You are on page 1of 2

Mengoptimalkan Fitrah Manusia

Oleh : Hafid Munjinadir (1106024) Pend. Geografi Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna. Kesempuranaan kita berada pad akal pikiran kita. Makhluk lain tidak diberi itu, seperti hewan, tumbuhan, malaikat, jin, dan setan. Galilah terus potensi diri kita. Dengan bertawakal kepada Allah, dengan cara berusaha dan berdoa. Allah telah berfirman, Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,Aku hendak mnjadikan khalifah di muka bumi. Mereka menjawab, apakah ngaku menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedang kami bertasbih memuji-Mu dan mensucikan nama-Mu? Dia berfirman, Sungguh aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. (QS. Al-Baqarah: 30). Dalam Al-Quran Allah menjelaskan penciptaan manusia dengan berbagai sebutan, ada thurab, tiin, sholshol, nutfah, alaqah, dan banyak lagi yang lainya. Itu semua tidak berentangan satu sama lain melainkan saling melengkapi dan sebagai proses yang saling berkaitan. Luar biasa, walaupun Allah bias saja menciptakan kita sekali jadi kun fayakun dengan kekuasaanya, namun Allah memberikan kepada kita teladan untuk menghargai proses, bukan hanya hasil. Hakikat Penciptaan Manusia Dilihat dariu asal pencitaannya, manusia terdiri dari unsur bumi dan langit. Unsur bumi karena manusia diciptakan dari tanah. Unsur langit karena setelah proses penciptaan fisik sempurna, Allah meniupkan ruh kepadanya. Dari kedua unsur itu, berdasarkan fungsinya manusia disimbolkan dengan tiga unsur yaitu hati, akal, dan jasad. 1. Hati Rasulullah mengatakan bahwa didalam jasad ada segumpal daging. Bila daging itu baik, maka baiklah seluruh jasadnya. Namun, bila daging itu rusak, maka rusalah seluruh jasadnya. Dilihat dari konteks pembahasan ayat-ayat maupun hadits yang diceritakan tentang hati yang dimaksud bukan hati fisik, meskipun hati fisik sangat menentukan kesehatan tubuh. Hati bersifat abstrak, termasuk unsur rohani yang merasakan haru, bahagia, suka dan duka dan emosi lainya. 2. Akal Imam Ghazali memasukan akal sebagai bagian dari hati, sehingga beliau memasukan tafakur (kerja akal) dalam bab dzikir (yang merupakan kerja hati). Allah berfirman bahwa pemahaman merupakan pekerjaan hati, Mereka mempunyai hati, namun tidak dipergunakan untuk memahami ayat-ayat Allah. (QS. Al-Araf: 179) 3. Jasad

Jasad sangat mudah dikenali kerana ia dapat kita lihat dan kita raba. Karena itu tidak ada perbedaan dalam hakikat jasad ini. Yang terpenting bagi manusia adalah menggunakannya sebagai pelaksana dari apa yang telah ditekadkan oleh hati dan direncanakan oleh akal. Tanpa jasad, tekad dan pengetahuanya hanya akan menjadi impian dan teori kosong. Siapa pun dan apapun kedudukanya, manusia harus memahami hakikat diri dan kehidupanya. Hal ini penting agar manusia dapat bersikap dan berprilaku adil trerhadap dirinya., penciptanya, terhadap sesame manusia dan terhadap makhluk-makhluk Allah yang lain. Itulah nikmat dari Allah. Galilah potensi dan jadilah muslim sejati!. Sumber: Al-Quran, Al-hadits, dan Buku Suplemen Tutoring Program Tutorial

You might also like