SUMUR RESAPAN VS PENINGKATAN DEBIT MATA AIR CIKAREO

Siti Nurlaela

Kelompok Tunas Harapan

Lembang-Bandung
2011

LATAR BELAKANG MA Cikareo sbg sumber utama air bersih bagi masyarakat Desa Cibogo dan Desa Langensari (musim kemarau) dan dan PDAM Kota Bandung Mata air Cikareo terus mengalami penurunan DEBIT secara berkelanjutan (2007 48 L/detik s/d 59,4 L/detik) Sumber konflik antara PDAM dan Masyarakat dalam pemanfaatan dan penggunaan sumberdaya air (terutama saat musim kemarau) Konversi lahan dan perubahan tataguna lahan di daerah tangkapan air terus berlanjut yg menurunkan jumlah air yang masuk kedalam tanah yang menjadi air sumur gali masyarakat dan air mata air Cikareo. Kecenderungan kebutuhan sumberdaya air bagi masyarakat terus meningkat (air minum/PDAM, MCK, pertanian, dll) Terjadi perubahan POLA HUJAN, INTENSITAS, DURASI HUJAN dan JUMLAH HARI HUJAN (perubahan iklim), maka harus menampung dan menabung air hujan menjadi air tanah. SUMUR RESAPAN untuk meningkatkan debit air tanah (SUMUR GALI dan MATA AIR) secara CEPAT, TEPAT, MURAH, MUDAH DAN AMAN

HASIL:
Terbangun kerjasama antar Kelompok masyarakat/FORTAB/Tunas Harapan, ESP-USAID, PDAM Kota Bandung, Pemda, Indonesia Power melakukan kegiatan perlindungan dan peningkatan debit dengan membangun SUMUR RESAPAN Masyarakat/Tunas Harapan secara swadaya membangun SUMUR RESAPAN DI HALAMAN rumah penduduk. Sekarang terbangun 51 buah sumur resapan di zona I dan II dengan total target sekitar 158 buah sumur resapan. Debit MA Cikareo Meningkat (2007 = 48 L/d menjadi 2009 = 109,6 L/d) Musim kemarau, debit air sumur gali penduduk masih banyak, sehingga tidak kesusahan mendapatkan air bersih Saat musim hujan, halaman tidak becek/genangan air. Sekarang MA Cikareo dipakai PDAM Kota Bandung untuk menyuplai pelanggannya (70 %) dan untuk masyarakat (30 %) dan irigasi, dll Diperlukan penambahan pembuatan SUMUR RESAPAN tambahan di zona I, II dan III daerah resapan MA Cikareo

MATA AIR CIKAREO SEBELUM DAN SESUDAH PEMBUATAN SUMUR RESAPAN

MATA AIR CIKAREO SEBELUM DIPAKAI PDAM KOTA BANDUNG

MATA AIR CIKAREO SETELAH DIMANFAATKAN OLEH PDAM DAN MASYARAKAT

SUMUR RESAPAN DAN PROSES PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA CIBOGO

PROSES PEMBUATAN SUMUR RESAPAN SECARA SWADAYA OLEH MASYARAKAT

MONITORING DAN EVALUASI KONDISI SUMUR RESAPAN

DEBIT MA CIKAREO SEBELUM DAN SESUDAH

2007 Debit sebelum pembuatan sumur resapan
No Parameter
Mei Juni

2007
Juli

Penjelasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PH Konduktivitas TDS DO Nitrat Nitrit Fosfat Besi Kekeruhan 6 120 60 7.3 22.6 0.99 0 4 Baik-Netral Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Buruk Cukup Baik Belum diukur Sangat Baik Sangat Baik 5.8 110 50 7.3 25.7 0.2 0.00 0 1

Penjelasan
Buruk-Asam Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Buruk Cukup Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik 5.7 100 50 6.2 18.6 0.2 0 0

Penjelasan
Buruk-Asam Sangat Baik Sangat Baik Cukup Baik Buruk Cukup Baik Sangat Baik Belum diukur Sangat Baik

Debit

59.4

59.4

48

2009 Debit setelah pembuatan sumur resapan

No Parameter

2009
April
Penjelasan

Mei
Penjelasan
6 110 50 Baik-Netral Sangat Baik Sangat Baik Buruk-Asam Sangat Baik Sangat Baik

Juni
Penjelasan
6.1 110 40 Baik-Netral Sangat Baik Sangat Baik

Juli
Penjelasan
6.3 100 760 Baik-Netral Sangat Baik Cukup Baik

1 2 3

PH Konduktivitas TDS

5.9 120 60

4
5

Kekeruhan

Sangat Baik

Sangat Baik

Sangat Baik

Sangat Baik

Debit

75.1

109.59

KESIMPULAN
SUMUR RESAPAN meningkatkan debit sumur gali dan mata air Cikareo dengan CEPAT, TEPAT, MUDAH, MURAH dan AMAN Berkat SUMUR RESAPAN, di musim kemarau masyarakat Desa Cibogo dapat memanen dan mendapatkan air bersih dengan baik. SUMUR RESAPAN menjadi SOLUSI konflik pemanfaatan dan penggunaan air antara PDAM dan masyarakat Diperlukan replikasi dan pembuatan SUMUR RESAPAN lebih banyak lagi untuk terus meningkatkan dan menjamin debit Mata Air Cikareo dimasa yang akan datang. Diharapkan program/kegiatan dan dukungan biaya dari semua pemangku kepentingan (multistakeholder) dalam melanjutkan pembuatan sumur resapan di mata air Cikareo dan mata air lainnya di wilayah Lembang-Bandung.