You are on page 1of 14

Metodologi Penenilian A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode Ex Post Fakto.

Penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian mengamati kebelakang tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kajian tersebut (Yamin, 2008:66). Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif Rancangan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kesempatan mengembangkan profesi (X1) dan kondisi lingkungan kerja (X2) dengan kinerja (Y) Guru TIK di Kabupaten Trenggalek. Adapun rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

X1

rx1y

rx1x2

X2

rx2y
Gambar 3.1. Rancangan Penelitian

Keterangan X1 : Kesempatan mengembangkan profesi X2 : Kondisi lingkungan kerja Y : Kinerja R : Korelasi Ganda r : Korelasi Antar Variabel

34

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2010:61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tetentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian disimpulkan. Populasi dari penelitian ini adalah semua guru yang mengajar Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kabupaten Trenggalek. Data jumlah populasi dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010:62). Dalam penelitian ini akan digunakan teknik sampling quota. Kuota sampel yang digunakan akan ditentukan oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan penelitian yaitu untuk mengungkap hunbungan antara kesempatan mengembangkan profesi dan kondisi lingkungan kerja dengan kinerja Guru TIK di Kabupaten Trenggalek. Adapun penetuan jumlah sampel berdasarkan jumlah populasi dan taraf signifikansi tertentu. Adapun data sampel yang berhasil dikumpulkan dapat dilihat pada Lampiran 2. Penentuan jumlah sampel untuk masing-masing kelas ditentukan sebagaimana Rumus (1) dan data sampel tiap kelas ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Nsk

Sw x Sp Pp

........................................................................... (1)

Keterangan:

Nsk = jumlah sampel yang akan dihitung Sw = jumlah populasi masing-masing kelas X

Pp Sp

= jumlah total populasi kelas X = jumlah total sampel

Tabel 3.1. Data Sampel Guru TIK No. Guru Jumlah Populasi Guru TIK Jumlah Sampel Guru TIK 41 33 1 SMP Negeri 15 12 2 SMA Negeri 16 13 3 SMK Negeri 69 58 Jumlah

C. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan tata cara atau langkah-langkah peneliti untuk mendapatkan data penelitian (Yamin, 2008:178). Yang diperlukan di sini adalah teknik pengumpulan data yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliabel. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Trenggalek, tepatnya di sanggar MGMP TIK SMP di SMPN 2 Trenggalek, sangar MGMP TIK SMA di SMAN 1 Trenggalek, SMKN 1 Pogalan dan SMKN 1 Suruh.

D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data (Arikunto, 1999: 151). Kaitan antara teknik/metode dan instrumen pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data No Metode Instrumen Tertulis Soal tes 1 Tes lisan Rambu-rambu pertanyaan 2 Angket a. Angket 3 b. Skala bertingkat Wawancara a. Pedoman wawancara 4 b. Ceklis Pengamatan Ceklis 5 Dokumentasi a. Ceklis 6 b. Kerangka, sistematika data hasil analisis Inventori a. Inventori 7 b. Angket dengan alasan sistematis (Sumber : Arikunto, 1999:161)

Instrumen penelitian ini akan digunakan untuk menghasilkan data kuantitatif yang tepat dan akurat. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket yang digunakan adalah angket pilihan (Angket Tertutup), yaitu sejumlah daftar pertanyaan yang dilengkapi opsi sebagai pilihan jawaban responden.

1. Membuat Kisi-kisi Instrumen Angket dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang dimodifikasi menjadi empat interval. Iskandar (2008:82) mengatakan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi, yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Angket dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 3. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen penelitian yang disajikan dalam Tabel 3.3:

2. Penetapan Skor Dalam angket penelitian ini terdapat 81 item pernyataan yang terdiri dari 4 alternatif pilihan jawaban yang disediakan untuk dipilih oleh responden. Masingmasing opsi memiliki skor yang telah diberi nilai sesuai dengan bobot jawaban soal. Nilai dari opsi jawaban dapat dilihat pada Lampiran 4.

Tabel 3.3. Jabaran Variabel dan Kisi-Kisi Instrumen

Variabel 1. Kesempatan Mengembang kan Profesi

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Indikator Kesempatan mengembangkan perangkat ajar Kesempatan mengikuti forum organisasi profesi Kesempatan mengikuti lokakarya Kesempatan mengikuti workshop Kesempatan menulis Kesempatan mengembangkan materi ajar Kesempatan mengembangkan metode pembelajaran Kesempatan melakukan penelitian Kesempatan mengikuti seminar Hubungan antar guru di sekolah Hubungan antara Kepala Sekolah dengan guru Kepemimpinan Kepala Sekolah yang sehat Keterlibatan guru-guru dalam kegiatan sekolah Keterbukaan dalam organisasi Kelancaran komunikasi Pengawasan/pengendalian Kesejahteraan Kondisi lingkungan Kedisiplinan kerja Tanggung jawab kerja Pelaksanaan KBM Pengembangan media pembelajaran Pelaksanaan evaluasi pembelajaran Pemecahan masalah Inovasi dan Kreasi Moral kerja Pelaksanaan remidi Total

Sumber Data Guru TIK / Angket

Nomor Pertanyaan 4, 16, 18 1, 19, 22 5, 17, 23 10, 20,26 3, 11, 24 8, 9, 25 7, 13, 21 2, 6, 12 14, 15, 27 Jumlah 1, 2, 3 6, 10, 15 4, 13, 20 5, 7, 8 11, 16, 25 19, 23, 26 12, 14, 27 17, 18, 24 9, 21, 22 Jumlah 1, 2, 8 7, 10, 27 3, 18, 21 4, 19, 25 14, 20, 24 5, 12, 22 6, 15, 23 11, 16, 17 9, 13, 26 Jumlah

Jumlah Item 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 81

2. Kondisi Lingkungan Kerja

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Guru TIK / Angket

3. Kinerja

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Guru TIK / Angket

3. Uji Coba Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Instrumen Dalam penelitian ini akan digunakan uji validitas isi dan validitas konstruksi. Uji validitas isi dilakukan dengan cara melakukan konsultasi kepada ahli yang dalam hal ini adalah pembimbing. Sedangkan validitas krontrusksi dianalisis dengan bantuan SPSS windows Release 17.0. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan bantuan SPSS windows Release 17.0. butir soal dikatakan valid jika memiliki korelasi yang signifikan antara butir soal dan skor total. Diketahui terdapat beberapa item yang gugur dari setiap variabel yang disajikan dalam Tabel 3.4. berikut ini.

Tabel 3.4. Jumlah Item yang Gugur dari Masing-masing Variabel No Variabel Jumlah Jumlah No item gugur awal item gugur 1 Kesempatan 27 3 1,5, dan 13 Mengembangkan Profesi 2 Kondisi Lingkungan Kerja 27 3 5, 24, dan 25 3 Kinerja 27 5 1, 7, 17, 19, dan 27

Jumlah akhir 24 24 22

Butir-butir item yang gugur tersebut tidak mengelompok pada satu indikator, artinya semua indikator masih dapat terukur, maka tidak akan dilakukan perbaikan terhadap semua butir item tersebut. Dengan demikian, instrumen untuk mengumpulkan data variabel kesempatan mengembangkan profesi terdiri dari 24 butir, variabel kondisi lingkungan kerja terdiri dari 24 butir dan variabel kinerja Guru TIK terdiri dari 22 butir. Hasil uji validasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5.

b. Uji Reliabilitas Instrumen Metode pengujian reliabilitas instrumen ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Alpha karena data yang diperoleh merupakan data interval. Arikunto (2006:196) berpendapat bahwa rumus Alpha digunakan untuk mencari data yang skornya bukan satu dan nol, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Iskandar (2009:95) menyatakan nilai reliabilitas Alpha Cronbach alat ukur dalam melakukan penelitian dengan nilai 0.6 hingga 0.7 adalah nilai terendah yang dapat diterima. Hasil perhitungan nilai reliabilitas dari masing-masing variabel menggunakan SPSS windows Release 17.0, didapatkan nilai Alpha sebagai berikut:

Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen NO Instrumen (Angket) 1 2 3 Kesempatan mengembangkan profesi Kondisi lingkungan kerja Kinerja

Croncbachs Alpha 0,724 0,731 0,680

Artinya instrumen yang dibuat sudah reliabel karena nilai Alpha lebih dari 0,6 yang merupakan nilai terendah yang dapat diterima. Nilai reliabilitas masingmasing angket dapat dilihat pada Tabel 3.5. Hasil uji reliabilitas lengkap terdapat pada Lampiran 6.

E. Analisis Data Analisis data dilakukan untuk memenuhi tujuan penelitian. Adapun tahap untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan melakukan deskripsi data, menguji persyaratan analisis, dan menguji hipotesis.

1. Deskripsi Data Variabel Analisis deskriptif, digunakan untuk membantu peneliti mendeskripsikan ciri-ciri variabel-variabel yang diteliti atau merangkum hasil pengamatan peneliti-

an yang telah dilakukan tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (generalisasi dari hasil penelitian) dari data yang diperoleh dari populasi atau sampel kajian (Yamin, 2008:102). Analisis deskriptif dilakukan guna memberikan gambaran terhadap data hasil penelitian berupa nilai-nilai sebaran dari sampel dalam bentuk parameter statistik. Instrumen penelitian yang diukur menggunakan rentangan nilai satu sampai empat yang sesuai dengan alternatif jawaban pada instrumen penelitian ini. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Rumus (2), Sedangkan nilai skor dan panjang interval ditunjukkan pada Tabel 3.6.
skor tertinggi skor terendah

Panjang kelas interval

banyaknya kualifikas i

Riduwan, 2009:130 ... (2)

Tabel 3.6. Nilai Skor dan Panjang Interval Masing-masing Variabel No Variabel Skor Skor terendah tertinggi 1 Kesempatan Mengembangkan Profesi 36 84 2 Kondisi Lingkungan Kerja 52 92 3 Kinerja 52 80

Panjang kelas Interval 48 40 28

Berdasarkan nilai skor tertinggi, skor terendah, dan panjang kelas interval pada Tabel 3.6, maka sebagai pedoman untuk mengetahui tinggi rendah nilai ideal digunakan kategori nilai ideal seperti ditunjukkan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Kategori Nilai No. Variabel 1 Kesempatan Mengembangkan Profesi

Rentang Nilai 75,4 84 65,8 74,4 56,2 64,8 46,6 55,2 36 45.6

Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Kondisi Lingkungan Kerja

Kinerja

85 92 77 84 69 76 61 68 52 60 75,4 80 69,8 74,4 64,2 68,8 57,7 63,2 52 57,6

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

2. Uji Prasyarat Analisis Hasil penelitian ini akan digeneralisasikan pada populasi yang cakupannya lebih luas, maka sebelum melakukan uji hipotesis dengan statisti parametrik, data penelitian harus memenuhi persyaratan normalitas, linearitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedasitas (Nisifiannoor, 2009:91). a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data yang didapatkan mengikuti atau mendekati hukum sebaran normal baku dari Gauss. Distribusi data yang normal jika digambarkan dengan grafik polygon akan menyerupai bentuk bel, lonceng atau genta. Distribusi data tersebut tidak : (1) Positively Skewed (miring kekiri), memiliki frekuensi yang relative lebih banyak disebelah kiri dan ujung kurva cenderung meruncing kesebelah kanan; dan (2) Negatively Skewed (miring kekanan), memiliki frekuensi yang relative lebih banyak disebelah kanan dan ujung kurva cenderung meruncing kesebelah kiri (Nisifiannoor, 2009:91). Normalitas data dapat diuji dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov. Jika nilai phitung p0,05 maka data berdistribusi normal. b. Uji Linearitas Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linearitas. Maksudnya apakah regresi antara X dan Y membentuk garis linear atau tidak. Kalau tidak linear maka

analisis regresi tidak dapat dilanjutkan (Sugiyono, 2010:265). Pengujian linearitas digunakan analisis varian regresi sederhana dengan membandingkan nilai phitung. Pengujian dilakukan terhadap data variabel bebas X1 dan X2 dengan variabel terikat Y. Perhitungan uji linearitas data digunakan bantuan program SPSS windows Release 17.0. Jika phitung p0,05 , artinya data berpola linear dan Jika phitung p0,05, artinya data berpola tidak linear. c. Uji Multikolonearitas Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar variabel bebas pada model regresi. Korelasi antar variabel bebas sebaiknya kecil. Makin kecil korelasi antar variabel bebas makin baik untuk model regresi yang dipergunakan. Uji multikolinearitas menggunakan uji VIF pada SPSS windows Release 17. Jika nilai VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinaeritas (Nisifiannoor, 2009:92). d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pada periode t sebelumnya pada model regresi linear yang dipergunakan. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Dalam model regresi yang baik adalah tidak terjadi autokorelasi (Nisifiannoor, 2009:92). Uji autokorelasi menggunakan uji DW dengan bantuan SPSS windows Release 17. Keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah (1) bila nilai DW berada di antara dU sampai dengan 4 - dU maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, artinya tidak ada autokorelasi; (2) bila nilai DW lebih kecil daripada dL, koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, artinya ada autokorelasi positif; (3) bila nilai

DW terletak di antara dL dan dU, maka tidak dapat disimpulkan; (4) bila nilai DW lebih besar daripada 4 - dL, koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, artinya ada autokorelasi negatif, serta (5) bila nilai DW terletak di antara 4 - dU dan 4- dL, maka tidak dapat disimpulkan. e. Uji Heteroskedasitas Uji heteroskedasitas digunakan untuk mengetahui apakah data (group) pada penelitian ini memiliki variansi yang berbeda. Deteksi heteroskedasitas dengan melihat grafik plots antara prediksi variabel terikat (dependen), yaitu ZPRED (sumbu X) dengan SRESID (sumbu Y). jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas atau teratur, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedasitas (Nisifiannoor, 2009:92).

3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis korelasi parsial dan regresi ganda. Analisis korelasi parsial merupakan langkah yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Sedangkan analisis regresi ganda digunakan untuk menganalisis variabel bebas secara simultan dengan variabel terikat. Untuk menghitung kedua analisis tersebut digunakan bantuan program SPSS windows Release 17.0. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi koefisien ( rx y ) dari masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dicari dulu nilai probabilitas

phitung kemudian dibandingkan dengan p( 0 , 05 ) . Jika nilai phitung 0,05, maka hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dapat diinterpretasikan signifikan. Sedangkan untuk mengetahui signifikansi kedua variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat, maka dilakukan uji signifikansi terhadap nilai R yaitu dilakukan dengan melihat Sig. F pada hasil analisis regresi menggunakan SPSS windows Release 17. Jika Sig. F 0,05, maka hubungan kedua variabel bebas dengan variabel terikat dapat diinterpretasikan signifikan. Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada diantara -1 dan +1. Untuk bentuk arah hubungan, nilai koefisien korelasi dinyatakan dalam positif (+) dan negatif (-), atau (-1 r +1). Semakin dekat nilai r (koefisien korelasi) ke +1, semakin kuat korelasi positifnya dan semakin dekat nilai r (koefisien korelasi) ke -1, semakin kuat korelasi negatifnya. Jika koefisien bernilai 0, maka variabel tidak menunjukkan korelasi dan jika koefisien korelasi bernilai +1 atau -1, maka variabel-variabel menunjukkan korelasi positif atau negatif sempurna.Untuk menentukan keeratan hubungan antar variabel tersebut, berikut ini diberikan nilainilai dari r sebagai patokan:

Tabel 3.8. Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan No. Interval Koefisien Tingkat Hubungan 1. 0,00 1,999 Sangat rendah 2. 0,20 0,399 Rendah 3. 0,40 0,599 Sedang 4. 0,60 0,799 Kuat 5. 0,80 1.000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono, 2010:231

4. Sumbangan Prediktor Sumbangan prediktor digunakan untuk mengetahui berapa sumbangan (kontribusi) masing-masing variabel bebas. Ada dua jenis sumbangan, yaitu sumbangan efektif dan sumbangan relatif. Berikut ini adalah rumus mencari sumbangan efektif dan sumbangan relatif:

SR% X 1 SR% X 2

a1 X 1Y 100% JK reg a 2 X 2Y 100% JK reg

.. (3)

.. (4) Untuk mencari X1Y, X2Y dan JKreg diperoleh dengan rumus: X 1 Y X 1Y X 1Y n (5) X 2 Y X 2Y X 2Y n (6) JKreg = (Koefisien regresi X1) (X1Y) + (Koefisien regresi X2) (X2Y), dimana JK = Jumlah Kuadrat). Koefisien determinasi yaitu prosentase yang menyumbangkan pengaruh X terhadap Y. R2 (koefisien determinasi) berkisar antara nol sampai satu. Semakin kecil angka R2, menunjukkan semakin lemahnya hubungan antar variabel X dan Y (Nisfiannoor,2009:168) SE%X1 = SR% X1 x R2 (7) SE%X2 = SR% X2 x R2 (8)

You might also like