You are on page 1of 46

BAB 5 ANGKA INDEKS

Angka Indeks

Bab 5

OUTLINE

BAGIAN I Statistik Deskriptif Pengertian Statistika Penyajian Data Ukuran Pemusatan Ukuran Penyebaran Angka Indeks Deret Berkala dan Peramalan
Angka Indeks Agregrat Tertimbang Macam-Macam Indeks dan Masalah Penyusunan Indeks Pengolahan Data Indeks dengan MS Excel Angka Indeks Relatif Sederhana Angka Indeks Agregrat Sederhana

Angka Indeks

Bab 5

PENGANTAR
Angka Indeks:
Sebuah angka yang menggambarkan perubahan relatif terhadap harga, kuantitas produk, kualitas produk, pola konsumsi atau nilai yang dibandingkan dengan tahun dasar. Angka Indeks dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur perubahan-perubahan dalam kegiatan ekonomi dan bisnis sebagai akibat dari perubahan waktu.

Pemilihan Tahun Dasar (base year):


Tahun yang dipilih sebagai tahun dasar menunjukkan kondisi perekonomian yang stabil. Tahun dasar diusahakan tidak terlalu jauh dengan tahun yang dibandingkan, sehingga perbandingannya masih bermakna. Catatan; BPS (Biro Pusat Statistika merubah tahun dasar setiap 10 tahun, seperti 1973, 1983,1993, 2003 dst.)
3

Angka Indeks

Bab 5

PENGANTAR
Fungsi Angka Indeks:
Untuk membandingkan nilai suatu peubah(variabel) atau beberapa peubah yang saling terkait pada satu periode tetentu dengan periode yang lain. Perbandingan ini dapat bermanfaat untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang menyangkut persyaratan ekonomi dan bisnis.

Contoh:
Indeks biaya hidup tahun 2005 adalah 220 dengan tahun dasar 2003, artinya biaya hidup naik sebesar (220%-100%)= 120% pada tahun 2005 dibandingkan dengan tahun 2003.

Angka Indeks

Bab 5

PENGANTAR
Contoh : Turunnya Daya Beli Masyarakat dan Daya saing Ekonomi Indonesia
Indeks harga Konsumen (IHK) & Indeks Upah sektor Industri Indonesia

IHK adalah harga gabungan jenis barang dan jasa yang harus dibeli oleh konsumen. Berdasarkan tahun dasar 2001, maka tahun 2007 harga barang dan jasa telah mencapai 274% atau meningkat 2,74 kali dari tahun 2001. Sementara daya beli konsumen yang dicerminkan dengan Indeks Upah Sektor Industri (IUSI) justru menurun selama krisis dan mulai membaik pada tahun 2006, namun demikian IUSI masih lebih rendah dari IHK dan hal ini mencerminkan , bahwa kesejahteraan konsumen menurun , karena daya beli tidak mencukupi kebutuhan hidup. Kondisi krisis membuat daya beli masyarakat menurun dan daya saing indonesia tidak membaik.
5

Tahun
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

IHK
100 119 199 203 221 249 274

IUSI
184 201 139 163 190 219 247

Angka Indeks

Bab 5

PENGANTAR
Banyak indikator ekonomi menggunakan angka indeks seperti Indeks Harga Konsumen, Indeks Harga Perdagangan Besar, Indeks Harga Saham Gabungan, Indeks Nilai Tukar Petani, dan lain-lain.
800

Contoh : Angka Indeks Saham dapat membandingkan kondisi harga saham di beberapa Negara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), merupakan angka indeks yang mencerminkan harga saham semua perusahaan di bursa efek. ISHG Indonesia lebih rendah dibanding Malaysia dan Korea Selatan. Dilihat dari waktu bulan OktoberNovember 2002 mencapai titik terendah. IHSG untuk awal tahun 2003 meningkat di Malaysia sedangkan Indonesia dan Korea Selatan turun.

600

400

200

Ags

Sep

Okt

Nov

Des

Jan

IHSG Indonesia

IHSG Korea Selatan

IHSG Malaysia

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS RELATIF SEDERHANA Definisi


Dikenal juga dengan unweighted index yaitu indeks yang tanpa
memperhitungkan bobot setiap barang dan jasa. 1. Angka Indeks Harga Relatif Sederhana
Menunjukkan perkembangan harga relatif suatu barang dan jasa pada tahun berjalan dengan tahun dasar, tanpa memberikan bobot terhadap kepentingan barang dan jasa.
Tahun 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002
Harga

Indeks 100 110 243 203 221 249 274

Perhitungan (1.014/1.014) x 100 (1.112/1.014) x 100 (2.461/1.014) x 100 (2.058/1.014) x 100 (2.240/1.014) x 100 (2.524/1.014) x 100 (2.777/1.014) x 100

1.014 1.112 2.461 2.058 2.240 2.524 2.777

Rumus:

IH = Ht x 100 Ho

IH=Indeks Harga; Ht=Harga Pada tahun ke t Ho=Indeks pada tahun Dasar

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS RELATIF SEDERHANA

2. ngka A

Indeks Kuantitas Relatif Sederhana

Tahun 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002

Kuantitas 31 30 32 33 32 30 31

Indeks

Perhitungan (31/31) x 100 (30/31) x 100 (32/31) x 100 (33/31) x 100 (32/31) x 100 (30/31) x 100 (31/31) x 100

Menunjukkan perkembangan kuantitas barang dan jasa dibandingkan dengan tahun atau periode dasarnya. Indeks kuantitas sederhana dihitung tanpa memberikan bobot pada setiap komoditas, karena dianggap masih mempunyai kepentingan yang sama.

100 97 103 106 103 97 100

Rumus:
IK = Kt x 100 Ko

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS RELATIF SEDERHANA

3. Angka Indeks Nilai Relatif Sederhana


Menunjukkan perkembangan nilai (harga dikalikan dengan kuantitas) suatu barang dan jasa pada suatu periode dengan periode atau tahun dasarnya.

Rumus: IN = Vt x 100 = HtKt x 100 Vo HoKo

IN=Indeks Nilai relatif sederhana; Vt=Volume/Nilai Pada periode/tahun ke t Vo= Volume/Nilai Pada periode/tahun dasar

Ht= Harga komoditi pada periode/tahun t Kt= Kuantitas Komoditi Pada periode/tahun ke t Ho= Harga Komoditi Pada periode/tahun dasar Ko= Kuantitas Komoditi Pada periode/tahun dasar 9

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS RELATIF SEDERHANA

Tahun

Harga

Kuantitas

Nilai

Indeks

Keterangan

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002

1.014 1.112 2.461 2.058 2.240 2.524 2.777

31 30 32 33 32 30 31

31.434 33.360 78.752 67.914 71.680 75.720 86.087

100 106 251 216 228 241 274

(31.434/31.434) x 100

(33.360/31.434) x 100

(78.752/31.434) x 100

(67.914/31.434) x 100

(71.680/31.434) x 100

(75.720/31.434) x 100

(86.087/31.434) x 100

10

Angka Indeks

Bab 5

OUTLINE

BAGIAN I Statistik Deskriptif Pengertian Statistika Penyajian Data Ukuran Pemusatan Ukuran Penyebaran Angka Indeks Deret Berkala dan Peramalan
Angka Indeks Relatif Sederhana Angka Indeks Agregrate Sederhana Angka Indeks Agregrate Tertimbang Macam-Macam Indeks dan Masalah Penyusunan Indeks Pengolahan Data Indeks dengan MS Excel

11

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA


Angka indeks ini menekankan agregasi yaitu barang dan jasa lebih dari satu.

1. Angka Indeks Harga Agregat Sederhana


Angka indeks yang menunjukkan perbandingan antara jumlah harga kelompok barang dan jasa pada periode tertentu dengan periode dasarnya.

Rumus:
IHA = Ht x 100 Ho

12

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA


Angka indeks harga ini menekankan agregasi yaitu kelompok makanan berikut dengan tahun dasar tahun 2010
Jenis Barang Beras Jagung Kedelai Kacang Hijau Kacang Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang Jumlah 2007 815 456 1.215 1.261 2.095 205 298 852 7.197 2008 1.002 500 1.151 1.288 2.000 269 367 824 7.401 2009 1.013 627 1.148 1.630 2.288 261 357 937 . 2010 1.112 662 1.257 1.928 2.233 243 351 1.219 9.005 2011 2.461 1.294 1.380 3.687 2.540 551 798 2.004 2012 2.777 1.650 1.840 3.990 3.100 650 980 2.450

Dengan tahun dasar tahun 2010 Indeks 2007 = ? (7.197/9.005)x100= 80 Indeks 1998 = ? Dst.

13

ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA


Hasil Selengkapnya
TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Angka Indeks Harga Agregat 80 82 92 100 163 194

Angka indeks tahun 2007 dengan thn dasar 2010 adalah 80, artinya tahun 2007 harga 20% lebih rendah dibanding tahun 2010, namun pada tahun 2012 telah terjadi kenaikan harga sebesar 94%
14

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA

2.

Angka Indeks Kuantitas Agregat Sederhana

Angka indeks yang menunjukkan perbandingan antara jumlah kuantitas kelompok barang dan jasa pada periode tertentu dengan periode dasarnya.

Rumus:
IHA = Kt x 100 Ko

15

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA


Angka indeks kuantitas agregasi berupa kelompok makanan berikut tahun dasr tahun 2010, nilai dalam juta ton
Jenis Barang Beras Jagung Kedelai Kacang Hijau Kacang Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang Jumlah 2007 44.7 6.2 1.3 0.2 0.6 17.1 2.2 0.1 72.4 2008 45.2 6.7 1.5 0.3 0.7 15.8 1.9 0.3 2009 44.7 6.2 1.6 0.2 0.7 15.9 2.1 0.4 2010 48.2 7.9 1.9 0.5 0.8 16.5 2.2 0.5 2011 48.1 6.5 1.7 0.6 0.6 17.3 2.1 0.6 2012 46.6 6.8 1.6 0.3 0.6 15.7 1.8 0.5

Dengan tahun dasar tahun 2010 Indeks 2007 = ? (72.4/78.5)x100= 92 Indeks 2008 = ? dst

16

ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA


Hasil Selengkapnya
TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Angka Indeks Harga Agregat 92 92 91 100 99 94

Angka indeks tahun 2007 dengan thn dasar 2010 adalah 92, artinya tahun 2007 produksi lebih rendah 8% dibanding tahun 2010, demikian juga pada tahun 2012 telah terjadi penurunan produksi sebesar 6%
17

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA

3. Indeks Nilai Agregate Relatif Sederhana


Indeks nilai agregat relatif sederhana menunjukkan perkembangan nilai (harga dikalikan dengan kuantitas) sekelompok barang dan jasa pada suatu periode dengan periode atau tahun dasarnya.

Rumus:

INA = Vt x 100 = HtKt x 100 Vo HoKo

INA : Indeks nilai agregat relatif sederhana Vt : Vol/Nilai pada periode/tahun t Vo : Vol/Nilai pada periode/tahun 0 Ht : Harga Komoditi pada periode/tahun t Kt : Kuantitas komoditi pada periode tahun t Ho : Harga Komoditi pada periode/tahun 0 Ko : Kuantitas komoditi pada periode tahun 0
18

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS NILAI AGREGAT SEDERHANA


Angka indeks nilai agregasi berupa kelompok makanan berikut tahun dasar tahun 2010, nilai dalam juta ton
Jenis Barang 2007
Jenis Barang (HARGA) Beras Jagung Kedelai Kacang Hijau Kacang Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang Jumlah 2007 815 456 1.215 1.261 2.095 205 298 852 7.197 2008 1.002 500 1.151 1.288 2.000 269 367 824 7.401 2009 1.013 627 1.148 1.630 2.288 261 357 937 . 2010 1.112 662 1.257 1.928 2.233 243 351 1.219 9.005 2011 2.461 1.294 1.380 3.687 2.540 551 798 2.004 2012 2.777 1.650 1.840 3.990 3.100 650 980 2.450
(KUANTITAS)

2008

1999

2010

20011

2012

Beras Jagung Kedelai Kacang Hijau Kacang Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang Jumlah

44.7 6.2 1.3 0.2 0.6 17.1 2.2 0.1 72.4

45.2 6.7 1.5 0.3 0.7 15.8 1.9 0.3

44.7 6.2 1.6 0.2 0.7 15.9 2.1 0.4

48.2 7.9 1.9 0.5 0.8 16.5 2.2 0.5 78.5

48.1 6.5 1.7 0.6 0.6 17.3 2.1 0.6

46.6 6.8 1.6 0.3 0.6 15.7 1.8 0.5

Dengan tahun dasar tahun 2010 Indeks Nilai 2007 = Indeks 2009 = ? dst 19

Angka Indeks

Bab 5

OUTLINE

BAGIAN I Statistik Deskriptif Pengertian Statistika Penyajian Data Ukuran Pemusatan Ukuran Penyebaran Angka Indeks Deret Berkala dan Peramalan
Angka Indeks Agregrat Tertimbang Macam-Macam Indeks dan Masalah Penyusunan Indeks Pengolahan Data Indeks dengan MS Excel Angka Indeks Relatif Sederhana Angka Indeks Agregrat Sederhana

20

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS TERTIMBANG


Indeks tertimbang memberikan bobot yang berbeda terhadap setiap komponen. Mengapa harus diberikan bobot yang berbeda? Karena pada dasarnya setiap barang dan jasa mempunyai tingkat utilitas (manfaat dan kepentingan) yang berbeda.

21

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS TERTIMBANG

1. Formula Laspeyres
Etienne Laspeyres mengembangkan metode ini pada abad 18

akhir untuk menentukan sebuah indeks tertimbang dengan menggunakan bobot sebagai penimbang adalah periode dasar.

Rumus:

IL = HtKo x 100 HoKo

IL : Indeks Laspeyers Ht : Harga pada tahun t Ho : Harga pada tahun dasar Ko : Kuantitas komoditi pada tahun dasar sebagai pembobot

22

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA


Hitung Indeks Laspeyers dari kelompok pangan berikut ini dengan tahun dasar tahun 2010
Jenis Barang Tahun 2010 Harga Beras Jagung Kedelai Kacang Hijau Kacang Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang 1.112 662 1.257 1.928 2.233 243 351 1.219 Kuantitas 48.2 7.9 1.9 0.5 0.8 16.5 2.2 0.5 Tahun 2012 Harga 2.777 1.650 1.840 3.990 3.100 650 980 2.450 Kuantitas 46.6 6.8 1.6 0.3 0.6 15.7 1.8 0.5

23

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS TERTIMBANG


Jenis Barang Beras Jagung Kedelai Kacang Hijau Kacang Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang Jumlah Ho 1112 662 1257 1928 2233 243 351 1219 Ht 2777 1650 1840 3990 3100 650 980 2450 Ko 48,2 7,9 1,9 0,5 0,8 16,5 2,2 0,5 HoKo 53.598 5.230 2.388 964 1.786 4.010 772 610 69.358 HtKo 133.851 13.035 3.496 1.995 2.480 10.725 2.156 1.225 168.963

IL= (168.963/69.358)x100= 244


Menunjukan bahwa harga barang pangan dari tahun 2010-2012
24

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS TERTIMBANG

2. Formula Paasche

Menggunakan bobot tahun berjalan dan bukan tahun dasar sebagai bobot.

Rumus:
IP = HtKt HoKt
IL : Indeks Paasche Ht : Harga pada tahun t Ho : Harga pada tahun dasar Kt : Kuantitas komoditi pada tahun berjalan sebagai pembobot

x 100

25

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS TERTIMBANG


Jenis Barang Beras Jagung Kedelai Kacang Hijau Kacang Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang Jumlah Ho 1112 662 1257 1928 2233 243 351 1219 Ht 2777 1650 1840 3990 3100 650 980 2450 Kt 46,6 6,8 1,6 0,3 0,6 15,7 1,8 0,5 HoKt 51.819 4.502 2.011 578 1.340 3.815 632 610 65.307 HtKt 129.408 11.220 2.944 1.197 1.860 10.205 1.764 1.225 159.823

IP= (159.823/65.307)x100= 245


Menunjukan bahwa harga barang pangan dari tahun 2010-12 telah meningkat 145%
27

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS AGREGAT SEDERHANA


Hitung Indeks Paasche dari kelompok pangan berikut ini dengan tahun dasar tahun 2010
Jenis Barang Tahun 2010 Harga Beras Jagung Kedelai Kacang Hijau Kacang Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang 1.112 662 1.257 1.928 2.233 243 351 1.219 Kuantitas 48.2 7.9 1.9 0.5 0.8 16.5 2.2 0.5 Tahun 2012 Harga 2.777 1.650 1.840 3.990 3.100 650 980 2.450 Kuantitas 46.6 6.8 1.6 0.3 0.6 15.7 1.8 0.5

26

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS TERTIMBANG


3. Formula Fisher
Fisher mencoba memperbaiki formula Laspeyres dan Paasche. Indeks Fisher merupakan akar dari perkalian kedua indeks. Indeks Fisher menjadi lebih sempurna dibandingkan kedua indeks yang lain baik Lasypeyres maupun Paasche.

Rumus: IF = IL x IP

Diketahui

IL = 244 IP = 245 IF =?
28

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS TERTIMBANG


4.

Formula Drobisch

Digunakan apabila nilai Indeks Laspeyres dan Indeks Paasche berbeda terlalu jauh. Indeks Drobisch juga merupakan jalan tengah selain Indeks Fisher. Indeks Drobisch merupakan nilai rata-rata dari kedua indeks.

Rumus:

ID = IL + IP 2
Diketahui IL = 244 IP = 245 ID = ?
29

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS TERTIMBANG

5.

Formula Marshal-Edgeworth

Formula Marshal-Edgeworth relatif berbeda dengan konsep Laspeyres dan Paasche.

Menggunakan bobot berupa jumlah kuantitas pada tahun t dengan kuantitas pada tahun dasar. Pembobotan ini diharapkan akan mendapatkan nilai yang lebih baik.

Rumus:
IME = Ht (Ko+Kt) x 100 Ho (Ko+Kt)

30

Angka Indeks

Bab 5

CONTOH FORMULA MARSHAL-EDGEWORTH


Jenis Barang Beras Jagung Kedelai K. Hijau K.Tanah Ket.Pohon Ket.Rambat Kentang Jumlah
Ho(Ko+Kt) Ht(Ko+Kt)

105.418 9.731 4.400 1.542 3.126 7.825 1.404 1.219 134.665

263.260 24.255 6.440 3.192 4.340 20.930 3.920 2.450 328.787

IME= (328.787/134.665)x100= 244.15


Menunjukan bahwa harga barang pangan dari tahun 2010-2012 telah meningkat 144,15% 31

Angka Indeks

Bab 5

ANGKA INDEKS TERTIMBANG


6.

Formula Wals

Menggunakan pembobot berupa akar dari perkalian kuantitas tahun berjalan dengan kuantitas tahun dasar.

Rumus:
IW = HtKoKt HoKoKt

x 100

32

Angka Indeks

Bab 5

CONTOH PENGGUNAAN FORMULA WALS


Jenis Barang
Beras

Ho (Ko.Kt)
52.701 4.852 2.192 747 1.547 3.911 698 610

Ht (Ko.Kt)
131.611 12.093 3.208 1.545 2.148 10.462 1.950 1.225

IW = HtKoKt HoKoKt

Jagung

x 100

Kedelai K. Hijau K.Tanah Ket.Pohon Ket.Rambat Kentang

Jumlah

67.258

164.242

IW= (164.242/67.258)x100= 244.2


Menunjukan bahwa harga barang pangan dari tahun 2000-2002 telah meningkat 144,2%
33

Angka Indeks

Bab 5

OUTLINE

BAGIAN I Statistik Deskriptif Pengertian Statistika Penyajian Data Ukuran Pemusatan Ukuran Penyebaran Angka Indeks Deret Berkala dan Peramalan
Angka Indeks Agregrat Tertimbang Macam-Macam Indeks dan Masalah Penyusunan Indeks Pengolahan Data Indeks dengan MS Excel Angka Indeks Relatif Sederhana Angka Indeks Agregrat Sederhana

34

Angka Indeks

Bab 5

JENIS DAN MASALAH ANGKA INDEKS


Macam-macam Angka Indeks:
1. Indeks Harga Konsumen 2. Indeks Harga Perdagangan Besar 3. Indeks Produktivitas

Masalah Dalam Penyusunan Angka Indeks:


1. 2. 3. 4. 5. Masalah Pemilihan Sampel Masalah Pembobotan Perubahan Teknologi Masalah Pemilihan Tahun Dasar Masalah Mengubah Periode Tahun Dasar
35

Macam-macam Angka Indeks

1. Indeks Harga Konsumen

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indeks yang memperhatikan harga-harga yang harus dibayar konsumen baik diperkotaan maupun pedesaan. IHK merupakan dasar bagi perhitungan laju inflasi di Indonesia Contoh : Perhitungan IHK pada tahun 1999 didasarkan pada Kelompok barang ; Makanan Perumahan, Sandang dan aneka Barang.

36

Macam-macam Angka Indeks


Kelompok Makanan Perumahan Sandang Aneka Barang IHK Inflasi (%) 1998 209 142 192 174 168 NA 1999 262 164 230 216 203 20,83 2000 249 175 245 229 210 3,45 2001 270 196 268 262 234 11,43

Inflasi = IHKt IHKt-1 x 100 IHKt-1


Inflasi Makanan Inflasi sandang

Dimana IHKt = Indeks harga konsumen tahun t IHKt-1= Indeks harga konsumen tahun t-1

Jadi Inflasi secara umum 1998-1999 = [(203 -168)/168] x 100 = 20,83 = [(262 -209)/209] x 100 = 25,36 = [(230 -192)/192] x 100 = 19,79
37

Inflasi perumahan = [(164 -142)/142] x 100 = 15,49 Inflasi aneka barang= [(216 -174)/174] x 100 = 24,14

Macam-macam Angka Indeks

Penjelasan : Inflasi menunjukan laju kenaikan harga barang dan jasa yang dapat mempengaruhi derajat sejauh mana daya beli konsumen dapat tertekan oleh harga. Inflasi tahun 1998-1999 sebesar 20,83, ini menunjukan bahwa semua barang dan jasa meningkat sebesar 20,83%. Apabila gaji tenaga kerja tidak meningkat sebesar nilai inflasi tersebut, maka daya beli akan menurun. Oleh sebab itu. Inflasi bermanfaat sebagai indikator ekonomi untuk melakukan perbaikan tingkat upah, gaji dan tunjangan pensiun. Selain itu IHK setiap kelompok juga bermanfaat untuk mengetahui kelompok apa yang menyebabkan besarnya inflasi. Dari hasil perhitungan ternyata kelompok makanan mengalami inflasi tertinggi 25,36, sedangkan yang terrendah adalah kelompok perumahan sebesar 15,49

38

Macam-macam Angka Indeks


2. Indeks Harga Perdagangan Besar

Indeks harga perdagangan besar merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perekonomian suatu negara yang pada hakikatnya menyangkut komoditi yang diperjualbelikan di suatu negara pada tingkat perdagangan besar. IPHB di Indonesia mencakup 5 sektor, yaitu pertanian (44 komoditas), pertambangan dan penggalian (6 komoditas), Industri (140 komoditas), ekspor (53 komoditas) dan Impor (38 komoditas).
Kelompok Pertanian Tambang&Galian Industri Impor Ekspor Indeks Umum 1997 170 141 132 129 148 140 1998 298 173 217 286 417 288 1999 410 214 268 289 366 314 2000 459 236 278 316 461 353 2001 567 275 309 356 521 403

39

Macam-macam Angka Indeks

IPHB menunjukkan harga pada tingkat grosir. Pada 2001 IPHB yang paling besar adalah produk pertanian dan yang terkecil adalah tambang dan galian. IPHB pertanian meningkat relatif besar, karena depresiasi mata uang rupiah dari Rp. 2000 3000 per US$ menjadi Rp. 8000 10000 per US$, sehingga produk pertanian yang di ekspor mengalami kenaikan harga yang cukup besar

40

Macam-macam Angka Indeks


3. Indeks Produktivitas
Produktivitas merupakan rasio antara output (produksi dengan input). Produktivitas mencerminkan jenisnya seperti; Produktivitas Tenaga kerja, Produktivitas modal dan produktivitas mesin. Namun demikian pada saat teknologi berkembang, sumbangan input sudah tidak dapat dipisahkan, maka sebutan produktivitas diarahkan pada produktivitas total.

Indeks Produktivitas = Produktivita periode t Produktivitas periode 0

x 100

Apabila indeks produktivitas lebih dari 100, menunjukkan bahwa produktivitas lebih baik dari tahun dasar. Berikut contoh indeks produktivitas beberapa sektor pada tahun 1997-2000

41

Macam-macam Angka Indeks

Sektor Pertanian Konstruksi Keuangan & Perbankan Jasa

1997 106,3 97,2 111,3 100,2

1998 90,4 76,8 78,0 103,9

1999 102,9 99,5 89,6 101,4

2000 96,3 104,8 74,4 130,2

Sektor yang produktivitasnya meningkat adalah sektor jasa, selain di atas 100, juga mempunyai trend meningkat. Sektor yang mempunyai produktivitas menurun adalah sektor keuangan & perbankan, semenjak krisis produktivitas menurun, kemudian tahun 1999 meningkat, akan tetapi tahun 2000 kembali menurun. Lemahnya dukungan perbankan pada sektor riil dan hanya mengandalkan SBI, mendorong turunya produktivitas sektor keuangan dan perbankan.
42

Angka Indeks

Bab 5

OUTLINE

BAGIAN I Statistik Deskriptif Pengertian Statistika Penyajian Data Ukuran Pemusatan Ukuran Penyebaran Angka Indeks Deret Berkala dan Peramalan
Angka Indeks Agregrat Tertimbang Macam-Macam Indeks dan Masalah Penyusunan Indeks Pengolahan Data Indeks dengan MS Excel Angka Indeks Relatif Sederhana Angka Indeks Agregrat Sederhana

43

Angka Indeks

Bab 5

MENGGUNAKAN MS EXCEL

1. Untuk mencari Indeks Laspeyres, masukkan data ke dalam sheet MS Excel. 2. Masukkan sektor pada kolom A, data harga periode dasar pada kolom B, harga berlaku pada kolom C dan kuantitas pada kolom D. 3. Lakukan operasi sederhana berupa perkalian pada kolom E dengan formula +b2*d2 dan kolom E +c2*d2 sebagaimana contoh. 4 . Lakukan operasi penjumlahan dengan formula @sum(e2:e4) pada kolom E baris ke-5 begitu pula pada kolom F5. 5. Lakukan operasi pembagian dengan formula +f5/e5, tekan enter, nilai Indeks Laspeyres ada pada sel tersebut.

44

45

TERIMA KASIH

46

You might also like