You are on page 1of 17

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI TEKNOLOGI DALAM PERBANKAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DOSEN : Wahyu Sardjono

Diajukan Oleh : Ina Kencanawati Eksekutif 23A

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA JAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN
Sistem informatika teknologi merupakan hal yang selalu berada dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan sehari-hari manusia terus meningkat seiring dengan aktivitas yang juga semakin padat. Kondisi tersebut membuat manusia tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan semua aktivitasnya. Kebutuhan manusia akan waktu, termasuk di dalamnya informasi, terasa semakin lama dirasa semakin meningkat. Demikian pula halnya dengan teknologi perbankan yang semakin hari semakin berkembang. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu tujuannya adalah guna memenuhi kebutuhan para nasabah. Manusia pada dasarnya menginginkan semua hal bisa serba instan dan praktis agar tidak memakan banyak waktu. Hal ini bisa terwujud dengan kemajuan teknologi. Para pihak bank pun tidak mau ketinggalan dengan terobosan-terobosan teknologi. Kemajuan teknologi perbankan ini diaplikasikan dalam berbagai bentuk baik di dalam proses internal bank maupun di sisi pelayanan yang diberikan kepada nasabah. Tujuannya adalah untuk membuat para nasabah bisa merasa puas dan nyaman dengan pelayanan yang diberikan. Sistem perbankan yang canggih akan menghasilkan suatu proses yang lebih praktis. Apabila dalam penggunaan sistem perbankan ini bisa mengintegrasikan semua aplikasi yang dibutuhkan nasabah, maka bukan tidak mungkin suatu hari nanti nasabah tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi. Hal ini tentunya akan membawa beberapa hal positif baik bagi nasabah maupun bank.

BAB II PERMASALAHAN
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai efektivitas transaksi perbankan melalui penggunaan sistem informasi teknologi perbankan. Dengan penerapan sistem informasi teknologi perbankan yang terintegrasi, maka banyak transaksi yang memudahkan dan membuat nyaman baik bagi pihak bank maupun nasabah. Berkaitan dengan masyarakat secara keseluruhan, maka muncul pertanyaan, apakah sistem perbankan yang lebih canggih tersebut akan dapat meningkatkan proses pembangunan berkelanjutan (sustainable development) ?

BAB III PEMBAHASAN

3.1. PERBANKAN 3.1.1 Pengertian Bank Bank adalah sebuah tempat di mana uang disimpan dan dipinjamkan. Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Fungsi utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut penyimpanan nilai dan perluasan kredit. Evolusi bank berawal dari awal tulisan, dan berlanjut sampai sekarang di mana bank sebagai institusi keuangan yang menyediakan jasa keuangan. Sekarang ini bank adalah institusi yang memegang lisensi bank. Lisensi bank diberikan oleh otoriter supervisi keuangan dan memberikan hak untuk melakukan jasa perbankan dasar, seperti menerima tabungan dan memberikan pinjaman. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca atau uang. Biasanya bank menghasilkan untung dari biaya transaksi atas jasa yang diberikan dan bunga dari pinjaman. Hal inilah yang pada akhirnya menjadi inti dari bisnis perbankan, yaitu pengelolaan peredaran uang di masyarakat yang erat kaitannya dengan mobilitas, kecepatan dan ketepatan waktu. Di masa kini, peredaran uang tersebut tidak lagi berupa fisik uang melainkan dalam bentuk transaksi perpindahan uang.

3.1.2. Sejarah Sistem Perbankan Dalam tulisan ini akan dibahas sedikit mengenai sejarah sistem perbankan karena erat kaitannya dengan perubahan teknologi di masa sekarang. Asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Bila ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan tempo dulu mungkin penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer). Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang-orang asing seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat

(BPR), Bank Umum Syari'ah, dan juga BPR Syari'ah (BPRS). Masing-masing bentuk lembaga bank tersebut berbeda karakteristik dan fungsinya.

3.1.3. Tujuan Jasa Perbankan Jasa bank sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jasa perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan. Pertama, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. Untuk ini, bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit. Ini adalah peran bank yang paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat pembayaran yang efesien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu. Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu negara akan meningkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.

3.2. TEKNOLOGI INFORMASI DALAM DUNIA PERBANKAN Sistem informasi teknologi ikut mewarnai dunia perbankan. Kehadiran sistem realtime online yang ditangani oleh teknologi komputer dan teknologi komunikasi memungkinkan nasabah mengambil uang dari kantor cabang dari bank yang sama yang berada di mana saja. Pada perkembangan selanjutnya, sistem seperti ini juga dilengkapi dengan mesin-mesin Anjungan Tunai Mandiri atau Automatic Teller Machine,yang selanjutnya disebut ATM. Melalui ATM memungkinkan nasabah mengambil uang tanpa harus tergantung oleh jam kerja bank. Ekspansi ATM juga dilakukan dengan

membuat ATM bersama yang memungkinkan nasabah sebuahbank bisa mengambil uang di bank ATM lain (Kadir, 2003:22). Tak puas dengan model pelayanan seperti itu, pihak bank juga mengembangkan layanan dengan telepon, yang memerkenankan nasabah memeriksa saldo tabungan dan berinteraksi dengan mesin yang siap melayani setiap waktu selama 24 jam. Tentu saja langkah bank tak terhenti sampai disini, dengan semakin banyaknya orang yang mengakses internet, nasabah mulai dimanjakan dengan kemudahan untuk melakukan transaksi, misalnya melakukan transfer uang. Seseorang yang menjadi nasabah bank cukup duduk menghadap komputer yang ada di rumah atau dimanapun terdapat jaringan, mengakses situs bank dan kemudian dengan mudah dapat mentransfer uang ke rekening yang diinginkan. Dalam sekejap saldo tabungan di rekening tujuan telah bertambah dan proses itu bisa dilakukan di waktu tengah malam ketika sebagian besar orang sedang lelap. Layanan Internet Banking menggunakan sarana komputer jaringan yang dikenal dengan nama Internet Banking dalam kamus komputer didefinisikan sebagai jaringan komputer dari berbagai jenis. Pada masa sekarang ini Internet telah menjadi media informasi yang paling luas (Rahimsyah, 2003). Pemanfaatan teknologi informasi (khususnya internet) dalam kegiatan perbankan telah mampu menghasilkan sistem pelayanan jasa perbankan yang lebih canggih dan modern (Komar, 2002:6). Menurut Anthony and Govidarajan dalam buku terjemahan yang tidak ada pada teknologi telepon, yaitu : akses secara mudah dan cepat komunikasi multitarget kemampuan menampilkan citra tertentu
pergeseran kekuatan dan kendali kepada individu (pelanggan)

Sistem

Pengendalian Manajemen (Kurniawan, 2002:13) Internet menyediakan manfaat utama

Masih banyak aplikasi lain dalam dunia perbankan yang memanfaatkan teknologi informasi. Beberapa bank memperkenalkan layanan yang disebut layanan bergerak, yang memungkinkan pemakai mengecek saldo tabungan ataupun melakukan transaksi seperti pemindah-bukuan melalui ponsel.

3.2.1. Internet Banking Menurut Bank Indonesia (2004), Internet Banking merupakan salah satu pelayanan jasa Bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan Internet. Jenis kegiatan internet banking dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu informational internet banking, Communicative Internet Banking, dan Transactional Banking. Informational Internet Banking adalah pelayanan jasa bank kepada nasabah dalam bentuk informasi melalui jaringan Internet dan tidak melakukan eksekusi transaksi (execution of transaction). Communicative Internet Banking adalah pelayanan Jasa Bank kepada nasabah dalam bentuk komunikasi atau melakukan interaksi dengan Bank penyedia layanan Internet Banking secara terbatas dan tidak melakukan eksekusi transaksi. Transactional Internet Banking adalah pelayanan jasa Bank kepada nasabah untuk melakukan interaksi dengan bank penyedi layanan Internet Banking dan melakukan eksekusi dan transaksi. Menurut Turban et al. (2002), Internet Banking adalah perbankan yang menggunakan internet yang memungkinkan dilakukannya pembayaran tagihan, mendapatkan pinjaman dari bank, atau melakukan transfer antar rekening. Sedangkan menurut Furst et al.(2000) mendefinisikan Internet Banking sebagai penggunaan Internet sebagai saluran perpanjangan jarak-jauh untuk mengantarkan jasa-jasa perbankan. Jasa-jasa perbankan yang diberikan melalui Internet Banking adalah jasajasa yang juga diberikan melalui perbankan tradisional, seperti pembukaan rekening tabungan, melakukan transfer dana antar rekening. Selain itu terdapat juga jenis

layanan baru seperti tagihan pembayaran elektronis yang memungkinkan nasabah untuk menerima dan melakukan pembayaran melalui Internet Banking. Selanjutnya Furts et al. (2000) mengungkapkan bahwa perbankan melalui Internet Banking dibedakan menjadi dua jenis. Bank yang memiliki bangunan kantor cabang dapat membuat situs Internet dan menawarkan layanan perbankan yang diberikan melalui kantor cabangnya. Alternatif kedua adalah bank yang hanya memberikan jasa layanan perbankan melalui Internet Banking atau bank tanpa kantor cabang (branchless) biasa juga disebut virtual bank dan Internet onlybank. Menurut SE No.6/18/dpnp tanggal 20 April 2004 Bank Indonesia perihal Penerapan Manajemen. Resiko pada aktivitas Pelayanan Jasa Bank melalui Internet (Internet Banking), jenis Internet Banking yang kedua (Internet only bank) tidak diperbolehkan di Indonesia. Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa, Internet banking merupakan salah satu jasa layanan bank melalui jaringan Internet yang memungkinkan nasabah untuk mendapatkan jasa dan layanan perbankan seperti memperoleh informasi dan melakukan transaksi perbankan. Dari segi keamanan, Internet banking sangat sensitif. Menurut Raharjo (2002) Aspek keamanan yang harus diperhatikan adalah : - Confidentiality : Dimana data-data harus diamankan dari penyadapan - Integrity : Data tidak boleh diubah tanpa ijin yang berhak - Authentication : Untuk meyakinkan identitas nasabah berdasar identitas di situs web. - Non-repudiation : Terkait dengan ketersediaan layanan, termasuk up-time pada situs web Aspek confidentiality memberi jaminan bahwa data-data tidak dapat disadap oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Serangan terhadap aspek ini adalah penyadapan nama account dan PIN dari pengguna Internet Banking. Penyadapan dapat

dilakukan pada sisi terminal (komputer) yang digunakan oleh nasabah atau pada jaringan (network) yang mengantarkan data dari sisi nasabah ke penyedia jasa Internet Banking. Aspek integrity menjamin integritas data, yaitu data tidak boleh berubah atau diubah oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Authentication digunakan untuk meyakinkan orang yang mengakses layanan dan juga server (web) yang memberikan layanan. Aspek non-repudiation menjamin bahwa jika nasabah melakukan transaksi maka dia tidak dapat menolak telah melakukan transaksi. Hal ini dilakukan dengan menggunakan digital signature yang diberikan oleh Kripto kunci publik (public key crytosystem). Mekanisme konfirmasi (missal melalui telepon) juga merupakan salah satu cara untuk mengurangi kasus. Aspek availaibility difokuskan kepada ketersediaan layanan. Jika sebuah bank menggelar layanan Internet Banking dan kemudian tidak dapat menyediakan layanan tersebut ketika dibutuhkan oleh nasabah,maka nasabah akan mempertanyakan kehandalan dan meninggalkan layanan tersebut. Bahkan dapat dimungkinkan nasabah akan pindah ke bank yang dapat memberikan layanan yang lebih baik. Serangan terhadap availability dikenal dengan Denial of Service (Dos) attack.

3.2.2 Mobile Banking Mobile banking adalah suatu layanan perbankan yang dapat diakses langsung oleh nasabah melalui telepon selular dengan menggunakan menu yang sudah tersedia di SIM Card dan saat ini menggunakan media SMS (Short message services). Mobile banking merupakan layanan perbankan yang praktis, aman dan nyaman. Transaksi Mobile banking dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Keuntungan bagi nasabah, selain menghemat waktu, nasabah juga dapat mengontrol rekening mereka dan juga melakukan transaksi perbankan hanya dengan menggunakan ponsel nasabah. Layanan yang diberikan antara lain, informasi saldo,

10

dan lima transaksi terakhir, transfer antar rekening, pembayaran berbagai tagihan. Salah satu dari teknologi Mobile Banking adalah SMS Banking. SMS Banking adalah pelayanan jasa perbankan melaluitelepon selular dengan menggunakan teknologi sms.

3.2.3. Arsitekture SMS Banking Untuk menjaga keamanan saat dilakukan transaksi antara pemakai (user) dengan penyedia jasa layanan SMS Banking, maka telah disepakati ketentuan dasar yang menjadi filosofi pada transaksi tersebut yaitu :
User harus dapat mengontrol seluruh transaksi yang dilakukan setiap saat. Provider SMS Banking memiliki keyakinan bahwa transaksi yang terjadi adalah

benar antara Bank dengan user pemilik account yang sah. Untuk mendasari itu maka dibutuhkan standar pelayanan yang memenuhi kreteria tersebut. Langkah-langkah yang dilakukan untuk itu adalah seperti berikut :
1. User perlu mengisi formulir identitas termasuk tanda tangan yang bersangkutan

guna dimasukkan kedalam sistem dan akan dicatat sebagai identitas pribadi. Identitas ini selanjutnya akan dienkripsi untuk dijadikan data acuan bagi setiap transaksi. Identitas ini nantinya berupa user id, password, id unik sebagai pengenal.
2. M-Signature service akan membuat identitas tersebut menjadi kode-kode yang

hanya dikenali oleh sistem yang dibawa user dan ini akan diletakan di kartu yang dibawa oleh user. Dibuat menjadi id, user atau password . Selain itu juga hasil pengkodean ini akan dibuat identitas khusus di provider yang hanya akan dikenali apabila user yang bersangkutan yang melakukan transaksi. Hasil pengkodean ini yang selanjutnya akan dikenali sebagai Subscribers WAP Identity oleh sistem.

11

3. Ketika user melakukan transaksi SMS banking, maka user akan membuat Suatu

permintaan kepada service provider lewat operator gateway


4. Password dan user akan dijadikan acuan untuk mengecek keabsahan

permintaan sebelum permintaan tersebut dijawab oleh provider.


5. Permintaatn tersebut direspon dan diteruskan kebagian mSignature Service

untuk kebenarannya.
6. Otentifikasi akan dilakukan oleh msignature service karena permintaan dari

provider.
7. M-signature service juga akan mengecek keabsahan akan permintaan tersebut.

Dan bila diketemukan maka mSignature service akan menginformasikan hal tersebut ke provider untuk selanjutnya diproses.
8. Data yang diperlukan adalah verifikasi atas apa yang telah dicatakan oleh user

kepada sistem.
9. Data tersebut akan dikembalikan lagi kepada provider. 10. Apabila data tersebut diketemukan maka provider akan mengecek lagi

otentifikasi data tersebut kepada pihak yang mengeluarkan certificate atas user tersebut dan bila cocok maka transaksi dilanjutkan.
11. Konfirmasi dan validasi yang telah dilakukan ke bagian otentifikasi data

(Authorized Certificate Issuer) akan menjadi acuan akhir dari permintaan transaksi oleh user. Selanjutnya hasil verifikasi ini akan dikonfirmasikan ke user. Dan bila hasil otentifikasi benar maka transaksi akan dilanjutkan, dan bilamana tidak sesuai dengan data yang ada maka transaksi dibatalkan. Ada beberapa kelemahan dalam keamanan SMS Banking yang hampir sama dengan internet banking hanya saja pada setiap pelayanan terdapat socket yang digunakan untuk pengamanan (socket Security Layer). Kelemahan tersebut adalah :

Pengiriman pemberitahuan transaksi yang terlambat diterima oleh

nasabah

12

Kesalahan pengiriman ke nomor lain Tidak diterimanya pemberitahuan dari pihak bank, walaupun nasabah

telah melakukan transaksi (expired sms)

3.2.4. Uang Elektronik Uang elektronik (atau uang digital) adalah uang yang digunakan dalam transaksi Internet dengan cara elektronik. Biasanya, transaksi ini melibatkan penggunaan jaringan komputer (seperti internet dan sistem penyimpanan harga digital. Electronic Funds Transfer (EFT) adalah sebuah contoh uang elektronik. Uang elektronik merupakan bidang yang menarik dalam kriptografi, penggunaan uang digital sampai sekarang masih dalam skala-kecil. Satu kesuksesan yang jarang adalah kartu Octopus Hong Kong, yang dimulai sebagai sistem pembayaran transit dan telah tumbuh menjadi sistem uang kas yang banyak digunakan umum. Sukses lainnya adalah jaringan Interac Kanada, yang pada tahun 2000, telah melewati pembayaran uang tunai dalam bidang retail di Kanada. Contoh uang elektronik adalah e-Gold.

3.2.5. ATM ATM (Automatic teller machine atau automated teller machine; di Indonesia juga kadang merupakan singkatan bagi anjungan tunai mandiri) adalah sebuah alat elektronik yang mengijinkan nasabah bank untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu dilayani oleh seorang "teller" manusia. Banyak ATM juga mengijinkan penyimpanan uang atau cek, transfer uang atau bahkan membeli perangko.

13

BAB IV KESIMPULAN
Itulah beberapa pemanfaatan teknologi informasi pada bidang perbankan. Teknologi Informasi tidak hanya berhubungan dengan pekerjaan saja namun dapat juga dimanfaatkan untuk mempermudah para nasabah yang menabung di bank. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan sistem teknologi informasi sangat efektif dalam bisnis perbankan. Dua dekade dari sekarang, yang dilakukan oleh bank-bank pada saat itu untuk membayar jaringan distribusinya adalah dengan mendirikan kantor-kantor cabang. Pada saat ini memang itulah saluran distribusi yang dapat disediakan oleh bank karena kendala teknologi, terutama teknologi elektonik komputer dan informatika, teknologi yang sudah tersedia adalah elektronika telekomunikasi dengan telepon atau telex, jadi yang bisa dilakukan untuk net working (membuat jaringan kerja) dengan menghubungkan antara kantor cabang yang satu dengan yang lainnya dengan menggunakan jaringan telepon atau teletex, dan jalur inilah yang digunakan untuk komunikasi data perbankan (on line by phone), misalnya konfirmasi tersedianya dana nasabah di suatu cabang yang akan diambil di cabang lainnya, dan sebagainya. Dengan keterbatasan ini nasabah yang ingin melakukan transaksi harus secara fisik datang ke cabang mengisi aplikasi dan menyerahkan ke customer service atau teller, sudah tentu cara ini agak merepotkan karena nasabah tergantung pada jam buka kantor, nasabah harus meluangkan waktu untuk pergi ke kantor cabang bank yang sudah notabene juga memerlukan biaya dan energi, belum lagi memperhitungkan masalah kemacetan lalulintas yang sangat sering terjadi di kota-kota besar. Belum lagi bahan bakar yang perlu dikeluarkan sehingga dengan bertransaksi secara elektronik maka ketersediaan bahan bakar secara general dapat dihemat dan polusi dapat dikurangi. Hal ini sejalan dengan proses pembangunan berkelanjutan yang mendukung gerakan melestarikan lingkungan.
14

Selain itu, dengan adanya layanan elektronik perbankan, jumlah pemakaian kertas yang biasanya digunakan dalam transaksi juga dapat dikurangi karena jenis transaksi yang paperless. Dengan demikian maka lambat laun produksi kertas tidak perlu terlalu banyak diperlukan. Secara general, hal ini dapat melindungi lingkungan karena berkurangnya penebangan pohon untuk menghasilkan kertas. Di masa sekarang ini dimana teknologi elektronika, telekomunikasi, komputer, informatika, sudah sedemikian majunya, alternatif yang tersedia untuk mengembangkan jaringan distribusi perbankan juga semakin banyak. Dari sisi bank, hal ini memberikan kelonggaran bagi pengembangan teknologi untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah yang juga semakin banyak dan rumit. Melihat hal ini tentunya fokus dari perkembangan teknologi diarahkan ke pemenuhan kebutuhan nasabah agar dapat memuaskan nasabah. Menurut survey terakhir, kepuasan nasabah ini dapat dicapai apabila nasabah merasakan kenyamanan dalam bertransaksi dengan kata lain secanggih apapun teknologi yang ditawarkan, tetapi kalau nasabah merasa tidak nyaman dalam menggunakannya, tingkat kepuasan yang dihasilkan akan rendah, kalau kita melihat kenyataan di kota-kota besar di Indonesia bahwa lalu lintas semakin padat, waktu semakin berharga, jadwal waktu yang semakin padat, efesiensi dituntut disegala bidang serta memperhatikan bahwa tingkat pendidikan rata-rata semakin tinggi dan semakin berkembangnya jenis kebutuhan manusia maka layanan yang akan dapat memberikan kenyamanan pada nasabah secara garis besar dapat dikatakan, layanan yang dapat diakses kapan saja (24 jam sehari, 7 hari seminggu) dan layanan yang dapat dilakukan dari mana saja.

15

BAB V SARAN

Saran yang dapat meningkatkan penggunaan sistem informatika teknologi dalam layanan perbankan adalah sosialisasi yang lebih besar kepada masyarakat. Hal ini dirasa perlu karena masyarakat Indonesia masih banyak yang takut mengakses datadata pribadi internet sehingga transaksi perbankan yang seharusnya bisa dilakukan melalui internet masih dilakukan dengan jalan bertransaksi di teller cabang. Hal ini secara lebih jauh akan lebih mengurangi pemakaian kendaraan dan bahan bakar . Selain itu untuk proses transaksinya sendiri yang sudah menggunakan elektronik banking, masih beberapa juga yang menggunakan kertas sebagai tanda bukti seperti strook ATM dan e-tax. Sebaiknya bukti tersebut bisa disimpan dalam bentuk data di dalam USB ataupun media elektronik lainnya, sehingga dapat mengurangi pemakaian kertas. Secara lebih luas, pengurangan kertas ini dapat mengurangi produksi kertas, yang berujung pada pengurangan penebangan pohon sebagai bahan dasar kertas. Dengan demikian, kemajuan teknologi di bidang perbankan pada akhirnya akan menguntungkan semua pihak, baik internal bank, nasabah, maupun masyarakat secara luas.

DAFTAR PUSTAKA
16

http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2009/08/12/electronic-banking-resiko/ http://ebankingtalk.com/talks/layanan-prima-electronic-banking http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikompp-gdldetiseptia-15902&q=Electronic http://www.ebizzasia.com/0110-2003/focus,0110,2.htm http://www.google.co.id http://www.permata.com http://www.wikipedia.org

17

You might also like