You are on page 1of 4

Nama

: Resha RDP.

Admin Jaringan

Kelas : XII TKJ A No. Exp : 3 Tanggal : 22 September 2012

DNS SERVER (MASTER-SLAVE)

Nama Pembimbing : Pak Dodi Permana Pak Nusirwan H. Nilai : Paraf :

1. Pendahuluan DNS merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya dari alamat IP ke nama host yang disebut dengan reverse-mapping. Ada dua tipe dari name-server yaitu: Primary Master Primary Master name-server bertanggung jawab terhadap suatu zone dengan memuat informasi dari berkas database pada dirinya sendiri. Secondary Master (Slave) Secondary Master name-server memuat informasi zone dari server lain yang otoritatif pada suatu zone yang disebut Master Server. Secondary Master akan melakukan zone-transfer dari Master Server untuk mendapatkan data/informasi pada suatu zone yang dikelolanya.

Gambar 1 Primary Master dan Secondary Master server DNS Untuk dapat bekerja name-server membutuhkan resource-record untuk domain yang dikelola. Resource-record adalah data yang mengacu/menunjukkan pada informasi mengenai host pada jaringan atau domain tertentu. 2. Tujuan Peserta didik dapat memahami konsep dasar Master dan Slave pada DNS Peserta didik dapat melakukan konfigurasi DNS Server dimana satu PC bertindak sebagai mMaster dan PC yang lain bertindak sebagai Slave Peserta didik dapat membedakan fungsi antara DNS Master dengan DNS Slave 3. Alat dan Bahan 2 Unit PC ( menggunakan OS Ubuntu 10.04 Server Edition x32bit). Jika tidak mempunyai, maka gunakan software virtualisasi ( disini menggunakan software Virtual Box ). Juga siapkan ISO Ubuntu 10.04 atau CD dan DVD Ubuntu 10.04. Paket Bind9 Kabel UTP straight cat5e (secukupnya) 4. Langkah Kerja

a. Mesin / PC dengan IP Address 192.168.1.101 dengan domain 1.tkj.net menjadi DNS Master. b. Selain mesin / PC dengan IP address 192.168.1.101, adalah DNS slave c. Sementara Mesin / PC yang dijadikan DNS Master, dibuat juga menjadi DNS Slave. Sehingga DNS Masters menyediakan domainnya, sementara dia juga mengambil domain DNS dari komputer yang berbeda d. Berikut konfigurasi Slave dari domain yang saya buat :

Jadi, saya membuat domain untuk saya sendiri dengan nama 21.tkj.net , sementara saya pun mengambil domain 1.tkj.net. Untuk konfigurasi DNS Master sama saja dengan konfigurasi yang saya buat . Konfigurasi DNS untuk 1.tkj.net saya namakan dengan nama sesuatu . e. Lalu, jangan rubah konfigurasi pada resolv.conf. Gunakan saja nameservernya alamat IP address kita f. Lalu restart bind9 dan juga lakukan reload pada rndc .

g. Lalu buat laporannya

5. Hasil Kerja a. Berikut hasil yang saya peroleh NSLOOKUP dari komputer saya

Jadi, tanpa saya memasukan name server DNS Master, saya sudah mendapatkan nama domainnya. Juga kita lihat file cachenya pada folder /etc/cache/bind9

Sudah terdapat file dengan nama sesuatu , file tersebut merupakan konfigurasi DNS dari DNS Master NSLOOKUP dari DNS Master Dari DNS Master melakukan nslookup ke www.21.tkj.net, juga hasil yang ada di /var/cache/bind/

6. Kesimpulan Jadi, penggunaan DNS Slave dan DNS master sangat berguna dalam penggunaannya dalam implementasi real. Kenapa ? Karena DNS slave digunakan untuk melakukan backup dari DNS master yang mungkin kinerjanya sedang down. Praktik ini pun membuktikannya.

You might also like