You are on page 1of 25

By Diah Kartika Keke Tri Febrianti Jamilah

Papil Edema
Adalah pembengkakan tanpa peradangandari papil

saraf optik yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intrakranial Patofisiologi hambatan dari aliran venadisebabkan karena tekanan pada vena senalis retina yang meninggalkan papil saraf optik, melewati ruang subaraknoid dan subdural.

Etiologi
Tumor intrakranial
Pseudomotor serebri Stenosis aquaduktus silvii Hematom subdural dan pidural Perdarahan subarakhnoid Malformasi arteri vena Abses otak Meningitis, encephalitis Thrombosis sinus sagitalis

Gejala Klinis
Visus normal kecuali stadium lanjut
Sefalgia, nausea, vomit Defek lapang pandang Pembengkakan papil N II, batas kabur Vena retina melebar dan berkelok

Diagnosis
Visus
Funduskopi Lapang pandang

Diagnosis Banding
Pseudo papil edema
Neuritis optik/ palpilitis Hipertensi Retinopati Maligna Oklusi vena retina sentralis Iskhemik Optik Neuropati

Papil Atrofi
Adalah generasi saraf optik yang tampak sebagai papil saraf

optik yang berwarna lebih pucat dari pada normal Patofisiologi - vaskuler - degeneratif - sekunder karena papil edema - sekunder karena papilitis (neuritis optik) - tekanan pada saraf optik - toksik - metabolik - trumatik - glaukoma

Pembagian
Papil atrofi primer

- terjadi sebagai akibat proses degenerasi di retina atau proses retrobulber - klinis tampak papil berbatas jelas, ekskavasio yang lebar, tampak lamina kribosa pada dasar ekskavasio Papil atrofi sekunder - terjadi akibat peradangan akut saraf optik yang berakhir dengan proses degenerasi - tampak tepi papil agak kabur, warna pucat sedangkan lamina kribosa tidak tampak

Gejala Klinis
Kemunduran tajam pengkihatan perlahan-lahan, bisa

sampai 0 Gangguan lapang pandang : berupa pelebaran dari bintik buta Kelainan di fundus okuli : - papil N II pucat, pembuluh darah retina mengecil

Diagnosis
Tajam penglihatan dengan Snellen Chart Lapang pandang Funduskopi
Diagnosis Banding - Anterior Iskhemik Optik Neuropati - Papil glaukomatosa

Penatalaksanaan - Diusahakan mencari penyebabnya - Visus yang menurun karena papil atrofi itu sendiri tidak

dapat diperbaiki

Neuritis Optik
Adalah peradangan saraf optik dengan visus mendadak menurun -

Gejala klinis Visus mendadak menurun (jam-hari) Biasanya unilateral Usia 18-45 tahun Nyeri orbita terutama pada pergerakan mata Penglihatan warna defisiensi Persepsi intensitas cahaya menurun Bisa disertai gejala neurologi atau infeksi virus Relative afferent pupillary defect Defek lapang pandang : sentral, ceocentral, arkuata, atau altitudinal Penglihatan warna menurun Papil batas kabur, hiperemi

Etiologi

Idiopati Multiple sclerosis Inflamasi intraokuler Inflamasi granulomatous Inflamasi contigous Infeksi virus

Diagnosis Banding

Iskhemik optik neuropati Papil edema Hipertensi berat Tumor orbita yang menekan saraf optik Proses desak ruang Lebers optik neuropati Toksik atau metabolik optik neuropati

Diagnosis
Anamnesis
Visus Test lapang pandang Swinging Flash Light Test Optalmoskopi - Papilitis (anak-dewasa muda) - Retrobulber neuritis (dewasa)

Penatalaksanaan
Visus 20/40 : observasi
Visus 20/50 :

1. observasi atau 2. Methylprednisolon 250mg-iv tiap 6 jam 3hari, dilanjutkan prednisolon oral/mg/kgBB/hari- 11 hari, tappering dosis

Traumatik Optik Neuropati


Adalah kerusakan fungsional atau perubahan

patologis pada saraf optik yang disebabkan oleh trauma Patofis - Mekanisme belum sepenuhnya dapat dijelaskan. Kadang kala trauma kecil dapat mengakibatkan kerusakan saraf optik yang tidak sebanding,lebih banyak berhubungan dengan arah benturan - Kerusakan saraf optik dapat terjadi sebagai akibat langsung atau tidak langsung, mempunyai mekanisme primer maupun sekunder

Pembagian
Berdasarkan mekanisme :
- Trauma saraf optik langsung - Trauma saraf optik tak langsung Berdasar anatomi - Trauma papil saraf optik (avulsi) - Trauma saraf optik anterior - Trauma saraf optik posterior

Gejala klinis
Kemunduran tajam penglihatan setelah trauma

khususnya trauma kepala di daerah frontal atau trauma orbita. Penurunan dapat berjalan cepat atau perlahan lahan bisa sampai 0.

Diagnosis
Visus
Pupil Pemeriksaan mata luar : tanda tanda lain trauma

(hematom, laserasi, perdarahan subkonjungtiva) Funduskopi Lapang pandang Persepsi warna Ct scan

Diagnosis banding
Oklusi arteri retina sentral
Oklusi vena retina sentral Anterior iskhemik optik neuropati Neuritis optik Papil edema Lebers optik neuropati Neuropati optik toksik untrisional

Penatalaksanaan
Medikamentosa
- Bila tidak ada fraktur atau hematom pada kanal optik

dianjurkan hanya medikamentosa segera setelah trauma - Seharusnya dimulai sebelum 8 jam setelah trauma - Dosis kortikosteroid : dosis awal methylprednisoslon 30mg/kgBB (iv), kemudian diikuti 5mg/kgBB/hari selama 48-72 jam dan apabila tidak ada perbaikan steroid dihentikan. Bila ada perbaikan, pengobatan dilanjutkan selama 4-5hari dan dilanjutkan dengan prednison secara oral untuk penurunan dosis secara cepat selama 2 minggu.

Pembedahan Dekompresi kanal optik

- Masih kontroversial - Dianjurkan pada keadaan : 1. Tidak ada perbaikan dengan atau tanpa kortikosteroid selama 24-48 jam 2. Ada perbaikan dgn kortikosteroid tetapi mengalami penurunan bila dosis diturunkan 3. Ada perdarahan atau fragmen tulang yang mengenai saraf optik Dekompresi orbita ditujukan pada kasus perdarahan orbita yang menimbulkan kompresi pada saraf optik yaitu dengan kantotomi lateral dan kantolisis

Non Arteritik Iskhemik Optik Neuropati (ION)


-

Gejala Klinis Visus menurun derajat sedang, non progressiv Tidak nyeri Terjadi pada pasien usia 40-60 tahun Dimulai pada satu mata, tetapi bisa dua mata Defek pupil afferent Edema papil segmental yang pucat Flame shape hemmorages Penglihatan warna menurun Defek lapang pandang

Etiologi

idiopatik Terapi - Nonprogressive : observasi - Progressive : dekompresi selubung saraf optik mungkin dipertimbangkan

Toksik/Metabolik Optik Neuropati


-

Gejala Klinis Visus menurun bilateral Progressive Tidak nyeri Defek lapang pandang bilateral sentral atau ceocentral Sings of alcoholism atau poor nutrition Visus menurun : 20/50 20/200 Penglihatan warna menurun Papil pucat - temporal Papil normal - atrofi

Etiologi Tobacco / alcohol abuse Malnutrisi berat, dengan defisiensi thiamin Anemia pernisiosa Toksik obat-obatan
Diagnosis Anamnesis Pemeriksaan mata lengkap Pemeriksaan darah Konsultasi internist Penatalaksanaan Thiamine 100mg po?bid Folate 1 mg /hari Multivitamin po/hari Eliminasi kausa (mis alkoholism) Vit B 12 1000 ug im/bulan

You might also like