You are on page 1of 90

KA-ANDAL INTERNATIONAL TRADE CENTRE (ITC) SEMARANG

PEMRAKARSA
4.1. Pemrakarsa. Nama : PT. WIJAYA PRATAMA RAYA Penanggung jawab : Ir. PRANADHI SOEKARNO Jabatan : Project Manager Alamat : Jl. Pemuda No. 150 Semarang

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Pembangunan ITC Semarang 1.3 Landasan Hukum 1.4 Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup 1.5 Tujuan dan Kegunaan Studi

1.1 Latar Belakang

Meningkatnya kebutuhan fasilitas penunjang perdagangan, pariwisata dan permukiman. Pembangunan International Trade Centre (ITC) Semarang di Jalan Pemuda No. 150, Kelurahan Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang, seluas 33.645,71 m2 dengan total luas bangunan 131.548 m2 yang terdiri bangunan pusat perbelanjaan dan bangunan apartemen (hotel) serta fasilitas-fasilitas berstandart international.

Lanjutan

Mengacu pada peraturan perundang-undangan dan kriteria jenis kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) merujuk pada: - Pasal 18 Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup - Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup - Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Berdasarkan kriteria tersebut diatas, maka kegiatan Pembangunan International Trade Centre (ITC) Semarang wajib memiliki Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

1.2 Tujuan Pembangunan ITC Semarang


Memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat akan fasilitas penunjang perdagangan dan permukiman

1.4.
A.

Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

B.

C.

D.

Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Nasional. Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jawa Tengah Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Semarang Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup International Trade Centre (ITC) Semarang.

1.5 TUJUAN DAN KEGUNAAN STUDI


Tujuan Studi. - Mengidentifikasi dampak besar dan penting terhadap rencana kegiatan Pembangunan International Trade Centre (ITC) Semarang - Mengidentifikasi rona lingkungan hidup yang diprakirakan akan terkena dampak akibat kegiatan pembangunan International Trade Centre (ITC) Semarang - Memprakirakan dan mengevaluasi dampak lingkungan yang terjadi sebagai akibat adanya kegiatan pembangunan International Trade Centre (ITC) Semarang - Merumuskan saran dan tindak dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan di tapak kegiatan dan sekitarnya. - Menciptakan keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidup dalam jangka panjang sebagai satu tujuan utama dari pembangunan yang berkelanjutan

1.5 TUJUAN DAN KEGUNAAN STUDI


Kegunaan Studi:
1.Bagi Pemrakarsa PT. Wijaya Pratama Raya 2.Bagi Pemerintah Kota Semarang 3.Bagi Masyarakat

BAB II RUANG LINGKUP STUDI 2.1. RUANG LINGKUP RENCANA KEGIATAN 2.2. LINGKUP TELAAH KEGIATAN DI SEKITAR PROYEK DAN DAMPAKNYA 2.3. KEGIATAN LAIN YANG ADA DI SEKITAR TAPAK PROYEK 2.4. RONA LINGKUNGAN AWAL 2.5. ISU ISU POKOK 2.6. LINGKUP WILAYAH STUDI - MATRIKS - PETA - FOTO

2.1. RUANG LINGKUP RENCANA KEGIATAN

Kegiatan Pembangunan International Trade Centre (ITC) Semarang dalam pembangunannya dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan kegiatan : 2.1.1 Tahap Pra Kontruksi 2.1.2 Tahap Konstruksi 2.1.3 Tahap Operasional

2.1.1.Tahap Pra Konstruksi


Informasi / Sosialisasi Kegiatan Survei dan Perijinan Perencanaan

2.1.2.Tahap Konstruksi.

Rekruitmen Tenaga Kerja Mobilisasi Peralatan dan Material Pembersihan, Penggalian dan Penataan Lahan Dewatering Pembangunan Sipil International Trade Centre (ITC) Semarang Demobilisasi Tenaga Kerja dan Peralatan

Jenis Keahlian dan Jumlah Tenaga Kerja


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jenis Keahlian Site Manager Koordinator Pengawas Koordinator Pelaksana Pengawas / Supervisior Mandor Tukang Pekerja Sopir Keamanan / Satpam Jumlah (orang) 1 2 5 5 15 150 125 3 6 312 Jumlah
Sumber : PT. Wijaya Pratama Raya, Th. 2006

Persen (%) 0.33 0.64 1.60 1.60 4.81 48.08 40.06 0.96 1.92 100

Mobilisasi Peralatan
Jenis dan Jumlah Peralatan

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Jenis Peralatan Peralatan Test Tanah Whell Loader Air Compresor Crane Genzet Excavator Peralatan Tiang Pancang Beton Molen / Mixer Dump Truck Truck Pompa Air Theodolit dan Water Pass Las Listrik

Jumlah 1 set 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 4 unit 4 unit 3 unit 2 unit 3 unit 2 unit

Sumber: PT. Wijaya Pratama Raya Th. 2006

Pembangunan Sipil International Trade Centre (ITC) Semarang

Pondasi (Sub Structure) Bangunan Gedung (Up Structure) International Trade Centre (ITC) Semarang Pembangunan Fasilitas Penunjang

Pembagian Ruang dan Luas Lantai


Toko Lantai Basement Toko ( M2) 5.897 Srp (M2) 127 Apt. (M2) Prys (M2) Parkir Parkir (M2) 9.982 Srp (M2) 116 Ramp (M2) 241 Jumlah (M2) 16.363

Lt. Dasar
Lt. Satu Lt. Mezanin 1 Lt. Dua Lt. Mezanin 2 Lt. Tiga Lt. Atap Lt. Parkir Apart. Lt. Dsr APT + Fas. Lt. Typical APT JUMLAH

15.014
12.695 11.948 9.690 2.749 57.993

243
206 206

558
558

3.042,6 3.055,6 2.849,6 3.055,6 4.782,6 10.511 7.424 48.430

13 206 13 105 104 104 104 765

2.275
241 241 241 241 241 241 241 4.205

19.090
16.197,6 3.296,6 15.450,6 3.296,6 14.936,6 13.816 7.769 5.959 15.800 130.977

210 210 1.202

5.855 15.696 21.551

Sumber: PT. Wijaya Pratama Raya Th. 2006

Pondasi (Sub Structure)


Pemasangan sheet pile sebanyak 350 buah yang

ditanamkan disekeliling tapak yang digunakan atau berfungsi sebagai dinding penahan tanah yang berfungsi untuk menahan tanah disekeliling tapak proyek agar tidak terjadi longsor pada saat dilakukan penggalian tanah Jenis pondasi yang digunakan untuk pembangunan International Trade Centre (ITC) Semarang adalah pondasi tiang pancang sejumlah 756 buah.

Pembangunan Fasilitas Penunjang

Pemanfaatan sisa lahan yang ada akan digunakan untuk pembangunan fasilitas penunjang International Trade Centre (ITC) Semarang, meliputi antara lain : - pos satpam, - jalan (perkerasan halaman), - pagar halaman, - drainase lingkungan serta, - ruang terbuka hijau.

Tahap Operasional

a. Operasional Mall dan Hotel

International Trade Centre (ITC) Semarang b. Kegiatan operasional International Trade Centre (ITC) Semarang c. Pemeliharaan Mall dan Hotel International Trade Centre (ITC) Semarang

Kegiatan operasional International Trade Centre (ITC) Semarang


Human Resource Departement Sales Departement Accounting Departement Engeneering Departement Food and Beverage Departement Front Office Departement Garis Besar Komponen Kegiatan Usaha

Garis Besar Komponen Kegiatan Usaha

Fasilitas Pelayanan :
No
1 2

Jenis Kamar
Toko Kamar (Standar, Deluxe) Jumlah Total

Luas (m2)
337.716 18.432 356.148

Jumlah
840 216 1.056

Sumber : PT. Wijaya Pratama Raya, Tahun 2006

Garis Besar Komponen Kegiatan Usaha


Fasilitas Penunjang Kenyamanan : No 1 2 3 4 5 6 7 8 Fasilitas Penunjang Swimming Poll Area bermain Anak-anak Kafe and Bar Food Franchise Bowling and Bilyard Lapangan Tenis Mushola Kantin Jumlah (unit) 2 1 1 1 1 1 1 1

Sumber : PT. Wjaya Pratama Raya, Tahun 2006

Garis Besar Komponen Kegiatan Usaha


Daftar dan Jumlah Tenaga Kerja No Depatement Jumlah (orang)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

General & Adm/ GM Front Office Engineering / Pomec House Keeping Accounting Food and Beverage Service Food and Beverage Production Fitness and Poll Atd Sales & Marketing Tenaga SPG Personnel & Security
Jumlah Total

5 10 16 25 10 25 15 6 6 840 25
983

Sumber: PT. Wijaya Pratama Raya Th. 2006

Garis Besar Komponen Kegiatan Usaha


Fasilitas Penunjang Operasional
No
1 2 3 4 5 6 7 8

Fasilitas Penunjang Operasional


Area Parkir Listrik a. Sumber Utama PLN b. Generator Set 2 x 1.250 KVA Air Bersih a. Sumur ABT b. PDAM c. Air bersih dalam kemasan Penangkal Petir Telekomunikasi (Sistem PABX) Pemadam Kebakaran a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) b. Hydrant c. Sprinkler d. Fire Fighting Alarm Sistem Drainase Sewage Treatment Plant (STP)

Keterangan
Ada 2.500 KVA 2.500 KVA 2 unit Dalam proses 80 galon ada 1 unit 30 ext 80 unit tabung Ada Ada Ada terbuka / tertutup 1 unit

Sumber: PT. Wijaya Pratama Raya Th. 2006

Garis Besar Komponen Kegiatan Usaha


Limbah cair : Limbah cair yang dihasilkan, direncanakan menggunakan STP (sewage treatment Plant) yang diletakkan pada samping kanan bangunan terletak di basement menggunakan IPAL dengan sistem anaerobik. Sedangkan limbah cair yang lain serta limpasan air hujan yang menggenang di areal tapak proyek direncanakan dialirkan ke saluran drainase lingkungan yang ada pada tapak proyek yang konstruksinya terbuat dari buis beton dan selanjutnya akan mengalir lewat kali Semarang.

Garis Besar Komponen Kegiatan Usaha


Penanganan dan Pembuangan Limbah Padat :

Limbah padat yang dihasilkan oleh operasional International Trade Centre (ITC) Semarang berasal dari mall dan hotel, ditampung dalam kontainer yang disediakan oleh pihak pengelola yang terletak di basement yang bekerjasama dengan Dinas Kebersihan Kota Semarang untuk pengangkutan kontainer 2-3 kali/minggu ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Jatibarang.

Garis Besar Komponen Kegiatan Usaha


Limbah Gas :

Limbah gas dihasilkan dari operasional genset yang hanya akan dioperasikan dalam keadaan darurat (jika penerangan dari PLN (Persero)) padam. Penanganan gas buang akan dilakukan dengan pemasangan cerobong asap.

Pemeliharaan Mall dan Hotel International Trade Centre (ITC) Semarang 1). Penggunaan Energi
Jenis Energi Listrik PLN Listrik (cadangan )

Kapasitas Terpasang 2.500 KVA

Sumber PLN

2.500 KVA

2 Genset

Sumber : PT. Wjaya Pratama Raya, Tahun 2006

Pemeliharaan Mall dan Hotel International Trade Centre (ITC) Semarang


2). Penggunaan Air Bersih : - Kebutuhan air bersih untuk kegiatan rutin operasional International Trade Centre (ITC) Semarang direncanakan menggunakan pasokan air dari PDAM Kota Semarang - Kebutuhan air bersih bagi kegiatan operasional International Trade Centre (ITC) Semarang, direncanakan adanya alternatif sumber air bersih diluar PDAM antara lain menggunakan sumur artetis (Apabila kapasitas air dari PDAM Kota Semarang tidak mencukupi ).

Pemeliharaan Mall dan Hotel International Trade Centre (ITC) Semarang 3). Sistem Keamanan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran : Fasilitas tersebut meliputi : - Pembangunan tandon hydrant kebakaran. - Penyediaan box hydrant di area bangunan International Trade Centre (ITC) Semarang dan penyediaan Alat pemadam Api Ringan (APAR). - Pemasangan sprinkler di masing-masing lantai, agar dikonsultasikan dengan pihak terkait yakni Dinas Kebakaran Kota Semarang - Secara periodic melakukan pengontrolan terhadap jaringan Instalasi Listrik.

2.2 LINGKUP TELAAH KEGIATAN DI SEKITAR PROYEK DAN DAMPAKNYA

Kegiatan saat ini yang terdapat di sekitar

lokasi proyek pembangunan International Trade Centre (ITC) Semarang antara lain meliputi : permukiman penduduk wilayah kelurahan Sekayu, kantor pemerintahan Kota Semarang, pusat pendidikan, perkantoran, perbankkan serta aktivitas transportasi. Kegiatan di sekitar proyek tersebut diperkirakan akan berdampak, baik terhadap aspek fisik-kimia, biologi, maupun aspek sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat.

2.3. KEGIATAN LAIN YANG ADA DI SEKITAR TAPAK PROYEK


Kegiatan Pedagangan dan Perhotelan Kegiatan Perkantoran dan Pendidikan Kegiatan Permukiman

2.4. RONA LINGKUNGAN AWAL


2.4.1. Fisik Kimia 2.4.2. Biologi 2.4.3. Sosial, Ekonomi, Budaya dan Kesehatan Masyarakat

2.4.1. Fisik Kimia


a.Iklim b.Topografi dan Geologi c.Hidrologi d.Kualitas Udara dan Kebisingan e.Kualitas Air

Data Iklim Kota Semarang Berdasarkan Data dari Stasiun Klimatologi BMG Bandara Akhmad Yani Semarang
No Bulan

Suhu Udara (oC)


27.1

Hari Hujan (hr/bl) 21

Curah Hujan (mm/bl) 332

Kelembaban (%)
84

Kecepatan Angin (knots) 4.0

Arah Angin
Barat Laut

Januari

2
3

Pebruari
Maret

27.1
27.1

25
23

450
111

83
83

4.8
3.4

Barat Laut
Barat Laut

4
5 6 7 8 9 10 11

April
Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Rerata 2004

27.8
27.3 25.6 27.8 26.2 27.5 28.9 27.4 27.3

18
16 4 6 1 8 6 16

262
175 49 26 83 46 250 162.2

74
75 68 71 66 67 67 75 74

3.5
3.0 4.0 4.9 4.0 4.9 4.3 3.8 4.1

Barat Laut
Barat Laut Tenggara Tenggara Barat Laut Barat Laut Barat Laut Barat Laut Barat Laut

Sumber : Data Sekunder Stasiun Klimatologi BMG Bandara Ahmad Yani, 2004

Topografi dan Geologi

Berdasarkan RDTRK Kota Semarang Bagian Wilayah (BWK I) tahun 2000-2010, lokasi proyek International Trade Centre (ITC) Semarang terletak di Kelurahan Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah dengan topografi kelerengan 0 2 %. Struktur geologi pada BWK I wilayah Kecamatan Semarang Tengah berupa struktur batuan endapan (Alluvial) yaitu Alluvial Hidromorf dan Alluvial Kelabu dan Kekelabuan yang berasal dari endapan sungai yang mengandung pasir dan lempung.

2.4.2. Biologi
Vegetasi : Tembelekan (Lantana samara), Teh-tehan (Achalipha sp), Putri Malu (Mimos Pudica), Krokot (Portulaca oleracea) dan Alangalang (Imprerata cylindrica). Jenis tanaman pelindung / pekarangan dan hias antara lain Angsana (Pterocarpus indicus), Waru (Hibiscus tiliaceus), Bambu (Bambusa spp), Pepaya (Carica pepaya), Kirai parung (Filisium sp), Bogenvil (Bougainvillea spectabilis) dan Sri Rejeki.

2.4.2. Biologi

Fauna : Jenis-jenis burung, reptilia dan mamalia seperti : burung Prenjak (Prinia familiaris), burung Gereja (Passer montanus) dan Perkutut (Geopelia striata). Selain burung, jenis reptilia yangn dijumpai di daerah tapak proyek adalah Kadal (Moubouya multifasciata) sedangkan mamalia yang dijumpai adalah Tikus (Rattus sp).

2.4.3. Sosial, Ekonomi, Budaya dan Kesehatan Masyarakat

Kependudukan Kepadatan Penduduk Sarana Perekonomian Struktur Penduduk Menurut Kelompok Pendidikan Struktur Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan Kesehatan Masyarakat

2.5. ISU ISU POKOK


2.5.1 Proses Pelingkupan Dampak 2.5.2 Isu pokok Komponen Kegiatan yang menimbulkan Dampak 2.5.3 Isu pokok Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak

Proses Pelingkupan Dampak


a. Identifikasi Dampak Potensial b. Evaluasi Dampak Potensial c. Pemusatan Dampak Penting (focussing)

Identifikasi Dampak Potensial

Identifikasi dampak potensial meliputi dampak primer, sekunder dan tersier yang secara potensial akan timbul sebagai akibat adanya kegiatan pembangunan International Trade Centre (ITC) Semarang

Evaluasi Dampak Potensial

Evaluasi dampak potensial bertujuan untuk menghilangkan dampak potensial yang tidak relevan atau tidak penting Metode yang digunakan adalah interaksi kelompok meliputi pemrakarsa yang dalam hal ini diwakili oleh konsultan, instansi terkait dan masyarakat

Pemusatan Dampak Penting (focussing)

Pemusatan dampak penting (focussing) bertujuan untuk mengelompokkan dampak penting hipotetik yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya sehingga akan dihasilkan isu-isu pokok lingkungan yang mencerminkan keterkaitan antar komponen kegiatan dan komponen lingkungan.

Isu pokok Komponen Kegiatan yang menimbulkan Dampak


a.Tahap Prakonstruksi b.Tahap Konstruksi c.Tahap Operasional

Tahap Prakonstruksi

komponen kegiatan yang dapat menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan adalah : kegiatan sosialisasi / informasi kegiatan, perijinan dan perencanaan.

Tahap Konstruksi

komponen kegiatan yang dapat menimbulkan dampak penting adalah rekruitment dan demobilisasi tenaga kerja, mobilisasi dan demobilisasi peralatan serta bahan/material, pematangan lahan dan pekerjaan konstruksi / fisik.

Tahap Operasional

Komponen kegiatan yang dapat menimbulkan dampak penting adalah kegiatan rekruitmen tenaga kerja, operasional International Trade Centre (ITC) Semarang dan pemeliharaan.

Isu pokok Komponen Lingkungan yang Terkena Dampak

Tahap Prakonstruksi Tahap Konstruksi Tahap Operasional

Tahap Prakonstruksi
Aspek Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat : Persepsi negatif masyarakat yaitu terjadinya kekhawatiran perubahan kondisi lingkungan (kebisingan,getaran, polusi udara, kerusakaan bangunan) dan persepsi positif masyarakat akibat terbukanya kesempatan untuk bekerja dan berusaha.

Tahap Konstruksi

1) Aspek Fisik-Kimia 2) Aspek Biologi 3) Aspek Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat

Aspek Fisik-Kimia
a) Perubahan kualitas udara. b) Kebisingan dan getaran. c) Banjir dan air larian. d) Perubahan kualitas air. e) Transportasi f) Kenyamanan dan estetika g) Timbulan sampah h) Insiden kebakaran i) Kerusakan bangunan

Aspek Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat


Pertambahan Penduduk Kesempatan Kerja Mata Pencaharian Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pola Hubungan Sosial Pendapatan Daerah Kesehatan Masyarakat Persepsi positif negatif masyarakat yaitu terjadinya gangguan lingkungan ( kebisingan, getaran, polusi udara, kerusakaan bangunan, kekhawatiran penduduk berkaitan dengan status lahan sengketa dengan pihak lain dan terbukanya kesempatan kerja serta berusaha).

Aspek Biologi

Komponen lingkungan biologi yang diperkirakan terkena dampak penting pada tahap konstruksi International Trade Centre (ITC) Semarang adalah hilangnya vegetasi darat dan gangguan biota perairan (mikrobiologi).

Tahap Operasional

1) Aspek Fisik-Kimia 2) Aspek Biologi 3) Aspek Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat

Aspek Fisik-Kimia a) b) c) d) e) f) g) h) Perubahan Kualitas Udara Kebisingan dan Getaran Banjir dan air larian Perubahan kualitas air Transportasi Kenyamanan dan estetika Timbulan sampah Insiden kebakaran

Aspek Biologi
Komponen lingkungan biologi yang diperkirakan terkena dampak penting pada kegiatan operasional International Trade Centre (ITC) Semarang adalah gangguan biota perairan (mikrobiologi).

Aspek Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat


a) Pertambahan Penduduk b) Kesempatan Kerja c) Mata Pencaharian d) Peningkatan Pendapatan Masyarakat e) Pendapatan Daerah f) Pola Hubungan Sosial g) Kesehatan Masyarakat h) Persepsi Masyarakat

Matriks Identifikasi Dampak Potensial Terhadap Komponen Lingkungan Kegiatan Pembangunan International Trade Centre (ITC) Semarang
Aktivitas Proyek No Komponen Lingkungan Pra Konst.
1 2 1 2

Konstruksi
3 4 5 1

Operasional
2 3

I. FISIKA-KIMIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas Udara Kebisingan Banjir dan Air Larian Kualitas & Kuantitas Air Transportasi Lalu Lintas Timbulan Sampah Insiden Kebakaran Kenyamanan Estetika Kerusakan Bangunan -

II. BIOLOGI 1 2 Flora Fauna

III. SOSEKBUDKESMAS 1 2 3 4 5 6 7 8 Pertambahan Penduduk Kesempatan Kerja Mata Pencaharian Pendapatan Masyarakat Pendapatan Daerah Pola Hubungan Sosial Kesehatan Masyarakat Persepsi Masyarakat

PRA KONSTRUKSI 1. Informasi dan Sosialisasi Proyek/Kegiatan 2. Perijinan

KONSTRUKSI 1. Mobilisasi & Demobilisasi Peralatan 2. Rekruitmen dan Demobilisasi Tenaga Kerja 3. Mobilisasi Material 4. Pembentukan & Pematangan Tanah 5. Pekerjaan Sipil Pembangunan ITC

OPERASIONAL 1. Rekruitmen Tenaga Kerja 2. Operasional ITC 3. Pemeliharaan ITC

Matriks Evaluasi Dampak Potensial Terhadap Komponen Lingkungan Kegiatan Pembangunan International Trade Centre (ITC) Semarang
Aktivitas Proyek No Komponen Lingkungan Pra Konst.
1 2 1 2

Konstruksi
3 4 5 1

Operasional
2 3

I. FISIKA-KIMIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas Udara Kebisingan Banjir dan Air Larian Kualitas & Kuantitas Air Transportasi Lalu Lintas Timbulan Sampah Insiden Kebakaran Kenyamanan Estetika Kerusakan Bangunan -

II. BIOLOGI 1 2 Flora Fauna -

III. SOSEKBUDKESMAS 1 2 3 4 5 6 7 8 Pertambahan Penduduk Kesempatan Kerja Mata Pencaharian Pendapatan Masyarakat Pendapatan Daerah Pola Hubungan Sosial Kesehatan Masyarakat Persepsi Masyarakat

PRA KONSTRUKSI 1. Informasi dan Sosialisasi Proyek/Kegiatan 2. Perijinan

KONSTRUKSI 1. Mobilisasi & Demobilisasi Peralatan 2. Rekruitmen dan Demobilisasi Tenaga Kerja 3. Mobilisasi Material 4. Pembentukan & Pematangan Tanah 5. Pekerjaan Sipil Pembangunan ITC

OPERASIONAL 1. Rekruitmen Tenaga Kerja 2. Operasional ITC 3. Pemeliharaan ITC

Matriks Pemusatan Dampak Potensial (Focussing) Terhadap Komponen Lingkungan Kegiatan Pembangunan International Trade Centre (ITC) Semarang
Aktivitas Proyek No Komponen Lingkungan Pra Konst.
1 2 1 2

Konstruksi
3 4 5 1

Operasional
2 3

I. FISIKA-KIMIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kualitas Udara Kebisingan Banjir dan Air Larian Kualitas & Kuantitas Air Transportasi Lalu Lintas Timbulan Sampah Insiden Kebakaran Kenyamanan Estetika Kerusakan Bangunan -

II. BIOLOGI 1 2 Flora Fauna -

III. SOSEKBUDKESMAS 1 2 3 4 5 6 7 8 Pertambahan Penduduk Kesempatan Kerja Mata Pencaharian Pendapatan Masyarakat Pendapatan Daerah Pola Hubungan Sosial Kesehatan Masyarakat Persepsi Masyarakat

PRA KONSTRUKSI 1. Informasi dan Sosialisasi Proyek/Kegiatan 2. Perijinan

KONSTRUKSI 1. Mobilisasi & Demobilisasi Peralatan 2. Rekruitmen dan Demobilisasi Tenaga Kerja 3. Mobilisasi Material 4. Pembentukan & Pematangan Tanah 5. Pekerjaan Sipil Pembangunan ITC

OPERASIONAL 1. Rekruitmen Tenaga Kerja 2. Operasional ITC 3. Pemeliharaan ITC

2.6. LINGKUP WILAYAH STUDI 2.6.1. Batas Proyek 2.6.2. Batas Ekologis 2.6.3. Batas Sosial 2.6.4. Batas Administrasi 2.6.5. Batas Wilayah Studi

2.6.1. Batas Proyek

Batas Wilayah tapak proyek ini berbatasan dengan :


- Sebelah Utara : Kantor Pemerintahan Kota Semarang - Sebelah Timur : Kali Semarang - Sebelah Barat : Jalan Pemuda - Sebelah Selatan : Bank BII dan Jalan Simpang

2.6.2. Batas Ekologis

Batas ekologis ditentukan berdasarkan skala keberlangsungan proses alami yang berhubungan dengan sebaran dampak. Batas wilayah ekologis meliputi ekosistem alami dan binaan yang ada di wilayah tapak proyek rencana lokasi Pembangunan International Trade Centre (ITC) Semarang dan permukiman di sekitarnya yang mungkin terkena sebaran dampak kegiatan

2.6.3. Batas Sosial


Batas wilayah sosial yang tercakup dalam Studi AMDAL ini merupakan wilayah yang secara sosial-ekonomi-budaya dan kesehatan masyarakat akan terpengaruh secara mendasar oleh adanya kegiatan Pembangunan International Trade Centre (ITC) Semarang. Berdasarkan hasil pelingkupan, maka batas wilayah sosial mencakup komunitas penduduk di wilayah Kelurahan Sekayu dan sebagian penduduk di wilayah Kelurahan Pekunden, Kecamatan Semarang Tengah dan kelompok masyarakat yang berinteraksi di Jl. Pemuda yang merupakan sarana umum dengan berbagai fasilitas.

2.6.4. Batas Administrasi


Batas administratif studi adalah di Kelurahan Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, yang berbatasan dengan : - Sebelah Utara : Kelurahan Pandansari - Sebelah Selatan : Kelurahan Miroto dan Pekunden - Sebelah Barat : Kelurahan Pendrikan Kidul - Sebelah Timur : Kelurahan Kembang Sari

2.6.5. Batas Wilayah Studi

Lingkup wilayah studi menggunakan Metode overlay / penggabungan karena wilayah studi merupakan resultante dari batas proyek, batas ekologis, batas sosial dan batas administrasi.

PETA ADMINISTRASI KOTA SEMARANG

PETA HIDROLOGI KOTA SEMARANG

PETA ADMINISTRASI KEC. SEMARANG TENGAH

PETA ADMINISTRASI KEL. SEKAYU

PETA TATA GUNA LAHAN K0TA SEMARANG

PETA LOKASI ITC SEMARANG

PETA BATAS WILAYAH STUDI

PETA LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL

BAB III METODE STUDI


3.1. Jenis Data Yang Dikumpulkan 3.2. Metode Pengumpulan dan Analisis Data 3.3. Metode Identifikasi Dampak 3.4. Metode Prakiraan Dampak 3.5. Metode Evaluasi Dampak

3.1. Jenis Data Yang Dikumpulkan


3.1.1. Data Primer 3.1.2. Data Sekunder

3.2. Metode Pengumpulan Dan Analisis Data


- Komponen Fisik - Kimia - Komponen Biologi - Komponen Sosial Ekonomi, Budaya dan Kesehatan Masyarakat

3.3. Metode Identifikasi Dampak

Metoda identifikasi dampak yang digunakan adalah Matrik Interaksi dan Bagan Alir. Matrik interaksi digunakan untuk menggambarkan interaksi antara komponen kegiatan dengan komponen lingkungan yang terkena dampak, sedangkan bagan alir digunakan untuk menggambarkan alur terjadinya dampak.

3.4. Metode Prakiraan Dampak

Metoda prakiraan dampak yang digunakan adalah Metoda Formal (model matematis) dan Metoda Informal, sesuai dengan karakteristik masing-masing dampak atau komponen lingkungan yang terkena dampak. Metoda informal yang digunakan adalah analogi dan pertimbangan keahlian (proffesional judgement).

3.5. Metode Evaluasi Dampak


Penyusunan Matrik Identifikasi Dampak Penyusunan Matrik Prediksi Dampak Penyusunan Matrik Evaluasi Dampak Penghitungan dan Pengambilan Keputusan

3.5.1. Penilaian Kualitas Lingkungan. 3.5.2. Penentuan Dampak Penting.

3.5.1.Penilaian Kualitas Lingkungan.

Evaluasi dampak penting yang digunakan dalam studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) rencana pembangunan International Trade Centre (ITC) Semarang di wilayah Kelurahan Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah menggunakan metoda Fisher and Davis yang dimodifikasi.

Metoda Fisher and Davis


Untuk menentukan nilai pada kondisi rona lingkungan awal digunakan skor 1 - 5, dengan kriteria :

a. Skor b. Skor c. Skor d. Skor e. Skor

1 2 3 4 5

: Sangat jelek. : Jelek. : Sedang. : Baik. : Sangat baik.

3.5.2. Penentuan Dampak Penting.


Evaluasi tingkat kepentingan dampak menggunakan Keputusan Kepala Bapedal Nomor : 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Pengukuran Dampak Penting, dengan menggunakan alternatif sebagai berikut : a. Jumlah manusia terkena dampak. b. Luas wilayah persebaran dampak. c. Intensitas lamanya dampak berlangsung. d. Banyaknya komponen lingkungan terkena dampak. e. Sifat komulatif dampak. f. Berbaliknya atau tidak berbaliknya dampak.

SOSIALISASI...

SOSIALISASI...

You might also like