You are on page 1of 5

I. PENDAHULUAN A.

Latar Belakang

Seiring dengan meningkatnya dinamika pembangunan daerah yang ditandai dengan pes atnya dalam bidang ekonomi yang cukup strategis seperti sektor perdagangan, indu stri, pariwisata dan sektor lainnya dalam rangka peningkatan taraf hidup masyara kat, khususnya masyarakat Provinsi Lampung. Hal ini menyebabkan peningkatan arus lalu lintas baik barang maupun orang. Selain itu letak Provinsi Lampung yang me rupakan pintu gerbang antara pulau Sumatera dan pulau Jawa menyebabkan tingginya arus lalu lintas di Lampung. Sehingga prasarana perhubungan mempunyai peranan p enting bagi pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan pengemba ngan wilayah dalam menunjang pembangunan nasional. Jalan merupakan salah satu sa rana fisik yang berfungsi sebagai salah satu fasilitas penunjang pelayanan dalam pergerakan arus angkutan barang dan orang, seiring dengan meningkatnya daya bel i meningkatnya kebutuhan akan sarana transportasi darat, maka bertambah pula ju mlah kendaraan yan melintas suatu ruas jalan. Akibatnya jumlah kendaraan yang me lintas di ruas jalan tersebut meningkat melebihi kapasitas jalan tersebut selain itu juga pengaruh dari kendaraan yang memiliki beban kendaraan yang melebihi ka pasitas kemampuan jalan, sehingga jalan cepat mengalami kerusakan. Jalan Tegineneng terletak pada 512'4.77" Lintang Selatan, dan 10510'32.30"T Bujur Timur 346m sebelum jembatan Way Sekampung Tegineneng dan merupakan jalan lintas Sumatera (jalinsum) serta mempunyai peran vital bagi kendaraan lintas Sumatera d ari utara menuju Bakauheni dan sebaliknya. Volume kendaraan yang tinggi yang mel alui jalan ini, tidak diimbangi dengan pelayanan jalan yang baik. Lebar jalan ya ng belum memenuhi standar jalan negara, serta kondisi jalan yang rusak dan berlu bang tentunya akan menghambat perkembangan pembangunan Provinsi Lampung. Gambar 1. Lokasi Proyek pelebaran Jalan Tegineneng Sp. Tanjung Karang Untuk mengatasi masalah tersebut, maka Departemen Pekerjaan Umum memperbaiki dan melakukan pelebaran Jalan Tegineneng Simpang Tanjung Karang, Kabupaten Pesawara n, Provinsi Lampung.. PT. Gemerjak selanjutnya terpilih sebagai kontraktor pelaksana dalam Proyek Pele baran Jalan Tegineneng Simpang Tanjung Karang, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lam pung. sepanjang 620 m ini, dan diawasi langsung oleh Dinas Pekerjaan Umum Provin si Lampung sebagai owner mewakili Pemerintah Pusat. B. Maksud dan Tujuan Proyek Maksud dan tujuan proyek ini adalah: 1. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas jalan sebagai salah satu sarana pe rhubungan transaportasi darat yang ada di Provinsi Lampung. 2. Mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas kendaraan akibat kerusakan jal an. 3. Mendukung kelancaran arus lalu lintas dan mendukung kelancaran perekonom ian antar derah di Sumatera serta sebagai solusi konflik lalu lintas yang terjad i di jalan lintas Sumatera. C. Tujuan Kerja Praktek Tujuan kerja praktek ini adalah: 1. Memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa dalam melaksanaka n proses kerja di lapangan serta permasalahan-permasalahan teknis pada saat pela ksanaan proyek jalan raya. 2. Menerapkan dan mencoba membandingkan teori yang telah didapat dibangku k uliah dengan kenyataan pelaksanaan yang ada dilapangan. 3. Memberi gambaran bagi mahasiswa tentang kehidupan didunia kerja yang seb enarnya. 4. Memenuhi salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan program studi S-

1 Teknik Sipil, Universitas Lampung. D. Ruang Lingkup Pekerjaan Proyek

Ruang lingkup pekerjaan pada proyek pembangunan Jalan Jalan Tegineneng Simpang T anjung Karang, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung sesuai dengan yang tertera dalam Rencana Manajemen Proyek (RMP) yaitu : 1. a. b. c. d. 2. a. b. c. 3. a. b. Mobilisasi Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas Relokasi Utilitas dan Pelayanan Telkom Relokasi Utilitas dan Pelayanan PLN Manajemen Mutu Drainase Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air Pasangan Batu dengan Mortar Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang, diameter dalam 50 cm Galian Struktur Penentuan titik-titik gali oleh surveyor. Penggalian secara bertahap (manual) sampai pada elevasi yang ditentukan.

4. a. b. c. d. e.

Pekerjaan Box Culvert Pembuatan bekisting samping dari besi siku/kasau. Pengecoran beton untuk lantai kerja. Perataan dengan jidar/roskam. Pemeliharaan beton dengan curing. Pembongkaran bekisting.

5. Persiapan Badan Jalan a. Tanah asli digali sampai kedalaman yang ditentukan menggunakan excavator . b. Setelah tercapai kedalaman yang ditentukan, tanah kemudian dipadatkan me nggunakan vibro roller. 6. Agregat Base B a. Setelah dipastikan tanah mencapai kepadatan dan elevasi sesuai rencana, kemudian diatasnya dihampar agregat base B. b. Pemadatan menggunakan vibro roller secara berulang-ulang sampai mencapai kepadatan maksimum. 7. Agregat Base A a. Setelah dipastikan urugan tanah mencapai kepadatan dan elevasi sesuai re ncana, kemudian diatasnya dihampar agregat base A. b. Pemadatan menggunakan vibro roller secara berulang-ulang sampai mencapai kepadatan maksimum.

8. Lapis Resap Pengikat Penyemprotan aspal resap pengikat (prime coat) secara merata sesuai dengan spesi fikasi yang telah ditentukan diatas lapis agregat A. 9. Asphalt Concrete Base (AC Base)

a. Penentuan tanda-tanda batas supaya mengikuti alur jalan yang telah diten tukan (alinyemen horisontal). b. Pengangkutan AC-Base dari AMP ke lokasi proyek. c. Penghamparan AC-Base dengan menggunakan asphalt finisher yang telah dise tel elevasinya. d. Pemadatan AC-Base dengan tandem roller. e. Perapihan dengan pneumatic tyre roller dan secara manual oleh tenaga man usia. 10. a. ersih. b. fikasi Lapis Perekat Membersihkan permukaan beton/aspal binder dengan air compressor sampai b Penyemprotan aspal perekat (tack coat) secara merata sesuai dengan spesi yang telah ditentukan.

11. Asphalt Concrete Binder Coarse (AC BC) a. Penentuan tanda-tanda batas supaya mengikuti alur jalan yang telah diten tukan (alinyemen horisontal). b. Pengangkutan AC-BC dari AMP ke lokasi proyek. c. Penghamparan AC-BC dengan menggunakan asphalt finisher yang telah disete l elevasinya. d. Pemadatan AC-BC dengan tandem roller. e. Perapihan dengan pneumatic tyre roller dan secara manual oleh tenaga man usia. 12. Asphalt Concrete Wearing Coarse (AC WC) a. Penentuan tanda-tanda batas supaya mengikuti alur jalan yang telah diten tukan (alinyemen horisontal). b. Pengangkutan AC-WC dari AMP ke lokasi proyek. c. Penghamparan AC-WC dengan menggunakan asphalt finisher yang telah disete l elevasinya. d. Pemadatan AC-WC dengan tandem roller. e. Perapihan dengan pneumatic tyre roller dan secara manual oleh tenaga man usia . E. Batasan Masalah

Mengingat waktu kerja praktek yang relatif terbatas, maka laporan ini tidak da pat menjelaskan secara lengkap pelaksanaan proyek dari awal hingga akhir pelaksa naan. Lingkup pekerjaan yang dibahas, adalah sesuai dengan lingkup kegiatan yang terte ra pada Rencana Manajemen Proyek (RMP) yang dibuat oleh perusahaan yang bersangk utan. Batasan yang di maksud adalah mencakup : 1. Penyiapan Badan Jalan a. Tanah asli digali sampai kedalaman yang ditentukan menggunakan excavator . b. Setelah tercapai kedalaman yang ditentukan, tanah kemudian dipadatkan me nggunakan vibro roller. 2. Agregat Base B a. Setelah dipastikan tanah mencapai kepadatan dan elevasi sesuai rencana, kemudian diatasnya dihampar aggregat base B. b. Pemadatan menggunakan vibro roller secara berulang-ulang sampai mencapai kepadatan maksimum.

3. Agregat Base A a. Setelah dipastikan urugan tanah mencapai kepadatan dan elevasi sesuai re ncana, kemudian diatasnya dihampar aggregat base A. b. Pemadatan menggunakan vibro roller secara berulang-ulang sampai mencapai kepadatan maksimum. 4. Lapis Resap Pengikat Penyemprotan aspal resap pengikat (prime coat) secara merata sesuai dengan spesi fikasi yang telah ditentukan diatas lapis agregat A. 5. a. ersih. b. fikasi Lapis Perekat Membersihkan permukaan beton/aspal binder dengan air compressor sampai b Penyemprotan aspal perekat (tack coat) secara merata sesuai dengan spesi yang telah ditentukan.

6. Asphalt Concrete Base (AC Base) f. Penentuan tanda-tanda batas supaya mengikuti alur jalan yang telah diten tukan (alinyemen horisontal). g. Pengangkutan AC-Base dari AMP ke lokasi proyek. h. Penghamparan AC-Base dengan menggunakan asphalt finisher yang telah dise tel elevasinya. i. Pemadatan AC-Base dengan tandem roller. j. Perapihan dengan pneumatic tyre roller dan secara manual oleh tenaga man usia. 7. Asphalt Concrete Binder Coarse (AC BC) a. Penentuan tanda-tanda batas supaya mengikuti alur jalan yang telah diten tukan (alinyemen horisontal). b. Pengangkutan AC-BC dari AMP ke lokasi proyek. c. Penghamparan AC-BC dengan menggunakan asphalt finisher yang telah disete l elevasinya. d. Pemadatan AC-BC dengan tandem roller. e. Perapihan dengan pneumatic tyre roller dan secara manual oleh tenaga man usia. 8. Asphalt Concrete Wearing Coarse (AC WC) a. Penentuan tanda-tanda batas supaya mengikuti alur jalan yang telah diten tukan (alinemen horisontal). b. Pengangkutan AC-WC dari AMP ke lokasi proyek. c. Penghamparan AC-WC dengan menggunakan asphalt finisher yang telah disete l elevasinya. d. Pemadatan AC-WC dengan tandem roller. e. Perapihan dengan pneumatic tyre roller dan secara manual oleh tenaga man usia . F. Metode Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam melaksanakan kerja praktek, penulis berkesempatan melakukan kerja praktek pada kontraktor pelaksana dalam hal ini PT. Gemrjak. Metode pelaksanaan kerja pr aktek ini meliputi : 1. Pengamatan langsung di lokasi proyek. 2. Berdiskusi dengan pembimbing di lapangan dan para staff yang berada di k antor maupun di proyek. 3. Mempelajari literatur dan berbagai referensi untuk melengkapi beberapa p oint pembahasan yang diperlukan. 4. Mendokumentasikan foto foto pada beberapa jenis pekerjaan yang dapat men unjang laporan kerja praktek. 5. Mempelajari data berupa gambar gambar kerja yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan proyek.

6. G.

Asistensi dan konsultasi dengan dosen pembimbing kerja praktek. Sistematika Penulisan

Sub bab ini memaparkan sistematika pembahasan yang menjadi pedoman dalam penyusu nan laporan kerja praktek yang terdiri dari : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang proyek Pembangun an Jalan Tegineneng Simpang Tanjung Karang, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampun g. serta hubungannya dengan tujuan didirikan proyek tersebut, maksud dan tujuan dilakukan kerja praktek, ruang lingkup kerja praktek, batasan masalah, metode p elaksanaan kerja praktek dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM PROYEK Pada bab ini penulis menguraikan tentang lokasi proyek, data umum proyek , fungsi dan fasilitas bangunan, manejemen proyek, pelelangan, kontrak dan stru ktur organisasi. BAB III : PELAKSANAAN PEKERJAAN Pada bab ini penulis menguraikan tentang pelaksanaan pekerjaan proyek di lapangan selama proses kerja praktek berlangsung dan sesuai dengan batasan masa lah yang ada. BAB IV : TUGAS KHUSUS Pada bab ini penulis menguraikan tentang tugas khusus yang diber ikan oleh dosen pembimbing dan penyelesaian dari tugas khusus tersebut. BAB V : PENUTUP Pada bab ini penulis menguraikan tentang kesimpulan dan saran da ri hasil pengamatan yang diperoleh selama proses kerja praktek berlangsung.

You might also like