You are on page 1of 8

BAHAN UAS PKN: Kewarganegaraan: iu soli, iu sanguinis.

Contoh: merepubiasi/menolk kewarganegaraa HAM Contoh: hak pembelaan negara Ketahanan Nasional Wawasan Nusantara. Intinya: Nusantara merupakan suatu kesatuan Cth: Tap MPR Dasar geo= tokoh2 nya Yurudis formal = peraturan pemerintah tentang lalulintas laut damai. Ada 2 alur; ALKI 1, ALKI 2, ALKI 3 (A, B, C, D, E). Wilayah batas ALKI Ordonansi: undang2

KEWARGANEGARAAN
Apatride - Bipatride Untuk memahami masalah kewarganegaraan baik apatride maupun bipatride, maka perlu juga dikaji tentang dua asas kewarganegaraan yaitu asas ius soli dan ius sanguinus. Mengapa demikian? Karena negara yang menerapkan ius soli maupun ius sanguinus akan menimbulkan apatride dan bipatride. Pengertian

1. Ius Soli adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut


daerah atau negara tempat ia dilahirkan. Contohnya : Anda dilahirkan di negara A maka Anda akan menjadi warga negara A walaupun orangtua Anda adalah warga negara B (dianut di negara Inggris, Mesir, Amerika dan lain-lain).

2. 3. Ius Sanguinus adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang

menurut pertalian darah atau keturunan dari orang yang bersangkutan tadi. Contohnya : Anda dilahirkan di negara A, tetapi orangtua Anda warga negara B, maka Anda tetap menjadi warga negara B (dianut oleh RRC).

4.
Dari uraian di atas apakah Anda mengerti? Jika sudah memahami cobalah sekarang Anda tulis jawaban pertanyaan ini. a. Apakah Anda merasa rugi bila negara Anda menganut Ius Soli? Ya atau Tidak ... alasannya .... b. Apakah Anda merasa beruntung bila negara Anda menganut asas Ius Sanguinus? Ya atau Tidak .... Alasannya ....

Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, Anda dapat mendiskusikannya dengan teman Anda.

5. Apatride adalah adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan. Contohnya : Anda warga negara A (ius soli) lahir di negara B (ius sanguinus) maka Anda tidaklah menjadi warga negara A dan juga Anda tidak dapat menjadi warga negara B. Dengan demikian Anda tidak mempunyai warga negara sama sekali.

6. 7. Bipatride adalah seorang penduduk yang mempunyai dua kewarganegaraan


sekaligus (kewarganegaraan rangkap). Contohnya : Anda keturunan bangsa B (ius sanguinus) lahir di bangsa B maka Anda dianggap sebagai warga negara B akan tetapi negara A juga menganggap warga negaranya karena berdasarkan tempat lahir Anda.

HAM
Sejarah Perkembangan HAM Berdasarkan sejarah kehidupan umat manusia, kita mengetahui bahwa perjuangan hakhak azasi manusia terus berlangsung dari abad ke abad, sesuai dengan kemajuan pemikian manusia. Mulai dari zaman perbudakan, kekuasaan pemerintah absolut, sampai sistem pemerintahan demokratis. Hasil-hasil perjuangan umat manusia itu dapat kita catat sebagai berikut:

1. 2. 3. 4. 5.

Piagam Magna Charter (1215) di Inggris. Piagam ini berisi tentang pembatasan pemungutan pajak oleh raja dan jaminan perlindungan hukum bagi rakyat. Habeas Corpus Act (1679) berisi tentang aturan pelaksanaan atau prosedur peradilan dan pembatasan kekuasaan hakim. Piagam Bill of Right (1689) berisi tentang kebebasan parlemen. La Declaration des droit de Lhome ducitoyen (1789) di perancis berisi pernyataan hak-hak manusia dan penduduk untuk memperoleh hak kebebasan, hak milik, keamanan dan persamaan. Pernyataan dari mendiang Presiden Amerika Serikat F.D. Roosevelt (1941) yang berisi 4 kebebasan (The Four Freedom of Roosevelt).

a.

6.

b. c. d.

Kemerdekaan berbicara dan menyampaikan pendapat (Freedom of Speech and Expression). Kemerdekaan beragama (Freedom of Religion). Kebebasan dari kekurangan (Freedom from want). Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear).

Piagam hak azasi manusia dari Perserikatan Bangsa Bangsa. Sidang Umum PBB di Paris, pada tanggal 10 Desember 1948 telah menetapkan piagam dengan nama The Universal Declaration of Human Right, berisi 30 pasal inti dari isi mukadimah dari pernyataan sedunia antara lain: Bahwa sesungguhnya hak kodrati yang diperoleh setiap manusia berkat pemberian Tuhan seru sekalian alam, tidak dapat dipisahkan dari hakekatnya, dan karena itu setiap manusia berhak akan kehidupan yang layak, kebebasan, keselamatan dan kebahagiaan pribadinya.

HAM dalam UUD 1945 Di negara kita, hak azasi itu terkristalkan di dalam hak bangsa Indonesia, seperti yang terumus dengan jelas di dalam Pembukaan UUD 1945. Negara kita adalah negara kesatuan dengan kemerdekaannya menjamin seluruh hak dan kewajiban kita sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Di dalam UUD 1945 masalah hak azasi manusia bukanlah masalah yang mandiri, tetapi dikaitkan dengan hasrat bangsa Indonesia untuk membangun negara yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh sebab itu cobalah Anda pelajari terus tentang isi dan makna Batang Tubuh UUD 1945. Hak azasi manusia berdasarkan Batang Tubuh UUD 1945 antara lain dapat diuraikan secara ringkas sebagai berikut:

1.

2. 3. 4. 5. 6. 7.

Pasal 27 ayat 1 tentang pengakuan atau kesamaan hak semua warga negara dalam hukum dan pemerintahan. Ini berarti, semua warga negara baik berpangkat maupun tidak, kaya atau miskin akan mendapat pengakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Dengan kata lain siapa yang bersalah harus dihukum. Pasal 27 ayat 2 mengandung pengakuan atas martabat manusia. Semangat isi pasal 27 ini merupakan pengamalan Sila kedua, keempat dan kelima, berarti mengakui hak manusia mendapat kehidupan yang layak, adil dan sejahtera. Pasal 28 mengandung pengakuan atas hak kemerdekaan menyatakan pendapat atau pikiran. Pasal 29 ayat 2, mengandung hak azasi manusia pribadi dalam memilih dan memeluk suatu agama. Pasal 30 ayat 1 mengandung pengakuan atas hak dan sekaligus kewajiban membela negara. Pasal 31 ayat 1 mengandung pengakuan atas hak untuk memperoleh pengajaran. Pasal 31 ayat 2 pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Pasal 34, nilai yang terkandung di dalam pasal ini bahwa fakir miskin dan anakanak terlantar itu dilindungi oleh negara dan dijamin dalam penghidupannya. Hal ini dapat kita lihat dengan adanya panti asuhan, panti jompo dan yayasanyayasan serta orangtua asuh.

Bertolak dari UUD 1945 sebagai upaya mewujudkan hak azasi manusia yang didasari aspirasi rakyat maka MPR telah membuat Tap. MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang HAM. Dalam ketetapan MPR tersebut membuat dua hal penting:

1. 2.

Tentang pandangan dan sikap bangsa Indonesia terhadap hak azasi manusia. Tentang Piagam hak azasi manusia.

Dalam piagam hak azasi manusia tersebut dicantumkan antara hak-hak warga negara antara lain:

a. b. c. d. e. f. g. h. i.

Hak untuk hidup. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan. Hak mengembangkan diri. Hak keadilan. Hak kemerdekaan. Hak atas kebebasan informasi. Hak keamanan. Hak kesejahteraan. Perlindungan dan pemajuan.

Sedangkan hak azasi manusia berdasarkan UU No. 39/1999 antara lain mengatur:

1. Hak untuk hidup. 2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan. 3. Hak mengembangkan diri. 4. Hak memperoleh keadilan. 5. Hak atas kebebasan pribadi. 6. Hak atas rasa aman. 7. Hak atas kesejahteraan. 8. Hak turut serta dalam pemerintahan. 9. Hak wanita. 10. Hak anak.

Tap MPR No. XVIII/MPR/1998 selain mengatur hak juga mengatur kewajiban azasi manusia sebagai berikut:

1. 2. 3.

Setiap orang wajib menghormati hak azasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Setiap orang wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

Hak azasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki pribadi secara kodrat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak azasi itu meliputi antara lain hak hidup, hak kemerdekaan (kebebasan), hak persamaan serta hak memiliki sesuatu. Hak azasi itu kemudian berkembang menurut tingkat kemajuan kebudayaan sebagai berikut.

1.

Hak azasi pribadi, yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, memeluk agama dan kebebasan bergerak.

2. 3. 4. 5. 6.

Hak azasi ekonomi yaitu hak memiliki sesuatu, membeli, dan menjualnya serta memanfaatkannya. Hak azasi mendapat perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Hak azasi politik yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih (memilih dan dipilih dalam pemilu), hak mendirikan partai politik. Hak azasi sosial dan kebudayaan, misalnya hak untuk memilih pendidikan, mengembangkan kebudayaan. Hak azasi untuk mendapat perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan, misalnya peraturan dalam hal penangkapan, penggeledahan dan peradilan.

Setiap manusia sesuai dengan kodratnya menghargai dan menghormati, serta mengindahkan hak azasi orang lain, karena hak azasi merupakan anugerah Tuhan. Oleh karena itu, hak azasi tidak dapat dipisahkan dari pribadi masing-masing dan negara berkewajiban melindunginya.

Gb. 2. Suasana orang sedang berdiskusi. Untuk lebih memahami uraian di atas, kiranya Anda dapat mengerjakan latihan di bawah ini:

1.

Coba Anda Renungkan! Bila Anda simak makna Hak azasi manusia yang dinyatakan dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 serta UU No. 39/1999 adalah begitu mulia. Coba Anda simpulkan hubungan Pembukaan, Batang Tubuh UUD 1945, dan UU No. 39/1999! .................................................................................................................. ............................................... .................................................................................................................. ............................................... .................................................................................................................. ............................................... .................................................................................................................. ............................................... Apakah Anda termasuk orang yang melaksanakan makna yang terkandung dalam Pembukaan, Batang Tubuh UUD 1945, dan UU No. 39/1999? .................................................................................................................. ............................................... .................................................................................................................. ............................................... .................................................................................................................. ............................................... .................................................................................................................. ............................................... Bagaimana cara melaksanakan HAM yang baik dan benar? .................................................................................................................. ............................................... .................................................................................................................. ............................................... .................................................................................................................. ...............................................

2.

3.

4.

.................................................................................................................. ............................................... Bagaimana dengan pertanyaan pertanyaan di atas? Apakah Anda dapat menjawabnya? Kalau belum dapat menjawabnya Anda dapat menyimak uraian jawaban di bawah ini.

1.

2.

Hubungan Pembukaan, Batang Tubuh UUD 1945 dan UU No. 39/1999 adalah sangat relevan, karena pembukaan memuat pengakuan terhadap hak-hak azasi manusia secara global (pokok) sedangkan Batang Tubuh UUD 1945 merupakan penjabaran dari pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam UUD 1945 tentang HAM sedang UU No. 39/1999 merupakan penjabaran lebih rinci tentang pelaksanaan HAM di Indonesia. Saya percaya kepada Anda tentunya sebagai warga negara yang baik pasti akan melaksanakan/mengamalkan makna yang terkandung dalam pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 serta UU No. 39/1999 baik dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat ataupun bernegara (lihat contoh). Cara melaksanakan HAM yang baik dan benar adalah:

3.

a.

b. c. d. e.

Perilaku sehari, bermasyarakat dan bernegara harus sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Mengakui persamaan derajat. Konsekwen dalam tindakan dan perbuatan. Tidak saling mengganggu Menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan

KETAHANAN NASIONAL
Selanjutnya mari kita bahas satu persatu beberapa istilah yang terdapat dalam skema tersebut : Ketangguhan adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang/sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau kuat menanggulangi beban Keuletan adalah usaha terus secara giat dengan kemampuan yang keras di dalam menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan atau citacita Identitas adalah kepribadian Integritas adalah persatuan/kesatuan Ancaman merupakan hal atau usaha yang bersifat mengubah, merombak kebijaksanaan dan dilakukan secara konsepsional, criminal serta politis Tantangan merupakan hal atau usaha yang bertujuan ata bersifat menggugah kemampuan Hambatan merupakan hal atau usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional Gangguan merupakan hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi B. KONSEPSI DASAR KETAHANAN NASIONAL 1. Teori-teori Ketahanan Nasional a. Hans Morgenthau dakam bukunya Politics among Nations Mensyaratkan bahwa suatu ketahanan nasional suatu bangsa/Negara harus didukung oleh ketahanan di bidang :

1) Geografi 2) Sumber Daya Akam Makanan Bahan baku 3) Kapasitas industry 4) Kesiapsiagaan militer Teknologi Komando Kwalitas dan kwantitas angkatan perang 5) Penduduk Distribusi Kecenderungan 5) Karakter nasional 6) Semangat nasional 7) Kwalitas diplomasi 8) Kwalitas pemerintahan b. Alfred Thayer Mahan dalam bukunya : The Influence Seapower on History mensyaratkan ketahanan ketahanan di bidang 1) Letak deodrafi 2) Bentuk wujud bumi 3) Luas wilayah 4) Jumlah penduduk 5) Watak bangsa 6) Sifat pemerintahan

2. Metoda Astra Gatra Dari kedua teori tersebut di atas dirumuskan kembali menjadi Metoda Astra Gatra yang maksudnya ialah bahwa ketahanan suatu bangsa harus ditunjang dan didukung oleh 8 ( asta ) gatra/unsur ketahanan yang terdiri dari : Aspek Alamiah a. Geografi b. Demografi c. Sumber Daya Alam Aspek Sosial d. Idiologi e. Poltik f. Ekonomi g. Sosial Budaya h. Hankam Ke delapan gatra tersebut merupakan satu kesatuan atau disebut konprehensip integral, utuh menyeluruh, holistic atau yang kita kenal sebagai Bhineka Tunggal Ika Akibat adanya satu kesatuan maka antar gatra baik dari aspek alamiah maupun ocial

dan antar gatra intern aspek itu sendiri terdapat adanya keterkaitan atau inter koneksi, inter relasi 3. Sifat-sifat Ketahanan Nasional a. Utuh menyeluruh/ manunggal b. Mawas ke dakam c. Berkewibawaan d. Berubah menurut waktu e. Tidak membenarkan sikap adu kekuatan dan adu kekuasaan f. Percaya pada diri sendiri g. Tidak bergantung kepada fihak lain

You might also like