You are on page 1of 4

Gangguan pada otot 1.

Kelelahan otot Kelelahan otot adalah suatu keadaan di mana otot tidak mampu lagi melakukan kontraksi sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot atau kejang-kejang otot. Terjadinya kelelahan otot yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat telah lama dicurigai. Dengan meningkatnya asam laktat, konsentrasi H meningkat, dan pH menurun. Di pihak lain, peningkatan konsentrasi ion H menghalangi proses rangkaian eksitasi, oleh menurunnya sejumlah Ca yang dikeluarkan dari reticulum sarkoplasma dan gangguan kapasitas mengikat troponin. Di lain pihak peningkatan konsentrasi ion H juga menghambat kegiatan fosfofruktokinase, enzim kunci yang terlibat di dalam anaerobic glikolisis. Demikian lambatnya hambatan glikolisis, mengurangi penyediaan ATP untuk energy. 2. Astrofi Otot Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang menjadi kecil dan kehilangan fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan oleh penyakit poliomielitis. Poliomielitis atau polio adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV), masuk ke tubuh melalui mulut. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisis). 3. Distrofi Otot Distrofi otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-anak karena adanya penyakit kronis atau cacat bawaan sejak lahir. penyakit ini disebabkan oleh kerusakan pada gen yang mengkode protein bernama dystrophin. Protein ini esensial untuk kerja otot. Gen yang mengkode protein ini berlokasi pada kromosom X. Semua laki-laki hanya memiliki satu

kromosom X sehingga jika gen ini rusak pada satu-satunya kromosom X yang dimiliki, maka timbul penyakitnya. 4. Hipertrofi otot Hipertrofi adalah pembesaran atau pertambahan massa total suatu otot. Semua hipertrofi adalah akibat dari peningkatan jumlah filamen aktin dan miosin dalam setiap serat otot, jadi menyebabkan pembesaran masing-masing serat otot, yang secara sederhana disebut hipertrofi serat. Peristiwa ini biasanya terjadi sebagai respon terhadap suatu kontraksi otot yang berlangsung pada kekuatan maksimal atau hampir maksimal. Bagaimana kontraksi otot yang sangat kuat dapat menimbulkan hipertrofi? Telah diketahui bahwa selama terjadi hipertrofi, sintesis protein kontraktil otot berlangsung jauh lebih cepat daripada kecepatan penghancurnya, sehingga menghasilkan jumlah filamen aktin dan miosin yang bertambah banyak secara progesif di dalam miofibril. Kemudian miofibril itu sendiri akan memecah di dalam setiap serat otot untuk membentuk miofibril yang baru. Jadi, peningkatan jumlah miofibril tambahan inilah yang terutama menyebabkan serat otot menjadi hipertrof. 5. Sarcopenia Adalah otot mengendur, biasanya terjadi pada usia lanjut. Ketika usia bertambah, ada beberapa hormone yang mulai turun. Salah satunya adalah hormone pertumbuhan. Berkurangnya hormone pertumbuhan ini akan mempengaruhi massa otot. Otot mulai berkembang mulai usia 0 tahun sampai pada puncak kekuatannya pada usia 25 tahun. Kemudian menetap pada usia 35 hingga 40 tahun, kemudian perlahan akan menurun dengan puncaknya pada umur 65 tahun. 6. Kram otot ketegangan otot karena berada pada posisi tertentu dalam jangka waktu yang lama. Jelasnya, kram otot terjadi saat otot dipaksa berkontraksi dan menegang selama beberapa saat.

tidak diketahui pasti bagaimana kram bisa timbul. Ada yang mengatakan karena penumpukan asam laktat, ada yang menyebut suplai darah yang kurang dibandingkan dengan kebutuhan sebagai biang, ada juga yang menyalahkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. 7. Kesemutan

Kesemutan terjadi jika syaraf dan pembuluh darah mengalami tekanan Misalnya, saat duduk bersimpuh atau menekuk kaki terlalu lama, maka syaraf dan aliran darah terganggu. Umumnya kesemutan akan mereda jika bagian tubuh yang mengalaminya digerakkan.

Tidak ada cara khusus yang bisa mengembalikan kondisi otot yang sudah kendur dan lembek. Kondisinya hanya bisa diperbaiki dengan berlatih secara rutin. Namun tentu elastisitasnya tidak bisa dikembalikan seperti sedia kala. Dengan melatih otot setiap hari selama seminggu akan mengembalikan 5 persen massa otot yang berkurang. Jika latihan menjadi lebih sering, maka persentase otot yang dielastiskan juga bertambah. Seseorang yang di masa mudanya rajin berlatih, massa ototnya juga semakin semakin banyak. Namun, jika suatu saat nanti tidak berlatih, massa ototnya juga bisa berkurang. Jadi berlatihlah rutin, meski hanya ringan. PENCEGAHAN Mencegah memang lebih baik daripada mengobati. Untuk itu sebelum terjadi sarcopenia, sebaiknya berlatihlah secara rutin. Latihan yang dilakukan tidak perlu berlatih dengan intensitas tinggi. Sebab, dengan intensitas rendah pun asal rutin dilakukan setiah hari maka massa otot tetap padat. Melatih seluruh otot tubuh sebanyak 10 repetisi setiap hari sudah cukup untuk mempertahankan massa otot. Jadi tidak ada alasan untuk tidak berlatih. Kerena latihan hanya membutuhkan waktu 15 menit sehari. Massa otot yang kuat maka ukurannya pun akan meningkat. Selain itu, secara fisiologis, sintesa protein juga akan meningkat, sehingga proses metabolisme menjadi lebih lancer. Otot yang kuat juga dapat meningkatkan sirkulasi aliran darah sebab sel-sel mitokondria yang terdapat dalam otot dapat bekerja secara maksimal. FAKTOR PENDUKUNG KEKUATAN OTOT Memiliki massa otot yang kuat dan padat tentu mengurangi kemungkinan terjadinya sarcopenia. Untuk itu diusahakan agar otot tetap padat lebih lama. Ada beberapa hal untuk mendukung kekuatan otot. Antara lain :

Tipe Kontraksi Kontraksi otot adalah hal yang paling mempengaruhi kekuatan otot. Bila kontraksi jarang terjadi, maka kekuatan otot akan melemah. Untuk menjaga agar otot tetap berkontraksi maka beraktifitas dan latihan sangat diperlukan. Intinya adalah otot harus digerakkan. Misal tidak bisa berolahraga secara pasti, manfaatkan setiap aktivitas sehari-hari sebagai sarana latihan yang efektif. Seperti naik tangga, berjalan dari tempat parker ke kantor dan sebagainya. Aktivitas tersebut memiliki repetisi yang cukup untuk menjaga massa otot tetap padat.

You might also like