You are on page 1of 2

PERNIKAHAN DALAM ISLAM DAN HAKEKAT PERNIKAHAN

Pengertian nikah : Secara bahasa : kumpulan, bersetubuh, akad Secara syarI : dihalalkan soerang lelaki dan untuk perempuan bersenang-senang, melakukan hubungan seksual dan lain-lain Dalam pandangan islam : pernikahan merupakan ikatan yang amat suci dimana dua insan yang berlainan jenis dapat hidup bersama dengan direstui agama, kerabat dan masyarakat. Tujuan pernikahan : Sarana pemenuh kebutuhan biologis Sarana menggapai kedamaian dan ketentraman jiwa Sarana menggapai kesinambungan peradaban manusia Sarana untuk menyelamatkan manusia dari dekadensi moral

Hukum pernikahan : Wajib : bila nafsu mendesak, mampu menikah dan berpeluang besar jatuh ke dalam zina Sunnah : bila nafsu mendesak, mampu menikah tetapi dapat memelihara diri dari zina Mubah : bila tak ada alas an yang mendesak/mewajibkan segera menikah dan/atau alasan yang mengharamkan menikah Makruh : bila nafsu tak mendesak, tak mampu member nafkah tetapi tidak merugikan isterinya Haram : bila nafsu tak mendesak, tak mampu member nafkah sehingga merugikan isterinya

Rukun pernikahan : Ada calon mempelai pria dan wanita Ada dua orang saksi Ada wali nikah Ada mahar Ada ijab qobul

Taaruf adalah mengenal seorang pria dan seorang wanita saat akan menikah dengan tujuan untuk mencari kecocokan antara pria dan wanita, dimana taaruf melibatkan dua belah pihak keluarga, harus ada kejujuran dan sifatnya dirahasiakan. Mahar tidak diberikan batasannya dalam arti lain apapun yang dimiliki dan diniatkan untuk dijadikan mahar diperbolehkan dan mahar merupakan haknya wanita. Perbedaan berbaur dengan bercampur : Berbaur yaitu saling berikatan Bercampur yaitu menyatukan individu / menyatukan 2 pandangan yang berbeda

Dalam ajaran islam bersamaan itu diperbolehkan karena islam mengajarkan kita untuk selalu berinteraksi antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Sedangkan ikhtilat atau berbaur antara seorang pria dengan seorang wanita yang tidak ada hubungan darah tidak diperbolehkan. Poligami dalam ajaran islam hukumnya sunnah bagi yang mampu, dalam arti lain berpoligami diperbolehkan tetapi harus dapat berlaku adil dalam pembagian giliran dan nafkah. Adil yang dimaksud disini berarti proporsional (disesuaikan dengan kebutuhannya).

You might also like