You are on page 1of 31

PERILAKU KEORGANISASIAN Kuliah 31 Januari 2011 Perilaku Keorganisasian

Pengertian dan Kegunaannya


Ringkasan dan Saduran Bab 1, Stephen P. Robbins & Timothy A. Judge, Organizational Behavior, 12th Edition, Upper Saddle River, NJ, Pearson-Prentice Hall, 2007
*Dibuat oleh S.B. Joedono (2006) dimodifikasi oleh Putri Mega Desiana

Bab 1 : Perilaku Keorganisasian


Pekerjaan Manajer: (a) Fungsi-Fungsi Manajer, (b) Peran-Peran Manajer, (c) Keterampilan Manajer, (d) Manajer Efektif dan Manajer Sukses, (e) Ringkasan. Pengertian Perilaku Keorganisasian: Melengkapi Intuisi dengan Penelaahan Sistimatik. Sumber-Sumber Ilmu: (a) Psikologi, (b) Psikologi Sosial, (c) Sosiologi, (d) Antropologi. Bukan Ilmu Pasti. Tantangan dan Peluang (Kegunaan): (a) Globalisasi, (b) Keanekaan Angkatan Kerja, (c) Mutu dan Produktivitas, (d) Pelayanan Konsumen, (e) Keterampilan hubungan antar Manusia, (f) Pemberdayaan (g)

Bab 1 : Perilaku Keorganisasian (lanjutan)


Tantangan dan Peluang (Membantu Menangani): Inovasi dan Perubahan, (h) Kesementaraan, (i) Organisasi dalam Jaringan, (j) Konflik Tuntutan Pekerjaan-Kehidupan Pribadi, (k) Perilaku Etis (Bermoral). Model Perilaku Keorganisasian: (a) Pengertian "Model", (b) Variabel Ditentukan, (c) Variabel Penentu, (d) Model Bersyarat. Makna bagi Manajer.

APA YANG DILAKUKAN OLEH MANAJER Fungsi-fungsi Manajer: Merencanakan: menetapkan tujuan dan sasaran, menetapkan strategi untuk mencapainya, serta merumuskan kegiatan-kegiatan untuk melaksanakan strategi secara terkoordinasi; Mengorganisasi: penetapan tugas, pembagian tugas, pengelompokan tugas; penetapan garis hirarki (garis komando dan tanggungjawab) dan lokasi-lokasi pengambilan keputusan; Menggerakkan/Memimpin: memberi motivasi, mengmengarahkan, menyelesaikan perselisihan; Mengendalikan: melalui pemantauan, pembandingan dengan standar, dan pengambilan tindakan koreksi, memastikan bahwa yang sebenarnya dilakukan atau yang sesungguhnya terjadi sesuai dengan yang seharusnya dilakukan atau terjadi.

Tampilan 1-1 : Peran-Peran Manajer (Mintzberg) Nama Peran Gambaran


Antar-Manusia Lambang Bertindak atas nama keseluruhan dalam upacara dan tindakan hukum Memotivasi dan Mengarahkan Memelihara Jaringan Kenalan di Luar Organisasi Pusat Informasi dari dalam dan luar Organisasi Menyalurkan informasi ke anggota organisasi Menyampaikan Rencara, Tindakan, Hasil Usaha ke Pihak Luar; ahli bidang usaha/gerak Organisasi

Pemimpin Perantara
Informasional Pengamat (Monitor) Penyebar Juru Bicara

Pengambil Keputusan Mencari dan Memanfaatkan Enterpreneur

Kemampuan/Keterampilan Manajer Nama Keterampilan Teknis Gambaran Kemampuan dan keterampilan menerapkan pengetahuan dalam suatu ilmu dan atau profesi tertentu dalam fungsi dan peran sebagai manajer. Kemampuan dan keterampilan dalam hubungan antar-manusia: mau dan bisa mendengar, mengerti, mempengaruhi, memotivasi manusia dan menyelesaikan pertengkaran antar manu-sia. Kemampuan dan keterampilan mengenali, menganalisis sebab-

(Antar)-Manusia

Konsepsional

Manajer Efektif dan Manajer Sukses Tipe-Tipe Manajer


Manajer yang tidak menonjol Manajer RataRata Manajer Efektif Manajer yang melakukan tugas dengan baik Manajer Sukses Manajer yang cepat maju Kegiatan-Kegiatan Manajer Mengambil Keputusan, Merencanakan, Manajemen Mengendalikan Pelaksanaannya. Tradisional Surat-Menyurat, Tukar-Menukar Informasi Komunikasi Rutin

Manajemen SDM Bergaul

Rutin. Memotivasi, Menegakkan Disiplin, Mendidik dan Melatih, Menyelesaikan Konflik. Bergaul, Main Politik, Berinteraksi dengan Orang Luar.

Manajer Rata-Rata, Manajer Efektif dan Manajer Sukses


50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Manajer Rata- Manajer Efektif Manajer Sukses Rata Tradisional Kom Rutin Mgt SDM Bergaul

Ringkasan Pekerjaan Manajer: Dari semua penjelasan mengenai fungsi, peran, dan aktivitas, apabila ingin sukses dan efektif maka seorang manajer perlu mengembangkan keterampilan personalnya (berhubungan dengan manusia).

Pengertian Perilaku Keorganisasian


S.B. Joedono: "Bidang Studi mengenai Perbuatan dan Kegiatan Berpola Tertentu yang dilakukan Orang karena menjadi anggota Organisasi." S. P. Robbins & T.A. Judge: "Bidang Studi yang Mempelajari Dampak Perorangan, Kelompok dan Struktur terhadap Perilaku dalam Organisasi dengan maksud Menyempurnakan Kinerjanya. J.L.Gibson, J.H. Donelly, J.M.Ivancevich, R.Konopaske: Bidang Studi yang Mempelajari Persepsi, Nilai, Kemampuan Belajar dan Kegiatan Perorangan sewaktu bekerja dalam Kelompok dan Organisasi dan Menganalisis dampak Lingkungan terhadap Organisasi dan Sumberdaya Manusianya, Missinya, Sasarannya dan Strateginya.

Melengkapi Intuisi dengan Penelaahan Sistimatik


Perilaku manusia tidak acak tetapi menunjukkan keteraturan-keteraturan tertentu. Keteraturan tertentu tersebut dapat diketahui melalui pengalaman, intuisi dan penelaahan sistematik. Dengan mengetahui keteraturan tersebut, perilaku orang sebagai anggota organisasi dapat dijelaskan sebabsebabnya, diramalkan dan dikendalikan. Studi sistematis: memperhatikan hubungan-hubungan, berusaha mengaitkan sebab dan akibat dan mengambil kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.

Sumber-Sumber Ilmu Studi Perilaku Keorganisasian


Ilmu Psikologi Psikologi Sosial Kelompok Sosiologi Satuan Analisa Individu Pengetahuan

Bidang Studi Perilaku Keorganisasian

Sistem Organisasi
Antropologi
Tampilan 1-3, Robbins & Judge, hal. 13

Sumber-Sumber Ilmu Studi Perilaku Keorganisasian


Ilmu Sumbangan
Pembelajaran Motivasi Kepribadian Emosi Persepsi Pelatihan Kepemimpinan Kepuasan Kerja Pengambilan Keputusan Pribadi Seleksi Karyawan Desain Pekerjaan Ketegangan Kerja
Tampilan 1-3, Robbins & Judge, hal. 13

Satuan Analisa

Psikologi

Individu

Sumber-Sumber Ilmu Studi Perilaku Keorganisasian


Ilmu Sumbangan Satuan Analisa

Psikologi Sosial

Perubahan Perilaku Perubahan Sikap Komunikasi Proses Interaksi dlm Kelompok Pengambilan Keputusan dlm Kelompok

Kelompok

Tampilan 1-3, Robbins & Judge, hal. 13

Sumber-Sumber Ilmu Studi Perilaku Keorganisasian


Ilmu Sumbangan Komunikasi Kekuasaan Konflik Perilaku antar Kelompok Teori Organisasi Teknologi Organisasi Perubahan Organisasi Budaya Organisasi
Tampilan 1-3, Robbins & Judge, hal. 13

Satuan Analisa

Kelompok

Sosiologi

Sistem Organisasi

Sumber-Sumber Ilmu Studi Perilaku Keorganisasian


Ilmu Sumbangan Nilai-Nilai Komparatif Sikap Komparatif Analisis LintasBudaya Satuan Analisa

Kelompok

Antropologi
Budaya Organisasi Lingkungan Organisasi Kekuasaan

Sistem Organisasi

Tampilan 1-3, Robbins & Judge, hal. 13

Perilaku Keorganisasian bukan Ilmu Pasti


Dalam bidang ilmu "Perilaku Keorganisasian", pernyataan ramalan perilaku anggota organisasi tidak berbentuk "Faktor "X" (variabel penentu) mendorong "Perilaku "Y" (variabel ditentukan) tetapi berbentuk "Dalam "Situasi "Z" (variabel persyaratan, variabel situasional), Faktor "X" (variabel penentu) mendorong Perilaku "Y" (variabel ditentukan). Contoh: "Di negara-negara dengan pendapatan dan jaminan sosial tinggi, yang masyarakatnya berbudaya individualistik dan "jarak kekuasaan" rendah, faktorfaktor intrinsik pekerjaan (pengakuan, penghargaan, kemajuan, keberhasilan) mendorong kinerja tinggi."

Kegunaan Studi Perilaku Keorganisasian


Tanggapan terhadap Globalisasi: Bekerja dengan Rekan Kerja Asing : menghadapi aspirasi, kebutuhan, nilai dan sikap yang berbeda. Bekerja di Lingkungan Geografi dan Budaya Asing : sda Pindahnya Pekerjaan ke Lingkungan Upah Rendah : menemukan keseimbangan antara kepentingan bisnis dan masyarakat lokasi kerja Menangani Ketakutan dan Dampak Peningkatan Keamanan.

Menghadapi Keragaman Angkatan Kerja: Menghadapi masalah-masalah yang disebabkan oleh perbedaan: Gender, Suku, Asal Etnis, Agama, Umur, Cacat, Preferensi Seksual, semakin diperlukan pengetahuan dan keterampilan memahami dan mengelola faktor dan proses yang mendasari perilaku manusia karena pengaruh faktor-faktor individual, kelompok dan organisasi.

Meningkatkan Mutu Pekerjaan dan Produktivitas: Perilaku Keorganisasian membantu desain ulang proses pekerjaaan dan lingkungan kerja yang membutuhkan partisipasi dan insentif; Meningkatkan Layanan pada Pembeli: Perilaku Keorganisasian membantu mengerti hubungan antara kepribadian, emosi dan kepuasan konsumen. Meningkatkan Keterampilan Hubungan Antar-Manusia: Perilaku Keorganisasian menjelaskan hubungan antara emosi, kecerdasan emosional, motivasi, empati, peningkatan kerjasama dalam tim kerja dan kinerja. Pemberdayaan Manusia: Perilaku Keorganisasian menjelaskan gaya manajamen, hubungan kerja dan struktur organisasi.

Merangsang Inovasi dan Perubahan: Perilaku Keorganisasian menjelaskan cara-cara merangsang kreativitas karyawan dan menghadapi tentangan terhadap perubahan. Menangani "Kesementaraan": Perilaku Keorganisasian membantu menghadapi kenyataan semakin tidak langgengnya tata kerja dan cara kerja. Meningkatkan Bekerja dalam Jaringan Organisasi: Perilaku Keorganisasian membahas kenyataan pekerjaan dapat dilakukan di mana saja dan karyawan tidak berada di tempat tetap. Menangani Konflik Tuntutan Pekerjaan - Keluarga: Perilaku Keorganisasian menjelaskan cara-cara mengatasi tuntutan kerja semakin berat dan bervariasi

Menangani Konflik Tuntutan Pekerjaan-Keluarga: karena persaingan, globalisasi, teknologi komunikasi, dua sumber penghasilan. Meningkatkan Perilaku Etis: menghadapi situasi semakin kaburnya batas antara baik dan buruk.

MODEL PERILAKU KEORGANISASIAN Model: Gambaran ("Representasi") Disederhanakan mengenai Suatu Kenyataan dalam bentuk Penyaringan ("Abstraksi") Faktor-Faktor yang Menentukan perubahan-perubahan Tertentu dalam Kenyataan tersebut. Bentuk Umum Model: Perubahan Variabel Ditentukan ("Dependent Variables") tergantung Perubahan Variabel Menentukan ("Independent Variables").

Variabel Ditentukan (Dependent Variables) adalah Ukuran Keberhasilan Karyawan dan Organisasi: Produktivitas: Efektivitas (perbandingan antara hasil kerja dan tujuan semula) dan Efisiensi (perbandingan antara hasil kerja dan masukan); Kemangkiran Kerja: tidak masuk kerja, tidak melaksanakan tugas. Pindah/Berhenti Kerja: pindah atau berhenti kerja secara tetap (baik sukarela atau tidak). Perilaku Kerja Menyimpang : perilaku sukarela yang melanggar norma-norma organisasi dan karena itu mengancam kesejahteraan organisasi dan atau anggautanya.

Variabel Ditentukan (lanjutan): Kewargaan Organisasi: perilaku sukarela di luar kewajiban kerja resmi namun menunjang keberhasilan organisasi. Kepuasan Kerja : perasaan senang/positif mengenai pekerjaan sebagai hasil penilaian sifat-sifat pekerjaan. Lebih merupakan sikap daripada perilaku.

Variabel Penentu (Independent Variables) atau variabel yang diduga merupakan penyebab Variabel Ditentukan. Variabel Penentu adalah : Variabel Tataran Individual : Sifat Pribadi; Kemampuan; Pembelajaran; Sikap; Kepribadian; Nilai; Persepsi; Pengambilan Keputusan Pribadi; Motivasi; Emosi dan Suasana Hati.

Variabel Penentu (lanjutan) : Variabel Tataran Kelompok: Pengambilan Keputusan Kelompok; Struktur Kelompok; Kepemimpinan; Komunikasi; Kekuasaan dan Berpolitik; Konflik. Variabel Tataran Organisasi: Desain dan Struktur Organisasi; Budaya Organisasi; Kebijaksanaan dan Praktek Sumberdaya Manusia.

Variabel Tataran Lingkungan Organisasi: Perubahan dan Tekanan.

Menuju Model Bersyarat/Situasional: Dalam banyak fenomena perilaku keorganisasian, dampak variabel penentu terhadap variabel ditentukan, dipengaruhi oleh situasi lingkungan. Dengan kata lain, variabel-variabel situasional tersebut merupakan persyaratan hubungan tertentu antara variabel penentu dan variabel ditentukan. Variabel-variabel situasional tersebut berbeda menurut fenomena dan dibahas dalam bab-bab yang membahas fenomena tersebut.

TAMPILAN 1-7: MODEL PERILAKU KEORGANISASIAN


Kebijaksanaan & Praktek SDM Budaya Organisasi Perubahan dan Tekanan Variabel Organisasi Desain & Struktur Organisasi Produktivitas Kemangkiran

Pindah Kerja
Variabel Kelompok Keputusan Kelompok Kepemimpinan Struktur Kelompok Konflik Kekuasaan & Politik Tim Kerja Perilaku Menyimpang Kewargaan Kepuasan Kerja

Komunikasi

Variabel Individual
Sifat Pribadi Kepribadian Nilai & Sikap Masukan Manusia Kemampuan Persepsi Motivasi Pembelajaran Keputusan Pribadi

Makna bagi Manajer


Apabila ingin sukses, manajer perlu memiliki dan meningkatkan keterampilan hubungan antar-manusia. Perilaku Keorganisasian adalah bidang studi yang mempelajari dampak faktor-faktor individual, kelompok dan sistem organisasi terhadap perilaku manusia dalam organisasi, khususnya terhadap : peningkatan produktivitas, pengurangan kemangkiran, pengurangan berhenti, pengurangan perilaku menyimpang, peningkatan kewargaan organisasi, dan peningkatan kepuasan kerja. Perilaku Keorganisasian berguna untuk membantu manajer dalam :

Makna bagi Manajer (Lanjutan)


menangani keragaman angkatan kerja; melakukan penyesuaian dalam mengelola usaha di lingkungan geografi dan budaya lain; Meningkatkan produktivitas dan mutu pekerjaan dengan pemberdayaan karyawan, merancang dan melaksanakan program-program perubahan, menyempurnakan layanan pada langganan, dan membantu karyawan mengatasi konflik antara tuntutan kerja dan tuntutan keluarga menangani selalu harus berubahnya tata dan cara kerja; merangsang inovasi dan kreativitas; membantu manajer menciptakan suasana kerja yang etis.

You might also like