Professional Documents
Culture Documents
Konservasi Dan Preservasi
Konservasi Dan Preservasi
Tugas Konservator
Mengawasi kegiatan konservasi Membuat prioritas utama terhadap usaha perbaikan bahan
pustaka Mengembangkan dan mengenalkan prosedur dan teknik baru dalam perbaikan bahan pustaka. Memperbaharui informasi mengenai konservasi bahan pustaka dengan mengikuti perkembangan literatur konservasi.
penanganan)
paper) Bahan perekat tidak dibuat dari bahan kimia yang berbahaya.
prosedur perbaikan bahan pustaka harus tidak mengubah nilai bahan pustaka yang diperbaiki, tidak merusak bahan pustaka, dan sedikit tindakan untuk memperbaiki bahan pustaka.
Contoh, mengubah penerangan dan pemanasan yang tidak sesuai di area penyimpanan.
Peralatan yang diperlukan untuk perbaikan : a. Peralatan sederhana dan tidak terlalu mahal: penyimpan map pemotong kertas atau karton Gunting sikat halus b. Peralatan yang lebih mahal dan memakan tempat standing-press atau board shears.
Gunting Penggaris baja panjang Cutter Persegi panjang Pemotong karton Pensil Penghapus plastik putih Pad pembersih dokumen Timbangan Sikat halus debu
Vacum claener Penyimpan map Tissue pembersih lensa Pasta selulosa metil Tusuk sate Penjepit datar Penjepit catatan Box yang ringan Pengering tinta Polyester film Pembersih debu Minyak kayu putih Air suling Cotton wool Kaca Pembesar Botol penyemprot PVA bahan perekat
Penyelamatan Arsip/Dokumen Pertanahan Pasca Bencana Alam Gempa Bumi dan Tsunami.
A. Persiapan :
1. Menyiapkan bahan dan peralatan 2. Melakukan pengangkutan arsip / dokumen dari Cold Storage 3. Melakukan penyimpanan arsip/dokumen di ruang Pelayuan 4. Memasukan arsip / dokumen kedalam Freezer 5. Memasukan arsip / dokumen ke dalam Mesin Pengering Vacuum Freezer Dry Chamber 6. Melakukan pengangkutan arsip / dokumen ke ruang Konservasi 7. Melakukan proses restorasi arsip dengan menggunakan mesin Leaf Casting
C. Tahapan Kegiatan
2. Membersihkan arsip
penyemprotan arsip menggunakan alkohol 70%. Setelah penyemprotan, memasukan arsip kedalam kantong plastik bersih berwarna putih. Arsip-arsip direndam dalam bak plastik dengan air hangat dicampur dengan alkohol 70%.
3. Pengeringan Arsip
Menggantung arsip dan menjepit pada tali gantungan sampai kering (lebih kurang 24 jam). Kemudian arsip diletakan pada rak-rak pengering.
4. Penyusunan Arsip
Menyusun arsip kembali sesuai halaman untuk menghindari terjadinya kekacauan pada arsip. Kegiatan ini dilakukan setelah tahapan-tahapan kegiatan sebelumnya telah sungguh-sungguh dan benar sesuai dengan teknik restorasi arsip.
5. Pemeriksaan ulang
Pemeriksaan ulang terhadap arsip yang telah direstorasi dan
mengembalikan sesuai urutan nomor halaman lembar per lembar. Kegiatan ini dilakukan untuk menghindari arsip yang telah direstorasi tidak saling melekat (menempel). Jika dipandang perlu, arsip yang telah direstorasi dilakukan scanning.
Pemeriksaan arsip/dokumen, untuk menentukan skala prioritas arsip yang lebih dahulu dikerjakan. Pengangkutan arsip mengutamakan keselamatan, dan keamanan arsip.
Pembukaan kotak/box periksa kembali arsip/dokumen dan susun diatas baki. Identifikasi dan lakukan penomoran, agar saat pengelompokan tidak mengalami kesulitan. Sesuaikan ketebalan arsip/dokumen dengan ukuran tinggi baki. Lakukan pemotretan arsip sebelum pekerjaan dimulai.
Arsip / dokumen disusun diatas baki (kapasitas mesin memuat 52 baki). Simpan arsip dalam Freeser selama 1 malam dengan suhu 35 derajat celcius. Arsip / dokumen yang disimpan dalam Freezer 2 baki diantaranya diletakan alat sensor untuk pengecekan suhu.
Memasukan Arsip / dokumen kedalam rak pengering sebanyak 52 baki. Setelah kurang lebih 1 minggu proses pengeringan sudah selesai arsip/dokumen dikeluarkan dari Mesin pengering. Pengecekan dan diseleksi ulang barangkali arsip / dokumen ada yang masih belum kering. Arsip/dokumen yang masih belum kering harus dimasukan kembali kedalam Freezer
Proses penyetaraan kelembaban arsip/dokumen penyimpanan dan penataan di atas rak pengering selama 1 malam. Menyatukan kembali arsip / dokumen yang dibuka dari bundel-bundel dikembalikan pada bundel semula / aslinya. Membuka arsip/dokumen lembar perlembar dan membersikannya dari kotoran debu/lumpur. Pencatatan kembali pada bundel dokumen dan penyeleksian pada arsip yang harus diperbaiki dengan cara proses Leaf Casting.
Pemberian nomor halaman pada arsip/dokumen. Menghilangkan asam pada kertas arsip dengan cara basah dan gunakan campuran kalsium karbonat 1% selama 1 jam. Memasukan arsip / dokumen diatas net mesin leaf casting (proses penambalan dengan pulp/bubur kertas). Zesing ialah melapisi kertas arsip dengan kertas tissu/ washi lalu diberi lem starch dan MC (Methyl Colusa). Keringkan dan letakkan di atas rak pengering dengan AC/ kipas angin selam 24 jam.
Setelah kertas arsip kering, kemudian buka kertas/bahan pembantu non ovensit dan potong keempat sisi kertas arsip. Arsip/dokumen setelah dilakukan pemotongan pada sisi kertas arsip, kemudian masukkan ke dalam mesin press selama lebih kurang 6 (enam) hari, sehingga permukaan kertas arsip menjadi rata. Kontrol kualitas hasil pekerjaan, susun kembali halaman per halaman dan jika masih terdapat kerusaksan pada fisik arsip atau menempel segera lakukan proses ulang.
berdekatan yang memiliki keasaman yang lebih rendah. Perpindahan asam harus diatasi untuk mempertahankan isi informasi.
halus tipis, penghapus, pembersih dokumen, menurut jenis kertas dan kondisinya. prosedur pembersihan pada permukaan yang sedang dibersihkan.
untuk menjaga tangan tetap bersih, dan permukaan dokumen harus dijaga kebersihannya untuk menghindari pengotoran lebih lanjut pada kertas yang telah dibersihkan.
Ritzenthaler,1983, p.95-98).
Membersihkan Jilidan
Pembersihan jilidan dengan menggunakan sabun dan air hanya digunakan untuk sampul buku anti air, karena akan menghilangkan warna dan membuka lem perekatnya. Cara lain yang dapat dipakai ialah dengan menggunakan karet penghapus. Pembersihan jilidan kulit dicatat di bawah pada bagian Leather Cleaning and Dressing. (Horton, 1969, p.34)
dibuka secara hati-hati, hal ini untuk menghindari kertas menjadi robek atau serpihan. Dalam proses pengenduran, uap dimasukkan ke dalam kertas di mana serat dapat lentur kembali, dan kertas dibuka gulungannya dengan meratakannya di bawah beban dan kertas isap. Uap dimasukkan dengan memeriksa tinta pada kertas terhadap daya larutnya dalam air; menyemprot dengan air suling; menempatkan kertas di antara pengering tinta; atau menggunakan ruang penetral kelembaban (Contoh: tempat sampah plastik atau dari kain polythene).
(Price, 1989,pp.22,28; Ritzenthaler, 1983, p.90)
Yaitu dengan menggunakan larutan dalam jumlah sedikit secara hati-hati, dan pada saat bahan perekat kendur, tariklah plesternya. (Horton 1969,p.27).
dari berbagai jenis (Tengujo dan Sekhisu). Tissue pembersih lensa Tisu Heat-Set Pasta kanji Pasta selulosa metil
dan kertas kadang terlepas dari jilidan. Jika tidak diperbaiki sejak awal, dan jika dibiarkan maka buku tersebut harus dijilid ulang, yang akan menghabiskan dana yang lebih besar, dibandingkan dengan melakukan perbaikan sejak awal.
memberikan lapisan pelindung, kemudian sampul buku kulit dirawat secara teratur.
Horton dan Ritzenthaler menyarankan penggunaan larutan
laktat potasium untuk perawatan awal dengan memasukkan garam pelindung, dan untuk menetralisir asam di kulit. Trinity College Library, Dublin, mengunakan selulosa hidroksiprofil pada alkohol untuk memperkuat kulit sebelum penyampulan seperti dicatat dalam Preservation Printed Heritage.
Mengganti ujung lembaran yang robek. Memperbaharui punggung buku yang rusak. Menjilid ulang teks blok dengan menggunakan jilidan asli. Memasang sampul buku baru. Memperbaiki bagian depan dan belakang halaman.
Resiko Fumigasi
UU dibeberapa negara melarang penggunaan bahan
kimia yang biasa dipakai untuk fumigasi. Wood Lee: bahwa semua biosida memiliki tingkatan racun mamalia. Penggunaan metode kimia fumigasi memerlukan seseorang yang ahli. Memiliki resiko yang besar pada kesehatan bagi fumigator maupun orang yang menanganinya.
ruang hampa udara dengan kristal thymol. Memanaskan kristal thymol. Fumigasi dalam periode 3-7 hari. Uap thymol tidak boleh terhirup. Kontak langsung harus dihindari.
B. Ortho-penyl phenol
Diragukan efektivitasnya sebagai pembasmi jamur. Digunakan dalam beberapa cara:
Dicampurkan dengan alkohol sebagai uap atau
semprotan. Dicampurkan dengan alkohol dan diuapkan dalam ruang hampa udara.
phenol.
tissue. Kertas tisu ditempatkan dalam buku yang perlu dirawat, kemudian disimpan dalam plastik tertutup selama beberapa bulan.
lingkungan Memberikan perlindungan dari air, asap, panas dan substansi lain yang merusak.
telah rusak. slip cases untuk bahan pustaka terjilid dan buku-buku yang sampulnya telah menyusut.
Penggunaan Enkapsulasi
Lembaran bahan pustaka dapat dienkapsulasi diantara
lembaran-lembaran plastik transparan seperti mylar. Mylar Enkapsulasi digunakan pada bahan pustaka yang mudah rusak atau tergolong berat.
Cara Enkapsulasi
Siapkan dua lembar mylar lebih besar dari lembaran dokumen yang
ingin dienkapsulasikan. Letakkan lembaran dokumen diantaranya. Tepi lembaran mylar disegel secara bersamaan. Segel dengan menggunakan double tape, dijahit, atau las ultrasonic. Lihat: Cunha, 1983,pp.152-156; Ritzenthaler, 1983,pp.106-108; Morrow dan Dyll, 1986,pp.177-122; Price, 1989, pp.26-27.
Mylar Envelopes
Lihat: Cunha, 1983,pp.163-168;Ritzenthaler, 1983,pp.115-120; Morrow dan Dyll, 1986,pp.132-141; Morrow dan Dyll, 1986,pp.177-122; Price, 1989, pp.26-27).[28]
Double-tray boxes. Box yang terbuat dari kertas yang berombak yang cocok untuk membungkus sebagian besar material. A poormans solander box. Box dengan ujung yang tertutup didisain untuk
buku kecil.
solander box
umumnya disimpan pada sebuah folder dokumen. Folder dokumen dibuat dari karton bebas asam
Slipcase melindungi jilidan dari goresan, cahaya dan debu. Slipcase terbuat dari karton. Slipcase sejak tahun 1987 telah digunakan di Perpustakaan
perpustakaan. Jilidan sudah rusak. Menyatukan terbitan berseri. Keamanan memperpanjang umur bahan pustaka.
Tujuan Penjilidan
Memberikan perlindungan bagi bahan pustaka agar bahan pustaka tersebut mencapai umur yang semaksimal mungkin.
Recasing
Recasing diterapkan pada buku yang rusak atau lepas dari
bingkainya, dimana jahitannya masih kuat dan utuh. Cara: Melepas bingkai lama dan lembaran belakang juga dilepaskan, dan lembaran belakang yang baru ditempelkan.
Keuntungan Recasing
Kerusakan dapat diminimalisir. Lebih murah dibandingkan dengan penjahitan dan penjilidan ulang.
bahan pustaka yang telah dikumpulkan (contoh: majalah ilmiah). Jilidan kuat dan mudah dibuka, mampu menahan tekanan ketika difotocopy. Jilidan cara ini dapat dijilid ulang jika perlu.
Oversewing
Teknik yang paling kuat, tetapi memiliki karakteristik yang tidak diinginkan seperti: tidak dapat dibuka sepenuhnya sulit untuk dijilid ulang jika kertas rapuh, halaman pada ujung jahitan akan terlepas.
dari tepi halaman tiap bagian dijahit melalui lubang-lubang tersebut sehingga terhubung satu sama lain.
perpustakaan, diperlukan penguatan sebelum masuk ke dalam koleksi. Lahir suatu kebijakan bahwa sampul buku tipis harus dijilid atau diperkuat sebelum dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan.
perpustakaan besar sebagai bagian dari kegiatan mereka. Saat ini penjilidan di perpustakaan dilakukan di tempat penjilidan perpustakaan komersial. dikritik karena melakukan penjilidan tanpa memperhatikan pemeliharaan bahan pustaka. pemberlakuan satu bentuk penjilidan pada semua jenis pustaka. Contoh: teknik oversewing pada semua buku tanpa memperhatikan letak margin, kerapuhan kertas dan kebutuhan membuka buku. Ketentuan tentang standar penjilidan di perpustakaan terdapat di dalam Preservation Planning Program Resource Notebook.