TUGAS FARMAKOEKONOMI PHARMACOECONOMIC EVALUATION OF VORICONAZOLE VERSUS POSACONAZOLEFOR ANTIFUNGAL PROPHYLAXIS IN ACUTE MYELOID LEUKEMIA

Disusun oleh : 1. Rizki ramdhania 2. Tri fatmawati 3. Hanung puspita 4. Rani febriyanti 5. Tyas putu sasih ( G1F009010 ) ( G1F009052) ( G1F009054) (G1F009068 ) (G1F009070 )

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN JURUSAN FARMASI PURWOKERTO 2012

PHARMACOECONOMIC EVALUATION OF VORICONAZOLE VERSUS POSACONAZOLEFOR ANTIFUNGAL PROPHYLAXIS IN ACUTE MYELOID LEUKEMIA

1. Identifikasi problem Acute Myeloid Leukemia (AML) adalah kanker dari garis myeloid sel darah, ditandai dengan pesatnya pertumbuhan abnormal sel-sel darah putih yang terakumulasi di sumsum tulang dan mengganggu produksi sel darah normal. Vorikonazol dan posaconazole digunakan profilaksis terhadap infeksi jamur invasif (IFI) dalam pasien dengan leukemia myeloid akut (AML). Studi saat ini berusaha untuk mengevaluasi ekonomi vorikonazol dibandingkan posaconazole untuk profilaksis pada AML. Dengan tidak adanya terapi pencegahan, risiko mengembangkan invasive fungal infection (IFI) bisa sampai 50% dalam beberapa kelompok pasien dengan keganasan hematologi, khususnya di kalangan pasien dengan leukemia myeloid akut (AML). IFI berhubungan dengan angka kematian sebesar 30% -90%. Profilaksis Antijamur sering diberikan kepada pasien yang beresiko IFI. 2. Identify the perspective and alternative interventions to be compared Berdasarkan jurnal, perspektiv dalam penelitian ini adalah terhadap pasien. Obat yang digunakan merupakan obat untuk profilaksis sehingga biaya menjadi suatu pertimbangan yang harus diperhatikan. Ketika pasien sudah mengeluarkan biaya pribadi untuk pengobatan, yang diharapkan adalah mendapatkan terapi yang efektif dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Dari jurnal penelitian ini telah disebutkan bahwa penggunaan antifungal posaconazol lebih menguntungkan dari voriconazol. Selain itu kualitas hidup juga lebih tinggi, hal itu dibuktikan dari angka kematian pada penggunaan posaconazol lebih rendah dari penggunaan voriconazol. 3. Identification and measure outcome of each alternative Berdasarkan jurnal hasil dari identifikasi dan pengukuran masing-masing obat yang digunakan sebagai terapi alternative, sebagai terapi pencegahan penyakit anti jamur pada penderita akut myeloid leukimia digunakan terapi voriconazole dan

posaconazole, voriconazole banyak digunakan sebagai guideline terapi profilaksis akut myeloid alternative akan tetapi banyak kekurangan yang didapat selain harganya mahal juga terapi yang diberikan membutuhkan waktu yang lama, dan banyak efek samping yang ditimbulkan sehingga dalam pengobatan ini dipilih posaconazole sebagai alternative. Posaconazole lebih efektif dibandingkan voriconazole dilihat dari hasil angka kematian yang lebih rendah dan angka kesembuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan terapi voriconazole. 4. Identifikasi and measure value cost of all alternative Identifikasi dan pengukuran dari hasil biaya dari semua alternative adalah penggunaan voriconazole pada profilaksis terapi AML lebih tinggi dibandingkan dengan posaconazole. Keuntungan dari urutan AU $ 17.458 per pasien (29% berbedaence). Biaya harian total posaconazole adalah AU $ 952 per pasien, sedangkan untuk vorikonazol itu AU $ 1320 per pasien. Sedangkan untuk penghentian vorikonazol karena intoleransi ke bentuk sediaan oral adalah hasil klinis utama yang paling mempengaruhi biaya terapi, untuk posaconazole, itu adalah Tingkat keberhasilan antara pasien yang tidak menghentikan karena intoleransi yang paling mempengaruhi biaya terapi. Pada penggunaan terapi profilaksis posaconazole yang digunakan pada rawat inap akan lebih tinggi dibandingkan dengan voriconazol terkait dengan bentuk sediaan yang diberikan, akan tetapi pada penggunaan ini tidak adanya penghentian karena intoleransi yang mempengaruhi biaya karena semakin lama penggunaan terapi. Penggunaan posaconazole lebih menguntungkan sebagai pilihan guideline antifungi pada AML dibandingkan dengan vorikonazole. Hal ini terkait dengan tingkat lebih rendah penghentian sehingga menurunkan biaya medis secara langsung.