Professional Documents
Culture Documents
Topik 11
AGENDA
1.Pendahuluan (Review Protein) 2.Jenis-jenis Protein 3.Evaluasi Kualitas Protein
a. Evaluasi Kualitas Protein in vitro
Skor Kimia dan Daya Cerna
1. REVIEW PROTEIN
11/20/2007
KOMPISISI PROTEIN
Protein terdiri dari 20 -aasam amino dalam konfigurasi-L Asam amino tersusun atas atom karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan sebagian sulfur Asam amino berbeda pada rantai sampinya
COOH
11/20/2007
Rantai samping non-polar alifatik Rantai samping polar, tidak bermuatan (hidrofilik) Rantai samping bermuatan positif Rantai samping bermuatan negatif Rantai samping aromatik
alanine (Ala) glycine (Gly) isoleucine (Ile) leucine (Leu) methionine (Met) valine (Val)
asparagine (Asp-NH2) cysteine (Cys) glutamine (Glu-NH2) proline (Pro) serine (Ser) threonine (Thr)
COO
11/20/2007
H CR2
C
R1C
+NH 3
N H
COO-
2. JENIS-JENIS JENISPROTEIN
JENIS PROTEIN
Protein dapat dibagi ke dalam 2 grup:
Homoproteins, hanya mengandung asam amino i Heteroproteins, mengandung bagian nonprotein ekstra atau gugus prostetik nukleo-, lipo-, gliko-, fosfo-, hemo-, flavo-, metalo-protein
11/20/2007
STRUKTUR PROTEIN
Protein dibedakan berdasarkan sekuen asam amino dan konformasinya atau struktur tiga dimensinya:
Primary structure: th amino acid sequence Pi t t the i id Secondary Secondary and tertiary structure: the threedimensional arrangement of the polypeptide chain Quarternary structure: the arrangement of several polypeptide chains together
Protein Globuler
Protein yang mempunyai aktivitas biologis Struktur tersier kompleks, sering dengan beberapa jenis interaksi sekunder dalam rantai polisakarida yang sama
Kebutuhan Protein
Dua cara untuk memperkirakan kebutuhan protein:
1. Metode Faktorial
Faktor konversi N x 6.25 = protein = 0 34 g protein/kg/day 0.34 pr t in/k /d (bila N = 54 mg/kg) = 0.34 + 2SD Mean + 2SD = 0.45g/kg/day
Asumsi: protein pangan yang digunakan mempunyai efisiensi 100%
11/20/2007
Kebutuhan Protein
1. Metode Faktorial (lanjutan)
Sekalipun protein telur tidak digunakan dengan efisiensi 100% Diasumsikan efisiensi protein telur 70% Kebutuhan minimum protein telur = 0.57g/kg/day Protein lain yang mempunyai efisiensi penggunaan lebih rendah Kebutuhan minimal untuk makanan campuran = 0.75g/kg/day
Kebutuhan Protein
2. Metode Keseimbangan Nitrogen
Penentuan jumlah minimum kebutuhan protein untuk mencapai keseimbangan N Tambahkan T b hk protein pada berbagai ti k t t i d b b i tingkatan ke dalam diet bebas-protein Ukur peningkatan keseimbangan N Tingkatan terendah pada saat keseimbangan N nol = kebutuhan protein minimum
Nitrogen Balance
A measure of protein utilization. Nin - Nout = N bersih if Net N is + , means growth. if Net N is 0 , body in balance. if Net N is - , protein loss.
11/20/2007
Nilai Gizi
Susunan asam amino bukan nilai protein Ketersediaan asam amino penting Protein berkombinasi dengan bahan lain Bahan tersebut mempengaruhi bioavailabilitas Nilai biologis lebih bermakna Pengukuran nilai biologis lebih akurat
b. support life not growth c. In nitrogen balance in adult d. Negative balance in child 1. insufficient EAA
11/20/2007
3. Incomplete protein
a. Wont support life or growth b. Negative nitrogen balance 1. Completely lacking an EAA
11/20/2007
Pengaruh konformasi protein Interaksi dengan ion logam, lipid, asam nukleat, selulosa Antinutrititional factors Ukuran dan sifat permukaan partikel protein Thermal treatment Perbedaan biologis diantara individu
b. Daya Cerna (DC) Semu (Apparent Digestibility) DC Sejati (True Digestibility) atau TD
DC Semu =
= IF I
11/20/2007
Hewan Percobaan
Ciri
Menyusui anak Berambut Berdarah panas Mempunyai 4 ruang jantung melahirkan anak
Tikus putih paling sering digunakan Mencit Marmut (Guinea pig) Kelinci Babi (paling mendekati manusia) Hamster (bajing) Monyet (primata) Anjing
Lima macam basic stock tikus putih (Albino rat) Long Evans Osborne Mendel Sherman Sperague Dawley Wistar Sifat Albino rat: 1. Nocturnal aktif pada malam hari, tidur pada siang hari. 2. Tidak mempunyai kantung empedu. 3. Tidak muntah. 4. Tidak berhenti tumbuh, setelah 100 hari pertumbuhan berkurang.
10
11/20/2007
Diperlukan karakteristik tertentu 1. Manipulasi lingkungan mikroba 3. Operasi atau modifikasi fisiologis
a. Germ-free (axemik/gnotobiotic) benar-benar bebas dari mikroba b. Pathogen-free bebas dari semua mikroba patogen. c. Specific pathogen-free bebas dari mikroba pathogen tertentu d. Conventional-animal tidak diperlakukan khusus terhadap m.o lingkungannya untuk evaluasi nilai gizi pangan.
1. Karbohidrat pati, gula, selulosa. 2. Minyak/lemak : asam lemak esensial (linoleat dan linolenat, arakhidonat dapat disintesis dari asam linoleat). Kekurangan bersisik, pertumbuhan terhambat, k t h b t kematian. ti 3. Protein, asam-asam amino esensial 10 macam. 4. Vitamin larut air, larut lemak. 5. Mineral makro dan mikro elemen 6. Air
ad libitum (berlebih)
Bentuk makanan
1. Tepung 2. Pelet (paling menguntungkan, tidak berdebu, tidak dapat dipisah-pisahkan/dipilih). 3. Semi basah (Ka : 50 60 %) Tidak boleh tercecer.
Kondisi lingkungan
S h : 22 24oC Suhu RH : 50 60 % Cahaya : 12 jam terang, 12 jam gelap Tidak boleh ada jendela terbuka TEDS (Transient Environmental Disturbance) Penyebab tikus stress : - Keluar masuk orang - Suara - Tidak terlalu lama - Polutan di dalam kandang (kerja cepat)
11
11/20/2007
Bahan: baja tahan karat (galvanized steel/stainlessteel). Jenis: Kandang metabalik : NPU, BU, DC. Kandang pemeliharaan/pertumbuhan : PER, NPR. Tempat ransum cukup besar untuk pemberian ad libitum tempat bebas kontaminasi urine/feses. Tempat air dibersihkan 1 minggu satu kali.
PENANGANAN TIKUS
Harus dipegang dengan tangan (tanpa sarung tangan). Jangan dipegang ekornya. Telapak tangan diletakkan di punggungnya. Umur : 21 28 hari baru disapih Masa adaptasi : 4 5 hari. Untuk membiasakan terhadap lingkungan percobaan dan untuk seleksi tikus. Makanan/ransum kontrol - Sumber protein : kasein/laktalbumin/susu skim. - Karbohidrat, vitamin, lemak, serat (AOAC, 1984). Berat badan antar tikus, bedanya tidak boleh lebih dari 10 g. Berat badan antar kelompok maksimum 5 g. Dalam data kelompok : 10 ekor tikus, minimal 5 ekor
Kadar air, kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar serat.
12
11/20/2007
Umur tikus : 21 28 hari Tikus jantan Variasi berat antara tikus maksimum 10 g W k adaptasi : 3 7 h i Waktu d i hari Pemberian makanan : ad libitum Protein standar : kasein/skim atau laktalbumin Barat badan tikus diukur 2 hari sekali Konsumsi ransum diukur tiap hari Masa percobaan : 28 hari Sampel perlu dianalisa : kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar serat, kadar air.
AOAC 1984
Pati
TABLET MULTIVITAMIN
Bekamin + vit yang kurang atau dapat juga Vita strong tanpa antibiotik PER = Pertambahan berat badan Jumlah protein yang dikonsumsi
PERHITUNGAN PER
Perhitungan PER
13
11/20/2007
Jumlah ransum yang dimakan harus dihitung berdasarkan berat kering (jika ransum diberikan semi solid). Ransum semi solid (kadar air 60 %) Wadah (W) ditimbang A gram W = bahan makanan (60 %) B gram (Besoknya) W + sisa (ka misn30 %) C gram
BAHAN KERING
Makanan awal : (B A) Makanan sisa : (C A) 40 = X gram 100 40 = Y gram 100
gram
Pencatatan data jika menggunakan ransum semisolid dengan kadar air awal + 60%
Kelompok Tikus :
Hari keMA 1 2 3 Dst..
Keterangan : MA = berat makanan awal MS = berat makanan sisa Kas = Ka sisa KM = Konsumsi makanan/ransum BB = Berat badan
Tikus I MS 10 Kas KM 15 BB MA MS 30
Tikus II Kas KM BB
Dst
14
11/20/2007
Nilai Biologis
Metode evaluasi yang paling tua Didasarkan pada: N yang dit h ditahan X 100 N yang diserap Asumsi tidak ada kehilangan N selama pencernaan Tidak terlalu akuran untuk manusia
15
11/20/2007
Menggunakan kebutuhan AA untuk anak-anak usia 2- 5 tahun kebutuhannya paling tinggi dibandingkan kelompok lain, kecuali bayi Skor paing tinggi adalah 1.0
16
11/20/2007
PERHITUNGAN PDCAAS
1. 2. 3. 4. Analisis kandungan nitrogen Hitung protein (N x 6.25) Analisis kandungan asam amino esensial (IAA) Hitung skor asam amino (uncorrected)
mg of IAA in 1 g test protein mg of IAA in 1 g amino acid requirement pattern*
AA = amino acids; PDCAAS = protein digestibility-corrected amino acid score. * Calculated on SUPRO Brand Isolated Soy Protein, Protein Technologies International. Methionine is a precursor of cysteine. Phenylalanine is a precursor of tyrosine.
HIS = Histidine; ILE = Isoleucine; LEU = Leucine; LYS = Lysine; MET + CYS = Methionine + Cysteine; PHE + TYR = Phenylalanine + Tyrosine; THR = Threonine; TRY = Tryptophan; VAL = Valine * Amino acid values for isolated soy protein based on analysis of SUPRO Brand Isolated Soy Protein provided by Protein Technologies International. Suggested pattern of requirements from Energy and Protein Requirements, Report of the Joint FAO/WHO/UNU Expert Consultation. Technical Report Series No. 724, 1985.
17
11/20/2007
PDCAAS
Protein Digestibility Corrected Amino Acid Score
Dasar penilaian protein pada label Tries to take release rate of amino acids during digestion into account
Actually
Beberapa produk protein kedelai dan beberapa protein asal hewan mempunyai a complete composition of amino acids
18
11/20/2007
0.40
0.50
0.60
0.70
0.80
0.90
1.00
PDCAAS
* Values for SUPRO Brand Isolated Soy Protein provided by Protein Technologies International as determined through actual analysis. Protein Quality Evaluation, Report of the Joint FAO/WHO Expert Consultation. Rome: FAO Food and Nutrition Paper No. 51, 1991.
Kelompok
I Kedelai mentah bb
II Kedelai rebus bb
V Kasein bb
Pertambahan berat badan (g) Protein A Protein B Protein standar Non protein 50 60 65 -10
NPR A = 50 - (-10) = 60 21 21
19
11/20/2007
I N metabolik F N makanan k
Urin
Anabolik/katabolik
N yang ditahan
N yang diserap
atau NPU = TD x BV
Feses : 2 hari sekali dikumpulkan, simpan 4 oC, pada hari ke-10 Timbang seluruh feses untuk tiap ekor tikus, lalu dioven 110 oC, ditepungkan 60 mesh dan ukur N dgn Kjeldahl. Urin : 2 hari sekali ditampung dalam botol yang diberi H2SO4 5 10 % supaya membentuk garam amonium sulfat yang lebih stabil. Pada hari ke 10 hitung volume urin tiap tikus dan kadar N dianalisa dengan Kjeldahl.
20
11/20/2007
BV =
D=
NPU = BV x D
BV
D =
NPU
I = Jumlah N yang dikonsumsi dari ransum F = Jumlah N feses pada tikus dengan ransum berprotein U = Jumlah N urin pada tikus dengan ransum berprotein Fm = Jumlah N feses pada tikus dengan ransum non protein Um = Jumlah N urin pada tikus dengan ransum non protein
NPU = BV x D
21