You are on page 1of 9

Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies.

Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Virus rabies ditularkan ke manusia melalu gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera, rakun, dankelelawar. Rabies disebut juga penyakit anjing gila.

Fase prodormal, fase ini biasanya akan berlangsung dua atau tiga hari pada anjing. Pada hari berikutnya anjing akan gelisah, cenderung menyendiri, diam dan akan mengalami demam. Perubahan perilaku akan tampak pada fase ini. Anjing yang biasanya ramah akan menjadi agresif atau ketakutan dan juga sebaliknya. Apabila anjing terinfeksi melalui gigitan maka akan terasa gatal dan pedih, sehingga anjing akan terlihat sering menjilati bagian luka tersebut, pada kucing fase ini terlihat lebih cepat bila dibandingkan dengan anjing.

Fase Furious ( rabies ganas ), setelah melalui fase prodormal, anjing akan melalui fase ini yang ditandai dengan sifat cepat marah apabila dirangsang dengan cahaya dan suara. Fase Furious berlangsung selama 1-7 hari. Fase Dumb ( rabies tenang ), tahap ini disebut juga dengan fase paralisis. Beberapa hewan akan mengalami fase ini setelah melewati fase furious. Hewan dalam fase ini akan mengalami paralisis syaraf bagian kepala dan kerongkongan

Mencegah terjadinya rabies antara lain dapat dilakukan dengan senantiasa menjaga kesehatan hewan dan menjaga kebersihan hewan, termasuk kandang dan lingkungan di sekitar hewan peliharaan tersebut. Disinfektan dengan kandungan yang kuat dapat juga digunakanuntuk menyemprot kandang.

Selain menjaga kebersihan, hal yang harus dilakukan adalah memeriksakan hewan secara rutin ke dokter hewan terdekat. Vaksinasi merupakan cara yang baik untuk mencegah tertularnya rabies. Bahkan untuk daerah tertentu yang bersifat endemis, vaksinasi terhadap penyakit rabies wajib dilakukan, baik terhdap hewan ataupun manusia.

Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit infeksi pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan melalui gigitan (air liur) hewan pembawa rabies terutama anjing, kucing dan kera. Mengingat akan bahaya rabies terhadap kesehatan dan ketentraman masyarakat karena dampak buruknya yang selalu diakhiri dengan kematian. Virus masuk melalui gigitan tetap tinggal selama 2 minggu pada tempat masuk dan didekatnya. Kemudian bergerak mencapai ujung-ujung serabut saraf posterior tanpa menunjukkan perubahan fungsinya.

Masa inkubasi bervariasi berkisar 2 mg 2 thn, tetapi pada umumnya 3 8 minggu, tergantung jarak yang ditempuh virus mencapai otak. Sesampai diotak virus memperbanyak diri dan menyebar luas dalam semua bagian neuron, terutama mempunyai predileksi khusus terhadap sel-sel limbik, hipothalamus dan batang otak.

Tangani dengan cepat Cuci luka gigitan dengan air (sebaiknya air mengalir) dan sabun atau detergent selama 1015 mnt, kemudian diberi antiseptik untuk mematikan dan mengurangi virus. Bawa korban ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

Usahakan menangkap hewan tersangka rabies yang diduga menyerang atau menggigit korban hidup maupun mati. Bila tertangkap hidup, lakukan isolasi dengan cara mengurung/mengikat hewan tersebut, selanjutnya laporkan ke Dinas Tanaman Pangan,Peternakan dan Perikanan secepatnya untuk dilakukan observasi selama 14 hari Bila tertangkap mati, kirim organ kepala hewan tersangka rabies ke Dinas Tanaman Pangan,Peternakan dan Perikanan secepatnya untuk diperiksa di laboratorium. Perlakuan hal tersebut diatas sangat penting di laksanakan, guna memberikan kepastian positip atau negatip rabies kepada korban gigitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.

You might also like