You are on page 1of 11

Kekenyalan Pembuluh Darah

Kelompok III
Munawir Nasir Maftuhah Ade Ashar Maghfira Rasyid A.Rahmawati D Irmawati Reni Febriani Harlina (091404015) (091404017) (091404020) (091404022) (091404026) (091404028) (091404029) (091404031)

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Kekenyalan Pembuluh Darah Page i 2011

Kata Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah swt,. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sederhana. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat dan salam atas junjungan kita Muhammad saw,. yang telah membawa kita ke alam yang dari zaman jahiliah menuju zaman modern deperti sekarang ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kepada Ibu dr. Irma Suryani Idris Arief, .Sp.KK,. M. Kes, selaku dosen pembimbing mata kuliah Fisiologi Peredaran dan pembimbing penyusunan makalah. Makalah ini berisikan tentang kekenyalan pembuluh darah, dimana pembuluh darah merupakan salah satu organ vital dari sistem peredaran darah, baik itu pada manusia maupun pada hewan. Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Sehingga, sebegai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun bagi makalah ini. Wassalam.

Makassar,

Oktober 2011 Penyusun

Kekenyalan Pembuluh Darah

Page ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................

ii

DAFTAR ISI .........................................................................................................

iii

PENDAHULUAN ................................................................................................

PEMBAHASAN A. Kekenyalan (Elastisitas) Pembuluh Darah ...................................................... B. Faktor yang Mempengaruhi Kekenyalan Pembuluh Darah ............................ C. Dampak Ketidak Kenyalan Pembuluh Darah.................................................. 3 5 6

PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................................... B. Saran ............................................................................................................ 7 7 8

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

Kekenyalan Pembuluh Darah

Page iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Fisiologi Peredaran darah merupakan salah satu cabang ilmu dalam Biologi yang membahas tentang bagaimana proses peredaran darah, hormon, dan limfe di dalam tubuh. Melaui pembuluh-pembuluh dan segala faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa hal yang termasuk dalam materi Fisiologi Peredaran adalah kekenyalan pembuluh darah. Pembuluh darah merupakan salah satu organ vital dari sistem peredaran darah, baik itu pada manusia maupun pada hewan. Pembuluh darah, walaupun ukurannya kecil namun mempunyai peranan yang sangat penting dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena melalui pembuluh darahlah sari-sari makanan akan diedarkan ke seluruh tubuh yang akan menjadi sumber energy dalam melakukan aktivitas manusia sehari hari. Selain sari-sari makanan yang melalui pembuluh darah, disini juga terjadi pertukaran antara oksigen dan karbondioksida. Pembuluh darah memiliki sifat kekenyalan yang lebih sering dikenal dengan pengendoran tekanan. Sifat ini dipengaruhi oleh tekanan darah pada daerah tertentu yang mengakibatkan pembuluh darah dapat mengembang. Selain itu, aliran darah di dalam pembuluh darah dapat diukur dengan beberapa metode yang memiliki cara berbeda-beda. Makalah ini akan membahas tentang tekanan kekenyalan pembuluh darah, dimana kekenyalan pembuluh darah ini digunakan untuk menyatakan suatu pembuluh darah yang menjadi lebih besar untuk beberapa menit setelah mengalami peningkatan tekanan. Itulah sebabnya mengapa judul ini diangkat

untuk mengetahui hal-hal apasaja yang mempengaruhi terjadinya kekenyalan pembuluh darah dan sebagainya yang berkaitan dengan kekenyalan pembuluh darah pada manusia khususnya.

Kekenyalan Pembuluh Darah

Page 1

B. Rumusan masalah Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah: 1. Apa yang dimaksud dengan kekenyalan pembuluh darah 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya kekenyalan pembuluh darah 3. Pengaruh kekenyalan pembuluh darah terhadap aliran darah C. Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kekenyalan pembuluh darah 3. Untuk mengetahui dampak kekenyalan pembuluh darah terhadap aliran darah D. Manfaat Adapun manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalah memberikan pengetahuan yang baru terhadap mahasiswa mengenai darah serta dampaknya terhadap tubuh manusia. kekenyalan pembuluh

Kekenyalan Pembuluh Darah

Page 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Kekenyalan (Elastisitas) Pembuluh Darah Kekenyalan (Elastisitas) pembuluh darah adalah suatu keadaan pembuluh darah yang menjadi lebih besar untuk beberapa menit setelah mengalami peningkatan tekanan (Taiyeb, . Tekanan dalam hal denyutan pembuluh dinyatakan sebagai ekspansi dan dorongan balik arteri secara bergantian. Ada dua faktor yang bertnaggug jawab bagi kelangsungan denyautan yang dapat dirasakan : 1. Pemberian darah secara berkala dengan selang waktu pendek dai jantung ke aorta yang tekanannya berganti-ganti naik turun dalam pembuluh darah. 2. Elastisitas dinding arteri yang memungkinkannya meneruskan aliran darah dan aliran balik. Bila dinding tidak elastic, seperti pada dinding sebuah gelas, masih tetap ada pergatian sebuah tekanan tinggi rendah dalam sistol dan diastole ventrikel, namun dinding tersebut tidak data melanjutkan aliran dan mengembalikan aliran sehingga denyut pun tidak dapat dirasakan. Kekenyalan pembuluh darah dapat diperlihatkan dengan suatu percobaan sebagai beikut; mula-mula sepotong pembuluh balik diikat di kedua ujungnya. Kemudian ke dalamnya dimasukkan darah sehingga tekanan di dalamnya miningkat dari 5 mmHg menjadi 12 mmHg. Meskipun tidak ada darah yang keluar dari pembuluh itu, terlihat bahwa tekanan menurun sampai mendekati 6 mmHg setelah beberapa menit. Dengan kata lain, sejumlah darah yang dimasukkan ke dalam pembuluh balik itu menyebabkan pembuluh tersebut mengembang. Lama kelamaan serabut otot padanya mulai menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru. Sifat otot polos yang demikian itu disebut kekenyalan atau disebut juga pengendoran tekanan (stress relaxation) (Taiyeb, ).

Kekenyalan Pembuluh Darah

Page 3

Setelah terjadi kekenyalan, darah kemudian dikeluarkan dari pembuluh balik itu. terlihat tekanan menurun sampai tingkat yang rendah. untuk kedua kali otot polos pada pembuluh bailik mulai kembali menyesuaikan diri dan tekanan akan kembali naik sampai tekanan 5 mmHg. Pengaruh ini disebut kekenyalan yang terbalik (Taiyeb, ).

Kekenyalan pembuluh nadi hanya kecil bila dibandingkan dengan pembuluh balik. Dengan demikian, bila tekanan pembuluh balik ditingkatkan agak lama, maka volume darah di dalamnya dapat meningkat 2 sampai 3 kali. Ini merupakan mekanisme yang sangat penting, karena dengan demikian system peredaran dapat menampung lebih banyak darah bilamana perlu. Sedangkan sebaliknya, bila tekanan menurun, kekenyalan merupakan suatu cara bagi system peredaran untuk dapat menyesuaikan terhadap kehilangan darah sebagai akibat pendarahan (Taiyeb, ).

Elastisitas pembuluh darah akan berpengaruh kepada aliran darah. Salah satu pembuluh darah yang mengalami elastisitas adalah arteri. Pada saat darah dipompa ke dalam arteri-arteri saat sistol ventrikel, volume darah yang masuk arteri dari jantunglebih besar daripada volune darah yang meninggalkan arteri untuk mengalir ke pembuluh-pembuluh darah yang lebih kecil di hilir, karena pembuluh-pembuluh kecil tersebut memiliki resistensi terhadap aliran yang lebih besar. Sifat elastisitas menyebabkan arteri dapat membesar/mengembang untuk secara sementara menampung kelebihan volume darah ini dan menyimpan sebagian energi tekanan yang ditimbulkan oleh kontraksi jantung di dinding yang teregang-seperti sebuah balon yang meregang untuk mengakomodasi tambahan udara yang ditiup ke dalamnya. Ketika jantung melemas dan berhenti memompa darah ke dalam arteri, dinding arteri yang teregang secara pasif kembali ke bentuk semula (recoil), seperti balon yang lubangnya dibuka. Recoil ini mendorong kelebihan darah yang terkandung di dalam arteri-arteri ke dalam pembuluh di hilir yang memastikan bahwa darah tetap mengalir ke jaringan sewaktu jantung

beristirahat dan tidak sedang memompa darah ke jantung (Sherwood, 2001).


Kekenyalan Pembuluh Darah Page 4

B. Faktor yang Mempengaruhi Kekenyalan (Elastisitas) Pembuluh Darah Semua pembuluh darah dilapisi oleh satu lapisan sel endotel gepeng halus yang bersambungan dengan lapisan endokardium jantung. Lapisan endotel arteri dikelilingi oleh suatu dinding tebal yang mengandung otot polos dan dua jenis jaringan ikat dalam jumlah besar.: serat kalogen yang menghasilkan daya rentang (tensile strength) terhadap tekanan tinggi darah yang disemprotkan dari jantung, dan serat elastin yang memberi dinding arteri elastisitas sehingga arteri dapat berperilaku seperti balon (Sherwood, 2001). Karena elastisitasnya arteri-arteri berfungsi sebagai reservoir tekanan. Arteri elastic teregang selama sistol jantung karena darah yang masuk lebih banyak daripada yang keluar ke arteriol-arteriol di hilir yang sempit dan memiliki resistensi tinggi. Recoil elastic arteri selama diastol jantung terus mendorong ddarah ke depan sewaktu jantung tidak sedang memompa. Arteri yang sangat elastic mengangkut darah dari jantung ke jaringan dan berfungsi sebagai reservoir tekanan untuk terus mendorong darah ke depan sewaktu jantung sedang mengalami relaksasi dan pengisian. Jaringan ikat vena memiliki serat-serat kolagen jauh lebih banyak dibandingkan serat elastin, vena kurang memiliki elastisitas dibanding dengan arteri. Juga, tidak seperti otot polos arteriol, otot polos vena kurang memiliki tonus miogenik inheren. Karena sifatsifat ini, vena sangat mudah direnggangkan dan kurang memiliki kemampuan recoil elastis. Vena mudah melebar untuk mengakomodasi tambahan volume darah hanya dengan menimbulkan sedikit peningkatan pembuluh vena. Arteri yang teregang akibat kelebihan darah akan kembali menciut karena adanya serat-serta elastis didindingnya , sehingga darah terdorong ke depan. Vena-vena yang mendapat kelebihan pasokan darah hanya akan teregang untuk mengakomodasi darah tambahan itu tanpa kecenderungan menciut. Dengan cara ini vena berfungsi sebagai reservoir darah, yaitu apabila kebutuhan akan darah rendah, vena-vena dapat menyimpan darah ekstra sebagai cadangan karena sifat mereka yang mudah diregangkan (Sherwood, 2001).
Kekenyalan Pembuluh Darah Page 5

C. Dampak Ketidak kenyalan Pembuluh Darah Menurut Anonim (2011), dampak ketidak kenyalan pembuluh darah: 1. Berkurangnya elastisitas pembuluh darah, akan mengganggu aliran darah ke jantung. Akibatnya, jantung kekurangan oksigen dan nutrisi. Jantung mengalami kerusakan dan tidak dapat bekerja sebagai mana mestinya. 2. Naiknya tekanan sistolik karena pembuluh darah tidak elastis serta naiknya tekanan diastolik akibat penyempitan pembuluh darah tersebut, dikenal dengan istilah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Nama lengkapnya adalah hipertensi esensial. 3. Merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang, sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri, dan meningkatkan faktor pembekuan darah yang memicu penyakit jantung dan stroke. Perokok mempunyai peluang terkena stroke dan jantung koroner sekitar dua kali lipat lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok

Kekenyalan Pembuluh Darah

Page 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari makalah di atas antara lain: 1. Kekenyalan (Elastisitas) pembuluh darah adalah suatu keadaan pembuluh darah yang menjadi lebih besar untuk beberapa menit setelah mengalami peningkatan tekanan. 2. Kekenyalan pembuluh darah dipengaruhi oleh adanya serat elastin dan serat kolagen yang terdapat pada dinding pembuluh darah. 3. Berkurangnya elastisitas pembuluh darah, akan mengganggu aliran darah ke jantung. B. Saran 1. Diharapkan makalah ini dapat menjadi referensi dalam perihal yang sama ataupun yang berhubungan dengan makalah ini. 2. Diharapkan kepada para pembaca agar memberikan kritik dan saannya yang dapat membangun makalah ini sehingga menjadi lebih baik

Kekenyalan Pembuluh Darah

Page 7

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. Diet Bagi Penderita Hipertensi. http: www.naturindonesia.com/dietsehat/93-diet-untuk-kesehatan/572-diet-bagi-penderita-hipertensi.html. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2011. Anonim, 2011. Elastisitas Pembuluh Darah. http: http://xamdetox. com/search/ elastisitas-pembuluh-darah. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2011. Sherwood, Lauralle. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Taiyeb, A. Mushawwir. -. Fisiologi Peredaran. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Kekenyalan Pembuluh Darah

Page 8

You might also like