You are on page 1of 14

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PELATIHAN BUDIDAYA JARAK PAGAR (Jathropa curcas) SEBAGAI SOLUSI DALAM MENGATASI KENAIKAN

DAN KELANGKAAN BAHAN BAKAR MINYAK BERBASIS EKONOMI KERAKYATAN DI KECAMATAN BERBAH SLEMAN BIDANG KEGIATAN: PKM-M

Diusulkan oleh: Ketua : Yohana Natalia Padmasari 10 1434 001/Prodi Pendidikan Biologi 2010 09 1434 038/ProdiPendidikan Biologi 2009 09 1434 016/Prodi Pendidikan Biologi 2009 09 1434 015/Prodi Pendidikan Biologi 2009 09 1434 056/Prodi Pendidikan Biologi 2009

Anggota : Widi Candra Bahtera Leona Pantamareta A Aditya Kurniawan Riris Prisa Fitri

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

A. JUDUL Pelatihan Budidaya Jarak Pagar (Jathropa Curcas) Sebagai Solusi Dalam Mengatasi Kenaikan dan Kelangkaan Bahan Bakar Minyak Berbasis Ekonomi Kerakyatan Di Kecamatan Berbah Sleman

B. LATAR BELAKANG MASALAH Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang telah ditetapkan pemerintah sangat membebani masyarakat. Namun, kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga ini tentu sudah dipertimbangkan dengan matang. Permintaan konsumen terhadap BBM ditingkat dunia yang semakin meningkat menyebabkan harga minyak di pasar Internasional melambung. Yang menjadi pertanyaan adalah jika BBM mahal, apakah kita tidak bisa hidup tanpa menggunakan bahan bakar minyak tersebut? Ternyata tidak demikian. Sumber energi alternatif telah banyak ditemukan dalam berbagai riset. Salah satunya adalah bahan bakar nabati (biofuel). Cadangan minyak kita hanya cukup untuk 18 tahun saja. Lalu, cadangan gas cukup untuk 60 tahun dan cadangan batu bara hanya tersedia untuk 150 tahun. Itu sebabnya, pada awal tahun 2006 Presiden menerbitkan peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional dan Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain. Selanjutnya, pada awal Juli 2006, di Losati (Magelang, jawa Tengah), Presiden juga mengadakan pertemuan khusus dengan para menteri serta sejumlah pejabat daerah untuk merumuskan sebuah strategi pemanfaatan energi hijau secara optimal. Pemanfaatan energi hijau memang merupakan kebutuhan yang sulit dihindari lagi. Apalagi, pemanfaatan energi hijau tidak hanya berguna untuk menjadi subtitusi dari energi minyak bumi yang semakin terbatas tadi. Lebih dari itu, Presiden juga menegaskan bahwa upaya pengembangan bahan bakar nabati ini dapat mempercepat pengurangan pengangguran dan kemiskinan. Sejauh ini, jenis tanaman yang telah siap untuk dijadikan sumber bahan bakar alternatif adalah tebu, singkong, sawit, dan Jarak Pagar (Jathropa curcas). Tebu dan singkong merupakan sumber subtitusi untuk bensin. Jarak Pagar

(Jathropa curcas) dan sawit bisa diolah menjadi sumber energi subtitusi untuk solar. Yang menjadi fokus kami yaitu Jarak Pagar (Jathropa curcas). Tanaman ini berpotensi besar untuk menjadi sumber energi alternatif. Selain menjadi solusi bagi kelangkaan BBM, pembudidayaan tanaman ini juga dapat menigkatkan kesuburan tanah, memperbaiki tata air di lahan kritis, mengurangi efek rumah kaca, juga dari segi ekonomi dapat meningkatkan usaha petani dengan sistem tumpang sari. . Jarak Pagar (Jathropa curcas) ternyata memang versatil, tanaman bendel yang multifungsi dan kaya manfaat karena setiap bagian dari tanamannya berpotensi ekonomi. Kini kita telah memiliki payung berupa Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2006

tentang kebijakan energi nasional dan Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain. Dan yang menjadi kebahagiaan bagi kita semua adalah hampir tiap Departemen dan kementrian memiliki dana untuk pengembangan Jarak Pagar (Jathropa curcas). Dengan topografi yang strategis Kabupaten Sleman menjadi kawasan pertanian dan memungkinkan untuk menjadi kawasan ladang minyak. Terutama di berbah, salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Sleman telah dikembangkan sebagai kawasan minapolitan yakni daerah pusat pertanian dan perikanan.

C. PERUMUSAN MASALAH a. Apakah petani di kabupaten sleman sudah mengetahui tentang adanya tanaman hijau yang berpotensi sebagai bahan bakar minyak? b. Apakah dengan budidaya Jarak Pagar (Jathropa curcas) mampu meningkatkan pendapatan petani dan menjadi solusi dalam kenaikan harga BBM dan kelangkaannya? c. Apakah budidaya Jarak Pagar (Jathropa curcas) mampu untuk menjadi tanaman unggulan di dunia pertanian?

D. TUJUAN a. Petani terlibat dalam pengadaan Biofuel yang dihasilkan dari biji Jarak Pagar (Jathropa curcas) sebagai Bahan Bakar Alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak. b. Biofuel yang dihasilkan oleh Jarak Pagar (Jathropa curcas) menjadi solusi dalam mengatasi kenaikan dan kelangkaan Bahan Bakar Minyak. c. Petani menjadi bagian dalam program dunia untuk mengurangi emisi carbon yang dihasilkan dari bahan bakar fosil.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN a. Petani mampu secara mandiri mengolah lahan pertaniannya menjadi lahan produksi Minyak dengan menanam Jarak Pagar (Jathropa curcas), sehingga mampu untuk meningkatkan pendapatan petani. b. Kebun Jarak Pagar (Jathropa curcas) mampu untuk menjadi tumpuan komoditas tanaman yang menggerakkan perekonomian berbasis ekonomi kerakyatan di kabupaten Sleman.

F. KEGUNAAN 1. Melalui pengenalan budidaya tanaman Jarak Pagar (Jathropa curcas) petani mampu untuk memberdayakan lahannya menjadi lahan yang lebih produktif. 2. Melalui pengenalan budidaya tanaman Jarak Pagar (Jathropa curcas) ini petani mendapatkan peningkatan kesejahteraan yang diperoleh dari peningkatan ekonomi setelah melakukan budidaya ini.

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Berbah adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Lokasi ibu kota kecamatan Berbah berada di 7.80254 LS dan 110.44290 BT. Alamat Kantor Kecamatan Berbah di Sanggrahan, Tegaltirto, Berbah, Sleman. Kecamatan Berbah berada di dataran rendah. Ibukota Kecamatannya berada pada ketinggian 194 meter diatas permukaan laut. Kecamatan Berbah beriklim seperti layaknya daerah dataran

rendah di daerah tropis. Suhu tertinggi yang tercatat di Kecamatan Berbah adalah 35 C dengan suhu terendah 25 C. Bentangan wilayah di Kecamatan Berbah berupa tanah yang datar dan sedikit daerah yang berombak dan juga sedikit perbukitan. Letak topografi ini mendukung berbah sebagai kota minapolitan, yakni kota yang menjadi pusat ekonomi berbasis pertanian dan perikanan. Dari situ kami melihat bahwa berbah juga memiliki potensi untuk pengembangan budidaya tanaman jarak pagar. Sebagian besar penduduk di Berbah memiliki mata pencaharian sebagai petani, dengan penghasilan yang masih belum mencukupi untuk kebutuhan petani.

H. METODE PELAKSANAAN Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan dengan cara pemberian modul- modul berisi materi terkait. demonstrasi disertai sesi tanya jawab. Kegiatan ini akan melibatkan 50 orang petani dari kecamatan Berbah yang mewakili beberapa kelompok tani yang ada di kecamatan Berbah. Kegiatan dilaksanakan selama 5 Bulan dalam penyuluhan dilakukan sebanyak 3 kali. Petani akan diberikan sampel bibit jarak untuk ditanam dilahannya. a. Materi dan indikatornya Materi 1. Pengenalan tentang Spesies Jarak Pagar dan Potensi
Pengembangannya

Indikator Base line N/A N/A N/A Base line N/A Base line N/A Setelah 70% 20% 10% Setelah 70% Setelah 10%

i.

Pengetahuan

ii. sikap (perilaku) iii. tindakan 2. Pelatihan tentang budidaya dan potensi ekonomi
tanaman jarak pagar

i.

Keterampilan

3. Monitoring dan evaluasi keberlanjutan program pelatihan Tanam Jarak Pagar i. Berkelanjutan

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM


Keterangan Bulan I Pertemuan I. Pembibitan sebagai langkah awal budidaya tanaman jarak pagar Pertemuan II. Pengenalan tentang Spesies Jarak Pagar dan Potensi Pengembangannya Pertemuan III. Penyuluhan tentang budidaya dan potensi ekonomi tanaman jarak pagar Pertemuan IV. Penanaman bibit Jarak pagar oleh Petani Pertemuan V. Evaluasi pelaksanaan program Pengenalan Budidaya Tanaman jarak Pagar dan Pembuatan laporan Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V

J. RANCANGAN BIAYA No. 1. 2. Jenis Pengeluaran Pembuatan Proposal Transportasi (Survei dan Pelaksananaan) Jumlah Rp 100.000,Rp 400.000,-

3. 4.

Transportasi Bibit ke Lokasi Konsumsi a. Pembibitan Snack 10 orang x Rp 5.000,Makan 10 orang x Rp 7.000,b. Pertemuan I dan II Snack 4x 50 orang x Rp 5.000,Snack pendamping 4 x 5 orang x Rp 5.000,Snack Pembicara 4 x 1 orang x RP 6.000,c. Pertemuan III Snack 2 x 50 orang x Rp 5.000,Snack Pendamping 2 x 6 orang x Rp 5.000,Snack Pembicara 2 x 1 orang x RP 6.000,-

Rp 350.000,-

Rp 50.000,Rp 70.000,-

Rp 1.000.000,00

Rp 120.000,Rp 24.000,-

Rp 400.000,-

Rp 60.000,Rp 12.000,Rp 1.736.000,-

5.

Materi Pelatihan a. Fotocopy Handout i. Pertemuan I dan II: 2 x 50 peserta x @20 lembar x Rp 100,2 x 1 pembicara x @20 lembar x Rp 100,2 x 5 pendamping x @20 lembar x Rp 100,b. Untuk Undangan Print surat undangan 50 x Rp 200,Amplop 1 dos x @Rp 15.000,c. ATK : Total Rp 10.000,Rp 15.000,Rp 300.000,Rp 539.000,Rp 200.000,Rp 4.000,Rp 10.000,-

6.

Pembibitan : a. Polybag (20 x 30 cm) 25 Kg x Rp 20.000,b. Sendok semen 5 bh x Rp 16.000,c. Pupuk kandang 30 Kg x Rp 7.000,d. Cangkul 5 bh x Rp 80.000,Rp 500.000,Rp 80.000,Rp 210.000,Rp 400.000,-

e. Biji Jarak 50 Kg x Rp 10.000,f. Alat Semprot 4 x Rp 85.000,Total 7. 8. 9. 10. 11. Sewa Handycam 2 x @Rp 60.000,Kaset Handycam Sewa Viewer 2 x @Rp 100.000,Hononarium Pembicara 6 x @Rp 300.000,Kenang-kenangan : a. Sertifikat Peserta 50 x @Rp 5.000,b. Plakat Pembicara 6 x @Rp 30.000,Total 12. Biaya Akomodasi Transport : a. 50 peserta x 3 pertemuan x @Rp 10.000,-

Rp 500.000,Rp 340.000,Rp 2.030.000,Rp 120.000,Rp 70.000,Rp 200.000,Rp 1.800.000,-

Rp 250.000,Rp 180.000,Rp 430.000,-

Rp 1.500.000,-

Total Total Anggaran

Rp 1.500.000,Rp 9.275.000,00

Lampiran 3. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

You might also like