You are on page 1of 12

1

A. JUDUL BALKIS USAHA PRODUKSI DAN PEMASARAN BAJU LUKIS SEBAGAI CINDERAMATA SERTA MEDIA PROMOSI PARIWISATA DAN BUDAYA LOKAL NUSA PENIDA

B. LATAR BELAKANG MASALAH Nusa Penida merupakan sebuah pulau yang terletak di sebelah tenggara pulau Bali. Selain merupakan sebuah pulau, Nusa Penida juga merupakan sebuah kecamatan. Kecamatan Nusa Penida merupakan bagian dari wilayah kabupaten Klungkung, provinsi Bali. Wilayah kecamatan Nusa Penida terbagi atas tiga pulau, diantaranya pulau Nusa Penida, pulau Nusa Lembongan, dan pulau Nusa Ceningan. Sebagaian besar wilayah kecamatan Nusa Penida didominasi oleh wilayah laut. Sebagai kecamatan kepulauan, Nusa Penida yang dikenal sebagai The Golden Egg of Bali, memiliki banyak objek wisata. Dari semua objek wisata yang terdapat di Nusa Penida, sebagaian besar merupakan objek wisata pantai dan laut. Berdasarkan informasi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung, saat ini telah terdapat 16 objek wisata di kecamatan Nusa Penida. Objek-objek wisata tersebut tersebar ke ketiga pulau yang merupakan bagian dari kecamatan Nusa Penida. Dari sekian objek wisata yang ada, 14 diantaranya merupakan objek wisata pantai. Disamping itu, ditetapkannya Nusa Penida sebagai bagian dari Kawasan Segitiga Karang Dunia pada bulan November 2009 juga merupakan salah satu hal penting yang menjadi daya tarik Nusa Penida. Ditetapkannya Nusa Penida sebagai bagian dari Kawasan Segitiga Karang Dunia ini didasari atas kajian ekologi secara cepat (Rapid Ecological Assessment) yang dilaksanakan bulan November 2009, menemukan sekitar 296 jenis karang dan 576 jenis ikan terdapat diperairan Nusa Penida (bappeda.klungkungkab.go.id). Informasi dari BPS (Badan Pusat Statistik) Provinsi Bali tahun 2012 menyebutkan bahwa rata-rata terdapat 253.286 orang wisatawan berkunjung ke Nusa Penida dalam tiga tahun terakhir. Ini artinya dalam sehari rata-rata terdapat 694 orang wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida. Jumlahan tersebut menunjukkan bahwa Nusa Penida, sebagai sebuah kecamatan kepulauan memiliki

potensi pendapatan yang tinggi di sektor pariwisata. Untuk itu, usaha-usaha untuk mendukung peningkatan perkembangan potensi pariwisata tersebut mutlak diperlukan. Salah satu langkah untuk memaksimalkan perkembangan potensi pariwisata Nusa Penida tersebut adalah dengan menciptakan suatu media promosi. Media promosi inilah yang nantinya akan digunakan sebagai wadah untuk menyebarluaskan potensi-potensi pariwisata tersebut sehingga dapat diketahui masyarakat luas. Permasalahan yang ada adalah sampai saat ini usaha promosi potensi pariwisata dan budaya lokal Nusa Penida tergolong masih kurang. Yang dilakukan oleh kebanyakan agen penyedia jasa pariwisata Nusa Penida hanyalah mempostingkan artikel-artikel terkait dengan objek-objek wisata Nusa Penida di web mereka. Kenyataannya usaha tersebut kurang efektif. Hal penting yang perlu diketahui adalah ketika wisatawan berkunjung ke suatu tempat, faktanya mereka selalu ingin membawa cinderamata dari tempat tersebut sebagai bukti bahwa mereka telah berkunjung dan kenyataannya sampai saat ini Nusa Penida belum menyediakan itu. Usaha pembuatan dan penjualan baju lukis berbasis pariwisata dan budaya lokal Nusa Penida dalam hal ini dinilai merupakan sebuah solusi yang tepat terkait dengan permasalah tersebut. Disamping berfungsi sebagai cinderamata bagi para wisatawan, mengingat kecenderungan keinginan wisatawan untuk memperoleh cinderamata lokal , usaha ini juga diharapkan mampu berfungsi sebagai media promosi pariwisata dan budaya lokal Nusa Penida. Ini dapat dilakukan dengan mencantumkan gambar objek wisata dan budaya lokal Nusa Penida pada baju yang akan dijual, sehingga secara tidak langsung objek-objek wisata tersebut akan terpromosikan ke tempat dimana wisatawan berasal.

C. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, terdapat dua permasalahan utama dari proposal ini. 1. Tidak terdapatnya usaha yang menyediakan cinderamata lokal bagi wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida. 2. Kurangnya promosi terhadap perkembangan potensi pariwisata dan budaya lokal di kecamatan Nusa Penida. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis mengusulkan sebuah solusi dengan menciptakan sebuah usaha penjualan baju lukis berbasis pariwisata dan budaya lokal Nusa Penida. Dengan mencantumkan gambar objek wisata dan budaya lokal Nusa Penida pada baju lukis yang akan dijual, diharapkan usaha penjualan baju lukis ini akan sekaligus berfungsi sebagai media promosi. Terkait dengan hal tersebut, terdapat beberapa poin penting yang perlu dicermati dalam perencanaan program ini. 1. Bagaimana mekanisme produksi BALKIS? 2. Bagaimana mekanisme pemasaran BALKIS? 3. Bagaimana peluang profit dari pemasaran BALKIS?

D. TUJUAN Tujuan diusulkannya proposal ini adalah untuk mendirikan usaha penjualan baju lukis berbasis pariwisata dan budaya lokal Nusa Penida sebagai upaya untuk: 1. menciptakan usaha penyediaan cinderamata berupa baju lukis berbasis pariwisata dan budaya lokal bagi wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida, 2. mempromosikan potensi pariwisata dan budaya lokal Nusa Penida.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Melalui program ini diharapkan mahasiswa dengan dibantu industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi baju lukis dapat memproduksi produk komersial berupa baju lukis berbasis pariwisata dan budaya lokal Nusa Penida. Baju lukis tersebut akan di disain sedemikian rupa sehingga selain berfungsi sebagai cinderamata, baju lukis tersebut juga berfungsi sebagai media promosi pariwisata

dan budaya lokal Nusa Penida. Selain itu, setiap pembelian terhadap baju lukis juga akan diberikan stiker yang bertuliskan nama-nama dari objek wisata yang ada di kecamatan Nusa Penida termasuk budaya lokal, fauna dan flora lokal, serta segala sesuatu yang mencerminkan Nusa Penida. Usaha ini diharapkan mampu menjadi unit usaha yang membuka lapangan kerja baru serta berkontribusi terhadap penurunan angka pengangguran di kecamatan Nusa Penida.

F. KEGUNAAN 1. Bagi Mahasiswa Kegiatan ini dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa sehingga dapat merangsang mereka berpikir kreatif, inovatif, dan dapat bekerja dalam tim. Tuntutan untuk bekerja sama dalam tim ini akan berdampak positif pada peningkatan kebersamaan, tanggung jawab, serta rasa persatuan untuk menciptakan suatu produk yang berkualitas. 2. Bagi Pemerintah Usaha ini berfungsi sebagai media promosi potensi pariwisata dan budaya lokal Nusa Penida, sehingga secara tidak langsung akan meringankan tugas pemerintah daerah setempat terkait dengan hal tersebut. 3. Bagi Masyarakat Bagi masyarakat, kegiatan ini akan menambah lapangan kerja baru sehingga akan berkontribusi terhadap penurunan angka pengangguran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. 4. Bagi Wisatawan Usaha penjualan baju lukis ini akan berfungsi sebagai tempat dimana wisatawan dapat memperoleh cinderamata lokal yang mengindikasikan bahwa mereka telah berkunjung ke Nusa Penida.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA G.1 Jenis Usaha dan Peluang Pasar Dipilihnya baju lukis sebagai media dalam promosi pariwisata dan budaya lokal Nusa Penida dikarenakan penulis terinspirasi dari tingginya prospek usaha Baju Barong Bali, baju bergambar Barong dimana gambar tersebut dibuat dengan cara dilukis. Baju Barong Bali merupakan baju cinderamata khas Bali yang terbuat dari kain Rayon Jersey, tanpa kerah, dan pada bagian bawah serta ujung-ujung lengannya terumbai (tanpa jahitan). Kain Rayon Jersey dipilih sebagai bahan dasar pembuatan baju ini karena jenis kain ini bersifat lembut, nyaman, dan adem. Disamping itu, baju ini didisain sedemikian rupa sehingga nyaman digunakan di daerah tropis. Sampai saat ini, yang dilukis pada Baju Barong Bali hanya gambar Barong saja. Timbul pertanyaan, mengapa tidak dicantumkan lebih banyak gambar objek wisata dan budaya Bali, mengingat prospek usaha yang telah terbukti tinggi. Berdasarkan hal tersebut, penulis berinisiatif untuk mengembangkan disain dari produk ini dengan mengadaptasikan gambar dari objek-objek wisata dan budaya lokal Nusa Penida sehingga sekaligus dapat berfungsi sebagai media promosi. Selain pertimbangan tersebut, jenis usaha yang akan dilaksanakan termasuk jenis usaha baru. Hal ini dikarenakan usaha yang bergerak dalam bidang penjualan baju lukis yang berbasis pariwisata dan budaya lokal Nusa Penida belum ada. Terkait dengan peluang pasar, usaha pembuatan dan penjualan baju lukis ini memiliki peluang yang tinggi. Ditinjau dari segi prospek laba, produksi baju lukis ini menjanjikan keuntungan yang tergolong tinggi. Rata-rata modal produksi yang diperlukan untuk setiap baju hanya sekitar Rp 20.000. Dengan biaya produksi tersebut, kebanyakan distributor baju lukis di Bali menjual produk mereka dengan kisaran harga Rp 25.000 sampai dengan Rp 30.000. Dengan memberikan fasilitas tambahan berupa stiker, diharapkan harga Rp 30.000/baju yang akan penulis pasarkan dapat bersaing dengan harga tersebut. Kemudian ditinjau dari segi jumlah konsumen, seperti yang telah disampaikan, informasi dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali menyebutkan bahwa terdapat rata-rata 694 orang wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida tiap harinya. Hal ini jelas menunjukkan bahwa usaha ini memiliki tingkat konsumen yang tinggi sehingga dinilai dapat memberi

peluang usaha yang profitable, baik bagi penulis maupun bagi perkembangan potensi pariwisata setempat.

G.2 Analisis Kelayakan Usaha G.2.1 Asumsi Dalam perencanaan program ini, diasumsikan bahwa dalam satu bulan akan dapat diproduksi sebanyak 200 buah baju lukis berbahan dasar kain Rayon Jersey. G.2.2 Analisis Ekonomi Usaha a. Biaya Produksi (BP) a.1 Biaya Tetap (BT) Adapun perincian biaya tetap yang diperlukan dalam usaha pembuatan 200 buah baju lukis berbasis pariwisata dan budaya lokal Nusa Penida ini adalah sebagai berikut. Tabel 1. Rencana biaya tetap produksi No. Jenis Modal Kerja Jumlah Harga per satuan (Rp) 15.000 2.000 Harga Total (Rp) 3.000.000 400.000 3.400.000

1. 2.

Pembelian baju polos berbahan dasar kain 200 buah Rayon Jersey berbagai warna dan ukuran Biaya pelukisan 200 buah Total Modal Operasional

a.2 Biaya Tidak Tetap (BTT) Adapun perincian biaya tidak tetap yang dimaksud adalah berupa biaya promosi dan pemasaran, seperti berikut. Tabel 2. Rencana biaya promosi dan pemasaran No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Jenis Modal Kerja Jumlah Harga per Harga Total satuan (Rp) (Rp) 25.000 25.000 10.000 500.000 2.500 50.000 2.000 40.000 1000 200.000 100 50.000 1000 200.000 1.065.000

Alat tulis kantor 1 set Hanger baju 50 buah Label harga 20 lusin Label size 20 lusin Tas plastic 200 buah Brosur 500 buah Stiker 200 buah Total Modal Operasional

Berdasarkan anggaran biaya di atas, total biaya produksi 200 buah baju lukis berbahan dasar kain Rayon Jersey dalam waktu 1 bulan adalah sebanyak: BP = BT + BTT BP = Rp 3.400.000 + Rp 1.065.000 = Rp 4.465.000 b. Hasil Usaha (HU) HU = Jumlah Produksi x Harga Jual HU = (200 x Rp 30.000) = Rp 6.000.000 c. Laporan laba atau rugi (L/R) L/R = HU BP; karena HU > BP, maka L = Rp 6.000.000 - Rp 4.465.000 = Rp 1.535.000 d. Break Event Point (BEP) BEP = BP : total produksi BEP = Rp 4.465.000 : 200 = Rp 22.325 Titik balik modal produksi baju lukis akan diperoleh apabila harga jual persatuan adalah Rp 22.325 e. Benefit Cost (B/C) Ratio B/C rasio = HU : BP B/C rasio = Rp 6.000.000 : Rp 4.465.000 = 1,34 Artinya, dari sebanyak Rp 4.465.000 biaya yang dikeluarkan akan diperoleh hasil usaha 1,34 kali lipat, sehingga layak untuk diusahakan. f. Return of Investment (ROI) ROI = (Laba : BP) x 100% ROI = (Rp 1.535.000 : Rp 4.465.000) x 100% = 34,39% Artinya, dari sebanyak Rp 4.465.000 biaya yang dikeluarkan akan diperoleh keuntungan sebesar 34,39% untuk penggunaan modal usaha yang efektif. g. Jangka waktu modal kembali (JWP) JWP = (Investasi + BP) : (L x lama Produksi) JWP = (Rp 1.065.000 + Rp 4.465.000) : (Rp 1.535.000 x 1 bulan) = 3,21 bulan. Artinya, modal akan kembali setelah lama produksi 3,21 bulan ( 3bulan).

H. METODE PELAKSANAAN Program kreativitas ini dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut.

Tahap Awal Survei pasar Persiapan bahan baku dan peralatan operasional Penentuan mitra usaha

Luaran Kegiatan Adanya informasi peluang usaha produk Baju lukis Adanya mitra usaha yang dapat membantu dalam pemasaran produk Persiapan bahan baku dan peralatan operasional Penentuan mitra usaha

Tahap inti Pembuatan dan penyerahan disain Pembuatan produk Promosi produk bersama mitra usaha Penyortiran produk Pemasaran produk

Luaran Kegiatan Dihasilkannya produk Baju lukis yang siap dipasarkan Adanya usaha pemasaran produk baju lukis bersama mitra usaha

Tahap Akhir Evaluasi pemasaran Evaluasi kualitas produk Perbaikan mutu produk

Luaran Kegiatan Adanya analisis laba atau rugi dalam pemasaran produk Dihasilkannya produk dengan kualitas yang lebih baik.

Bagan 1. Alur proses produksi produk baju lukis

Strategi pemasaran yang akan diterapkan adalah berdasarkan bauran pemasaran (4P), yaitu product, place, promotion, and price. 1. Product Tabel 3. Deskripsi Produk Strategi Produk Penjelasan a. Mencantumkan gambar objek wisata dan budaya lokal Nusa Penida (promotif). b. Gambar pada baju dibuat secara hand-made (dilukis) c. Bernilai seni d. Nyaman digunakan (lembut dan adem) e. Dibuat dalam berbagai warna dan ukuran Rayon Jersey yaitu jenis kais yang lembut dan adem Bali Ayu, produksi baju lukis yang bertempat di Gianyar, Bali.

Design

Bahan Tempat Produksi 2. Place

Pemasaran akan dilakukan di seluruh objek wisata yang ada di kecamatan Nusa Penida. Teknik pemasaran yang diterapkan adalah dengan bekerjasama dengan ditro-distro yang terdapat disekitar lokasi wisata, termasuk menitipkannya di homestay ataupun restoran-restoran yang ada disetiap objek wisata. 3. Promotion Tabel 4. Strategi Promosi Strategi Promosi Penyebaran Brosur Penjelasan Brosur-brosur tersebut akan disebar dengan dua cara. Cara yang pertama adalah dengan menitipkan pada homestay dan restoran-restoran yang ada di Nusa Penida. Cara yang kedua adalah dengan membagikan secara langsung kepada pembeli pada saat pembelian. Sistem ini dilakukan sebagai metode untuk menarik perhatian konsumen yang mempunyai asumsi bahwa tempat yang ramai pasti memiliki kualitas barang yang bagus, unik, dan harga terjangkau. Bekerjasama dengan penyedia jasa pariwisata Nusa Penida sehingga produk ini dapat terpromosikan di web ataupun blog mereka.

Interest in Crowded

Online marketing

4. Price Harga yang akan ditawarkan kepada konsumen pada pencetakan tahap pertama dan kedua adalah Rp 30.000,00/pcs dengan margin keuntungan Rp

10

8000,00/pcs (setiap pembelian satu buah baju akan diperoleh satu buah stiker). Harga ini tergolong murah jika dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh distributor baju lukis di pasar-pasar seni Bali (tanpa stiker): Tabel 5. Daftar harga baju lukis di beberapa tempat di Provinsi Bali Nama Tempat Pasar Seni Sukawati Pasar Seni Guwang Denpasar Harga 30.000 30.000 35.000

I. JADWAL KEGIATAN Program kreativitas ini akan dilaksanakan berdasarkan jadwal kegiatan sebagai berikut. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Kegiatan Pengajuan usulan PKM-K Pengajuan surat perjanjian dengan mitra usaha Bimbingan kepada dosen pembimbing Pengumuman diterima DIKTI Tahap awal pelaksanaan program (survey pasar, penyediaan bahan baku dan alat) Tahap inti (pembuatan desain dan produk) Tahap inti (promosi, penyortiran, dan penjualan produk) Tahap akhir (evaluasi pemasaran dan mutu produk) Pembuatan laporan akhir Revisi dan penggandaan laporan Pengiriman laporan 1 2 Bulan Ke3 4 5 6 7

11

J. RANCANGAN BIAYA Rancangan biaya ini diperuntukkan guna memproduksi 200 buah baju lukis berbasis pariwisata dan budaya lokal Nusa Penida. Total Biaya Yang Diperlukan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Uraian Biaya Produksi Biaya Promosi dan Pemasaran Biaya Perjalanan Biaya Konsumsi Biaya Dokumentasi Biaya ATK Total Jumlah Biaya (rp) Rp 3.400.000 Rp 1.065.000 Rp 2.700.000 Rp 1.200.000 Rp 519.500 Rp 670.000 Rp 9.554.500

1) Biaya Produksi No. Uraian Pembelian baju polos berbahan dasar kain Rayon Jersey berbagai warna dan ukuran Biaya pelukisan Total Biaya Satuan (Rp) 15.000 2.000 Jumlah Besar Biaya (Rp)

1. 2.

200 200

3.000.000 400.000 3.400.000

2). Biaya Promosi dan Pemasaran No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Biaya Satuan (Rp) Alat tulis kantor 25.000 Hanger baju 10.000 Label harga 2.500 Label size 2.000 Tas plastik 1.000 Brosur 100 Stiker 1.000 Total Modal Operasional Uraian Jumlah 1 set 50 buah 20 lusin 20 lusin 200 buah 500 buah 200 buah Besar Biaya (Rp) 25.000 500.000 50.000 40.000 200.000 50.000 200.000 1.065.000

3) Biaya Perjalanan No. 1. Uraian Survei pasar dan pengadaan bahan baku Biaya Satuan (Rp) 20.000 Jumlah 10 kali Besar Biaya (Rp) 200.000

12

2.

Pelaksanaan dan evaluasi Total

50.000

5 orang x 10 kali

2.500.000 2.700.000

4). Biaya Konsumsi No. 1. 2. Uraian Survei pasar dan pengadaan bahan baku Pelaksanaan dan evaluasi Biaya Satuan (Rp) 12.000 Jumlah 10 x 5 orang Besar Biaya (Rp) 600.000

12.000 Total

10 x 5 orang

600.000 1.200.000

5). Biaya Dokumentasi No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Uraian Biaya Satuan (Rp) 75.000 15.000 23.000 100.000 100.000 1.500 4.000 Jumlah 1 buah 4 keping 4 buah 1 buah 1 buah 50 lembar 5 keping Besar Biaya (Rp) 75.000 60.000 92.000 100.000 100.000 75.000 17.500 519.500

Kaset Handycam Transfer ke VCD Baterai kamera digital Sewa Handycam Sewa kamera digital Cuci cetak foto CD Total

6). Biaya ATK No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Biaya Satuan Jumlah (Rp) Revisi laporan Pembuatan laporan 1.000 60 halaman Kertas A4 70.000 2 rim Tinta komputer 40.000 2 botol Fotokopi 200 6 x 60 lbr. Jilid laporan 4.000 6 buah Print gambar 3.000 30 buah Rental internet 5.000,-/jam 6 kali Total Uraian Besar Biaya (Rp) 150.000 60.000 140.000 80.000 72.000 48.000 90.000 30.000 670.000

You might also like