You are on page 1of 8

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Kecepatan Reaksi

Oleh: Nama/NIM Kelompok Praktikum ke Hari, Tanggal Praktikum Dosen Pembimbing : Amirudin (311244) : 1 (satu) : 1 (Kesatu) : Selasa, 2 Oktober 2012 : 1. Sri Lestari 2. Suprapto 3. Zami Furqon 4. Amin Siswoyo

PTK Akamigas STEM


Jln. Gajah Mada No. 38 Cepu 58315, Kab. Blora Jawa Tengah Telp. (0296) 421897, Fax (0296) 425939 E-mail : stem@akamigas-stem.esdm.go.id

I.

Judul Penelitian Kecepatan Reaksi Intisari Laporan praktikum kimia dasar mengenai kecepatan reaksi ini dilaukukan pada hari Selasa, 2 Oktober 2012. Praktikum tersebut dilakukan secara berkelompok. Laporan ini berisikan data hasil percobaan yang saya lakukan bersama teman-teman saya di LAB. KIMIA PTK Akamigas-STEM. Hasil percobaan menunjukan seberapa kecepatan reaksi dari suatu campuran senyawa yang dibedakan atas perbedaan perbandingan konsentrasinya dan pengaruh panas yang di berikan. Dan hasil yang saya dapat adalah demikian yang terlampir dalam kertas ini. A. Tujuan Percobaan: Mengamati faktor pengaruh konsentrasi zat terhadap kecepatan reaksi. Mengamati faktor temperatur terhadap kecepatan reaksi. B. Metode Eksperimen Metode yang saya gunakan adalah pengujian langsung. Pengujian reaksi dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 1) Mencampurkan kedua larutan yang berbeda dengan perbandingan konsentrasi yang berbeda, dan; 2) Mencampurkan kedua larutan yang berbeda dengan konsentrasi yang sama namun dipanaskan dengan suhu yang berbede-beda. Dengan cara tersebut larutan dapat bereaksi. C. Hasil Analisa Hasil analisa pada percobaan pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi Didapatkan kecepatan reaksi semakin semakin melambat disebabkan perbandingan dosis larutan Na2S2O3 dengan akuades yang semakin kecil. Hasil analisa pada percobaan pengaruh temperatur terhadap kecepatan reaksi Didapatkan kecepatan reaksi semakin cepat disebabkan kenaikan suhu yang di berika heater. D. Simpulan Semakin sedikit konsentrasi larutan Na2S2O3 atau semakin banyak akuades maka semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk beraksi atau semakin lambat reaksinya. Semakin besar suhu yang diberikan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi atau semakin cepat reaksinya.

II.

III.

Pendahuluan Pada dasarnya reaksi kimia berlangsung dengan laju (kecepatan) yang berbedabeda. Ada reaksi yang berlangsung seketika, seperti bom atau petasan yang meledak, ada juga reaksi yang berlangsung sangat lambat, seperti perkaratan besi atau fosilasi sisa organisme. Selain itu laju reaksi kimia ternyata dipengaruhi oleh berbagai factor seperti temperatur, konsentrasi, luas, permukaan, katalisator, tekanan, dan volume. Kecepatan menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Kecepatan juga menyatakn besarnya perubahan yang terjadi dalam

satuan waktu. Satuan waktu tersebut dapat berupa detik, menit, jam, hari, bulan, ataupun tahun. Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi zat hasil reaksi atau produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksinya akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Kecepatan reaksi dinyatakan sebagai kecepatan berkurangnya pereaksi atau terbentuknya produk. Setiap pereaksi disertai suatu perubahan fisis yang diamati, seperti pembentukan endapan, gas, atau perubahan warna. Kecepatan reaksi dapat dipelajari dengan mengukur salah atau dari perubahan tersebut. Bagi reaksi yang menghasilkan gas seperti reaksi magnesium dengan asam klorida, maka Kecepatan reaksinya dapat dipelajari dengan mengukur volume gas yang dihasilkan. Bagi reaksi yang disertai perubahan warna, maka kelajuan reaksinya dapat ditentukan dengan mengukur perubahan intensitas warnanya. Bagi reaksi yang menghasilkan endapan, maka kecepatan reaksinya dapat ditentukan dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk membentuk sejumlah endapan. Sebelum menghitung dan menganalisis Kecepatan reaksi, maka harus memahami tentang kemolaran, terutama tentang penyediaan larutan dengan kemolaran tertentu serta perlu menganalisis baik langsung maupun tidak langsung banyaknya produk yang terbentuk atau banyaknya zat pereaksi sisa yang tertinggal pada waktu tertentu. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perbandingan konsentrasi larutan dan pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi yang terjadi dari campuran beberapa larutan. Metode yang dilakukan adalah mencampurkan beberapa larutann dengan perbandingan konsentrasi yang berbeda dan diberi pengaruh suhu. Hal ini di dilakukkan agar dapat mengukur seberapa cepat kecepatan reaksi yang terjadi. IV. Dasar Teori Reaksi kimia Reaksi kimia adalah proses dimana zat-zat baru dihasilkan atau disebut hasil reksi dari beberapa zat pereaksinya. Rekasi kimia dikatakan terjadi apabila reaksi tersebut menghasilkan gas, endapan, perubahan suhu dan perubahan warna. Reaksi kimia memiliki dua unsur komponen, yakni pereaksi dan zat hasil reaksi. Jenis-jenis reaksi kimia: 1) Pembakaran Pembakaran adalah rekasi yang yang berlansung antara unsur atau senyawa bergabung dengan oksigen membentuk senyawa lain yang mengandung oksigen sederhana. Contoh: CH4 (g) + 2O2(g) CO2 (g) + 2H2O(g) 2) Penggabungan Penggabungan adalah reaksi yang membentuk sebuah zat yang lebih kompleks dari pereaksi yang lebih sederhana (baik unsur maupun senyawa). Contoh: 2H2(g) + O2(g) H2O(g) 3) Penguraian Penguraian adalah reksi dimana suatu zat di pisah menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana. Contoh: 2H2O(g) 2H2(g) + O2(g)

4) Penggantian Penggantian adalah reaksi dimana suatu zat menggantikan suatu zat lainya. Contoh: 2Na + 2H2O 2NaOH + H2 5) Metatetis Metatesis adalah reaksi dimana terjadi pertukaran unsur tuk membentuk suatu senyawa dari dua senyawa atau lebih. Contoh: AgNo3(ag) + NaCl(ag) AgCl(p) + NaNO3(ag) Kecepatan reaksi Konsep laju reaksi: laju reaksi menunjukan besarnya perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi dalam satu satuan waktu. Reaksi kimia merupakan proses perubahan zat-zat pereaksi menjadi produk. Pada waktu reaksi berlangsung, jumlah zat pereaksi akan semakin berkurang sedangkan jumlah produk bertambah. Laju didefinisikan sebagai laju pengurangan konsentrasi molar salah satu pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar salah satu produk dalam satu-satuan waktu. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi: 1) Konsentrasi Pada umumnya, reaksi akan berlangsung lebih cepat jika konsentrasi pereaksi diperbesar. Zat yang konsentrasinya besar mengandung jumlah partikel yang lebih banyak, sehingga partikel-partikelnya tersusun lebih rapat dibanding zat yang konsentrasinya rendah. Partikel yang susunannya lebih rapat, akan lebih sering bertumbukan dibanding dengan partikel yang susunannya renggang, sehingga kemungkinan terjadinya reaksi makin besar. 2) Luas Permukaan Salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung adalah zat-zat pereaksi harus bercampur atau bersentuhan. Pada campuran pereaksi yang heterogen, reaksi hanya terjadi pada bidang batas campuran. Bidang batas campuran inilah yang dimaksud dengan bidang sentuh. Dengan memperbesar luas bidang sentuh, reaksi akan berlangsung lebih cepat. 3) Temperatur Setiap partikel selalu bergerak. Dengan menaikkan temperatur, energi gerak atau energi kinetik partikel bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Dengan frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka kemungkinan terjadinya tumbukan efektif yang mampu menghasilkan reaksi juga semakin besar. Suhu atau temperatur ternyata juga memperbesar energi potensial suatu zat. Zat-zat yang energi potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar menghasilkan tumbukan efektif. Hal ini terjadi karena zat-zat tersebut tidak mampu melampaui energi aktivasi. Dengan menaikkan suhu, maka hal ini akan memperbesar energi potensial, sehingga ketika bertumbukan akan menghasilkan reaksi. 4) Katalis Katalis adalah suatu zat yang berfungsi mempercepat terjadinya reaksi, tetapi pada akhir reaksi dapat diperoleh kembali. Fungsi katalis adalah menurunkan energi aktivasi, sehingga jika ke dalam suatu reaksi ditambahkan katalis, maka reaksi akan lebih mudah terjadi. Hal ini disebabkan karena zat-zat yang bereaksi akan lebih mudah melampaui energi aktivasi.

V.

Metode Percobaan A. Reagen yang digunakan Larutan Na2S2O3 5% 50 ml Larutan HCl 5 % 50 ml Akuades 50 ml B. Peralatan yang digunakan

(rak tabung reaksi)

(buret ukuran 50 ml {3 buah})

(tabung reaksi {24 buah})

(termometer)

(botol pencuci)

(heater)

(stopwatch)

(gelas beaker kapasitas 100 ml)

C. Langkah-langkah percobaan Percobaan 1 (Mengamati faktor pengaruh konsentrasi zat terhadap kecepatan reaksi): 1) Siapkan 6 buah tabung reaksi dan 2 buah buret! Beilah tanda pada masingmasing tabung dan buret! 2) Masukkan larutan Na2S2O3 kedalam buret 1 dan akuades ke buret 2 sebanyak 50 ml menggunakan gelas kimia. 3) Kedalam tabung reaksi, masing-masing tambahkan larutan Na2S2O3 dan akuades sesuai dengan tabel dibawah ini. Catatan: kocok tabung reaksi yang sudah diisi campuran larutan Na2S2O3 dan akuades agar homogen.
No. 1 2 3 4 5 6 Jumlah Penambahan Akuades (b) Na2S2O3 (a) 6 5 4 3 2 1 0 1 2 3 4 5 Konsentrasi Na2S2O3 1 5/6 2/3 1/2 1/3 1/6

4) Masukkan larutan HCl kedalam buret 3 sebanyak 50 ml menggunakan gelas reaksi! 5) Kedalam 6 gelas tabung reaksi lain, masukkan masing-masing sebanyak 1 ml! 6) Siapkan stopwatch, dan mulai dari tabung No. 1 tersebut tambahkan 1 ml larutan HCl yang sudah disiapkan dalam tabung reaksi yang sudah diisi larutan HCl 1 ml! Catat waktu reaksinya(dalam detik) sambil dikocok pelan-pelan! Catatan: waktu reaksi dimulai saat kedua larutan dicampurkan sampai tepat mulaii terjadi kekeruhan. 7) Selanjutnya langkah-langkah kerja yang sama (langkah No.6 di atas) terhadap tabung reaksi No. 2 s/d 6. Percobaan 2 (Mengamati faktor temperatur terhadap kecepatan reaksi): 1) Siapkan 12 tabung reaksi 6 buah tabung diberi kode 1,2,3,4,5 dan 6 6 buah tabung diberi kode a,b,c,d,e dan f 2) Ke dalam tabung reaksi No. 1 s/d 6 masing masukkan 5 ml larutan Na2S2O3 ! 3) Ke dalam tabung reaksi kode a s/d f masing-masing masukkan 1 ml larutan HCl! 4) Ambil tabung reaksi 1 san a! Masukkan ke dalam water Bath (pemanas) temparatur 32oC selama 2 menit! 5) Kemudian angkat kedua tabung reaksi dari pemanas dan segera tuangkan larutan HCl ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan Na2S2O3 ! Catat waktu reaksinya! 6) Selanjutnya langkah kerja yang sama (langkah No. 4 dan 5) terhadap pasangan tabung reaksi No. 2 dengan b s/d No. 6 dengan f. Dengan setiap interval kenaikan temperatur pemanas adalah 5oC.

VI.

Hasil Percobaan dan Diskusi Hasil percobaan 1 (Mengamati faktor pengaruh konsentrasi zat terhadap kecepatan reaksi TABEL Konsentrasi Na2S2O3 1 5/6 2/3 1/3 1/6 GRAFIK
Waktu (detik)
70 60 50 40 30 20 10 0 16 1 13 2 12 3 23 4 56 5 1 6

No. 1 2 3 4 5 6

Waktu (detik) 10,47 12,09 14,24 19,84 29,31 59,51

Konsentrasi Na2S2O3

Hasil percobaan 2 (Mengamati faktor pengaruh temperatur terhadap kecepatan reaksi TABEL Temperatur Percobaan (oC) 32 37 42 47 52 57

No. 1 2 3 4 5 6

Waktu (detik) 09,19 08,72 07,43 04,78 03,66 02,63

GRAFIK

Waktu (s)
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0

32oC
10 0

37oC
10 0

42oC
10 0

47oC
o

52oC
10 0

57oC
10 0

10 0

Suhu ( C)
VII. Simpulan Menurut percobaan yang saya laukakan, dapat di simpulkan bahwa: Konsentrasi dan suhu sangat berpengaruh terhadap kecepatan reaksi. Kecepatan reaksi berlansung cepat jika perbandingan konsentrasi Na2S2O3 lebih besar dari pada akudes. Kecepatan reaksi berlansung lambat jika perbandingan konsentrasi Na2S2O3 lebih kesil dari pada akudes. Kecepatan reaksi berlansung cepat jika terjadi pada suhu yang tinggi dan: Kecepatan reaksi berlansung lambat jika terjadi pada suhu yang rendah.

VIII. Daftar Pustaka Kanginan, Martin (2007). Kimia untuk SMA Kelas XI, Jakarta: Alfa dan Beta

You might also like