You are on page 1of 90

MANAJEMEN DAN SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA

Latar Belakang

Geografis Indonesia rawan bencana


Bencana alam (Natural Disaster) Karena ulah manusia (Man-Made Disaster)

Kedaruratan Kompleks (Complex Disaster)

Selalu akibatkan masalah. Kesehatan ujung tombak

Peta Lempeng bumi di Indonesia Kerawanan Gempa

PETA RAWAN GEMPA BUMI DI INDONESIA

PETA DAERAH GUNUNG API DI INDONESIA

Gunung Berapi
129 gunung berapi aktif: Jawa ( 21 gunung ) Sumatra ( 21 gunung api) Bali ( 2 gunung api ) Nusa Tenggara ( 20 gunung api) Laut banda (9 gunung api) Sulawesi Utara ( 6 gunung api) Kepulauan Sangihe (5 gunung api) Halmahera (5 gunung api)

PETA RAWAN TANAH LONGSOR DI INDONESIA

PETA RAWAN BANJIR DI INDONESIA

PETA RAWAN KONFLIK DI INDONESIA


NAD (Separatisme) Kalbar, Kalteng (Suku) Maluku, Malut, Poso (Agama)

Papua (Separatisme)

Jawa, Sulsel, NTB (kepentingan politik, antar daerah)

Bencana & korban Masal Di Indonesia :


1. Gn. Galunggung (1980) 2. Food Poisening JakBar (1981) 3. Kebakaran Tg Priok (1981) 4. Gas Tg Priok (1982) 5. Gempa JaBar (1983) 6. Fire Htl Jkt (1985) 7. Bouraq Krawang (1985) 8. KLL Jln Tol (1985)
9. Banjir RS Atmajaya (1986) 10. Evac. RS Fatmawati Ledakan Mesiu (1987) 11. Kec.KA Bintaro (1987) 12. Isolasi RS Koja (Huru hara Tg Proik) (1987) 13. Food Poisening Pabrik JKT (1988)

Cont
14.Gempa Flores (1991) 15.Riot JKT (1992) 16.Banjir Jkt (1991&1992) 17.Tsunami Lombok (1993) 18.Gempa Liwa (1993) 19.Gn Merapi Jogya (1995) 20.Gempa Kerinci (1995) 21.Riot PDI-P Jkt (1996) 22.Gempa& Tsunami Biak (1997) 23.Gempa SulSel (1997) 24.Riot Etnik Pontianak (1997) 25.Gempa Bengkulu (1997) 26.Riot Etnik Sampit (2001)

Cont
27. Pengungsi di Madura, Poso, NTB, NTT, Papua, JaBar, JaTeng, Maluku, Maluku Utara, SulUt (2001) 28. Kekeringan Di Sampang (2001) 29.Gn Papandayan (2002) 30.Kec KA Brebes (2002) 31Tnh Longsor JaTim (2002) 32. Bnajir Sumut (2002) 32.Banjir SumUt (2002) 33.Banjir Pekalongan & Semarang (2002) 34.Riot Agama Ambon (1999 2002) 35.Riot Agama Palu (1999 2002) 36.Riot Papua (1999 2002) 37.Bom Teroris (32x) & Riot Jkt (1998 -2002)

Cont
38. Banjir 3 Minggu Jkt (2002) 39. Nunukan Displaced Migrant Worker (2002) 40. Bom Teroris Bali (2002) 41. Bom Teroris Htl Marriott Jkt (2003) 42. Ledakan Pabrik Kimia Gresik (2004) 43. Gempa Karang Asem Bali (2004) 44. Gempa Nabire 2x (2004) 45. Gempa Aceh (2004) 46. Gempa Palu (2005) 47. Kelaparan NTT (2005) 48. Sampah Longsor Bdng (2005) 49. Gempa Nias (2005)

Hubungan alam, manusia dan bencana alam

AKIBAT BENCANA :

Masyarakat panik Terganggunya yan. umum bagi warga Kerusakan sarana dan prasarana Kegiatan Sosial tergng Kegiatan sehari-hari lumpuh Kerusakan kehidupan

Kegiatan Ekonomi Lumpuh Pengungsian pndk. Cedera tubuh Angka kesakitan > Kematian > Efek Psikologis Post Trm. Stress

Bencana Bisa Terjadi Kapan Saja, Dimana Saja, Dan Bisa Menimpa Siapa Saja...

Manajemen Bencana (disaster management)


Seluruh kegiatan yang meliputi aspek perencanaan dan penanggulangan bencana, pada sebelum, saat dan sesudah terjadi bencana.

DEFINISI
1.MUSIBAH MASAL (Mass Casualty Accident):
Satu kejadian, menimbulkan korban banyak Keadaan korban gawat, perlu pertolongan segera Kebutuhan pertolongan melebihi sumber daya tersedia saat itu

2.BENCANA (Disaster) : Musibah massal plus


Disertai kerusakan sarana/prasarana dan gangguan tatanan sosial Pertolongan tak dat dilakukan hanya oleh sist.pelayanan kes. saja
Peristiwa yg disebabkan oleh alam/ ulah manusia/ keduanya yg mengakibatkan korban, penderitaan manusia, kerugian harta benda, lingkungan , prasarana & sarana serta menimbulkan gangguan thd tata kehidupan masy. (Bakornas PBP)

3.BENCANA KOMPLEKS : Bencana plus


Disertai permusuhan luas & ancaman keamanan Arus pengungsian luas

Siklus Penanggulangan Bencana


X Kesiapsiagaan X X Tanggap Darurat

Mitigasi

Pemulihan
(Rehabilitasi)

Pencegahan

Pembangunan (Rekonstruksi)

3 TAHAP Manajemen Bencana

PRA BENCANA
Preventif (Pencegahan) Mitigasi (Penjinakan) Kesiapsiagaan Peringatan dini

SAAT BENCANA
Tanggap darurat

PASCA BENCANA
Rehabilitasi Rekonstruksi

PRA BENCANA

Pencegahan

Menghalangi terjadinya bencana dan mencegah bahaya lanjut


Contoh :
Keharusan pakai masker saat wabah SARS Peraturan dimana warga tidak boleh bertempat

tinggal di lokasi bahaya Kebijakan penanggulangan bencana (Nas) Per-UU-an tentang bencana

MITIGASI
Mitigasi pengurangan resiko
Mengurangi dampak, baik

penderitaan manusia maupun kerugian properti akibat fenomena bencana.

Waktu Mitigasi
Tindakan-tindakan pengurangan resiko dari mitigasi ditempatkan dalam kerangka waktu PRABENCANA., tapi seringkali kesadaran baru muncul pada saat

PASCA BENCANA

KESIAPSIAGAAN
Upaya yang dilakukan pemerintah, masyarakat dan individu agar pada keadaan bencana respon dapat terjadi secara cepat, tepat, dan efektif.

Tujuan
Mengurangi korban akibat bencana
Meningkatkan kesiapan bencana

Meringankan penderitaan korban


Kerja sama dengan pihak terkait.

Peringatan Bahaya

Hal pertama yang dilakukan oleh siapa saja yang tahu terjadinya bencana Sistem peringatan sedini mungkin BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) Pengembangan teknologi peramalan fenomena alam Sistem alarm/sirene Alat atau model komunikasi tradisional Siaran radio dan elektronik secara nasional Pemasangan rambu-rambu rawan bencana dan petunjuk arah evakuasi

Sosialisasi Informasi
Tentang bencana Ciri-ciri alam / tradisional setempat indikasi

bencana Besarnya bencana Kapan kemungkinan terjadi Cara yang harus dilakukan untuk menghadapi bencana Siap setiap saat, waspada, tidak panik dan pola langkah-langkah penyelamatan

Penyusunan Perencanaan
(Disaster Management Plan)

Siapa yang membuat perencanaan


Tanggung jawab bersama pemerintah dan

seluruh komponen masyarakat. Masyarakat atau pihak yang langsung menghadapi bencana.

Pengenalan daerah sekitar ttg potensi bencana & sumber daya yang ada mempermudah penanggulangannya. Informasi wilayah bencana PETA

Organisasi dan Lembaga Penanggulangan Bencana


PBP PUSAT BAKORNAS DEP KES DEP SOS TNI / POLRI PMI PUSAT LSM NAS/INTER SATKORLAK DINKES PROP DINSOS PROP KODAM/POLDA PMI PROO LSM SATKORLAK DINKES PROP DINSOS PROP KODAM/POLDA PMI PROO LSM SATGAS SAFE COMMUNITY JARINGAN

PROPINSI

BRIGADE SIAGA BENCANA (BSB) TIM GERAK CEPAT ADVANCE TIM

KAB/KODYA

PUBLIK SAFETY CENTER (PSC) BRIGADE SIAGA BENCANA (BSB)

KECAMATAN

TIM GERAK CEPAT (TGC)

Organisasi Satlak PBP

Satgas Penyelamatan
Anggota satuan SAR Anggota satuan TNI Anggota satuan LINMAS Anggota MENWA/Mapala Anggota pemadam kebakaran Anggota PMI dan PMR Masyarakat setempat

Organisasi Satlak PBP

Satgas Kesehatan

Para dokter Tenaga paramedis lapangan Ambulans dan crewnya Rumah Sakit Anggota PMI dan PMR Ahli kesehatan masyarakat

Organisasi Satlak PBP

Satgas Pekerjaan Umum


Petugas pekerjaan umum Operator alat-alat berat Anggota TNI-AD

SKEMA SISTEM KOORDINASI

Disaster Medicine Kerangka Konsep Umum di Indonesia

BNPB Satkorlak PBP Satlak PBP

(Nasional) (Propinsi) (Dati II)

Kerangka Konsep Kesehatan di Indonesia

SKEMA SISTEM KOORDINASI PENANGGULANGAN BENCANA

PTBMMKI
Bencana Informasi Data

Unit Anggota

Satkorlak/Satlak

Bakornas

Korwil

Pengurus Pusat

SAAT BENCANA

Pada setiap bencana diperlukan kerjasama yang erat lintas sektor !!!!

5 Tahap Tanggapan Bencana


1. Siaga : seluruh jaringan disiagakan 2. Analisa situasi : analisa besaran masalah dan analisis

analisis kekuatan siap pakai saat itu 3. Rencana operasi (bantuan) : Didasarkan besaran masalah dan kekuatan tersedia saat itu 4. Operasi pertolongan (bantuan) : Rencana dijalankan 5. Evaluasi : Evaluasi ketepatan, kecepatan, kecukupan operasi pertolongan untuk penyempurnaan

5 Tahap Tanggapan Bencana


1. SIAGA
: seluruh jaringan disiagakan
UGD dan seluruh pendukungnya Sistim Kendali operasi diaktifkan Ambulans Triage-R.Resusitasi-R.Tindakan lainnya Fas.Diagnostik Kamar Operasi & Fas Tx Definitif lainnya R.Cadangan disiapkan dll Rumah Sakit induk Keperawatan Farmasi Pamtib,IPS,Perlengkapan, Gizi dll Jaringan UGD setempat Puskesmas terdekat tempat kejadian/yg mungkin diperlukan bantuannya
a. INTRA RUMAH SAKIT :

b. ANTAR RUMAH SAKIT

c. Fas.Kesehatan terkait lainnya

5 Tahap Tanggapan Bencana


2.ANALISA SITUASI : analisa besaran masalah dan

analisis kekuatan siap pakai saat itu

a.BESARAN MASALAH MUSIBAH : Jenis kejadian Lokasi kejadian, akses jalan menuju lokasi, jalan alternatif dan kondisi jalannya (lebar-macet dsb) Perkiraan kasar jumlah korban Bahaya lain yang mungkin ada (kebakaran, luapan bahan kimia dll) b.KESIAPAN FAS.PENANGGULANGAN TERSEDIA SAAT ITU Fas.RS/Puskesmas Ambulans Petugas lapangan, petugas intra UGD Fas.UGD sendiri siap utk berapa Px tanpa mobilisasi dll c.PENGHUBUNG SEMENTARA LINTAS SEKTOR & DILOKASI KEJADIAN Siapa contact person LINTAS SEKTOR saat itu dan contact person dilokasi kejadian sebelum petugas kita tiba

5 Tahap Tanggapan Bencana


3.RENCANA OPERASI (bantuan)

Didasarkan besaran masalah dan kekuatan penanggulangan yang tersedia saat itu
Koordinator Tim ambulans Jumlah ambulans dan petugas serta komposisi yg dikirim Logistik medik lapangan yang diperlukan Plan setempat : kapan Stay & Treat atau Load & Go Tim ambulans utk pilih lokasi Pos Lapangan dll Penentuan penerima korban Puskesmas UGD RS induk UGD lainnya Pemberian informasi : Keluarga-instansi terkait-pers

PERENCANAAN :

Koordinasi lintas sektor

5 Tahap Tanggapan Bencana


4. Operasi pertolongan

Rencana dijalankan Dimonitor dari waktu kewaktu Disesuaikan berdasar situasi yang berkembang saat itu baik dari sisi musibah maupun sisi penambahan fas.penanggulangan yang tersedia
Evaluasi ketepatan, kecepatan, kecukupan operasi pertolongan untuk penyempurnaan

5.

EVALUASI

Penyelamatan Korban
Daerah

Bencana

Pengungsi

Penyelamatan korban di lokasi


Keselamatan Penolong yang Utama Tahap Tanggap darurat a. Search (Pencarian Korban) b. Rescue (Penyelamatan Korban) c. Live Saving d. Stabilisasi e. Evakuasi & rujukan

SEARCH
Korban : - Meninggal - Luka - Hilang - Hidup

SEARCH
Hasil initiial Assesment Mapping Zonasi Bencana Penempatan Pos : - Pos Informasi - Pos pengungsi - Pos kesehatan - Pos Logistik

Mapping
I : Zona Bencana SAR & Evak. Team II : Stabilisasi Medis, paramedis III : Zona Pengungsi

II

III

Tim Search and Rescue :


Lokalisasi korban

Memindahkan korban dari daerah ber bahaya ke Collecting Point On-site triage
Memberi Pertolongan Pertama

Memindahkan korban ke Advance Medical Post

EVAKUASI Adalah Pemindahan Subyek dari Lokasi Bencana ke Lokasi yang lebih aman untuk Mendapatkan Pertolongan dengan Fasilitas yang lebih baik TEKNIK EVAKUASI Adalah Strategi yang Diterapkan Dalam Operasi Pertolongan pd Korban Bencana

PASCA BENCANA

Pemulihan (recovery)
Proses pemulihan kondisi masyarakat yang terkena bencana, dengan memfungsikan kembali prasarana dan sarana pada keadaan semula. Upaya yang dilakukan adalah memperbaiki prasarana dan pelayanan dasar (jalan, listrik, air bersih, pasar puskesmas, dll).

Standar minimal pengungsian meliputi :


Pelayanan kesehatan Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular Gizi dan pangan Lingkungan Hal-hal yang berhubungan derngan kebutuhan dasar pengungsi

1.Pelayanan kesehatan :
Pelayanan kesehatan masyarakat Pelayanan kesehatan reproduksi Pelayanan kesehatan jiwa

3. Gizi dan pangan :


Penanganan status gizi/pangan pengungsi Pengamatan terhadap status gizi/pangan

4. Lingkungan :
Pengadaan air Kualitas air Prasarana dan perlengkapan lainnya seperti pengelolaan limbah, sanitasi dsb.

5. Hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan dasar

Penampungan Sandang Kebutuhan rumah tangga

Rehabilitasi (rehabilitation)

Upaya langkah yang diambil setelah kejadian bencana untuk membantu masyarakat memperbaiki rumahnya, fasilitas umum dan fasilitas sosial penting, dan menghidupkan kembali roda perekonomian.

Rekonstruksi (reconstruction)

Program jangka menengah dan jangka panjang guna perbaikan fisik, sosial dan ekonomi untuk mengembalikan kehidupan masyarakat pada kondisi yang sama atau lebih baik dari sebelumnya.

Better sanitation

Dunia ini tidak peduli dengan apa yang kita tahu, kecuali apa yang kita lakukan. (Mahatma Ghandi)

You might also like