You are on page 1of 20

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA GANASNYA PENYAKIT ALERGI KACANG TANAH DAN AMPUHNYA BUAH MAHKOTA DEWA (PHALERIA

MACROCARPA)

BIDANG KEGIATAN : PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT) Diusulkan oleh : 1) Ketua Kelompok a. Nama Lengkap : Sri Karyati b. NIM : P07133110091 c. Tahun Angakatan : 2010/2011 2) Anggota Kelompok 1. Anggota 1 a. Nama Lengkap : Lukas Andrianus Nugroho b. NIM : P07133111059 c. Tahun Angkatan : 2011/2012 2. Anggota 2 a. Nama Lengkap : Yollanda b. NIM : P07133111080 c. Tahun Angkatan : 2011/2012

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA 2012

HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Ganasnya Penyakit Alergi Kacang dan Ampuhnya Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) : PKM-GT : Kesehatan : : : : Sri Karyati P07133110091 Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Yogyakarta : Pedaran Kaliurang Sumberagung Moyudan Sleman Yogyakarta 55563 / 081903788004 : 2 Orang : YB. Kamat Kartono, SPd. Msi : 194808171979061001 : 081392620455 Yogyakarta, Februari 2012 Menyetujui Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Ketua Pelaksana Kegiatan

2. Bidang Kegiatan 3. Bidang Ilmu 4. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas/Institusi/Politeknik e. Alamat Rumah dan No HP

5. Anggota Pelaksana Kegiatan 6. Dosen Pembimbing a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c. Alamat Rumah dan No Telp/HP

Tuntas Bagyono, SKM, M.Kes NIP. 195709111908121001 Pembantu Direktur III Bidang Kemahasiswaan

Sri Karyati NIM. P07133110091 Dosen Pembimbing

Ir.Roosmarinto, M.Kes NIP. 195707241993031001

YB. Kamat Kartono, SPd. Msi NIP. 194808171979061001

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya kami dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Ganasnya Penyakit Alergi Kacang Tanah dan Ampuhnya Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa). Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak YB. Kamat Kartono, SPd. Msi selaku dosen pembimbing 2. Orang tua kami yang telah memberikan dorongan sehingga terselesaikannya karya ilmiah ini 3. Teman-teman terkasih yang senantiasa membantu dalam proses penyusunan karya tulis ini Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil karya ilmiah ini khususnya di bidang kesehatan. Karena itu kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari segenap pihak. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi kami sendiri

iii

dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan hidayahNya kepada kita semua, Amin. Semoga karya ilmiah yang kami buat ini dapat mengantar kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.

Yogyakarta, Februari 2012 Tim Penyusun,

iv

DAFTAR ISI Halaman Judul............................................................................................... Halaman Pengesahan .................................................................................... Kata Pengantar .............................................................................................. Daftar Isi........................................................................................................ Abstrak .......................................................................................................... PENDAHULUAN Latar Belakang .............................................................................................. Tujuan ........................................................................................................... Manfaat ......................................................................................................... i ii iii iv v

1 1 2

GAGASAN Deskripsi Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)........................................ 2 Deskripsi Bahaya Penyakit Alergi Kacang Tanah ........................................ 2 Potensi Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dalam Mengurangi Resiko Akibat Ganasnya Penyakit Alergi Kacang Tanah ......................................... 3 Solusi yang Pernah Dibuat Untuk Mengatasi Bahaya Alergi Kacang Tanah . 3 Solusi yang Pernah Dibuat Dalam Pemanfaatan Buah Mahkota Dewa ........ 4 Langkah-Langkah Untuk Mewujudkan Gagasan.......................................... 4 Gagasan Baru ................................................................................................ 5 Pihak-Pihak yang dapat Mengimplentasikan Gagasan ................................. 6 Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan ..................................... 8 KESIMPULAN Inti Gagasan .................................................................................................. Prediksi Keberhasilan Gagasan ..................................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................

9 10 11 12

ABSTRAK Karya tulis ini mengangkat manfaat polifenol yang terkandung di dalam buah Mahkota Dewa (Phaleria Macrocapa) yang membawa banyak manfaat, yang salah satunya berperan sebagai antihistamin yang terdapat pada kulit buah mahkota dewa, dan kita mengangkat alergi yang disebabkan oleh kacang tanah. Pengobatan untuk alergi kacang tanah sendiri hingga sekarang belum ditemukan. Untuk menghindari akibat fatal dari alergi kacang tanah, penderita alergi kacang tanah dianjurkan untuk menghindari kacang baik mengkonsumsi secara langsung maupun tidak. Pada pembahasan ini, mahkota dewa digunakan sebagai antialergi yang diolah tidak sebagai obat-obatan tetapi sebagai minuman jus. Karya tulis ilmiah ini disusun guna membuat gagasan baru dalam hal pengembangan mahkota dewa sebagai antialergi kacang tanah yang diolah menjadi jus agar dapat dikonsumsi kapan saja oleh penderita kacang tanah maupun bukan penderita alergi kacang tanah. Antialergi dari mahkota dewa diharapkan dapat mengurangi korban akibat belum adanya obat pasti untuk alergi kacang tanah.

vi

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Makanan selain berfungsi sebagai media transmisi dapat juga sebagai agent penyakit. Penyakit akibat agent tidak hidup ini tergantung dari jumlah atau dosis, dan toxsitasnya. Mulai dari kualitas yang kurang, kuantitas yang kurang, dan berbagai jenis makanan berbahaya yang disukai oleh masyarakat. Kualitas dan kuantitas yang kurang akan menyebabkan malnutrisi dan misalnya kacang, setiap tahunnya ada saja orang yang mengalami keracunan olehnya. Alergi kacang tanah merupakan salah satu alergi makanan yang paling umum dan merupakan penyebab utama reaksi alergi makanan mematikan. Menurut hasil studi yang dipimpin oleh Dr Scott H. Sicherer dari Gunung Sinai School of Medicine, jumlah kasus alergi kacang tanah tiga kali lipat antara tahun 1997 dan 2008. Statistik lainnya disiapkan melompat sebesar 17 persen. Hal ini diperkirakan mempengaruhi 0,4-0,6% dari populasi. Di Inggris, sebuah diperkirakan 4.000 orang yang baru didiagnosa dengan alergi kacang tanah per tahun (11 per hari); 25.700 telah didiagnosis dengan alergi kacang tanah oleh dokter di beberapa titik dalam kehidupan mereka. Diperkirakan alergi makanan menyebabkan sekitar 150 sampai 200 kematian per tahun, berdasarkan data dari studi lima tahun dari anafilaksis di Minnesota dari Klinik Mayo. Salah satu cuontoh kasus kematian yang disebabkan oleh alergi kacang tanah adalah seorang gadis kecil yang bernama Ammaria Johnson, murid kelas 1 di Chesterfield Schools, Virginia. Penyebab kematian bocah berusia 7 tahun ini belum diketahui. Namun alergi kacang yang ia derita diduga menjadi biang keladinya (Forum Detik, 2011). Mahkota dewa memiliki keanekaragaman kandungan didalamnya yang membawa banyak manfaat salah satu kandungan yang kami angkat adalah kandungan polifenol. Polifenol berfungsi sebagai antiinflamasi. Mahkota Dewa sendiri belum dikenal masyarakat. Wajar bila selama ini sangat sedikit orang tahu mahkota dewa, apalagi khasiatnya. Bahkan, di banyak lembaga penelitian yang menangani tumbuhan berkhasiat obat belum ditemukan hasil penelitiannya. Sampai saat ini, setidaknya baru dr. Regina Sumastuti dari Jurusan Farmakologi, Universitas Gadjah Mada yang telah menelitinya. Itu pun masih terbatas pada pengujian terhadap efek antihistamin atau antialergi. Padahal, kalangan keraton Solo dan Yogyakarta telah lama mengenalnya dan memanfaatkannya sebagai tanaman obat. 2. Tujuan Karya tulis ini bertujuan untuk memberikan solusi kepada penderita alergi kacang tanah untuk mencegah terjadinya kematian yang dikarenankan alergi tersebut dengan mengkonsumsi jus buah mahkota dewa (Phileria Macrocarpa), dan terwujudnya pengobatan akibat alergi kacang tanah

yang lebih murah bila dibandingkan dengan obat konvensional produksi pabrik.

3. Manfaat Manfaat karya tulis ini adalah sebagai berikut : a. Memberikan informasi kepada masyarakat pentingnya mencegah kanker akibat alergi kacang tanah yang disebabkan oleh seafood b. Memberikan alternatif pengobatan untuk alergi kacang tanah yang alami, sehat dan biaya terjangkau.

BAB II GAGASAN 1. Deskripsi Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Mahkota dewa tumbuh subur di tanah yang gembur dan subur pada ketinggian 10-1.200 m dpl. Perdu menahun ini tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m. Batangnya bulat, permukaannya kasar, warnanya cokelat, berkayu dan bergetah, percabangan simpodial. Daun tunggal, letaknya berhadapan, bertangkai pendek, bentuknya lanset atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin, warnanya hijau tua, panjang 7-10 cm, lebar 2-5 cm. Bunga keluar sepanjang tahun, letaknya tersebar di batang atau ketiak daun, bentuk tabung, berukuran kecil, berwarna putih, dan harum. Buah bentuknya bulat, diameter 3-5 cm, permukaan licin, beralur, ketika muda warnanya hijau dan merah setelah masak. Daging buah berwarna putih, berserat, dan berair. Biji bulat, keras, berwarna cokelat. Berakar tunggang dan berwarna kuning kecokelatan. Perbanyakan dengan cangkok dan bijinya (http://umami132.student.umm.ac.id/2010/09/24/manfaat-tanaman-danbuah-mahkota-dewa-phaleria-macrocarpa/). Pada awalnya di Indonesia tanaman ini terdapat di Papua. Tetapi masyarakat lokal tidak menganggapnya sebagai tanaman berkhasiat karena ditakuti mengandung racun sehingga tanaman ini banyak dibiarkan berkembang sebagai tanaman liar setara dengan gulma lainnya. Penanaman mahkota dewa bisa dilakukan dalam pot atau langsung di tanah, tapi pertumbuhannya akan lebih baik bila ditanam di tanah. Yang berasal dari cangkokan, mestinya berbuah lebih cepat. Kecuali dengan cangkokan atau melalui biji, mahkota dewa juga dapat diperbanyak dengan teknik okulasi (www.nganjukkab.go.id). 2. Deskripsi Bahaya Penyakit Alergi Kacang Tanah Sampai saat ini, nama ilmiah untuk alergi kacang tanah belum ditemukan. Penyebab terjadinya alergi kacang adalah karena makanan kacang, terutama kacang tanah yang banyak dikonsumsi.

Menurut sebuah studi baru, ibu hamil yang suka makan kacang lebih cenderung memiliki bayi yang positif alergi kacang tanah daripada wanita yang tidak makan kacang. Peneliti Dr Scott Sicherer, Profesor Pediatric di Mount Sinai School of Medicine di New York menyatakan bahwa hal tersebut karena protein kacang yang dimakan menyebar ke janin dan menyebabkan reaksi alergi. Namun studi ini menemukan bayi yang positif alergi, tidak selalu memiliki alergi. Sedangkan bayi yang tidak mencoba makan kacang akan dilihat apakah mereka memiliki alergi. Penelitian ini diterbitkan pada Journal of Allergy and Clinical Immunology edisi 1 November 2010. Menurut penelitian yang juga dilakukan oleh Sicherer dan diterbitkan awal tahun ini di Journal of Allergy and Clinical Immunology, alergi kacang tanah adalah salah satu alergi yang paling umum. Lebih dari 3 juta warga Amerika memiliki semacam alergi kacang. Dan penderita alergi kacang tanah telah berkembang pesat lebih dari tiga kali lipat antara tahun 1997 dan 2008. Ada sejumlah teori yang mengungkap mengapa kacang menyebabkan alergi pada banyak orang. Ini mungkin faktor protein kacang tanah yang terlihat sebagai sistem kekebalan tubuh lebih menjadi penyebab alergi dibandingkan jenis protein lain atau minyak selai emulsi kacang. 3. Potensi Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) dalam Mengurangi Resiko Akibat Ganasnya Penyakit Alergi Kacang Tanah Buah mahkota dewa mempunyai kandungan beberapa bahan aktif yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan potensi masing-masing seperti alkaloid, saponin, flavonoid, dan polifenol. Secara ilmiah, polifenol sudah dibuktikan mampu mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Kandungan polifenol yang tinggi menjadi keunggulan Mahkota Dewa. Polifenol sendiri berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah, mengikat radikal bebas, antikanker dan antioksidan, antihistamin, serta sebagai antiinflamasi. Fenol adalah zat kristal tak berwarna dengan rumus kimia C6H5OH. Polifenol adalah senyawa dengan banyak gugus fenol dalam molekulnya. Dr.Perricone mengatakan bahwa polifenol terdiri dari beberapa subkelas yaitu flavonol, isoflavon, antosianidin, tanin, katekin, dan biflavan. Polifenol terkandung dalam buah dan sayur. Penelitian pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa polifenol dapat mengatur kadar gula darah, antikanker, antioksidan, dan antiinflamasi (Azwar Daris, Fitokimia, www.google.com). 4. Solusi yang Pernah Dibuat untuk Mengatasi Bahaya Alergi Kacang Alergi akibat makanan kacang tidak bisa disepelekan sebelah mata begitu sajaoleh kita. Kerena faktanya bahwa akibat alergi ini, bisa menyebabkan nyawa seseorang meninggal. Selain itu efek yang dirasakan

adalah mulai leher terasa sakit karena susah bernafas, bersin-bersin, gatalgatal pada kulit, sampai kematian. Ada sejumlah teori yang mengungkap mengapa kacang menyebabkan alergi pada banyak orang. Ini dikarenakan oleh faktor protein kacang tanah yang terlihat sebagai sistem kekebalan tubuh lebih menjadi penyebab alergi dibandingkan jenis protein lain atau minyak selai emulsi kacang. Saat ini belum ada cara untuk menyembuhkan atau meringankan alergi kacang, dan ilmuwan tidak yakin mengapa beberapa orang memiliki masalah dan bukan orang lain. Namun, telah menunjukkan bahwa kita lebih mungkin untuk menderita alergi kacang jika anggota lain dari keluarga kita memiliki alergi yang sama. Meskipun sekitar 20% dari anakanak yang memiliki alergi pada akhirnya akan mengatasi hal itu, ini tidak harus dilihat sebagai 'obat', karena orang itu bisa kambuh di beberapa titik di masa depan. Karena itu, hanya baru sarankan untuk terus menghindari kacang (http://id.hicow.com/kacang/alergi/anafilaksis-946448.html). Kebanyakan peyakit alergi kacang ini diobati dengan cara kemoterapi yang disertai dengan konsumsi obat kimia untuk mengurangi efek dari kemoterapi sendiri. Beberapa produk suplemen makanan mengklaim bisa mengurangi efek samping kemoterapi sekaligus membangun kembali kondisi tubuh. Alternatif ini bisa digunakan, tetapi harus dikonsultasikan dengan ahlinya, dan sudah tentu dengan dokter spesialis terkait alergi. Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan obat-obatan herbal (yang semakin diterima kalangan kedokteran), banyak klinik yang mengaku bisa memberikan kemoterapi herbal yang bebas efek samping. 5. Solusi yang Pernah Dibuat dalam Memanfaatkan Buah Mahkota Dewa Mahkota dewa kebanyakan dimanfaatkan daging buah atau cangkangnya sebagai obat, perlu pengolahan terlebih dulu. Bisa dijadikan buah kering, teh racik, atau ramuan instan. Namun, yang sering dilakukan adalah dengan menjadikannya teh racik dan ramuan instan (http://www.mahkotadewa.com/Indo/info/artikel/intisari0102.htm). Hasil penelitian dalam bidang kesehatan membuktikan bahwa mengkonsumsi teh Mahkota Dewa berperan dalam menurunkan resiko terserang berbagai jenis penyakit. Salah satunya karena kandungan polifenol dalam Mahkota Dewa. Polifenol Mahkota Dewa dapat menurunkan resiko terserang penyakit kanker dan dapat mencegah sel kanker terus berkembang. Pada penelitian ini, polifenol lebih ditonjolkan fungsinya sebagai antikanker, namun kali ini kami melakukan penelitian pada mahkota dewa dengan menonjolkan fungsi poifenol sebagai antihistamin atau anti alergi. 6. Langkah-Langkah untuk Mewujudkan Gagasan

Pada pembahasan sebelumnya, dijelaskan bahwa buah mahkota dewa memiliki banyak khasiat yang terdapat pada kulit maupun daging buahnya. Salah satu zat yang terkandung dalam mahkota dewa yaitu polifenol yang berperan sebagai antihistamin yang terdapat pada kulit buah. Biasanya mahkota dewa hanya dikonsumsi sebagai obat yang diminum ketika kita terserang penyakit. Pada pembahasan ini ingin digali lebih dalam lagi mengenai khasiat mahkota dewa yang diolah tidak sebagai obat-obatan tetapi sebagai minuman jus. Sehingga, mahkota dewa dapat dikonsumsi kapan saja baik oleh orang yang mengalami alergi kacang maupun orang yang sehat. Pada tahap awal, semua alat dan bahan yang akan digunakan dipersiapkan terlebih dahulu dan dicuci secara higienis agar tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme yang mungkin dapat mengurangi khasiat mahkota dewa. Kemudian, karena polifenol hanya terkandung pada kulitnya maka kita kupas terlebih dahulu kulitnya secukupnya. Masukkan irisan kulit buah mahkota dewa ke dalam blender, tambahkan gula dan air secukupnya kemudian diblender. Karena pengolahan mahkota dewa dengan cara dijus baru dilakukan pertama kali, maka jus ini dicobakan terlebih dahulu pada tikus. Jika tikus tidak mengalami perubahan perilaku selama beberapa jam pengamatan, jus kemudian dicobakan pada manusia untuk diminum. Jika aman dikonsumsi juga pada manusia, maka dilanjutkan uji laboratorium untuk diuji kandungan dari mahkota dewa mengalami penurunan atau tidak setelah diolah menjadi jus. Kita amati jika olahan jus mahkota dewa tidak berkurang khasiatnya atau tidak terjadi perubahan susunan senyawa kimia pada jus tersebut, maka dicobakan pada orang yang mengidap alergi kacang. Hal ini bertujuan, agar tidak terjadi malpraktik dalam pengolahan mahkota dewa yang dapat merugikan pihak-pihak tertentu. Pengolahan ini dilakukan selain agar dapat dikonsumsi dengan mudah, dapat juga dikonsumsi oleh orang-orang yang sehat untuk mencegah terjadinya penyakit. Dan yang menjadi nilai lebih yaitu mengonsumsi mahkota dewa dengan rasa yang enak karena diolah menjadi jus. 7. Gagasan Baru Alat: Bahan: - Pisau - Kulit mahkota dewa - Blender - Gula - Gelas - Madu - Sendok - Air Cara pembuatan 1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dan pastikan pada kondisi yang steril dan terbebas dari mikroorganisme agar tidak terjadi kontaminasi yang dapat mengurangi khasiat mahkota dewa 2. Kupas 6 kulit mahkota dewa dengan hati-hati.

3. Masukkan kulit buah mahkota dewa ke dalam blender 4. Tambahkan gula dan madu secukupnya untuk penambah cita rasa 5. Blender campuran tadi 6. Tuangkan ke dalam gelas 7. Jus mahkota dewa siap untuk diminum Prediksi keberhasilan Inovasi ini tergolong masih baru dalam bidang pengolahan mahkota dewa. Dengan demikian, banyak aspek-aspek yang diperhatikan dalam pembuatan jus mahkota dewa. Aspek yang perlu diperhatikan yaitu, - Khasiat mahkota dewa sebelum dan setelah diolah menjadi jus mahkota dewa - Efek yang mungkin timbul pada jika mengonsumsi jus mahkota dewa baik orang yang alergi kacang maupun pada orang yang sehat - Seberapa lama jus dapat bertahan dalam kurun waktu tertentu jika tidak langsung dikonsumsi - Angka keamanan jumlah yang dapat dikonsumsinya per hari dan lainlain Dengan memperhatikan aspek-aspek di atas dapat diperkirakan bahwa keberhasilan dalam pembauatn jus mahkota dewa ini mencapai 85% karena dalam pembuatan ini tidak menggunakan tambahan bahan kimia, baik untuk pewarna, pengawet atau penambah cita rasa. Semua bahan yang digunakan menggunakan bahan yang alami sehingga diperkirakan tidak akan terjadi perubahan khasiat dan terjadinya efek samping mengonsumsi jus tersebut. Selain itu, alat-alat yang digunakan juga sudah dipastikan kesterilannya. Jus ini bisa bertahan kurang lebih selama dua hari jika disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 4oC dimana bakteri-bakteri terhenti aktivitasnya pada suhu tersebut maka tidak akan terjadi kontaminasi bakteri yang dapat membusukkan jus mahkota dewa. 8. Pihak-pihak yang Dapat mengimplementasikan Gagasan Gagasan memanfaatkan buah Mahkota Dewa dalam mengurangi resiko penyakit akibat alergi kacang tanah, dapat terwujud secara maksimal jika adanya partisipasi aktif dari pihak-pihak sebagai berikut : No Lembaga Bentuk Partisipasi 1 Dinas Kesehatan 1) Penyedia dan pembuat kebijakan serta peraturan penggunaan obat konvensional yang beredar untuk pengobatan alergi kacang 2) Penyedia sarana dan prasarana kesehatan bagi penderita kanker akibat alergi kacang 3) Penyedia peraturan mengenai penggunaan buah mahkota dewa sebagai alternatif terbaru mencegah kanker akibat alergi kacang

Dinas Pertanian

1) Menyediakan lahan pertanian untuk pembudidayaan dan penanaman buah mahkota dewa (Phileria macrocarpa) 2) Memberikan suatu tindakan (penyuluhan) kepada masyarakat mengenai penanaman buah mahkota dewa yang berkualitas baik 3) Melakukan pengawasan dalam pembudidayaan dan penanaman buah mahkota dewa. 1) Penyedia kebijakan mengenai perdagangan buah mahkota dewa sesuai dengan syarat perdagangan dan kesehatan 2) Penyedia kebijakan tentang peredaran produk dagang obat konvensional alergi kacang yang masuk dan keluar dari jalur perdagangan, sehingga bisa diketahui obat yang mempunyai kualitas baik dan tidak. 1) Melakukan riset dan pengujian terhadap kandungan bahan dalam obat konvensional penyakit alergi kacang 2) Melakukan penelitian mengenai kandungan polifenol dalam buah mahkota dewa sebagai obat alergi kacang 3) Melakukan penelitian mengenai keampuhan obat alergi buah mahkota dewa dibandingkan dengan obat konvensional terhadap penyakit alergi kacang 1) Memberdayakan mahasiswa dan masyarakat dalam budidaya buah mahkota dewa sebagai obat alergi kacang 2) Melakukan riset dan penelitian mengenai buah mahkota dewa dalam mengatasi penyakit alergi kacang 1) Melakukan penyuluhan kepada

Dinas Perdagangan

Lembaga Penelitian

Universitas/Institusi/Politeknik

Mahasiswa

masyarakat dan penderita alergi kacang mengenai bahaya, pengobatan dan pencegahan yang benar 2) Sosialisasi mengenai jus buah mahkota dewa (Phileria macrocarpa) sebagai alternatif pengobatan akibat alergi kacang 7 Perusahaan Obat Alergi 1) Memberikan kepahaman mengenai obat yang sebaiknya beredar bagi penderita alergi kacang 2) Mengijinkan dilakukan penelitian di dalam pabriknya menyangkut keamanan dan pembuatan produk obat terkait

Pembudidaya Buah Mahkota Dewa

1) Penerapan peraturan dan kebijakan dalam penanaman buah mahkota dewa untuk kualitas yang baik 2) Menerapkan sistem diversifikasi produk, dengan mengatur kapasitas produksi pada setiap segmen 3) Menghindari terjadinya over produk karena adanya produksi buah mahkota yang berlimpah pada musim tertentu dengan melakukan perluasan pasar 1) Produsen harus berorientasi terhadap buah mahkota dewa yang dihasilkan, dengan mempertahankan dan meningkatkan mutu produk 2) Menerapkan proses pembuatan jus buah mahkota dewa dengan benar agar kandungan polifenol tidak hilang dan bermanfaat bagi penderita alergi kacang 1) Menerapkan pola hidup sehat terutama untuk mencegah kanker akibat alergi kacang 2) Mengkonsumsi jus buah mahkota dewa sebagai alternatif minuman kesehatan 3) Masyarakat dapat diikutsertakan dan diaktifkan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data,

Produsen Jus Buah

10

Masyarakat Umum

sampai pada evaluasi, karena akan mempermudah segalanya. 11 Penderita Kacang Penyakit Alergi 1) Memilih alternatif pengobatan yang baik dan dengan kualitas yang baik pula 2) Menerapkan pola hidup sehat dengan pengobatan alami, jus buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)

9. Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan Gagasan ini dapat terlaksana dengan baik dan maksimal selain didukung oleh partisipasi dari pihak-pihak terkait, juga dari beberapa langkah stratregis berikut ini: a. Melakukan pengamatan dan penelitian di lapangan terhadap buah mahkota dewa yang berkualitas baik dan cocok untuk obat. b. Melakukan uji pendahuluan pengambilan bahan aktif polifenol dalam kulit buah mahkota dewa dalam skala laboratorium. c. Melakukan uji pembuatan produk Jus agar kandungan polifenol dan rasa jus tidak pahit/hambar serta disukai oleh konsum en baik penderita alergi kacang maupun masyarakat umum. d. Mengaplikasikan hasil pembuatan jus kepada masyarakat umum dan penderita alergi kacang dalam kondisi lapangan yang nyata. e. Menyampaikan hasil uji laboratorium dan uji pendahuluan lapangan kepada Dinas Kesehatan, puskesmas dan lembaga terkait lainnya. f. Melakukan sosialisasi mengenai bahaya alergi kacang akibat kacang dan sosialisasi pengobatan alternatif alergi kacang dengan jus buah mahkota dewa kepada masyarkat umum, penderita alergi kacang, pembudidaya buah mahkota dewa, serta produsen jus buah. g. Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan bekerjasama dalam sosialisasi pengobatan alamiah alergi kacang dengan mahkota dewa/ jus mahkota dewa. h. Dinas Kesehatan membuat kebijakan mengenai penggunaan obat kimia konvensional dan juga penggunaan obat alami jus buah mahkota dewa dalam mengatasi penyakit alergi kacang. i. Adanya kerjasama dari Dinas Pertanian dengan eleman lainnya terutama pembudidaya buah mahkota dewa untuk hasil panen buah mahkota dewa yang berkualitas baik dan pengawasan selama masa tanam. j. Badan-badan lokal, negara bagian, dan federal yang bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat dan perlindungan makanan berperan serta di dalam pengawasan penyakit asal makanan. k. Para dokter, pegawai rumah sakit, orang-orang yang terlibat dalam pelayanan atau pengolahan makanan, serta para konsumen melaporkan keluhan-keluhan sakit kepada departemen kesehatan atau badan-badan pengatur.

10

l. Petugas-petugas kesehatan akan merumuskan penemuan-penemuan dan melaporkan kepada puast pengawasan penyakit. m. Adanya riset lanjutan mengenai kegunaan antialergi (polifenol) dalam buah mahkota dewa dalam penggunaan secara lebih maksimal.

BAB III KESIMPULAN 1. Inti Gagasan Gagasan ini secara umum adalah pemanfaatan kandungan polifenol sebagi obat antihistamin atau antialergi yang terkandung pada buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa). Gagasan ini muncul karena obat untuk mencegah alergi kacang belum ditemukan hingga saat ini, sedangkan bagi mereka yang terlanjur terkena dampak bahaya alergi kacang harus menjalani kemoterapi menggunakan obat-obatan kimia yang justru menimbulkan efek samping. Bahkan bahaya bagi mereka yang menderita alergi kacang akibat mengkonsumsi kacang, terutama kacang tanah bisa menyebabkan kematian. Teknik Implementasi Gagasan Langkah-langkah untuk mewujudkan gagasan pemanfaatan polifenol pada buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) sebagai obat antialergi bagi penderita alergi kacang adalah : a. Pengamatan buah mahkota dewa yang mempunyai kualitas bagus sebagai syarat obat. b. Identifikasi kandungan polifenol dalam buah mahkota dewa dalam pemanfaatan obat alergi kacang. c. Melakukan pendekatan secara bertahap kepada pembudidaya buah mahkota dewa, pedagang, produsen jus buah, masyarakat umum dan penderita alergi kacang sebagai tahap awal pengenalan mengenai pemanfaatan kandungan polifenol di dalam buah mahkota sebagai obat alergi kacang d. Menjalin kemitraan dengan Dinas kesehatan, Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan sebagai instansi pemerintah yang berkewenangan membuat sebuah kebijakan sesuai dengan bidangnya. e. Menjalin kemitraan dengan Dinas kesehatan, Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan sebagai instansi pemerintah dalam program pengawasan produksi, distribusi dan konsumsi. f. Sosialisasi dalam hal penjelasan dan meyakinkan mengenai produk jus buah mahkota dewa kepada produsen, konsumen dan semua pihak di dalamnya mengenai kemampuannya dalam mengurangi alergi kacang baik bagi penderita maupun masyarakat awam. g. Melakukan evaluasi secara periodik dan profesioanal, serta melakukan pengamatan terhadap hasil dari penggunaan jus buah mahkota dewa dalam mengurangi alergi kacang. 2. Prediksi Keberhasilan Gagasan

11

Keberhasilan dari gagasan ini dapat terwujud apabila dari berbagai pihak terkait mampu menjalankan tugas dan peranannya sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya masing-masing. Tolak ukur keberhasilan ini adalah bahwa efek bahaya yang terjadi pada penderita alergi seperti kematian dapat berkurang dan masyarakat dapat memanfaatkan buah mahkota dewa sebagai obat alternatif yan alami, murah serta dapat dijangkau oleh seuruh lapisan sosial ekonomi. Jika penerapan ini dilakukan secara konsisten dan fluktuatif diharap mampu mengurangi efek kesehatan akibat kemoterapi alergi kacang bagi penderita alergi kacang.

12

DAFTAR PUSTAKA Soemirat, Juli. 1999. Epidemiologi Lingkungan. Bandung : Gajah Mada University Press. Pelczar, J Michael dan E.C.S Chan. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi 2. Jakarta : UI-Press. http://umami132.student.umm.ac.id/2010/09/24/manfaat-tanaman-dan-buahmahkota-dewa-phaleria-macrocarpa/ www.nganjukkab.go.id www.scribd.com/doc/69292938/polifenol-mahkota-dewa http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=238 Azwar Daris, Fitokimia, www.google.com http://id.hicow.com/kacang/alergi/anafilaksis-946448.html http://www.medicinenet.com/common_food_allergy_triggers_pictures_slideshow/ article.htm http://www.news-medical.net/health/Peanut-Allergy-What-is-Peanut-Allergy%28Indonesian%29.aspx

13

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Ketua Kelompok a. Nama : Sri Karyati b. Tempat, tanggal lahir : Sleman, 28 September 1992 Karya ilmiah yang pernah dibuat : No. Judul Kategori 1 Optimalisasi Perpustakaan Program Kreativitas Desa Gading II Berbasis Mahasiswa Pendidikan Multikultural Pemberdayaan Guna Menunjang Sumber Masyarakat (PKM-M) Daya Manusia (SDM) Yang Unggul Dan Berkualitas 2 Pemanfaatan Biji Durian Lomba Inovasi Sebagai Penambah Cita Rasa Teknologi Mahasiswa Bakpia Organik

Tahun 2011

2011

Prestasi yang pernah diraih : No. Judul Kategori Tahun Penyelenggara Tingkat 1 Mewujudkan Pola Juara 2 2010 Poltekkes Politeknik Keluarga Hidup Kemenkes Kesehatan Sehat Dengan Yogyakarta Yogyakarta Penyehatan (UKM Riset) Makanan Dan Minuman Pasca Bencana Merapi Di Umbulharjo Yogyakarta 2 Daur Ulang Juara 1 2011 BEM Jurusan Jurusan Limbah Sisa Kesehatan Makanan Asrama Lingkungan I Poltekkes Yogyakarta Sebagai Upaya Pembangunan Kewirausahaan Mahasiswa Dalam Rangka Memajukan Potensi Perikanan Daerah

14

2. Anggota Kelompok a. Nama : Lukas Andrianus Nugroho Tempat, tanggal lahir : Yogyakarta, 2 Maret 1993 Karya ilmiah yang pernah dibuat : No. Judul Kategori 1 Pengaruh Lingkungan Fisik Dies Natalis JKL Dalam Proses Pengomposan b. Nama : Yollanda Tempat, tanggal lahir : Batam, 13 Oktober 1993

Tahun 2011

You might also like