Professional Documents
Culture Documents
Sebelumnya kita harus mengetahui rumus alkana. Karena alkohol merupakan turunan alkana. Rumus alkana : CnH2n+2 CH4 C2H6 Metana Etana C6H14 C7H16 Heptana Heksana
Sedangkan untuk Alkohol : CnH2n+1-OH ( R-OH ) Dan untuk akhiran, -A diganti dengan OL
CH3-OH C2H5-OH C3H7-OH C4H9-OH C5H11-OH Metanol Etanol Propanol Butanol Pentanol C6H13-OH C7H15-OH C8H17-OH C9H19-OH C10H21-OH Heptanol Heksanol Oktanol Nanonol Dekanol
ATURAN PENAMAAN IUPAC a) Penamaan sesuai dengan alkana tetapi berakhiran OL b) Rantai utama harus terpanjang dan mengandung gugus OH (gugus hidroksil) c) Penomoran pada rantai utama dimulai dari ujung yang terdekat dengan gugus OH d) Semua atom diluar rantai utama dinamakan rantai cabang, diberi nama alkil sesuai jumlah atom C e) Penulisan nama cabang sesuai dengan abjad f) Bila r. cabang >1, maka menggunakan : 2=di, 3=tri, 4=tetra, dst
2.
KLASIFIKASI ALKOHOL Klasifikasi alkohol didasarkan pada jenis atom C yang mengikat gugus OH.
Alkohol Primer
Alkohol Sekunder Alkohol Tersier
Alkohol Primer Alkohol primer yaitu alkohol dengan gugus OH terikat pada atom C primer.
Contoh :
Alkohol Sekunder Alkohol sekunder yaitu alkohol dengan gugus OH terikat pada atom C sekunder.
Contoh :
Alkohol Tersier Alkohol tersier yaitu alkohol dengan gugus OH terikat pada atom C tersier. Contoh :
R OH
Alkil Alkohol
Contoh : C4H9
Butil Alkohol
R O R
Alkoksi Alkana
R O R
Eter
Alkil