You are on page 1of 13

Sistem Ekskresi pada Manusia Filed under: Sistem Ekskresi gurungeblog @ 7:07 am Tags: ginjal, hati, Kelainan, kulit,

, manusia, paru-paru, pengobatan, penyakit, Sistem Ekskresi sistem-ekskresi-manusia Manusia memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu. Zat sisa metabolisme tersebut sudah tidak berguna lagi bagi tubuh dan harus dikeluarkan karena bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit. Organ atau alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari: 1. Paru-paru, 2. Hati, 3. Kulit, dan 4. Ginjal. PARU-PARU paru-paru Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulangtulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura. FUNGSI PARU-PARU Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O). Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung KELAINAN-KELAINAN PADA PARU-PARU Kelainan-kelainan pada paru-paru, diantaranya adalah: 1. Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis. 2.Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. 3.Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara. CARA MENGATASI KELAINAN PADA PARU-PARU Upaya menghindari dan mengatasi kelainan-kelainan pada paru-paru adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, diantaranya: 1. Mengatur pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi secara teratur 2. Berolah raga dengan teratur 3. Istirahat minimal 6 jam per hari 4. Mengindari konsumsi rokok, minum minuman beralkohol dan narkoba 5. Hindari Stress HATI (HEPAR) Hati merupakan kelenjar terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di dalam rongga perut sebelah kanan. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram pada orang dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri. Zat racun yang mas

uk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obat-obatan dan alkohol dari sistem peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu. FUNGSI HATI Hati merupakan organ yang sangat penting, berfungsi untuk: 1. Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah 2. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit 3. Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula 4. Membentuk protein tertentu dan merombaknya 5. Tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin 6. Tempat pembentukan protrombin yang berperan dalam pembekuan darah Zat warna empedu hasil perombakan sel darah merah yang telah rusak tidak langsung dikeluarkan oleh hati, tetapi dikeluarkan melalui alat pengeluaran lainnya. Misalnya, akan dibawa oleh darah ke ginjal dan dikeluarkan bersama-sama di dalam urin. KELAINAN-KELAINAN PADA HATI Gangguan pada hati yang umumnya dijumpai di masyarakat saat ini adalah HEPATITIS atau PENYAKIT KUNING. Disebut demikian karena tubuh penderita menjadi kekuningan, disebabkan zat warna empedu beredar ke seluruh tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh serangan virus yang dapat menular melalui makanan, minuman, jarum suntik dan transfusi darah. Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati. Penyebab penyakit hepatitis yang utama adalah virus. Virus hepatitis yang sudah ditemukan sudah cukup banyak dan digolongkan menjadi virus hepatitis A, B, C, D, E, G, dan TT. Beberapa jenis hepatitis yang saat ini harus diwaspadai adalah: 1. Hepatitis A yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA) 2. Hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) 3. Hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC) MENGATASI KELAINAN-KELAINAN PADA HATI Cara mengatasi kelainan-kelainan pada hati diantaranya adalah dengan: 1. Pemberian vaksinasi 2. Makan makanan yang sehat 3. Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang 4. Berolahraga dengan teratur 5. Sterilisasi penggunaan jarum suntik 6. Menghindari pergaulan bebas (berganti-ganti pasangan) KULIT Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar. FUNGSI KULIT Fungsi kulit antara lain sebagai berikut: - mengeluarkan keringat - pelindung tubuh - menyimpan kelebihan lemak - mengatur suhu tubuh, dan - tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet Proses Pembentukan Keringat Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang

merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal. Kelainan pada kulit yang banyak dialami oleh para remaja adalah jerawat. Ada tiga tipe jerawat, yaitu: 1. Komedo 2. Jerawat biasa 3. Cystic Acne (Jerawat Batu/Jerawat Jagung) Banyak jenis obat dan perawatan yang ditawarkan untuk menghilangkan jerawat. Namun, sesungguhnya alam sudah menyediakan aneka tanaman yang mampu menghilangkan jerawat. Tanaman-tanaman itu antara lain tomat, jeruk nipis, belimbing wuluh, mentimun, dan temulawak. MENGATASI KELAINAN PADA KULIT Kulit perlu mendapat perawatan yang tepat agar senantiasa sehat. Berikut 4 langkah perawatan kulit yang sangat mendasar: 1. Makan Makanan Yang Mengandung Nutrisi Kulit seperti juga organ tubuh lain, terdiri atas sel-sel yang berkembang dan membutuhkan berbagai nutrisi. Nutrisi pada kulit digunakan untuk mengaktifkan sirkulasi darah ke kulit, menjaga kelenturan dan kekencangan kulit serta mencegah oksidasi lemak yang menyebabkan kulit menjadi kering. 2. Minum Air Putih Minimal 8 Gelas Setiap Hari Air berfungsi sebagai media untuk mengangkut dan membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh dan mencegah kekeringan. Selain 8 gelas air segar setiap hari, asupan cairan yang baik bagi kulit bisa didapatkan dari buah dan sayuran. 3. Berolahraga Dengan Teratur Olahraga teratur 3 kali seminggu akan membantu kelancaran sirkulasi darah, sehingga asupan nutrisi kulit terpenuhi. 4. Mandi Untuk Membersihkan Badan Mandi secara teratur menggunakan sabun, bermanfaat menghilangkan lemak dan kotoran pada permukaan kulit. Namun kita perlu berhati-hati dalam memilih sabun, karena detergen yang terkandung di dalamnya cenderung meningkatkan pH kulit sehingga dapat menyebabkan kekeringan pada kulit. GINJAL Dunia kedokteran biasa menyebutnya ren (renal/kidney). Bentuknya seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170 gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus. FUNGSI GINJAL 1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh 2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan 3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal 4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia 5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang PROSES PEMBENTUKAN URINE Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi. 1. Penyaringan (filtrasi) Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya

2. Penyerapan kembali (reabsorbsi) Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal. Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea. 3. Augmentasi Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin. KELAINAN PADA GINJAL Kelainan-kelainan pada ginjal diantaranya adalah gagal ginjal dan batu ginjal. 1. Gagal Ginjal Gagal ginjal merupakan kelainan pada ginjal dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya yaitu menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme. Penyebab terjadinya gagal ginjal antara lain disebabkan oleh: 1. Makan makanan berlemak 2. Kolesterol dalam darah yang tinggi 3. Kurang berolahraga 4. Merokok, dan 5. Minum minuman beralkohol. Mengatasi Gagal Ginjal Kemajuan ilmu pengetahuan, memungkinkan fungsi ginjal digantikan. Penggantian fungsi tersebut dikenal dengan Renal Replacement Therapy (RRT) atau Terapi Pengganti Ginjal (TPG). Ada dua cara TPG, yakni transplantasi/cangkok ginjal dan dialisis/cuci darah . Dialisis/cuci darah dibedakan menjadi: 1. HD (Hemodialisis), dialisis dengan bantuan mesin 2. PD (Peritoneal Dialisis), dialisis melalui rongga perut 2. Batu Ginjal Urine banyak mengandung mineral dan berbagai bahan kimiawi. Urin belum tentu dapat melarutkan semua itu. Apabila kita kurang minum atau sering menahan kencing, mineral-mineral tersebut dapat mengendap dan membentuk batu ginjal. Batu ginjal merupakan kristal yang terlihat seperti batu yang terbentuk di ginjal. Kristal-kristal tersebut akan berkumpul dan saling berlekatan untuk membentuk formasi batu. Apabila batu tersebut menyumbat saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih, saluran kemih manusia yang mirip selang akan teregang kuat karena menahan air seni yang tidak bisa keluar. Hal itu tentu menimbulkan rasa sakit yang hebat. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/18/sistem-ekskresi-pada-manusia/ zheazuka.files.wordpress.com/2010/06/pdf-ekskresi.pdf Sistem Ekskresi Pada Manusia (Rangkuman & Ringkasan) Ekskresi Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi, ada juga defekasi dan sekresi.Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan

berupa feses(tinja) melalui anus. Sedangkan sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon. Ginjal Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang berwarna merah keunguan dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut kapsul. Fungsi ginjal: Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin. Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh. Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan asam atau basa melalui urin. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine. Bagian-bagian ginjal: Korteks(kulit ginjal), terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus(saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Medula(sumsum ginjal), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut(piramida). Di sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. Rongga ginjal(pelvis), merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra. Proses pembentukan urine dalam bentuk skema: Darah dari aorta menuju glomerulus(filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di pembuluh darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan urea >>> tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali) menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung urea >>> tubulus kontortus distal(augmentasi atau pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>>uretra >>> urine keluar tubuh. (untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi ginjal) Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan), reabsorpsi(penyerapan kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat). Zat-zat yang terkandung dalam urin: Air. Kurang lebih 95%. Urea, asam urat, dan amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein. Empedu yang memberikan warna kuning pada urine. Garam. Zat yang bersifat racun atau berlebihan lainnya. Faktor yang memengaruhi jumlah urine yang keluar: Jumlah air yang diminum. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang. Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang mengatur kadar air dalam darah. Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim kemarau(panas) produksi urin berkurang. Stimulus atau saraf. Gangguan dan kelainan pada ginjal: 1. Uremia tertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan. 2. Albuminuria urine mengandung albumin(protein) yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus. 3. Diabetes insipidus penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon

4. Diabetes mellitus

5. Nefritis 6. Batu ginjal 7. Gagal ginjal

8. Hematuria

antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter. terdapat glukosa dalam urine. Terjadi karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas. gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke dalam urine. adanya endapan garam kalsium di dalam kantong kemih ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus dibantu dengan cuci darah atau cangkok ginjal. urin mengandung darah karena adanya kerusakan pada glomerulus.

Kulit Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral. Fungsi kulit: Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat. Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur), dan gangguan kimiawi. Mengatur suhu badan. Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari. Tempat menyimpan kelebihan lemak. Sebagai indra peraba. Bagian-bagian kulit: 1. Epidermis(lapisan kulit ari) Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu: a. Lapisan tanduk/stratum korneum Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati. Mudah terkelupas. Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas. b. Lapisan malpighi Tersusun dari sel-sel hidup. Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari. Terdapat ujung syaraf. 2. Dermis(lapisan kulit jangat) Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut: Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut. Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit. Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus meissners(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin). Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit agar tidak kering. Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut. 3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus) Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan. (untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi kulit)

Faktor-faktor pemicu keringat: Peningkatan aktifitas tubuh peningkatan suhu lingkungan guncangan emosi syaraf Gangguan pada kulit: Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak remaja. Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies). Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer. Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar yang termakan atau menyentuh kulit. Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh. Ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah satunya akibat penekanan pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang terlalu ketat). Paru-Paru Paru-paru juga merupakan salah satu alat ekskresi. Karena paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan uap air. Gangguan pada paru-paru: Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk hidung. Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi pertukaran das di paru-paru. Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan menyempit. Hati Hati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg. Fungsi hati: Menyimpan glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon insulin. Menetralkan racun. Membentuk protrombin(untuk pembekuan darah). Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A. Tempat pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Tempat pembentukan sel darah merah pada janin. Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah). Gangguan pada hati: Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati. Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati. Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi. Sistem Ekskresi Pada Manusia (Rangkuman & Ringkasan) Ekskresi Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi, ada juga defekasi dan sekresi.Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan berupa feses(tinja) melalui anus. Sedangkan sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon. Ginjal Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang berwarna merah keunguan

dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut kapsul. Fungsi ginjal: Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin. Mempertahankan dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh. Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan asam atau basa melalui urin. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine. Bagian-bagian ginjal: Korteks(kulit ginjal), terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus(saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Medula(sumsum ginjal), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut(piramida). Di sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. Rongga ginjal(pelvis), merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra. Proses pembentukan urine dalam bentuk skema: Darah dari aorta menuju glomerulus(filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di pembuluh darah dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan urea >>> tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan kembali) menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Terbentuk urin sekunder yang mengandung urea >>> tubulus kontortus distal(augmentasi atau pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus kolektivus >>> rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>>uretra >>> urine keluar tubuh. (untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi ginjal) Jadi, pembentukan urine dibagi menjadi 3 tahap, yaitu filtrasi(penyaringan), reabsorpsi(penyerapan kembali), dan augmentasi(pengeluaran zat). Zat-zat yang terkandung dalam urin: Air. Kurang lebih 95%. Urea, asam urat, dan amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein. Empedu yang memberikan warna kuning pada urine. Garam. Zat yang bersifat racun atau berlebihan lainnya. Faktor yang memengaruhi jumlah urine yang keluar: Jumlah air yang diminum. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang. Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang mengatur kadar air dalam darah. Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim kemarau(panas) produksi urin berkurang. Stimulus atau saraf. Gangguan dan kelainan pada ginjal: 1. Uremia tertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan. 2. Albuminuria urine mengandung albumin(protein) yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus. 3. Diabetes insipidus penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter. 4. Diabetes melitus terdapat glukosa dalam urine. Terjadi karena

5. Nefritis 6. Batu ginjal 7. Gagal ginjal

8. Hematuria

menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas. gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke dalam urine. adanya endapan garam kalsium di dalam kantong kemih ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus dibantu dengan cuci darah atau cangkok ginjal. urin mengandung darah karena adanya kerusakan pada glomerulus.

Kulit Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral. Fungsi kulit: Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat. Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur), dan gangguan kimiawi. Mengatur suhu badan. Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari. Tempat menyimpan kelebihan lemak. Sebagai indra peraba. Bagian-bagian kulit: 1. Epidermis(lapisan kulit ari) Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu: a. Lapisan tanduk/stratum korneum Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati. Mudah terkelupas. Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas. b. Lapisan malpighi Tersusun dari sel-sel hidup. Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari. Terdapat ujung syaraf. 2. Dermis(lapisan kulit jangat) Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut: Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut. Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit. Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus meissners(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin). Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit agar tidak kering. Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut. 3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus) Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan. (untuk lebih jelasnya, lihat selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi kulit) Faktor-faktor pemicu keringat: Peningkatan aktifitas tubuh peningkatan suhu lingkungan guncangan emosi syaraf

Gangguan pada kulit: Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak remaja. Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies). Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer. Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar yang termakan atau menyentuh kulit. Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh. Ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah satunya akibat penekanan pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang terlalu ketat). Paru-Paru Paru-paru juga merupakan salah satu alat ekskresi. Karena paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan uap air. Gangguan pada paru-paru: Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk hidung. Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi pertukaran das di paru-paru. Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan menyempit. Hati Hati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg. Fungsi hati: Menyimpan glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon insulin. Menetralkan racun. Membentuk protrombin(untuk pembekuan darah). Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A. Tempat pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Tempat pembentukan sel darah merah pada janin. Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah). Gangguan pada hati: Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati. Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati. Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi. GINJAL Ginjal atau ren berbentuk seperti biji buah kacang merah. Memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam Terletak di kanan dan kiri tulang pinggang yaitu di dalam rongga perut pada dinding tubuh dorsal. Berjumlah 2 buah. Berwarna merah keunguan. Ginjal sebelah kiri terletak agak lebih tinggi dari pada ginjal sebelah kanan. Setiap ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11 cm dan ketebalan 5 cm dengan berat sekitar 150 gram. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter Ginjal terletak di kanan dan kiri tulang pinggang yaitu di dalam rongga perut pada dinding tubuh dorsal. Lapisan ginjal bagian luar disebut kulit ginjal atau korteks, sedangkan lapisan dalam disebut sumsum ginjal atau medula. Lapisan paling dalam berupa rongga ginjal yang disebut pelvis renalis. Fungsi ginjal selain sebagai alat ekskresi yaitu : Menyaring/membersihkam darah

Bagian ginjal yg menjalankan fungsi ini adalah nefron. Tanpa ginjal, maka seseorang akan mati sebab tubuhnya diracuni oleh kotoran yang dihasilkan tubuhnya sendiri. Mengatur volume darah Darah dapat mengatur jumlah cairan yang terlarut dalam darah sehingga volume dipertahankan untuk selalu seimbang di dalam tubuh. Mendaur ulang air, mineral, glukosa dan gizi Ginjal akan mempertahankan zat-zat penting yang ikut masuk kedalam nefron bersama cairan darah, lalu mengembalikannya ke peredaran darah. Tapi ginjal tidak menyerap kembali zat-zat ini jika jumlahnya berlebih dalam darah. Mengatur keseimbangan kandungan kimia darah Mengatur kadar garam dalam darah, garam cenderung mengikat air sehingga jikakadar dalam gula darah berlebih mengakibatkan penumpukan cairan yang berlebihan dalam darah dan rongga sela antarsel tubuh. Ginjal juga mengatur kadar kalium dalam darah. Menjaga darah agar tidak terlalu asam Ginjal berperan dalam menjaga pH darah agar tidak terlalu asam. Penghasil hormon Hormon yang dihasilkan adalah hormon eritroprotein yang berfungsi untuk merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah oleh sum sum tulang. Proses pembentukan urine dalam ginjal dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi (pengeluaran zat). Filtrasi (penyaringan) Filtrasi terjadi di kapsul bowman dan glomerulus. Selain penyaringan, di glomerulus juga terjadi, penyerapan sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Proses filtrasi yaitu ketika darah masuk ke glomerulus tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi lalu masuk ke dalam ruang kapsul bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsul bowman disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium dan garam-garam lainnya. Reabsorpsi (penyerapan kembali) Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin primer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, lengkung henle dan sebagian tubulus kontortus distal. Reabsorpsi dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulus ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi antara lain adalah glukosa, asam amino, ion-ion dan sebagian urea. Zat-zat yang diserap kembali akan dikembalikan ke dalam darah melewati kapiler darah di sekitar tubulus, juga terjadi penyerapan natrium di lengkung henle, sisanya akan membentuk urine sekunder. Didalam urine sekunder tidak terdapat zat yg berguna. Disini ditemukan kadar urea yang tinggi. Augmentasi Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea. Urin sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na+ Cl- dan urea sehingga terbentuklah urin sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul urin dibawa ke pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urine mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria (kantong kemih) yang merupakan tempat penyimpanan sementara urine.

Hubungan antara kulit dan ginjal dalam mengatur proses pengeluaran air dari dalam tubuh yaitu pada saat cuaca panas, pembuluh darah di sekitar kulit akan mengembang yang menyebabkan pori-pori kulit ikut mengembang. Hal ini akan menyebabkan keringat keluar melalui pori-pori. Dengan begitu ginjal yang tugasnya mengeluarkan urin, digantikan oleh kulit yang mengeluarkan keringat (tentu saja komposisi keringat dan urin berbeda). Sebaliknya pada saat cuaca dingin, pembuluh darah akan menyusut sehingga keringat yang seharusnya dikeluarkan oleh kulit, digantikan oleh pengeluaran urin oleh ginjal. Hal ini menyebabkan kita selalu ingin buang air kecil pada saat cuaca dingin. Ginjal adalah salah satu organ pengeluaran (ekskresi) yang dimiliki oleh manusia. Ginjal manusia jumlahnya sepasang dan terletak di daerah pinggang. Ginjal terdiri dari 3 bagian utama, yaitu: korteks (bagian luar), medulla (sumsum ginjal), dan pelvis renalis (rongga ginjal). Korteks mengandung kurang lebih 100 juta nefron sehingga permukaan kapilernya luas dan dengan demikian menambah kapasitas perembesan zat buangan. Setiap nefron terdiri dari badan malpighi dan tubulus (saluran) yang panjang. Dalam badan malpighi terdapat kapsul Bowman yang berupa selaput sel pipih berbentuk mangkuk. Dalam kapsul Bowman terdapat glomerulus yang berupa jalinan kapiler arterial. Tubulus yang dekat dengan badan malpighi dinamakan tubulus kontortus proksimal. Pada dinding sel tubulus kontortus proksimal terdapat banyak mitokondria. Selain itu, juga terdapat tubulus kontortus distal. Proses-proses yang terjadi di dalam ginjal adalah filtrasi, reabsorbsi dan augmentasi. 1. Filtrasi (Penyaringan) di Dalam Ginjal Filtrasi terjadi pada kapiler glomerulus yang di dalamnya terdapat sel-sel endotelium kapiler yang berpori. Selain terjadi penyaringan, pada glomerulus juga terjadi pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Hasil filtrasi tersebut adalah berupa filtrat glomerulus (urin primer) yang masih mengandung zat-zat yang berguna, yaitu asam amino, glukosa, natrium dan kalium. 2. Reabsorbsi (Penyerapan Kembali) Urin Sekitar 99 persen volume dari filtrat glomerulus akan diserap kembali, sedang sisa volume akan dikeluarkan dari dalam tubuh sebagai urin. Penyerapan kembali tersebut terjadi pada tubulus kontortus proksimal. Sedang pada tubulus kontortus distal terjadi penambahan urea dan zat-zat sisa. Zat-zat yang masih berguna misalnya asam amino dan glukosa dikembalikan ke dalam darah, sedang kelebihan garam dan sisa-sisa metabolisme yang lain dikeluarkan bersama urin. Reabsorbsi gula dan asam amino berlangsung secara difusi, sedangkan reabsorbsi air terjadi secara osmosis. Setelah terjadi reabsorbsi, tubulus menghasilkan urin sekunder. Dalam urin sekunder tidak lagi terdapat zat-zat yang berguna, sebaliknya kadar zat-zat yang bersifat racun jauh lebih pekat dibanding pada urin primer. 3. Augmentasi Pada Ginjal Manusia Augmentasi adalah proses penambahan urea dan zat-zat sisa sehingga akhirnya diperoleh urin dengan komposisi 90% air, 2.5% urea, 1.5% garam dan pigmen empedu yang memberi warna dan bau pada urin. Proses augmentasi terjadi pada tubulus kontortus distal. Banyak sedikitnya urin yang dihasilkan dalam proses ekskresi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut: 1. Hormon Anti Diuretik (ADH) Faktor pertama yang mempengaruhi produksi air kencing (urin) adalah hormon anti diuretik (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar oleh hipofisis posterior. Jika tubuh menghasilkan banyak ADH maka penyerapan air pada tubulus juga banyak, sehingga volume urin sedikit dan dalam kondisi pekat. Sebaliknya, jika ADH berada dalam jumlah sedikit maka penyerapan air juga sedikit sehingga ginjal menghasilkan urin dalam volume banyak dan kondisinya encer. Jika kelenjar hipofisis tidak berfungsi sehingga tidak bisa menghasilkan ADH, maka urin akan menjadi sangat encer. Kondisi demikian dinamakan penyakit diabetes insipidus. 2. Jumlah air yang diminum

Semakin banyak volume air yang diminum, maka urin yang dihasilkan juga semakin banyak. Disarankan agar setiap hari kita minum air putih minuman 6 gelas. Konsumsi air putih bisa membersihkan racunracun tubuh yang masuk ke dalam ginjal dan memberi manfaat menjaga kelembaban pada kulit. 3. Saraf ginjal Rangsangan pada saraf ginjal akan mengakibatkan penyempitan duktus eferen sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang dan mengakibatkan proses filtrasi kurang efektif. Kondisi demikian mengakibatkan volume urin yang dihasilkan jumlahnya sedikit. Begitu juga sebaliknya. 4. Jumlah hormon insulin Jika hormon insulin jumlahnya sedikit, misalnya pada penderita diabetes melitus, maka kadar gula dalam darah akan dikeluarkan lewat tubulus distal. Hal ini akan mengganggu proses penyerapan kembali air sehingga orang tersebut akan lebih banyak mengeluarkan urin. Proses produksi urin akan terganggu bila seseorang menderita salah satu penyakit akibat kelainan fungsi ginjal. Penyakit kelainan ginjal yang sering terjadi pada manusia antara lain: nefritis, diabetes melitus (kencing manis), diabetes insipidus, albuminuria, dan batu ginjal. Semoga informasi kesehatan ini bisa berguna untuk Anda.

You might also like