You are on page 1of 21

TUGAS TEKNOLOGI PUPUK PUPUK KALIUM SULFAT

KELOMPOK 7

1. Ahmed Zikri 2. Lia Yuningsih 3. Muhammad Fazhlur Arrafiq 4. Muhammad Riski Zuliadi 5. Wan Elsa Novtari Adiani

(1007133856) (1107114174) (1107114220) (1007121552) (1107124206)

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non organik. Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun

demikian, kedalam pupuk, khususnya pupuk buatan dapat ditambahkan sejumlah material suplemen. Pupuk terdiri dari berbagai macam bentuk, baik padat ataupun cair. Kandungan yang terdapat dalam pupuk pun berbeda-beda sesuai dengan jenis tanaman yang akan dikembangkan. Salah satu jenis pupuk tersebut adalah pupuk Kalium Sulfat. Pupuk ini lebih dikenal dengan nama ZK. Kadar K2O-nya sekitar 48-52%. Bentuknya berupa tepung putih yang larut didalam air, dengan sifatnya yang agak mengasamkan tanah. Pupuk ini dapat digunakan sebagai pupuk dasar sesudah tanam. Potassium Sulphate (ZK) atau biasa disebut Sulphate of Potash (SOP) telah dikenal sejak abad ke-14 yang merupakan garam berwarna putih dan memiliki sifat tidak mudah terbakar serta larut di dalam air. ZK digunakan sebagai pupuk yakni sumber senyawa kalium dan sulfur pada tanaman perkebunan seperti rami, kapas, dan tembakau. Di Indonesia pupuk ini tidak disubsidi sehingga harganya relatif tinggi di pasaran.

1.2.TUJUAN Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Memenuhi tugas yang diberikan Dosen Pengampu mata kuliah teknologi pupuk. 2. 3. Menjelaskan proses pembuatan pupuk kalium sulfat. Menjeleskan fungsi pupuk kalium sulfat dalam kehidupan sehari hari.

BAB II ISI 2.1 Pengertian Pupuk Kalium Sulfat Kalium sulfat (K2SO4) (juga dikenal sebagai garam abu sulfur) merupakan garam yang terdiri dari kristal putih yang dapat larut dalam air dan tidak mudah terbakar. Kalium sulfat ialah garam yang awalnya dikenal pada abad ke-14, dan dipelajari oleh Glauber, Boyle dan Tachenius, disebut di abad ke-17 sebagai arcanuni atau sal duplicatum yang dianggap sebagai kombinasi antara garam asam dengan garam alkalin. Senyawa ini dihasilkan sebagai biproduk dalam banyak reaksi kimia, dan kemudian digunakan untuk disuling dari kainit, salah satu mineral Stassfurt, namun proses itu telah ditinggalkan karena garam dapat dibuat cukup murah dari klorida dengan membusukkannya dengan asam belerang dan calcining residunya. Untuk memurnikan produk mentahnya maka dilarutkan dalam air panas dan larutan yang disaring dan bisa didinginkan, saat bagian terbesar garam yang dilarutkan itu menghablur dengan promptitule yang khas. Pupuk ZK mempunyai potensi pasar yang cukup bervariasi. Beberapa potensi pasar untuk pupuk ZK antara lain : Mampu meningkatkan jumlah dan mutu hasil Dapat memilih formula dan jenis bahan baku sesuai dengan kebutuhan: komoditi, lokasi dan ekonomis Dapat memilih bentuk campuran yang dikehendaki sesuai dengan pertibangan teknis dan ekonomis Mengantisipasi dan mengatasi masalah apabila terjadi kelangkaan salah satu jenis pupuk tunggal Hasil racikan bahan baku melalui proses produksi menghasilkan kualitas campuran produk yang homogen Mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan pupuk

Memudahkan transportasi, penyimpanan dan penanganan lainnya Aplikasi pemupukan lebih praktis karena tidak perlu mencampur beberapa jenis pupuk tunggal Dijamin kualitas produk sesuai standar SNI, karena berasal dari bahan baku yang bermutu dan proses produksi yang sempurna. Harga mampu bersaing dan relatif lebih murah dibandingkan pupuk tunggal dan impor. Pupuk ZK (Zwavel Kalium) atau kalium sulfat (K2SO4) yang baik digunakan pada tanaman yang tidak tahan terhadap konsentrasi ion klorida tinggi. Ada 2 macam pupuk ZK yang beredar di pasaran, yaitu ZK 90 (mengandung 50% K2O) dan ZK 96 (mengandung 53% K2O).

2.2 Karakteristik dan Manfaat Pupuk ZK Pupuk ZK merupakan pupuk yang mengandung berbagai macam nutrient untuk keperluan tanaman atau tumbuhan. Manfaat serta keunggulan pupuk ZK adalah: Tidak higroskopis. Mudah larut dalam air. Sumber unsur hara Kalium dan Belerang dengan kadar cukup tinggi. Dapat dicampur dengan pupuk lain. Aman digunakan untuk semua jenis tanaman. Memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan hama penyakit. Merupakan pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Kalium. Untuk tanaman Tembakau : memperbaiki kelenturan dan warna daun, meningkatkan produksi daun dan jumlah bulu serta minyak daun, memperbaiki aroma dan rasa rokok, meningkatkan daya bakar rokok. Untuk tanaman Kentang : meningkatkan produksi umbi, dan daya tahan umbi selama penyimpanan.

Untuk tanaman Nanas : meningkatkan produksi buah, kadar gula, rasa dan aroma buah, meningkatkan daya tahan buah selama penyimpanan. 2.3 Sifat fisika dan kimia 2.3.1 Bahan baku utama KCl Rumus Molekul : KCl Masa Atom : 74,55 Bau : Berbau Kadar Air : 1% maksimum Konsentrasi : 60 % K2O minimum Penampilan : kristal putih solid Warna : putih Grade partikel : halus Kepadatan : 1,984 Titik Lebur : 790 C Titik Didih : 1420 C Kelarutan dalam Air : 28,1 g/100 ml (0C) 34,4 g/100 ml (20 C) 56,7 g/100 ml (100 C) Kelarutan : Larut dalam eter, gliserol, alkalies. Sedikit larut dalam alkohol Keasaman : 7 pH : ca. 7 Saturated aq. 7 Jenuh aq. sl. sl. @ 15C @ 15C Hazard : Tidak dianggap sebagai bahaya ledakan H2SO4 Nama Lain : Minyak asam belerang Babcock asam; asam sulfat Bentuk : Cair Masa Atom : 98,08 Konsentrasi : 98 % minimum Bau : berbau Penampilan : cair berminyak

pH : 1 N solusi (sekitar 5% b/b)=0.3; 0.1 N solution (sekitar 0.05% b/b)=2.1 Hazard : Bereaksi pada suhu ekstrim dengan kekerasan dekomposisi 2.3.2 Bahan Baku Pendukung CaO Nama lain : Kalsium oxide Bentuk : Powder / bubuk putih kuning pucat Densitas : 3,35 g/cm3 Titik lebur : 2572oC (2845 K) Titik didih : 2850oC (3123 K) Kelarutan dalam air : Bereaksi CaO aktif : 65 % minimum Lolos mesh 100 : 90 % minimum Bahan tak larut air : 2 % maksimum Na2CO3 Nama lain : Natrium karbonat ; sodium karbonat Bentuk : Putih solid Bau : Tanpa bau Kelarutan : larut dalam air, alcohol, etanol Kandungan Na2CO3 : 99,2 % minimum Kandungan NaCl : 0,45 % maksimum Kandungan Fe : 0,0009 % maksimum Kandungan SO4 : 0,01 % maksimum Bulk density : 1,05 gr/cc Bahan tak larut air : 0,01 % maksimum Kelarutan dalam air : 22 g/100ml (20oC) 7 g/100g (0oC) Hazard : Menyebabkan iritasi 2.3.3 Produk Utama Produk utama yang dihasilkan dari unit produksi ini adalah pupuk ZK dengan spesifikasi sebagai berikut: K2SO4 Nama lain : Kalium sulfat dan potassium sulfat

Kalium ( K2O) : 50% Sulfur (S) : 17% Kadar Klorida (Cl) : maksimal 2,5% Kadar air maksimal : 1% Bentuk : powder/serbuk solid Kepadatan : 2,66 g/cm3 Warna : putih Titik lebur : 1069oC,1342 K,1956oF Tititk didih : 1689oC,1962 K,3072oF 2.3.4 Produk Sampingan Dalam proses produksi pupuk ZK memiliki produk samping. Yaitu HCl, dengan spesifikasi sebagai berikut: HCl Nama lain : Asam klorida Konsentrasi HCl : 32% Kadar besi (Fe) : 140 ppm max Bentuk : Cair Densitas : 1,18 g/cm3 Titik lebur : -27,32oC ( 274 K ) larutan 38% Titik didih : 110oC (383 K) larutan 20,2% 48oC (321 K) larutan 38%

2.4 Spesifikasi Pupuk ZK Spesifikasi pupuk ZK (SNI 02-2809-2005) : Kalium ( K2O) : 50% Sulfur (S) : 17% Kadar Klorida (Cl) maksimal 2,5% Kadar air maksimal 1% Bentuk powder/serbuk Warna putih Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 kg

2.5 Teknologi Proses Pupuk ZK Potassium Sulphate (ZK) biasa digunakan sebagai pupuk pada tanaman. Potassium Sulphate (ZK) atau biasa disebutSulphate of Potash (SOP) telah dikenal sejak abad ke-14 yang merupakan garam berwarna putih dan memiliki sifat tidak mudah terbakar serta larut di dalam air. ZK digunakan sebagai pupuk yakni sumber senyawa kalium dan sulfur pada tanaman perkebunan seperti rami, kapas, dan tembakau. Di Indonesia pupuk ini tidak disubsidi sehingga harganya relatif tinggi di pasaran. Bahan baku pembuatan ZK yang berasal dari pertambangan antara lain :

1.Lanbeinite(K2SO4.2MgSO4) 2. Leonite (K2SO4.MgSO4.4H20) 3. Schoenite (K2SO4.MgSO4.6H2O) 4. Glaserite (K3Na(SO4)2)

Pertambangan sumber batuan tersebut banyak terdapat di negara Rusia, Kanada, benua Eropa, Israel, negara-negara timur tengah, Cina, Thailand, Kongo, dan Amerika Serikat. Pemilihan proes produksi yang digunakan di dalam suatu pabrik pupuk ZK bergantung pada ketersediaan bahan baku. Secara umum ada 7 proses produksi pembuatan pupuk ZK, yaitu: 1. Dekomposisi KCl dengan Na2SO4 2. Dekomposisi KCl dengan CaSO4 3. Dekompisisi KCl dengan MgSO4 4. Dekomposisi KCl dengan (NH4)2SO4 5. Proses Hargreaves yaitu mereaksikan gas SO2, O2, dan H2O dengan KCl

6. Proses Mannheim yaitu mencampur langsung KCl dengan H2SO4 dengan rasio mol tertentu 7. Pemurnian sumber sulfat alami seperti langbeinite dan kainit

A. Proses Produksi ZK dengan Dekomposisi KCl dengan Na2SO4. Dewasa ini, sumber yang umum digunakan berasal dari Sodium Sulphate Na2SO4 yang dapat diperoleh dari hasil samping dari beberapa proses produksi yakni: 1. Pengolahan bijih chromium 2. Pemurnian flue gas 3. Pembuatan serat (viscose fibres) 4. Produksi HCl, pigmen silica, asam lemak, dan trimethylolpropane 5. Pengolahan limbah asam sulfat

Gambar A.1 Diagram alir proses produksi ZK dengan melalui dekomposisi KCl dengan Na2SO4 Penjelasan proses:

Bahan baku yang digunakan adalah sodium sulphate baik dalam bentuk anhydrous (Na2SO4) maupun dalam bentuk hydrated (Na2SO4.10H2O). Selain itu digunakan juga potassium chloride (KCl) dalam bentuk larutan pada temperatur 20 25C. Umpan KCl, Na2SO4, dan recycle mother liquor yang mengandung kristalin glaserite K3Na(SO4)2 dan KCl, serta kondensat hasil kondensasi dari uap evaporator diumpankan ke reaktor. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: 4Na2SO4 + 6KCl --> 2K3Na(SO4)2 + 6NaCl 2KCl + 2K3Na(SO4)2 --> 4K2SO4 + 2NaCl Rasio mol Na2SO4 : KCl dibuat sangat berlebih yakni antara 1 : 6 sampai 1 : 10 untuk mendapatkan konversi yang tinggi (96 99%), sedangkan untuk rasio mol ZK : Na2SO4 dijaga 2 : 1. Beberapa variasi rasio mol (mr) bahan baku dan produk terhadap konversi yang diperoleh di dalam reaktor ditampilkan pada Gambar A.2.

Gambar A.2 Pengaruh rasio mol reagent terhadap derajat konversi Na2SO4 menjadi K2SO4

Setelah bereaksi di reaktor, produk ZK dipisahkan di filter dan selanjutnya mother liquor yang terbentuk diuapkan di unit konsentrasi 2 tingkat secara bertahap dan diikuti dengan proses kristalisasi pada temperatur rendah (-2C) untuk tahap 1. Setiap mother liquor yang sudah terpisah baik di tahap 1 maupun 2 akan dipisahkan di filter untuk selanjutnya di-recycle kembali ke reaktor, sedangkan

uap dari unit konsentrasi akan dikondensasikan terlebih dahulu dan selanjutnya dikirim ke reaktor. B. Proses Produksi ZK dengan bahan baku KCl dan CaSO4

Ada 3 tahapan utama dalam metode proses ini, yaitu: 1. Pelarutan gypsum 2. Konversi satu tahap (T = 25C) 3. Siklus amoniak dalam proses

Gambar B.1 Diagram alir proses produksi ZK dengan dekomposisi KCl dengan CaSO4

Reaksi yang terjadi dalam proses ini antara lain: CaSO4.2H2O + (NH4)2CO3 --> (NH4)2SO4 + CaCO3

2KCl + (NH4)2CO3 --> K2SO4 + 2NH4Cl

Adapun reaksi samping: CaCO3 --> CaO + CO2 2NH4Cl + CaO + H2O --> CaCl2 + 2NH4OH 2NH4OH + CO2 --> (NH4)2CO3

Karakter dasar dari proses ini ialah adanya sistem recovery multistage untuk gas amoniak dan KCl, juga produk ZK yang dihasilkan akan selalu mengandung amonium sulfat yang sangat dipengaruhi oleh komposisi mother liquor. C. Proses Produksi ZK melalui dekomposisi KCl dengan MgSO4 Reaksi yang terjadi: 2KCl + 2MgSO4.xH2O + 5H2O --> K2Mg(SO4)2.6H2O + MgCl2 K2Mg(SO4)2.6H2O + 2KCl --> 2K2SO4 + MgCl2 + 6H2O

Proses produksi ZK melalui dekomposisi KCl dengan MgSO4 terdiri dari dua tahap konversi, yakni magnesium sulphate bereaksi dengan sylvite (KCl) membentuk schoenite (K2Mg(SO4)2.6H2O) terlebih dahulu sebelum membentuk produk akhir yaitu SOP (ZK). Skema proses yang biasa digunakan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar C.1 Diagram alir proses produksi ZK dengan dekomposisi KCl dan MgSO4 D. Proses Produksi ZK melalui Dekomposisi KCl dengan (NH4)2SO4 Reaksi yang terjadi: 2KCl + (NH4)2SO4 --> K2SO4 +2NH4Cl Proses ini memiliki beberapa karakteristik, diantaranya yaitu konversi KCl menjadi pupuk K2SO4 atau K2SO4-(NH4)2SO4 pada temperatur 25C. Rasio K2O : N di pupuk dapat divariasikan dari 50 : 1 hingga 40 : 5. Selain itu NH4Cl dan KCl dapat direcover dengan proses kristalisasi dari larutan induk. PFD dari proses ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar D.1 Diagram alir proses produksi ZK dengan dekomposisi KCl dan (NH4)2SO4 Pengaruh kadar NH4 di larutan induk terhadap kadar K2SO4 pada garam yang telah dikristalisasi direpresentasikan oleh grafik. Terlihat bahwa semakin rendah kandungan NH4 di larutan induk maka semakin besar pula yield produk yang diperoleh.

E. Proses Hargreaves Tidak banyak literatur yang membahas proses ini. Dalam proses ini KCl dikeringkan, diayak, dan diumpankan ke chamber reaksi. Gas SO2 panas dari Sulfur burner direaksikan dengan uap air dan udara (kondisi excess) di masukan ke dalam converter secara batch dan counter-current. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: 4KCl + 2SO2 + O2 + 2H2O --> 2K2SO4 + 4HCl F. Proses Mannheim dengan Mencampur Langsung KCl dengan H2SO4 Proses ini menggunakan furnace Mannheim yang berupa bejana silindris yang memiliki 2 ruang bakar, yaitu combustion chamber dan reaction chamber. Temperatur operasi furnace Mannheim adalah sebesar 800C. Karakteristik dari proses ini yaitu: 1. Temperatur tinggi 2. Banyak problem pada material (tingkat korosi, dll) 3. Diperoleh by-product HCl

Reaksi yang terjadi adalah: KCl + H2SO4 --> KHSO4 + HCl KCl + KHSO4 --> K2SO4 + HCl

Reaksi tahap pertama bersifat eksotermis dan terjadi pada temperatur yang rendah, sedangkan reaksi tahap kedua bersifat endotermis dan berlangsung pada temperatur 550 600C. Produk ZK selanjutnya didinginkan di cooling drum. Residu H2SO4 dinetralkan dengan penambahan Ca(OH)2 dan CaCO3 sedangkan by-product HCl yang terbentuk didinginkan di graphite heat exchanger dan selanjutnya dilakukan absorbsi 2 tahap dengan air.

Gambar F.1 Diagram alir Mannheim Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

Emisi yang dihasilkan dikontrol dengan batasan HCl maksimum 5 ppm dan SO2 maksimum 800 ppm. Beberapa negara di dunia yang telah mendirikan pabrik ZK dengan proses Mannheim antara lain Belgia, Amerika Serikat, Indonesia, dan Cina. G. Pemurnian Sumber Sulfat Alami seperti Langbeinite dan Kainite Dasar pemurnian proses ini adalah reaksi kristal dan pertukaran ion. Proses pemurnian langbeinite dapat dilakukan dengan menggunakan Muriate of Potash (MOP) atau KCl dengan mencampurnya dengan langbeinite. 4KCl + K2SO4.2MgSO4 --> 3K2SO4 + 2MgCl2 Bijih langbeinite dipisahkan dari KCl dan NaCl dengan pencucian selektif, pengapungan, dan penambahan agen pemisah. Selanjutnya bijih tersebut dihaluskan dengan ball mill dan dicampur dengan larutan MOP yang telah dilarutkan dan di-clarified terlebih dahulu pada unit terpisah. Produk ZK yang terbentuk berupa larutan garam dan kristal. Kristal dapat difiltrasi atau disenrifugasi kemudian dikeringkan, dan terakhir diayak untuk memperoleh ukuran produk yang sesuai. Sedangkan garam dapat dievaporasi, kristalisasi, dan terakhir difiltrasi. Campuran dari garam yang diperoleh dapat diumpankan kembali ke reaktor, sedangkan filtratnya dapat dibuang sebagai limbah. Proses pemurnian bijih kainite yang hampir mirip dengan pemrosesan langbainite terdiri dari 4 tahap: 1. Persiapan bijih dan pengapungan

2. Produksi schoenite (K2SO4.MgSO4.6H2O) dan recovery-nya 3. Leaching schoenite menjadi ZK 4. Pengolahan larutan induk Kainite dihaluskan bersama garam recycle di ball mill dan hydroclasifier. Overflow akan menuju ke thickner dan filter utama sedangkan underflow diolah dengan flotasi dan filtrasi. Cake dari filter utama akan diumpankan ke reaktor schoenite dan cyclone. Setelah 2 tahap pemisahan, Schoenite diumpankan ke reaktor leaching dan ZK yang terbentuk dipisahkan di thickner lalu di sentrifugasi dan dikeringkan, sedangkan overflow thickner di-recycle kembali. Spesifikasi produk yang terbentuk juga cukup baik, yakni kadar K2O minimal 50% dan kandungan klorin yang kecil yaitu kurang dari 1 %. 2.6 Industri Yang Memproduksi Pupuk ZK Di Indonesia, pabrik atau pun industry pupuk yang memproduksi pupuk ZK (Kalium Sulfat) adalah PT Petrokimia Gresik yang berada dibawah pengawasan. PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) yang telah ditunjuk oleh pemerintah sebagai perusahaan induk yang bergerak dalam bidang kegiatan usaha pupuk, petrokimia, rekayasa, konstruksi, dan pengadaan umum. 2.7 Gambar Pupuk ZK

BAB III KESIMPULAN

Salah satu jenis pupuk adalah pupuk Kalium Sulfat. Pupuk ini lebih dikenal dengan nama ZK. Kadar K2O-nya sekitar 48-52%. Bentuknya berupa tepung putih yang larut didalam air, dengan sifatnya yang agak mengasamkan tanah. Pupuk ini dapat digunakan sebagai pupuk dasar sesudah tanam. Potassium Sulphate (ZK) atau biasa disebut Sulphate of Potash (SOP) telah dikenal sejak abad ke-14 yang merupakan garam berwarna putih dan memiliki sifat tidak mudah terbakar serta larut di dalam air. ZK digunakan sebagai pupuk yakni sumber senyawa kalium dan sulfur pada tanaman perkebunan seperti rami, kapas, dan tembakau. Pupuk ZK memiliki banyak keuntungan sehingga banyak diminati pasar. Pupuk ZK (Zwavel Kalium) atau kalium sulfat (K2SO4) yang baik digunakan pada tanaman yang tidak tahan terhadap konsentrasi ion klorida tinggi. Ada 2 macam pupuk ZK yang beredar di pasaran, yaitu ZK 90 (mengandung 50% K2O) dan ZK

96 (mengandung 53% K2O). Terdapat beberapa macam teknologi yang digunakan dalam pengolahan pupuk ZK, yaitu : 1. Dekomposisi KCl dengan Na2SO4 2. Dekomposisi KCl dengan CaSO4 3. Dekompisisi KCl dengan MgSO4 4. Dekomposisi KCl dengan (NH4)2SO4 5. Proses Hargreaves yaitu mereaksikan gas SO2, O2, dan H2O dengan KCl 6. Proses Mannheim yaitu mencampur langsung KCl dengan H2SO4 dengan rasio mol tertentu 7. Pemurnian sumber sulfat alami seperti langbeinite dan kainit

DAFTAR PUSTAKA

( http://www.jtbaker.com/msds/englishhtml/p5631.htm )
http://www.jtbaker.com/msds/englishhtml/S8234.htm )

(http://en.wikipedia.org/wiki/Calcium_oxide) ( http://www.petrokimia-gresik.com/) (http://en.wikipedia.org/wiki/Potassium_sulfate)

http://adityabeyubay359.blogspot.com/2009/08/teknologi-proses-produksipupuk-zk.html

You might also like