You are on page 1of 3

MATERI-6

DARI FEATURE ke NARASI


Tulisan Feature sekarang adalah suatu bentuk jurnalistik dimana berita diberi kedalaman, arti, dan perspektif. Tidak lagi sinonim dengan berita hiburan dan tidak lagi ditempatkan di halaman belakang. Feature sekarang berbagi tempat di halaman muka dengan berita-berita penting yang aktual. Status featurE mengamali transformasi pada tahun 1960-an ketika para editor sadar bahwa feature menawarkan surat kabar suatu jalan yang bisa memberikan berita kedalaman dan konteks yang sering tidak ada pada jurnalisme elektronik. Penulis feature kemudian beralih dari penulisan tentang pribadi yang aneh dan tema yang tidak biasa untuk memfokuskan pada isu atau orang yang layak berita. Sejak itu penggunaan feature untuk menganalisis, menginterpretasi, dan menyajikan latar belakang dari suatu isu penting menjadi prosedur standar dari banyak surat kabar, terutama di Amerika.

Struktur organik
Struktur feature adalah organik. Ada permulaan cerita, pertengahan, serta penutup, dan semua bagian erat saling berhubungan. Ini berarti sebelum menulis feature, penulis harus memikirkan cerita itu secara keseluruhan. Dalam feature, pembuka, bearasal dari pendekatan penulis pada seluruh cerita. Jadi sebelum membentuk paragraf pembukaan, penulis berusaha menemukan suatu tema atau sudut yang akan menyatukan artikel dan membangkitkan minat pembaca. Contoh: LOKASI transmigrasi proyek lahan gambut (PLG) di Kalimantan selama ini dibayangkan mengerikan. Nyamuk malaria sebesar jempol atau lintah yang bersembunyi dimana-mana siap mengisap darah manusia bagai sracula atau vampir. Kenyataan setelah berada di lokasi tidak sekejam itu, meskipun memang banyak nyamuk dan ada lintah.
Namun bukan berarti para transmigran dengan mudah meraih keberhasilan, tantangan di PLG bukan hanya lahan yang tidak mudah ditanami, tetapi persoalan transmigrasi dapat menghambat kegiatan mereka. Karena lokasi PLG jauh dari pusat kota dan hanya dapat ditempuh melalui jalur sungai. Dst

Kebanyakan cerita feature berkembang dari informasi penting karena perspektif yang lebih luas yang dibawanya pada berita dan sinar yang dipancarakan pada pribadipribadi yang menarik
1

Penulis bisa memulai dengan menggunakan anekdot, sepenggal dialog, sebuah paragraf, sebuah paragraf deskripsi, sebuah kutipan langsung, sebuah narasi, atau ringkasan dari sudut feature yang menyorot aspek provokatif dari cerita.

Narasi
Suatu perkembangan yg paling baru dalam penulisan feature adalah penemuan kembali gaya bercerita atau narasi sebagai struktur cerita yang efektif.

Bercerita ini melibatkan dua dasar penulisan: Pertama, penulisan deskriptif yang memberikan gambaran kepada pembaca, terutama melalui detail-detail yang konkret. Disini digambarkan karakter, suasana, atau pristiwa. Kedua, penulisan narasi yang menceritakan pembaca suatu cerita, terutama melalui tindakan-tindakan, kata-kata, dan perasaan tokohnya. Dalam pengertian bercerita, penulisan narasi itu merekonstruksi suatu peristiwan dan menempatkan pembaca dalam suasana kejadian sehingga pembaca merasakan sendiri apa yg terjadi. Penulisan narasi menggunakan dialog, dan bila mungkin ditambah dengan deskrispsi dan anekdot-anekdot Carole Rich mengatakan bahwa penulisan narasi bukanlah fiksi. Penulis harus berpegang teguh pada fakta walaupun ceritanya seperti sebuah novel. Penulis perlu menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti: Apa yang terpikir oleh Saudara pada saat itu? Apa yang Anda lakukan? Apa yang Anda pakai? Penulis harus mendapatkan detail tentang warna, suara, penglihatan, bau, ukuran, bentuk, waktu, dan tempat. Jika penulis menyaksikan suatu peristiwa, penulis akan melihat, mendengar, mencium, dan merasakan- mungkin malah mencicipi-pengalaman dari subyek penulis. Karena penulis mrekonstruksi suatu peristiwa, maka penulis perlu mengajukan pertanyaanpertanyaan yang akan merangsang semua bayangan atau gambaran itu. Keajaiban Tsunami SELAMAT, DARI KASUR KE ATAP GEDUNG

Ketika terbangun, Nisa tercengang, dia bingung berada dimana? Perlahan gadis kecil berusia 8 tahun itu mencoba berdiri dengan berpengangan ujung tembok yang retak, tubuhnya terasa lemah. Sambil berpengangan erat di
2

tembok dia melihat sekelilingnya. Ada perasaan aneh di hati anak yang bernama lengkap Anissa itu. Kini dia berada di atap gedung, entah gedung apa dan milik siapa. Dia masih ingat, dia tidur di rumah bersama adiknya Aminah yang berusia 6 tahun di atas dua dipan kayu yang dirapatkan dengan kasurnya. Kini adiknya pergi kemana, tempat tidur dan kasur ada dimana? Nisa mencoba memandang ke kiri atap gedung itu, terlihat kayu-kayu hancur, tapi dia yakin itu kayu dari tempat tidurnya. Dia memandang ke bawah, terlihat rumah-rumah tertimbun lumpur dan rata dengan tanah. Dia tidak tahu lagi rumahnya di sebelah mana, yang tampak hanya tumpukan lumpur di mana-mana. Gadis kecil itu merupakan salah satu korban gempa dan Tsunami di Aceh dan Nias. Anissa memang tidak tahu apa yang terjadi, karena ketika musibah dia sedang tidur di rumah karena deman, ditemani sang adik yang menyayanginya. Karena pulas dia tidak tahu bila air laut menyapu daratan dan menghancurkan semuanya. Anissa juga mungkin belum menyadari bila Allah Sang Maha Khaliq telah menyelamatkan dirinya, sedang ratusan ribu orang yang terkena Tsunami tewas mengerikan. Ketika rumahnya hancur diterjang air bah, Dua empat tidur kayu dengan Anissa dan Aminah di atasnya tidak langsung hancur, tetapi hanyut dan terpisah. Setelah terombang ambing hampir tiga jam, tanpa diketahui pasti bagaimana prosesnya, dipan Anissa tersangkut di atap tembok gedung berlantai tiga yang tidak terkena banjir, hanya retak-retak. Kemudian di ambil petugas setelah hari kedua Tsunami. Nisa tidak luka berat, kecuali goresan di kaki dan tangannya. tetapi lemas karena tidak makan. Kemudian dia dirawat di rumah sakit darurat. Setelah tiga hari dirawat, ketiga berjalan-jalan di sekitar tempat dia dirawat, Nisa melihat Aminah yang diinfus dan tangan kirinya di gips karena patah. Keduanya menjerit saling memangil nama, berpelukan dan bertangisan. Pertemuan dua kakak beradik itu sangat mengharukan, bukan hanya bagi mereka berdua, tapi semua yang menyaksikan.
Namun sayang, kini keduanya menjadi yatim piatu. Ayah dan ibu mereka tewas dalam musibah terbesar yang melanda Nangro Aceh Darussalam, negeri bergelar Serambi Mekah tersebut. Keduanya kini tingga di kota Medan. Anissa dan Aminah dirawat paman dan bibinya yang kebetulan justru kehilangan anak-anak mereka dalam musibah tersebut.

You might also like