You are on page 1of 12

IDENTIFIKASI GULMA

Jenis

gulma yang tumbuh pada sesuatu budidaya tanaman tergantung jenis komoditi dan cara pengelolaannya. Pada tanaman semusim, gulmagulma yang tumbuh adalah gulma semusim. Pada tanaman tahunan gulma yang dominan kelompok gulma tahunan.

IDENTIFIKASI GULMA

Nama daerah sering menyesatkan -> beberapa jenis gulma diberi 1 nama

Harendong = Clidemia hirta D. Don dan Malastoma affine D.Don. Jarong = Cyathula prostrata Bl, Arhyranthea aspera L. Stachytarpheta jasmaicensis Vahl, Stachytarpheta indica Vahl, dan Barleria cristata L.

Identifikasi gulma tidak lepas dari nama Latin Nama latin terdiri dari 2 kata, kata pertama menunjukan marganya selalu diawali oleh huruf besar, sedang kata kedua dimulai dengan huruf kecil merupakan petunjuk ke arah jenis. Dibelakang nama tersebut terdapat singkatan nama orang yang pertama mendeterminasi tumbuhan tersebut.

Contoh : Panicum repen L -> L = Lineaus Cleome rutidosperma D.C -> DC=De Coandolle Cyperus plastystylis R.Br.-> R.Br=Robert Brown

IDENTIFIKASI GULMA
Cara identifiasi gulma Membandingkan dengan material yang telah diidentifikasi di herbarium Konsultasi langsung dengan ahli Mencarai sendiri melalui kunci identifikasi Membendingkan dengan determinasi yang telah ada Membandingkan dengan ilustrasi yang telah ada

ANALISIS VEGETASI
Tujuan Untuk mengetahui komposisi dan dominasi gulma yang tumbuh pada suatu areal.

Kegunaan Untuk menentukan kebijakan dalam pengendalian gulma Untuk mengevaluasi hasil pengendalalian yang telah dilakukan (perobahan flora/shifting akibat pengendalian; evaluasi percobaan herbisida)

ANALISIS VEGETASI
Metode 1. Estimasi = melakukan estimasi dengan cara mengamati, satuannya dengan persen 2. Metoda Kuadrat=menggunakan ukuran satuan luas (kuadrat), bentuk petak contoh bisa segi-empat, segipanjang, atau lingkaran. Cocok digunakan pada vegetasi rendah dan semak. 3. Metode garis/ritisan = menggunakan tali/pita yang diberi tanda pada jarak yang sama. Cocok untuk vegetasi yang rapat, rendah dan berkelompok dengan batas kelompok yang jelas. 4. Metode titik merupakan variasi dari metode Kuadrat, menggunakan alat berupa kerangka yang mempunyai deretan jarum-jarum cocok untuk vegetasi yang rendah, rapat dan membentuk anyaman yang tidak jelas batasnya.

Cara Analisis Vegetasi


Pengamatan Pendahuluan Pengamatan selintas secara menyeluruh terhadap komonitas gulma yang akan di amati, sehingga di peroleh gambaran umum mengenai garis besar kelompoknya, komposisi flora, dan hubungan dengan lingkungannya. 2. Penentuan lokasi petak contoh (terutama dipilih lokasi yang keanekaragaman paling banyak) 3. Menentukan Luas plot minimum - tentukan titik O dan sumbu X dan Y - buat petak contoh 1 x 1 m = 1 m2 - Catat jenis gulma yang ada di luasan tersebut - perluas petak contoh, sampai tidak ada jenis gulma yag baru - Buat grafik
1.

Jenis Gulma

Petak 1

Petak 2

Petak 3

Petak 4

Petak 5

Petak 6

A
B C D

X
X X X

E
F G H

X
X x x

I
J

X
X

Rumus Dlam Analisis Vegetasi


1.

Kerapatan Kerapatan mutlak suatu jenis = Jumlah individu jenis dibagi jumlah plot /petak contoh Kerapatan nisbi suatu jenis = kerapatan mutlak suatu jenis dibagi kerapatan mutlak semua jenis dilali 100%

2. Frekuensi Frekuensi mutlak suatu jenis = jumlah plot species tersebut berada dibagi jumlah seluruh plot/petak contoh Frekuensi nisbi suatu jenis = Frekuensi mutlak jenis tersebut dibagi dengan frekuensi mutlak semua jenis kali 100 %
3.

Dominansi Dominansi mutlak suatu jenis = Jumlah individu jenis tersebut dibagi jumlah plot dimana jenis tersebut berada Dominansi nisbi suatu jenis = dominansi mutlak jenis tersebut dibagi jumlah dominansi mutlak semua jenis dikali 100 %

4. Nilai Penting (IV) = Kerapatan Nisbi +Frekuensi Nisbi +Dominansi Nisbi 5. SDR = IV/3

Contoh hasil Analisis Vegetasi


Dominansi Plot Kerapatan Frekuensi

Species Alternanthera sessilis


Amania microcarpa Fimbristylis litolaris Limnocharis flava Echinochloa crusgalli Cyperus iria Jumlah

1
12 13 5 6 0 0 0

3
13 0 5 7 10 5 0

4
5 5

5 Jml
15 10 5 10 6 0 45 46 23 42 28 20

mut
9 9.2 4.6 8.4 5.6 4

nisbi mut
0.8 0.8 0.8 1 0.8 0.6 4.8

nis

18 8 7 5 5

mut Nis 11. 25 11. 5

12 7 10

204 41.8

You might also like