Professional Documents
Culture Documents
Desain Pondasi II Pondasi tiang dapat dibedakan menjadi 3 kategori sebagai berikut: a. Tiang perpindahan besar (large displacement pile) yaitu tiang berlubang dengan ujung tertutup yang dipancang ke dalam tanah, sehingga menyebabkan terjadinya perpindahan volume tanah yang relative besar. Yang termasuk dalam kategori tiang perpindahan besar (large displacement pile ) adalah tiang kayu , tiang beton pejal , tiang beton prategang dan tiang baja bulat. b. Tiang perpindahan kecil (small displacement pile ) yaitu tiang berlubang dengan ujung tertutp yang dipancang ke dalam tanah, sehingga menyebabkan terjadinya perpindahan volume tanah yang relative kecil. Yang tyermasuk dalam kategori tiang perpindahan kecil (small displacement pile) adalah tiang beton berlubang dengan ujung terbuka , tiang beton prategang berlubang dengan ujung terbuka , tiang baja profil H , tiang baja bulat dengan ujung terbuka , dan tiang ulir. c. Tiang tanpa perpindahan (non displacement pile) terdiri dari tiang yang dipasang ke dalam tanah dengan cara menggali atau mengebor tanah. Yang termasuk dalam kategori tiang tanpa perpindahan adalah tiang bor, yaitu tiang yang pengecorannya dilakukan langsung dalam lubang hasil pengeboran tanah.
Klasifikasi tiang berdasarkan jenis bahan tiang dan pembuatannya terdiri atas 5 kategori yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pondasi tiang kayu Pondasi tiang baja Pondasi tiang beton pracetak Pondasi tiang beton cast-in-situ Pondasi tiang beton pratekan Pondasi tiang komposit
Persyaratan pondasi tiang 1. Beban yang diterima oleh npondasi tidak melebihi daya dukung tanah maupun tegangan yang melebihi kekuatan bahan tiang untuk menjamin keamanan bangunan. 2. Pembatasan penurunan yang terjadi pada bangunan dengan nilai penurunan maksimum yang dapat diterima dan tidak merusak struktur. 3. Pengendalian atau pencegahan efek dari pelaksanaan konstruksi pondasi yang bertujuan untuk membatasi pergerakan bangunan atau struktur lain di sekitarnya, misalnya: getaran saat pemancangan, galian dan lain-lain. Prosedur Perancangan Pondasi Tiang a. Penyelidikan Tanah Penyelidikan tanah dapat dilakukan dengan cara menggali lubang uji (test pit), pengeboran dan uji langsung di lapangan (in-situ test). Dari hasil penyelidikan tanah, sifat teknis tanah dipelajari dan dijadikan pertimbangan dalam menganalisis daya dukung dan penurunan tanah. Tujuan dilakukan penyelidikan tanah adalah : Untuk mendapatkan informasi mengenai lapisan tanah dan batuan di lokasi pembangunan, sehingga dapat diketahui lapisan tanah keras yang dapat dijadikan lapisan pendukung untuk pondasi. Untuk mendapatkan informasi mengenai kedalaman muka air tanah (MAT).
Desain Pondasi II Untuk mendapatkan informasi informasi sifat-sifat fisis dan sifat-sifat mekanis tanah/batuan. Menetukan parameter tanah untuk analisis. Parameter tanah dapat digunakan untuk analisi pondasi atau untuk simulasi proses konstruksi. Dalam hal tertentu, perancangan pondasi dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi langsung berdasarkan hasil uji lapangan , khususnya SPT (Standard Penetration Test) dan CPT (Cone Penetration Test).
b. Menentukan profil dan karakteristik teknis tanah Dalam perancangan pondasi tiang yang pertama kali dilakukan adalah menentukan lapisan tanah, menggambarkan profil kadar air dan batas-batas Atterberg, menentukan kuat geser undrained dari uji triaxial atau uji geser baling (vaneshear), menggambarkan hasil uji lapangan (in-situ test) dan menetapkan Muka Air Tanah (MAT) di lokasi proyek. c. Penentuan jenis dan dimensi Pondasi Tiang Faktor yang menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan jenis dan dimensi pondasi tiang adalah : 1. Daya dukung vertical, tarik, dan lateral 2. Ketersediaan peralatan 3. Pengalaman konstruksi di lokasi proyek 4. Pertimbangan lingkungan (suara, getaran, jalan akses, dan lain-lain) 5. Ekonomi (biaya) d. Perancangan ponadasi tiang Salah satu dalam merancang pondasi tiang adalah menentukan daya dukung ujung tiang , daya dukung gesekan selimut , daya dukung tarik , daya dukung lateral. e. Penentuan komposisi tiang Pengelompokan tiang dapat dilakukan berdasarkan beban yang bekerja di struktur atas . Apabila beban yang bekerja di struktur atas relatif kecil , kemungkinan beban dapat dipikul oleh pondasi tiang tunggal . sedangkan jika beban yang bekerja di struktur atas relative besar , maka pondasi tiang yang digunakan harus disatukan dengan sebuah kepala tiang ( pile cap). f. Pengaruh konstruksi pada bangunan di sekitar proyek Dalam merancang suatu pondasi tiang perlu dipertimbangkan pengaruh konstruksi pada bangunan disekitar proyek ketika penggalian untuk pile cap maupun basement dilakukan . selain itu , perlu dialkukan evaluasi perubahan daya dukung pondasi dari bangunan disekitar proyek , misalnya : akibat galian pondasi yang dapat menimbulkan perubahan tegangan vertical (overburden) , gerakan lateral , dan perubahan muka air tanah (MAT) .
Desain Pondasi II 2. Pondasi Tiang Bor (Bored Piled) Tiang pancang dan tiang bor dibedakan karena mekanisme pemikulan beban yang relative tidak sama, secara empirik menghasilkan daya dukung yang berbeda, pengendalian mutu yang berbeda dan cara evaluasi yang berbeda untuk masing-masing jenis tiang tersebut. Perbedaan antara pondasi tiang pancang dan pondasi tiang bor, yaitu: 1. Tiang bor dilaksanakan dengan menggali lubang bor dan mengisinya dengan material beton, sedangkan tiang pancang dimasukkan ke tanah dengan mendesak tanah di sekitarnya (displacement pile) 2. Beton dicor dalam keadaan basah dan mengalamin masa curing di bawah tanah Keuntungan pemakaian pondasi tiang bor adalah : a. Tidak ada resiko kenaikan Muka Air Tanah (MAT) b. Kedalaman tiang dapat divariasikan berdasarkan kondisi tanah setempat c. Tiang dapat dipasang sampai kedalaman yang dalam maupun dengan diameter yang besar, dan dapat dilakukan pembesaran ujung bawahnya jika tanah dasar setempat berupa lempung d. Penulangan dipengaruhi oleh tegangan pada waktu pengangkutan dan pemancangan e. Gangguan lingkungan yang minimal karena suara,getaran dan gerakan dari tanah sekitarnya dapat dikatakan minimum f. Umumnya daya dukungnya sangat tinggi sehingga memungkinkan nperancangan satu koplom dengan dukungan satu tiang (one column one pile) sehingga dapat menghemat kebutuhan untuk pile cap Kerugian dari pondasi tiang bor antara lain : a. Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan bila tanah setempat berupa pasi atau tanah yang berkerikil b. Mutu beton tidak dapat dikontrol dengan karena dipengaruhi air tanah c. Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengurangi daya dukung tiang terhadap tanah