You are on page 1of 4

HATI-HATI DENGAN TAKABUR

ENDI SUGARA, S.Ag


(Simpay Pena Mas Kecamatan Salopa)

Takabur atau yang lebih di kenal sombong adalah perbuatan menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Nabi Muhammad SAW bersabda, tidak akan masuk surga orang ang dalam dirinya ada sebasar biji dzarrah saja takabur (sombong). Lalu para shabat bertanya, apakah orang yang bajunya bagus dan sepatunya bagus termasuk yang sombong? Nabi Muhammad SAW bersabda. Sombong itu adalah menolak kebenaran dan mendustakan orang lain (HR Muslim). Perilaku sombong adalah prilaku yang tidak di sukai oleh siapapun, termasuk kita pasti tidak suka melihat orang yang sombong, misalnya kita kadang tidak sadar, mungkin kita pernah berprilaku sombong kepada orang lain. Kita harus mewaspadai prilaku sombong yang ada pada diri kita. Karena Allah SWT saja yang berhak untuk sobong. Keenganan iblis untuk tidak mengikuti perintah Allah bukan karena tidak tau Allah SWT sebagai tuhannya, melainkan dia takabur. Iblis tidak mau memberi hormat kepada Nabi Adam as yang ia anggap tidak lebih nulia dari dirinya. Akibatnya Allah mengusirnya dari surga. Sipat takabur Iblis inilah yang membuat benih-benih kesombongan meralalela di bumi ini. Imam Ibnu Qayyiam Al-jauziyyah dalam kitabnya Al-Fawaidul awaid mengatakan, ada tiga penyakit pokok pada diri manusia. Bila manusia tidak berusaha untuk melawannya, niscaya penyakit ini akan menghinggapinya. Pertma, takabur, penyakit ini inilah yang membuat iblis Allah dari surga. Kedua, serakah penyakit ini hati yang satu ini membuat adam as di usir Allah dari surga. Ketiga, dengki sifat inilah yang membuat anak adam yang satu membunuh yang lainnnya. Allah SWT mengingatkan kita dengan firmannya dalam Al-Quran agar kita tidak tejabak kepada kesalahan yang sama seperti yang di lkukan oleh umat-umat yang terdahulu. Bahkan, kita di perintahkan untuk mengambil pelajaran dari prilaku salah yang telah di lakukan orang-orang terdahulu agar kita tidak berbuat keasalahan yang sama. Allah AWT telah jelas-jelas melarang untuk berlaku sombong hal ini sebagai mana firmannya dalam surat Lukman ayat 18:

Artinya : dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Sekarang apakah kita berbuat sombong? Sombong ternyata tidak didominasi oleh orang yang kaya dan orang yang berpangkat, memiliki jabatan atau bertabur jasa dan penghargaan saja, orang miskin pun berpeluang untuk berbuat sombong. Karena miskin dan kaya bukan ukurannya, tidak hanya dari harta dan kemewahan tapi juga dari ilmu, pemahaman dan juga amal. Oleh karena itu peluang bagi manusia untuk berbuat sombong memang terbuka lebar. Rasulullah SAW bersabda : ada tiga golongan di hari kiamat nanti tidak di Tanya/di hisab oleh Allah SWT dan langsung masuk neraka, mereka adalah kakek-kakek penzina, pemimpin pendusta dan orang miskin yang sombong.(HR. Ahmad) peluang sombong bagi kita begitu terbuka lebar, harta kekayaan yang melimpah, pangkat dan jabatan yang tinggi, ketampanan dan kecantikan, serta kecerdasan akan dijadikan sarana oleh Iblis lanatullah untuk menjerumuskan manusia agar menjadi mahluk yang sombong. Untuk itu semoga Allah SWT senantiasa membimbing hati dan prilaku kita agar tehindar dari sifat yang satu ini, Wallahualam

KEPAHITAN DI BALIK KEMEWAHAN ENDI SUGARA, S.Ag


(Simpay Pena Mas Kecamatan Salopa)

arta seringkali di identikan dengan kemewahan, sehingga menjadi persoalan serius bagi manusia cita menjadi hamba Allah Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya, diantara yang aku hawatirkan ataskalian sepeninggalku nanti ialah terbuka lebarnya kemewahan dan harta dapat pula SWT menjadi halangan dalam pengabdian menjadikan yang baik,dalam hal ini ada yang dimana didalamnya terdapat obat baginya tidak ada kesulitan untuk yang terkandung didalamnya, itu dapat membuatnya mati. mengenal salah satu buah yang di

yang mempunyai citayang baik. Harta dapat

kepada-Nya, walau tidak di pungkiri seseorang menjadi hamba Tuhan mengibaratkan harta itu seperti ular sekaligus racun,bagi seorang ahli menangkap dan mengeluarkan obat sedangkan bagi orang bodo bisa ular Pada zaman dulu leluhur kita kita

sebut dengan buah maja dimana buah ini bentuk dan rupanya seperti buah semangka sehingga sangat menantang untuk di makan bagi orang yang sedang kehausan, akan tetapi ketika orang mencoba memakannya akan kecewa karena buah ini rasanya pahit luar biasa. Di zaman sekarang buah maja ini berubah bentuk dan tampilan yang lebih menantang lagi yaitu kemewaha, sebagian besar ahli hikmah mengatakan bahwa kemewahan hidup akan menggiring manusia kedalam kepahitan, yaitu terpuruk kedalam jurang kehancuran. Fakta pun telah menunujukan gaya hidup yang penuh dengan kemewahan akan membuat orang menjadi lalai akan tujuan kehadirannya di muka bumi ini, akan membuat orang berfikir pendek, tidak mempunyai idialisme yang luhur, serta jauh dari cita-cita yang mulia. Banyak orang demi mengejar kemewahan hidup cenderung mengambil jalan pintas dengan mengabaikan nilainilai akhlak atau rambu-rambu moral. Bukankah terjadinya penipuan, perampokan,pencurian, dan penyalah gunaan kekuasaan atau korupsi itu semua itu bermuara dari keinginan untuk hidup mewah ? Kemudahan rezeki yang di dapat hendaknya tidak membuat kita jadi lupa diri, terperosok ke dalam hidup mewah yang jauh dari kesederhanaan. Ingatlah dunia memang indah,tapi harus disadari akhirat jauh lebih indah dan kekal abadi. Realitas telah membuktikan, bahwa orang yang berprilaku hidup mewah

prilakunya cenderung untuk senantiasa membangkan kepada segala perintah Allah SWT. Hal seperti ini boleh jadi merupakan sunatullah,sebagaimana yang telah diiasyaratkan-Nya dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 16 yang artinya jika kami ingin membinasakan suatu negeri, maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan di negeri itu Semoga kita dapat menggunakan harta sebagai mana mestinya yang sesuai dengan kehendak-Nya,sehingga tidak tergelincir ke dalam hidup berkemewahan, tetapi sebaliknya dengan banyak harta itu dapat mengantarkan kita menjadi hamba Allah SWT yang baik.

You might also like