang goyang kaki 'rilex' itu syukur ya Allah karena memberikan hidup. sebenarnya telah mati. Sebab dia tiada kehidupan. Sesungguhnya mereka yang memutus Biarlah setiap detik dan saat ada kerja yang kehidupan dan membunuh diri sendiri adalah dilakukan. Termasuklah tidur ia suatu pekerjaan. mereka yang tidak bersyukur. Mereka tidak suka Alangkah baiknya sekiranya setiap detik dengan nikmat. Mereka memilih untuk tiada. Tiada pekerjaan itu bertukar menjadi ibadah. itu kegelapan dan kejahilan. Yang paling mudah, menukarkan niat bahwa

You might also like