You are on page 1of 14

PT.

SATU HATI MOTOR REKONSILIASI LABA RUGI FISKAL TAHUN 2011


(dalam jutaan rupiah) PENDAPATAN USAHA Jasa Perbaikan Kendaraan Penjualan Onderdil jumlah BIAYA USAHA HPP Onderdil Persediaan Awal Pembelian Persediaan Akhir HPP Gaji Direksi dan Komisaris Tantiem Komisaris Gaji Karyawan Administrasi Gaji Teknisi Seragam Khusus teknisi dan satpam Makanan Ekstra untuk teknisi Penyusutan Gedung Penyusutan Kendaraan bermotor Penyusutan Peralatan Bengkel Amortisasi Perpanjangan HGB Cadangan Piutang Tak Tertagih Utilitas Biaya Operasional Lainnya Biaya Iklan dan Promosi Biaya Entertainment Rugi Selisih Kurs PPN Masukan yang tidak dapat dikreditkan Royalti kepada Samhong Tsui Taiwan PBB dan retribusi Sumbangan HUT RI Nilai buku harta yang dihibahkan Total Biaya LABA USAHA PENDAPATAN LUAR USAHA Bunga Deposito Sewa Gedung Dividen dari PT.Andalas Motor Dividen dari Giantrop, Ltd China Keuntungan Penjualan Saham Imbalan bunga SKPLB PPN Komisi Penjualan Onderdil L/R Komersial Koreksi Positif Koreksi Negatif 31,000 17,500 48,500

2,200 18,700 7,600 13,300 5,800 1,200 5,110 11,220 285 370 480 593 1,480 20 220 1,850 2,040 1,400 1,000 555 250 200 55 125 110 47,663 837

150 511 1,122

100 -

380 56.75 148 10 40 1,387.50

500 250 33.33 44 125 110

74 150 275 360 85 24 420

74 150

85

1,388 BIAYA LUAR USAHA Bunga Pinjaman Pemegang saham Bunga Pinjaman Bank Selekta Bunga Pinjaman Bank Berlian Bunga Sewa Guna Usaha (lease) Rugi penjualan tanah jumlah Pendapatan Luar Usaha Laba Bersih Sebelum Pajak Perhitungan PPh Tahun 2011 Penghasilan Neto Dalam Negeri Penghasilan Neto Luar Negeri Jumlah Penghasilan Neto Kompensasi Rugi Fiskal: Penghasilan Kena Pajak PKP yang mendapat fasilitas= 4.800/48.500 x 5.316,33 PKP yang tidak mendapat fasilitas 5.316,33-415,11 PPh Terutang: 50% x 25% X 415,11 25% x 3.779,22 PPh Terutang Kredit Pajak: Kredit Pajak Luar Negeri PPh Pasal 24 (dividen dari China) Sudah dipotong di China=25% x 360=90 Maksimal diperkenankan=6% x PPh Terutang Kredit Pajak Dalam Negeri Dipotong Pihak Lain: PPh Pasal 22 (dipotong Pemda DKI) =20% x 48.500 x 1,5% PPh Pasal 23 (PT.Andalas Motor)=15% x 275 Dibayar Sendiri: PPh Pasal 25 PPh Kurang Bayar 2006 2007 385 111 370 87 43 996 392 1,229 42.75

43

5,413.33 360.00 5,773.33 (345.00) (112.00) 5,316.33 526.15 4,790.18 5,316.33 65.77 1,197.54 1,263.31

94% 6%

(75.80)

(145.50) (41.25) (135) 865.76

PERHITUNGAN PPH PASAL 25 untuk Tahun 2012 Penghasilan Neto Fiskal Penghasilan Tidak Teratur: Sewa Gedung Dividen PT.Andalas Motor Dividen Giantrop, Ltd

5,773.33 150.00 275.00 360.00

Keuntungan Penjualan Saham Imbalan Bunga SKPLB PPN jumlah Penghasilan neto teratur Kompensasi Rugi Penghasilan Kena Pajak PKP yang mendapat fasilitas PKP yang tidak mendapat fasilitas PPh terutang: 50% x 25% x 437,67 25% x 3.984,66 PPh Terutang Kredit Pajak Pasal 22,23,24 PPh dibayar sendiri PPh Pasal 25 1/12 437.67 3,984.66

85.00 24.00 (894.00) 4,879.33 (457.00) 4,422.33

54.71 996.16 1,050.87 (262.55) 788.32 65.69

PPH FINAL YANG DIPOTONG PIHAK LAIN PPh Pasal 4 ayat (2) atas bunga deposito PPh Pasal 4 ayat (2) atas sewa gedung PPh Final 4(2)atas Keuntungan Penjualan Saham

14.80 15 0.09 29.89

PPh yang DIPOTONG/DIPUNGUT PT.SHM: PPh 21 atas gaji Direksi dan Komisaris PPh 21 atas Tantiem Komisaris PPh 21 atas Gaji Teknisi PPh 21 atas Gaji Karyawan Administrasi PPh 23 atas bunga pinjaman

Tidak diketahui rinciannya Tidak diketahui rinciannya Tidak diketahui rinciannya Tidak diketahui rinciannya 57.75

JURNAL PAJAK KINI, PAJAK TANGGUHAN DAN PENGAKUAN ASET/KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN PPh Pajak Kini Pendapatan Pajak Tangguhan Aktiva pajak tangguhan PPh Pasal 22 dibayar dimuka PPh Pasal 23 dibayar dimuka PPh Pasal 24 dibayar dimuka PPh Pasal 25 dibayar dimuka Utang PPh Pasal 29 1,263.31 158.69 158.69 145.50 41.25 75.80 135.00 865.76

Perhitungan Beda Waktu + Penyusutan Gedung + Penyusutan kendaraan B.

380.00 56.75

+ + +

Penyusutan Peralatan Bengkel Cadangan Penghapusan piutg Amortisasi Total Beda Waktu Aktiva Pajak Tangguhan=25% x 634,75

148.00 40.00 10.00 634.75 158.69

Perhitungan Beda Tetap Pendapatan bunga deposito Pendapatan Sewa gedung Keuntungan Penjualan Saham + Harta yang dihibahkan + Sumbangan HUT RI + PBB untuk gedung yang disewakan + Beban PPh Pasal 26 yang digross up + Biaya entertainment yang tidak ada daftar dan non-3M + Biaya Utilitas untuk gedung yang disewakan + Imbalan yang diberikan dalam bentuk natura Selisih Saldo akhir karena perbedaan metode + Kesalahan penyajian saldo awal + PPN Masukan yg tidak dapat dikreditkan

(74) (150) (85) 110 125 44 33 500 1,388 1,633 (100) 150 250 3,824

HUN 2011
L/R Fiskal 31,000.00 17,500.00 48,500.00

2,050.00 18,700.00 7,500.00 13,250.00 5,800.00 1,200.00 4,599.00 10,098.00 285.00 370.00 100.00 536.25 1,332.00 10.00 180.00 462.50 2,040.00 1,400.00 500.00 555.00 166.67 11.00 42,895.42 5,604.58

2 3 4

7 8 9 10 11 12 13

14 15 16 17 18 19 20

275.00 360.00 24.00 420.00

21 22 23

24

1,079.00 342.25 111.00 370.00 87.00 910 169 5,773.33


25 26 27 28 29

KETERANGAN PERHITUNGAN 1 Tidak ada koreksi 2 Koreksi Positif Saldo Awal= 2.200-2.050 =150 3 Tidak ada koreksi 4 Koreksi Negatif Saldo Akhir=7.600-7.500 =100, menyebabkan HPP menjadi lebih besar 5 Tidak ada koreksi 6 Koreksi Positif beban gaji=10%x5.110 =511, karena termasuk natura 7 Koreksi Positif Penysutan Gedung =480-100 =380 Perhitungan: 10 miliar / 20tahun =500juta /tahun 20% x 500juta = 100juta --> untuk mess teknisi (boleh dibiayakan) 80% sisanya utk gedung yang disewakan (tidak boleh dibiayakan) 8 Koreksi Positif =593-536,25 =56, 75 Penyusutan Kendaraan Bermotor Jenis Peruntukan Jumlah Perolehan U Manfaat Penyusutan Alphard Direksi 2 1500 8 187.5 dibebankan 50% Sedan Manajer 2 600 8 75 dibebankan 50% Phanter Operasional 2 420 8 105 Avanza Operasional 4 150 8 75 Bus Operasional 1 750 8 93.75 536.25 9 Koreksi Positif 148, biaya penyusutan aktiva leasing tidak boleh dikurangkan

10 Koreksi Positif =200juta/20tahun=10juta 11 Koreksi Positif=220juta-180juta=40juta Hanya diakui yang benar2 tak tertagih 12 Biaya Utilitas 70%,untuk pemeliharaan gedung yang disewakan-->>tidak boleh dibiayakan, karena digunakan untuk memper Biaya seluler direksi hanya boleh dibebankan 50% x 10%total biaya utilitas jadi yang boleh dibebankan =(100%-70%-5%) x 1.850juta = 462,5juta 462.5 13 Tidak ada koreksi, karena premi yang dibayarkan untuk karyawan boleh dibiayakan dan bagi karyawan merupakan penamba 14 Dikoreksi positif 50% x 1000=500, 30% tidak ada daftar nominatif, 20% tidak terkait dengan 3M 15 Tidak ada koreksi 16 Koreksi positif, pasal 14 ayat(4) KUP adalah sanksi karena kesalahan WP (tentang kesalahan pembuatan faktur) 17 Koreksi Positif Perhitungan: yang boleh dibiayakan=100/120 x 200juta=166,67juta 166.6667 18 Koreksi Positif, untuk biaya yang terkait Objek PPh Final harus dikoreksi yaitu=(100%-20%) x 55 = 44juta yang diakui hanya yang 20%=11juta 19 Koreksi Positif, karena sumbangan HUT RI bukan termasuk sumbangan yang boleh dibiayakan 20 Koreksi Positif, hibah tidak dapat dibiayakan 21 22 23 24 25 Tidak ada koreksi, merupakan Objek Pajak karena kepemilikannya dibawah 25% Tidak ada koreksi, merupakan Objek Pajak Dikoreksi negatif, karena merupakan Objek PPh Final Tidak dikoreksi 342.25 42.75

Dikoreksi positif, bunga pinjaman yang boleh dibiayakan hanya sebesar 18,5% x Rp 1.850juta = 342.25juta Sehingga dikoreksi positif Rp 42,75juta 26 Tidak dikoreksi 27 Tidak dikoreksi 28 Tidak dikoreksi 29 Koreksi positif, kerugian pengalihan harta/aset yang bleh dibiayakan hanya yang digunakan untuk 3M

Pembayaran sewa guna usaha yang dibayarkan atau terutang, kecuali pembebanan atas tanah, merupa

biayakan, karena digunakan untuk memperoleh penghasilan yg dikanakan pph final

n dan bagi karyawan merupakan penambah penghasilan bruto

kesalahan pembuatan faktur)

p 1.850juta = 342.25juta

ali pembebanan atas tanah, merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sepanjang transaksi sewa guna u

digunakan untuk 3M

bruto sepanjang transaksi sewa guna usaha tersebut dapat digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi

una usaha dengan hak opsi

You might also like