You are on page 1of 13

HAND OUT

Mata Kuliah : ASKEB IV (Pathologi Kebidanan) Topik :Mengidentifikasi Gangguan Psikologis Post Partum 4.1. Post Partum Blues 4.2. Depresi Post Partum 4.3. Post Partum Psikosa WAKTU : 2X50 Menit SUB TOPIK : IV. Gangguan Psikologi Post Psrtum

OBJEK PRILAKU MAHASISWA Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswi diharapkan dapat dengan benar mengidentifikasi gangguan psikologi post partum pada masyarakat, khususnya yang terjadi pada ibu setelah melahirkan. DAFTAR PUSTAKA 1. http://bukankuyg biasa.blogspot.com/2007/02/depresi-post-partum.htm/ 2. http://klinis.wordpress.com/2007/12/29/depresi-post partum/ 3. http://www.indocina.net/viewtopic.php 4. http://rinie.info/2008/05/05/post-psrtum-blues-aka-baby-blues/ 5. http://fadlans world-sheikh famili-depresi pasca melahirkan PENDAHULUAN Patologi kebidanan adalah salah satu masalah dalam pelayanan kesehatan dan harus dikenali gejalanya sejak dini. Pada bab ini kita sebagai bidan harus bisa mengidentifikasi gangguan psikologi post partum diantaranya depresi post parum, post partum blues, dan post partum psikosa.

URAIAN MATERI
4.1 Depresi Pasca Kelahiran (Post Partum Blues) 4.1.1 Pengertian Post Partum Blues Post Partum Blues (PBB) sering juga disebut sebagai maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelahh persalinan. 4.1.2 Penyebab Post Partum Blues Dikategorikan sebagai sindroma gangguan mental yang ringan, tetapi bila tidak ditatalaksanai dengan baik dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi wanita yang mengalaminya, dan bahkan gangguan ini dapat berkembang menjadi keadaan yang lebih berat yaitu depresi dan psikosis salin yang mempunyai dampak lebih buruk terutama dalam hubungan perkawinan dengan suami dan perkembangan anknya. 4.1.3 Gejala Post Partum Blues Gejala-gejala yang terjadi: reaksi depresi/sedih/disforia, menagis, mudah tersinggun atau iritabilitas, cemas, labil perasaan, cendrung menyalahkan diri sendiri,gangguan tidur dan gangguan nafsu makan. 4.1.4 Gambaran Klinik, Pencegahan dan Penatalaksanaan Banyak factor yang dianggap mendukung pada sindroma ini: 1. Faktor hormonal yang terlalu rendah 2. Faktor demografik yaitu umur dan parietas 3. Pengalaman dalam proses kehamilan dan persalinan 4. Latar belakan psikososial yang bersangkutan

Cara mengatasinya adalah dengan mempersiapkan persalinan dengan lebih baik, maksudnya disini tidak hanya menekankan pada materi tapi yang lebih penting dari segi psikologi dan mental ibu. Pencegahannya dapat dilakukan dengan: 1. beristirahat ketika bayi tidur 2. erolah raga ringan, ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu 3. tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi 4. bicarakan rasa cemas dan komunikasikan 5. bersikap fleksibel dan bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru 6. kempatan merawat bayi hanya dating satu kali 4.2 Depresi Post Partum 4.2.1 Pengertian Depresi Post Partum Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari, dapat terjadi kapanpun bahkan sampai 1 tahun kedepan. Pitt tahun 1988 dalam Pitt(regina dkk,2001) depresi post parum adalah depresi yang bervariasi dari hari ke hari dengan menunjukkan kelelahan, mudah marah, gangguan nafsu makan dan kehilangan libido(kehilangan selera untuk berhubungan intim dengan suami). Llewelly-jones (1994) menyatakan wanita yang didiagnosa mengalami depresi 3 bulan pertama setelah melahirkan. Wanita tersebut secara social dan emosional meras terasingkan atau mudah tegang dalam setiap kejadian hidupnya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa depresi post partum adalah gangguan emosional pasca persalinan yang bervariasi, terjadi pada 10 hari pertama masa setelah melahirkan dan berlangsung terus-menerus sampai 6 bulan atau bahkan sampai satu tahun. 4.2.2 Penyebab Depresi Post Partum Disebabkan karena gangguan hormonal. Hormon yang terkait dengan terjadinya depresi post partum adalah prolaktin, steroid dan progesterone. Pitt(regina dkk,2001) mengemukakan 4 faktor penyebab depresi post partum: 1. factor konstitusional 2. factor fisik yang etrjadi karena ketidakseimbangan hormonal 3. factor psikologi 4. factor social dan karateristik ibu 4.2.3 Gejala Depresi Post Partum Gejala yang menonjol dalam depresi post partum adalah trias depresi yaitu: 1. berkurangnya energi 2. penurunan efek 3. hilang minat (anhedonia) Ling dan Duff(2001) mengatakan bahwa gejala depresi post partum yang dialami 60% wanita mempunyai karateristik dan spesifik antara lain: 1. trauma terhadap intervensi medis yang terjadi 2. kelelahan dan perubahan mood 3. gangguan nafsu makan dan gangguan tidur 4. tidak mau berhubungan dengan orang lain 5. tidak mencintai bayinya dan ingin menyakiti bayinya atau dirinya sendiri.

4.2.4 Gambaran Klinik, Pencegahan dan Penatalaksanaan Monks dkk (1988) mengatakan depresi post partum merupakan problem psikis sesudah melahirkan seperti labilitas efek, kecemasan dan depresi pada ibu yang dapat berlangsung berbulan-bulan. Faktor resiko: 1. keadaan hormonal 2. dukungan sosial 3. emotional relationship 4. komunikasi dan kedekatan 5. struktur keluarga 6. antropologi 7. perkawinan 8. demografi 9. stressor psikososial dan lingkungan Hormon yang terkait dengan terjadinya depresi post partum adalah prolaktin, steroid, progesteron dan estrogen. Untuk mencegah terjadinya depresi post partum sebagai anggota keluarga harus memberikan dukungan emosional kepada ibu dan jangan mengabaikan ibu bila terlihat sedang sedih, dan sarankan pada ibu untuk: 1. beristirahat dengan baik 2. berolahraga yang ringan 3. berbagi cerita dengan orang lain 4. bersikap fleksible 5. bergabung dengan orang-oarang baru 6. sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis

4.3 Post Partum Psikosa 4.3.1 Pengertian Post Partum Psikosa Adalah depresi yang terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan. 4.3.2 Penyebab Post Partum Psikosa Disebabkan karena wanita menderita bipolar disorder atau masalah psikiatrik lainnya yang disebut schizoaffektif disorder. Wanita tersebut mempunyai resiko tinggi untuk terkena post partum psikosa. 4.3.3 Gejala Post Partum Psikosa Gejala yang sering terjadi adalah: 1. delusi 2. halusinasi 3. gangguan saat tidur 4. obsesi mengenai bayi 4.3.4 Gambaran Klinik, Pencegahan dan Penatalaksanaan Pada wanita yang menderita penyakit ini dapat terkena perubahan mood secara drastis, dari depresi ke kegusaran dan berganti menjadi euforia dalam waktu singkat. Penderita kehilangan semangat dan kenyamanan dalam beraktifitas,sering menjauhkan diri dari teman atau keluarga, sering mengeluh sakit kepala dan nyeri dada, jantung berdebar-berdebar serta nafas terasa cepat. Untuk mengurangi jumlah penderita ini sebagai anggota keluarga hendaknya harus lebih memperhatikan kondisi dan keadaan ibu serta memberikan dukungan psikis agar tidak merasa kehilangan perhatian.

Saran kepada penderita untuk:

1. beristirahat cukup 2. mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang 3. bergabung dengan orang-orang yang baru 4. bersikap fleksible 5. berbagi cerita dengan orang terdekat 6.sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

DENGAN POST PARTUM BLUES


Tanggal Pengkajian: 20 mei 2009 A DATA SUBJEKTIF I. Biodata Nama Pasien: ny. Indrianti Umur Agama Pekerjaan Alamat : 21th : Islam : IRT : Jl. Hj. Sanusi Lrg aman rt 04/23 no.123 II. Keuhan Utama Suku/bangsa : Indonesia Pendidikan : SMA Nama Suami : tn. Wirawan Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : 23th : Islam : SMA : Swasta : Jl. Hj. Sanusi lrg aman rt 04/23 no.123 Suku/bangsa : Indonesia Pukul: 16.30 wib

: Pada tanggal 20 mei 2009 pukul 16.25 ibu datang ke BPS mengaku Telah melahirkan anak pertama pada tanggal 09 mei 2009 lalu, nyenyak. Mengeluh sering merasa cemas, mudah tersinggung dan nafsu makan Berkurang serta istirahat tidak

III. Data Kebidanan a. Haid Menarche Siklus Lamanya Banyaknya : 12th : 28 hari : 5 hari : 3x ganti intek Teratur/tidak : teratur Sifat darah : encer Disminorhoe : jarang

b. Status Perkawinan

Kawin Usia kawin pertama

: ya : 19th

Lamanya Perkawinan dengan suami sekarang : 2th c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No tanggal partus tempat partus umur kehamilan Jenis Persalinan Penolong penyulit Keadaan nifas anak

Ket
Pr, bb 2500 gr Pb47 cm

1.

09-052009

BPS

aterm

Spontan

bidan

tidak

baik

baik

B.DATA OBJEKTIF I. Pemeriksaan Fisik Keadaan TD Nadi RR : baik : 120/80 mmHg : 83 x/m : 24 x/m Temp : 36 C Lila TB BB : 24 cm : 157 cm : 48 kg

II. Pemeriksaan Obstetri a. Darah HB Gol. Darah b. Urine Protein Glukosa : Tidak dilakukan : Tidak dilakukan : 11,5 gr% :A

III. Pemeriksaan Obstetri a. Inspeksi

1. Kepela Rambut Mata Muka Mulut 2. Leher Kelenjar Tiroid Tumor 3. Payudara Pembesaran Areola mammae Puting susu Colostrum 4. Perut Pembesaran Linea Striae Kelainan 5. Genetalia Eksterna Labia mayora/minora: tidak ada kelainan Kelenjar bartholini Pengeluaran vagina Jenis secret Warna Bau : lochea alba : kuning kemerahan : anyir : tidak ada pembengkakan : sesuai involusio uteri : nigra : albican : tidak ada : simetris : hiperpigmentasi : menonjol : sudah keluar : tidak ada pembesaran : tidak ada : bersih tak berketombe : konjungtiva merah muda, seklera bening : tidak ada cloasma : tidak ada carries dan stomatities

6. Perineeum [ v ] Utuh

[ ] Robekan tingkat [ ] Anastesi [ ] Episiotomi [ ] Jahitan dengan jelujur b. Palpasi Tinggi fundus Kontraksi uterus Konsistensi Posisi C.ASSESMENT Diagnosa Masalah Kebutuhan : P1 A0 Post partum 11 hari dengan post partum blues : Ibu susah tidur, cemas, nafsu makan kuranng, mudah tersinggung : Informasi tentang keadaan umum ibu Informasi tentang perubahan fiologis masa nifas Informasi tentang perawatan payudara Informasi tentang ASI ekslusive Informasi tentang personal hygiene Informasi psikologis ibu Informasi gizi Diagnosa potensial : Depresi post partum Tindakan segera : Beri dukungan emosional dan konsultasikan ke dokter : tidak teraba : baik : mengeras : dibawah simpisis

D.PLANNING 1. Beri informasi tentang keadaan umum ibu

Memberi tahu ibu bahwa dirinya dalam keadaan baik dari hasil pemeriksaan; TD: 120 / 80 mmHg, nadi : 83 x/m, RR :24x/m, Temp : 360C 2. Beri penjelasan tentang perubahan fisiologis masa nifas Memberi penjelasan pada ibu tentang perubahan fisiologi masa nifas seperti perubahan pada perineum, uterus, vulva dan vagina. 3. Beri informasi tentang perawatan payudara Mengiformasikan kepada ibu tentang perawatan payudara seperti memakai BH yang menyokong payudara, membersihkan payudara dengan air hangat atau baby oil pada putting susu. 4. Beritahu tentang ASI ekslusif Meritahu kepada ibu dan terangkan padanya untuk menyusui selama paling tidak 6 bulan pertama segera setelah melahirkan. 5. Beri informasi tentang personal hygiene Memberitahu ibu tentang kebersihan diri, seperti membersihkan daerah genetalia setelah BAB/BAK untuk mencegan infeksi genetalia dan sarankan ibu untuk mengganti pakaian dalam bila terasa lembab dan basah. 6. Beritahu tentang gangguan psikologis yang menimpa ibu Memberi tahu tentang psikologis yang sedang terjadi pada ibu setelah melahirkan seperti selalu mudah tersinggung, kurang nafsu makan, cemas serta labilitas perasaan terganggu. Menjelaskan kepada keluarga bahwa gangguan ini dapat diatasi dengan memberikan dukungan dan perhatian pada ibu, karena bila dibiarkan dapat berlanjut menjadi keadaan yang lebih buruk. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup, berolahraga yang ringan, serta berbagi cerita dengan orang terdekat, belajar untuk bersikap fleksibel.

7. Beri penjelasan tentang asupan gizi Menjelaskan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan mencukupi kebutuhan badannya, sebagai penunjang pertahanan tubuh

E.EVALUASI 1. ibu mengerti apa yang dijelaskan oleh bidan 2. ibu dan keluarga mau menuruti apa yang dijelaskan bidan

Mengetahui Bidan Jaga Mahasiswi.

You might also like