You are on page 1of 5

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA PEMBIASAN PADA PRISMA

A. LATAR BELAKANG Jika seberkas cahaya datang dan membentuk sudut terhadap permukaan, maka berkas cahaya tersebut ada yang dibelokkan sewaktu memasuki medium baru tersebut, dimana pembelokan itu disebut dengan pembiasan. Indeks bias atau indeks bias suatu zat adalah ukuran dari kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Hal ini dinyatakan sebagai rasio dari kecepatan cahaya dalam vakum relatif terhadap yang dalam medium dipertimbangkan. Sebagai media keluar cahaya, seperti udara, air atau gelas, juga bisa mengubah arah propagasi dalam proporsi ke indeks bias ( Hukum Snell ). Indeks bias bahan bervariasi dengan frekuensi cahaya yang terpancar. Yang melatar belakangi peneliti melakukan praktikum ini adalah untuk mengetahui indeks bias dan membandingkan sudut deviasi hasil pengamatan dengan sudut deviasi hasil pengukuran B. TUJUAN Menentukan sudut deviasi minimum. Menentukan hubungan antara sudut deviasi minimum dan sudut datang. C. ALAT DAN BAHAN 1. Jarum pentul 2. Prisma 3. Mistar 4. Busur derajat 5. Kertas HVS 6. Kardus 7. Pensil

D. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN 1. Menggambar garis pada kertas.


P

N 25
0

2. Meletakkan prisma pada kertas dengan posisi seperti gambar


P

N 25
0

R T S Q M

3. Menggambar garis dengan pensil sepanjang sisi miring prisma segitiga. 4. Menancapkan jarum pentul pada titik O dan M. Kemudian mengamati dua jarum pentul dari sisi S, sehingga Nampak segaris.

5. Menancapkan jarum ketiga pada sisi S, titik tancap jarum ketiga diberi nama titik R dan mengamati sehingga ketiganya nampak segaris. 6. Menancapkan jarum keempat di titik sembarang, misal titik T. mengamati keempat jarum tersebut sehingga nampak segaris. Kemudian angkat prisma secara pelan-pelan. 7. Menggambar garis OR, RT maupun perpanjangannya, garis normal yang tegak lurus pada sisi S seperti gambar 3. Perpotongan perpanjangan sinar masuk dan keluar disebut sudut deviasi (D).
N P

N 250 i

r Q

Q M

8. Mengukur besar sudut r (sudut QOR), r1 dan D serta mencatat ke dalam table. Mengulangi langkah 1 sampai dengan 7 di kertas lain untuk sudut datang (i) = 30o, 35o, 40o, 45o Mengisikan data hasil pengamatan ke dalam tabel. 9. Membuat grafik hubungan sudut D terhadap sudut datang (i). 10. Menuliskan kesimpulan berdasarkan pengamatan.

E. TABEL HASIL PERCOBAAN No. 1 2 3 4 5 6 Sudut datang (i) 25o 30 o 35 o 37 o 40 o 45 o Sudut bias (r) atau sudut QOR 15 o 15 o 22 o 22 o 32 o 30 o Sudut pergi (r1) 42 o 35 o 35 o 32 o 30 o 25 o Sudut deviasi (D) 25 o 24 o 25 o 25 o 28 o 28 o

F. GRAFIK HUBUNGAN SUDUT D TERHADAP SUDUT DATANG

Grafik sudut D terhadap sudut datang i


28.5 28 27.5 27 26.5 26 25.5 25 24.5 24 23.5 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

G. KESIMPULAN Sudut datang berbanding lurus dengan sudut deviasi Besar sudut deviasi minimum adalah 24 o

37

Sudut datang yang menyebabkan terjadinya sudut deviasi minimum adalah 30 o

Penghitungan (Dm) menggunakan rumus Dm= 2i = 2 . 30 45 = 60 45 = 15 Jika dibandingkan, hasil pengukuran Dm dengan hasil perhitungan

berdasarkan rumus di atas berbeda. Hal ini disebabkan karena ketidaktelitian dalam proses pengukuran. Diketahui n1 = 1 i = 30 r = 15 Ditanyakan n2 =? Jawab : n1 sin i = n2 sin r = n2 . 0,26 n2 n2 = 0,5 / 0,26 = 1,9 1 sin 30 = n2 sin 15

You might also like