You are on page 1of 11

i

MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TATA KRAMA PRIBADI




Oleh :
1. Bayu Indra Setyanto (11/X-3)
2. Desy Dwi Lestari (12/X-3)
3. Dyah Ayu Safitri (14/X-3)
4. Eka Cahyadi (15/X-3)

SMA N 1 PURWOREJO
Tahun Pelajaran 2010/2011








ii


HALAMAN PENGESAHAN


Makalah Pendidikan Agama Islam tentang Tata Krama Pribadi ini telah
disetujui guru pembimbing pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat : SMA Negeri 1 Purworejo
dan disahkan oleh Kepala SMA Negeri 1 Purworejo pada:
Hari :
Tanggal :
Tempat : SMA Negeri 1 Purworejo




Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Purworejo Pembimbing



Dra. Budiastuti Sumaryanti, Mpd Herman Suwardi, S.Ag.









iii

PERSEMBAHAN

Makalah ini kami persembahkan untuk :
1. Kedua orang tua kami
2. Kepala SMA Negeri 1 Purworejo
3. Guru-guru SMA Negeri 1 Purworejo
4. Siswa-siswi SMA Negeri 1 Purworejo
5. Semua Pembaca



















iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Pendidikan
Agama Islam tentnag Tata Krama Pribadi ini.
Tujuan pembuatan Makalah Pendidikan Agama Islam tentang Tata Krama
Pribadi ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran
agama Islam pada semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011.
Dalam penyusunan ini penulis tidak lepas dari bantuan beberapa pihak.
Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Ibu Dra. Budiastuti Sumaryanti, M.pd
Bapak Herman Suwardi, S.Ag.
Kami menyadari bahwa ringkasan materi ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu,kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Akhirnya, kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.



Purworejo, Januari 2011


Penulis









v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
PENGESAHAN...............................................................................................ii
PERSEMBAHAN...........................................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................v
MATERI
A. BERPAKAIAN..........................................................................................1
B. BERHIAS...................................................................................................3
C. ADAB DALAM BERPERGIAN...............................................................3
D. BERTAMU.................................................................................................5
E. MENERIMA TAMU..................................................................................5
































vi


A.Berpakaian
Dalam ilmu fikih, ketentuan berpakaian atau menutup aurat merupakan
syarat bagi sahnya ibadah. Dan secara umum ditetapkan ketentuan melihat aurat
orang lain.
1. Pakaian Wanita
Seorang wanita di nilai berbusana baik dan serasi bila senantiasa
menggunakan pakaian yang cocok dengan usia dan kepribadiannya. Pegangan
utamanya ialah tidak perlu berlebihan dan lebih baik berpakaian sederhana yang
menutupi aurat. Firman Allah SWT.
~4 ge4Lg`uUg
=};__^4C ;}g`
O}g-@O= =};E^44
O}_E_NO 4 -glNC
O}_44[C)e ) 4` 4OE_
E_u4g` W 4^)O;4O^4
O}g-@OC _O>4N
O}jgjON1N_ W 4 -glNC
O}_44[C)e )
;)_gON+lg u
;)_j*.4-47 u
g7.4-47 ;)_g-ON+ u
;)_j*.E4 u
g7.E4 ;)_g-ON+
u O})_g^4Ou=) u
/j_4 ;)_g^4Ou=) u
/j_4 O})_g>4OE= u
O})_j*.=O)e u 4` ;eU4`
O}_NLEuC j
--g)l+- )OOEN Ojq
gO4Oe"- =}g` ~E}@O-
j ^g]C- -g~-.-
W-NOE_;4C _O>4N
g4OO4N g7.=Og)4- W 4
4^)O;EC O})_)UN_O)
=UuNOg 4` 4-g^C7 }g`
O})_g4[C)e _ W-EO+O>4
O) *.- 1g- 4OGC
]ONLg`u^- u7+UE
]O)U^> ^@
31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya,
vii

kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami
mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita
Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang
aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang
yang beriman supaya kamu beruntung.



Menurut ajaran Islam, aurat wanita Islam ialah seluruh badannya, kecuali muka
dan kedua telapak tangan sehingga wajib bagi seorang wanita Islam untuk
menutup dadanya dengan kerudung. Di jelaskan pada surat Al- Ahzab.
Og^4C O/EL- ~
El_4^e+ Elg>4L44
g7.=O)e4 4-gLg`u^-
--g^;NC O}jgOU4N }g`
O})_):O):UE_ _ ElgO
-OE+u1 p =}^4OuNC E
4^OuNC ]~E4 +.-
-4OOEN V1gOO ^)_
59. Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri
orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[1232] ke seluruh tubuh
mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dalam ajaran Islam wanita yang sudah balig harus menutup auratnya
untuk menghindari gangguan dari pakaian wanita yang terbuka dan mengundang
rangsangan syahwat. Maka, ajaran Islam mewajibkan kepada wanita yang
beriman untuk memakai pakaian dan berjilbab.

2. Pakaian Pria
Ilmu fikih menegaskan bahwa aurat laki-laki adalah di antara pusar sampai
lutut sehingga pakaian pria tidak sama dengan wanita. Firman Allah SWT.
~ --gLg`uUg W-OO_74C
;}g` ;eg-@O=
W-OOE^44 _E_NO _
ElgO _O.^e +O Ep)
-.- lOO)lE= E) 4pONE44C
^@
30. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat".
viii


Pakaian kaum laki-laki lazimnya adalah sebagai berikut:
a. Kemeja dan celana panjang serta dasi.
b. Jas.
c. Kemeja batik.
d. Pakaian gaya timur.
e. Pakaian yang memenuhi kaidah kesopanan dan menutupi aurat.
f. Ulama mengharamkan laki-laki memakai perhiasan emas dan pakaian
sutra.












B. Berhias
Semua makhluk, khususnya manusia pasti suka berhias dan memakai
perhiasan. Akan tetapi, hendaknya harus lebih diingat untuk tidak memakai
perhiasan yang berlebihan karena dapat mengundang resiko. Para wanita juga
diperingatkan untuk tidak bersolek seperti saat zaman pra-Islam.

C. ADAB DALAM BERPERGIAN

Islam memberi pesan moral agar kita berhati-hati dalam berpergian atau
perjalanan karena apabila hal tersebut tidak diindahkan memiliki beberapa
potensi, diantaranya sebagai berikut.
1. Terjadi kecelakaan, seperti terluka atau bahkan kematian apabila tidak
berhati-hati.
2. Terjadi kehilangan (kecurian) dan pada perempuan terjadi gangguan
keamanan dari laki-laki yang tidak bertanggung jawab.
3. Merasa lelah, khususnya dalam kondisi perjalanan yanhg sangat jauh atau
macet.
4. Apabila tidak segera pulang, kondisi tempat tinggal atau keluarga yang di
rumah mudah diincar oleh pencuri atau pengganggu dari pihak luar.
Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan dalam rangka bertata krama dalam
mengadakan perjalanan, antara lain :

1. Rencanakan dengan matang perjalanan dan siapkan bekal secukupnya.
Dan bacalah doa perjalanan.
2. Senantiasa menjaga kesucian, baik lahir maupun batin sehingga bernuansa
ibadah.
ix

3. Menjaga diri dari sikap tergesa-gesa, menjaga sopan santun, menjaga
silaturahmi, dan menebarkan kebaikan.
4. Minta izin dari orang tua.
5. Lapor diri pada petugas.
6. Apabila hendak mengadakan perjalanan jauh, salatlah 2 rakaat dan berdoa
sebagai berikut, Ya Allah, aku titipkan diriku, keluargaku, harta
bendaku, agamaku, dunia akhiratku, tanggung jawabku, dan amalan-
amlanku menjelang akhir hayatku.
7. Memperhitungkan biaya dan perbekalan yang cukup dan periksa
kendaraan sebelum berangkat.
8. Apabila singgah di rumah orang lain atau penginapan, bardoalah.
9. Hendaknya membeli oleh-oleh.




Tata krama ketika mengadakan perjalanan dengan berjalan kaki, ialah sebagai
berikut.
1. Mengikuti aturan bagi pejalan kaki.
2. Hindari perilaku tidak terpuji.
3. Tidak makan dan minum serta membuang sampah saat berjalan kaki.
4. Tidak buang air sembarangan.
5. Tidak bergaul berlebihan terhadap teman lawan jenis.
6. Menyeberang jalan dengan hati-hati.
7. Jangan menggunakan barng berharga atau perhiasan secara berlebihan.
8. Membawa teman dalam perjalanan khususnya malam hari.
9. Bersikap waspada selama dalam perjalanan.



Tata krama di dalam kendaraan umum ialah sebagai berikut.
1. Naik kendaraan dengan mencari kondisi yang aman.
2. Simpan dompet atau barang berharga di tempat yang aman.
3. Memberikan tempat pada orang tua yang berusia lanjut, ibu hamil atu
orang yang sakit.
4. Hindari bercanda, berteriak, sehingga mengganggu poenumpang lain.
5. Menolak tawaran makan dan minum dari orang lain yang tidak di kenal
dengan tetap bersopan santun.
6. Memeriksa kendaraan yang akan di tumpangi.
7. Membawa ongkos secukupnya dan membayar ongkos sesuai tarif.

Tata krama berkendaraan pribadi antara lain sebagai berikut.
1. Lengkapi kendaraan tersebut dengan SIM dan STNK serta memriksa
kelayakan kendaraan.
2. Tidak kebut-kebutan.
x

3. Gunakan helm berstandar bagi kendaraan motor dan perhatikan rambu-
rambu.
4. Tidak menelepon ketika menggunakan kendaraan motor.
5. Tidak menyetir kendaraan dalam kondisi jiwa yang tidak stabil.
6. Beristirahat apabila terasa lelah.
7. Sediakan tempat sampah, sehingga tidak membuang sampah sembarangan.
8. Segera perbaiki kendaraan apabila terjadi kerusakan.
9. Persiapkan kendaraan beserta peralatan darurat, seperti kotak obat atau
tool box.
10. Sediakan uang kecil yang dibuthkan apabila sewaktu-waktu parkir.







D. Bertamu
Bertamu merupakan sunah rasul agar mendapat rahmat dan berkah. Dalam
bertamu hendaknya memenuhi adab-adab sebagai berikut:
1. Niat bertamu dengan ikhlas.
2. Mengetahui waktu yang tepat untuk berkunjung.
3. Mengetuk pintu 3 kali dan minta izin.
4. Berjabat tangan dengan tuan rumah.
5. Seorang pria tidak boleh masuk ke dalam rumah seorang wanita yang
suaminya tidak ada di rumah.
6. Berbicara dengan bahasa yang sopan dan santun.
7. Menghormati aturan-aturan yang ditentukan tuan rumah serta
mematuhinya.
8. Tidak berlama-lama dalam bertamu.
9. Tidak membuat kegaduhan.
10. Mempelajari adat istiadat tuan rumah.

E. Menerima Tamu
Menerima tamu dalam bahasa Arab disebut akrimud duyuf. Hendaknya kita
bertindak sebaik-baiknya dalam menerima tamu. Berikut adab-adab dalam
menerima tamu:
1. Menyambut tamu dengan ikhlas.
2. Tidak membedakan sikap terhadap tamu.
3. Memberi jamuan sesuai kemampuan kita.
4. Berusaha memenuhi keperluan tamu yang hadir.
5. Menemui tamu dengan wajah ceria.
6. Usahakan agar tamu gembira berada di rumah kita.
7. Jika ingin menolak tamu, tolaklah dengan cara yang bijaksana.
8. Jika tamu telah berpamitan, antar sampai pintu rumah (pagar) karena
merupakan sunah.
xi

You might also like