You are on page 1of 7

1.

Anatomi Lambung (Gaster)

Gaster terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah arcus costalis sinistra sampai regio epigastrica an umbilicalis. Sebagian besar gaster terletak di bawah costae bagian bawah. Secara kasar gaster berbentuk huruf J dan mempunyai dua lubang, ostium cardiacum dan ostium pyloricum; dua curvatura, curvatura major dan curvatura minor; dan dua dinding, paries anterior dan paries posterior. Secara umum lambung di bagi menjadi 3 bagian: 1. kardia/kelenjar jantung ditemukan di regia mulut jantung. Ini hanya mensekresi mukus 2. fundus/gastric terletak hampir di seluruh corpus, yang mana kelenjar ini memiliki tiga tipe utama sel, yaitu :

Sel zigmogenik/chief cell, mesekresi pepsinogen. Pepsinogen ini diubah menjadi pepsin dalam suasana asam. Kelenjar ini mensekresi lipase dan renin lambung yang kurang penting. Sel parietal, mensekresi asam hidroklorida dan factor intrinsic. Faktor intrinsic diperlukan untuk absorbsi vitamin B12 dalam usus halus. Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar lambung. Sel ini mensekresi barier mukus setebal 1 mm dan melindungi lapisan lambung terhadap kerusakan oleh HCL atau autodigesti.

3. pilorus terletak pada regia antrum pilorus. Kelenajr ini mensekresi gastrin dan mukus, suatu hormon peptida yang berpengaruh besar dalam proses sekresi lambung.

Lapisan Lapisan Lambung

Lambung terdiri atas empat lapisan : 1. Lapisan peritoneal luar atau lapisan serosa yang merupakan bagian dari peritoneum viseralis. Dua lapisan peritoneum visceral menyatu pada kurvatura minor lambung dan duodenum, memanjang kearah hati membentuk omentum minus. Lipatan peritoneum yang kelaur dari organ satu menuju organ lain disebut ligamentum. Pada kurvatura mayor peritoneum terus kebawah membentuk omentum mayus. 2. Lapisan berotot yang terdiri atas tiga lapis:

serabut longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot esofagus, serabut sirkuler yang paling tebal dan terletak di pilorus serta membentuk otot sfingter; dan berada di bawah lapisan pertama, dan serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalan dari orifisium kardiak, kemudian membelok ke bawah melalui kurvatura minor (lengkung kecil).

3. Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah dan saluran limfe. Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal, dan terdiri atas banyak kerutan atau rugue, yang hilang bila organ itu mengembang karena berisi makanan. 4. Membran mukosa dilapisi epitelium silindris dan berisi banyak saluran limfe. Semua selsel itu mengeluarkan sekret mukus. Permukaan mukosa ini dilintasi saluran-saluran kecil dari kelenjar-kelenjar lambung. Semua ini berjalan dari kelenjar lambung tubuler yang bercabangcabang dan lubang-lubang salurannya dilapisi oleh epithelium silinder. Epithelium ini bersambung dengan permukaan mukosa dari lambung. Epithelium dari bagian kelejar yang mengeluarkan sekret berubah-ubah dan berbeda-beda di beberapa daerah lambung. Persarafan dan Aliran Darah Pada Lambung Persarafan pada lambung umumnya bersifat otonom. Suplay saraf parasimpatis untuk lambung di hantarkan ke dan dari abdomen melalui saraf vagus. Trunkus vagus mencabangkan ramus gastric, pilorik, hepatic dan seliaka. Persarafan simpatis melalui saraf splangnikus mayor dan ganglia seliakum. Serabut-serabut afferent simpatis menghambat pergerakan dan sekresi lambung. Pleksus auerbach dan submukosa ( meissner ) membentuk persarafan intrinsic dinding lambung dan mengkoordinasi aktivitas motorik dan sekresi mukosa lambung. Suplai darah dilambung berasal dari arteri seliaka. Dua cabang arteri yang penting dalam klinis adalah arteri duodenalis dan pankreas tikoduodenalis (retroduodenalis) yang berjalan sepanjang bulbus posterior duodenum. Tukak dinding posterior duodenum dapat mengerosi arteri itu menyebabkan perdarahan. Darah vena dari lambung dan duodenum serta berasal dari pankreas, limpa dan bagian lain saluran cerna berjalan ke hati melalui vena porta. Fisiologi Lambung Secara umum gaster memiliki fungsi motorik dan fungsi pencernaan & sekresi, berikut fungsi Lambung: 1. Fungsi motorik

Fungsi reservoir Menyimpan makanan sampai makanan tersebut sedikit demi sedikit dicernakan dan bergerak ke saluran pencernaan. Menyesuaikan peningkatan volume tanpa menambah tekanan dengan relaksasi reseptif otot polos yang diperantarai oleh saraf vagus dan dirangsang oelh gastrin.

Fungsi mencampur Memecahkan makanan menjadi partikel-partikel kecil dan mencampurnya dengan getah lambung melalui kontraksi otot yang mengelilingi lambung.

Fungsi pengosongan lambung

Diatur oleh pembukaan sfingter pylorus yang dipengaruhi oleh viskositas, volume, keasaman, aktivitas osmotis, keadaan fisisk, emosi, obat-obatan dan kerja. Pengosongan lambung di atur oleh saraf dan hormonal 2. Fungsi pencernaan dan sekresi

Pencernaan protein oleh pepsin dan HCL Sintesis dan pelepasan gastrin. Dipengaruhi oleh protein yang di makan, peregangan antrum, rangsangan vagus Sekresi factor intrinsik. Memungkinkan absorpsi vitamin B12 dari usus halus bagian distal. Sekresi mucus. Membentuk selubung yang melindungi lambung serta berfungsi sebagai pelumas sehingga makanan lebih mudah untuk diangkut.

2. Duodenum Merupakan saluran berbentuk huruf C dengan panjang sekitar 10 inci (25 cm) yang merupakan organ penghubung gaster dengan jejunum. Duodenum merupakan organ penting karena merupakan tempat muara dari ductus choledochus dan ductus pancreaticus. Duodenum melengkung sekitar caput pankreaticus. Duodenum terletak pada regio epigastrica dan umbilicalis dan tujuan untuk deskripsi dibagi menjadi empat bagian yaitu, Pars Superior Duodenum, Pars Descendens Duodenum, Pars Horizontal Duodenum dan Pars Ascendens Duodenum. Perdarahannya yaitu, setengah bagian atas oleh A. pankreaticooduodenalis superior, cabang dari arteri gastroduodenalis. Setengah bagian bawah oleh A. Pankreaticoduodenalis inferior, cabang A. Mesentrica superior. Vena pancreaticodudenalis superior bermuara ke Vena portae hepatik. V. Pankreaticoduodenalis inferior bermuara ke vena mesentrica superior. Persarafannya oleh saraf-saraf yang bersal dari saraf simpatis dan parasimpatis (Vagus) dari plexus mesentericus superior.

3. Jejunum dan Ileum Jejunum dan ileum panjangnya 20 kaki (6 meter), dua per lima bagian atas merupakan jejunum. Masing-masing bagian mempunyai gambaran yang berbeda, tetapi terdapat perubahan yang bertahap dari bagian yang satu ke bagian yang lain. Jejunum dimulai pada junctura duodenojejunalis dan ileum berakhir pada junctura ileocaecalis. Pada orang hidup, jejunum dan ileum dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Lengkung-lengkung jejunum terletak pada bagian atas cavitas peritonealis dibawah sis kiri mesocolon transversum; ileum terletak pada bagian bawah cavitas peritonealis dan didalam pelvis. 2. Jejunum lebih lebar, berdinding tebal, dan lebih merah dibandingkan ileum. Dinding jejunum terasa lebih tebal; karena lipatan yang lebih permanen pada tunica mukosa, plicae circulares lebih besar, lebih banyak, dan tersusun lebih rapat pada jejunum. Sedangkan pada bagian atas ileum plica circulares lebih kecil dan lebih jarang. Dan di bagian bawah ileum tidak ada plica ciculares. 3. Mesentrium jejunum melekat pada dinding posterior abdomen daiats dan kiri aorta, sedangkan mesentrium ileum melekat dibawah dan kanan aorta. 4. Pembuluh darah mesentrium jejunum hanya membentuk satu atau dua cabang arcade dengan cabang-cabang panjang dan jarang yang berjalan ke dinding intestinum tenue. Ileum menerima banyak pembuluh darah pendek yang berasal dari tiga atau empat atau lebih arcade. Perdarahan pada jejunum dan ileum yaitu, arteri yang berasal dari cabang-cabang mesenterica superior. Cabang-cabang intestinal berasal dari sisi kiri arteria dan berjalan didalam mesentrium untuk mencapai usus. Pembuluh-pembulah darah ini beranastomis satucdengan yang lain membentuk srangkaian arcad. Bagian paling bawah ileum diperdarahi juga oleh arteria ileocolica. Vena sesuai dengan cabang-cabang arteri mesenterica superior dan mengalirkan darahnya kedalam vena mesentrica superior. Persarafannya yaitu, berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis plexus mesentericus superior.

4. Appendix Vermiformis Appendix vermiformis adalah organ sempit, berbentuk tabung yang mempunyai otot dan mengandung banyak jaringan limfoid. Panjangnya 3-5 inci (8-13 cm). Dasarnya melekat pada permukaan posteromedial caecum, sekitar 1 inci dibawah junctura ileocaecalis. Bagian appendix vermiformis lainnya bebas. Appendix vermiformis diliputi seluruhnya oleh peritoneum, yang melekat pada lapisan bawah mesentrium intetstinum tenue melalui mesentriumnya sendiri yang pendek, mesoappendix. Mesoappendix berisi arteria, vena apendicularis dan saraf-saraf. Perdarahannya yaitu, arteri appenduculari yang merupakan cabang dari arteri caecalis posterior. Vena appendicularis mengalirkan darahnyanya ke vena caecalis posterior. Persarafannya yaitu, berasal dari cabang-cabang saraf simpatis dan parasimpatis dari plexus mesentricus superior. 5. Colon 1. Colon Ascendens Panjang colon ascendens sekitar 5 inci dan terletaka pada kuadran kanan bawah. Colon ascendens membentang ke atas dari caecum sampai permukaan inferior lobus

hepatis dexter, lalu colon ascendens membeloik kekiri, membentuk plexura coli dextra, dan melanjutkan diri sebagai colon transversum. Perdaranya oleh, arteri ileocolica dan A. Colica dextra yang merupakan cabang dari a. Mesenterica superior. Vena mengikuti artei yang sesuai dan bermuara ke vena mesenterica superior. Persarafannya yaitu berasal dari cabang simpatisn dan parasimpatis (N. vagus) dari plexus mesentericus superior. 2. Colon Transversum Panjangnya sekitar 15 inci dan berjala menyilang abdomen, menempati regio umbilicalis. Colon transversum mulai dari plexura coli dextra di bawah lobus hepatis dexter dan tergantung ke bawah oleh mesocolon transversum dari pankreas. Kemudian colon transversum berjalan sampai flexura coli sistra di bawah lien. Perdarahannya yaitu, dua per tiga bagian proksimal oleh A. Colica media, cabang dari A. Mesenterica superior. Sepertiga bagian bawah oleh arteri colica sinistra, cabang dari A. Mesenterica inferior. Vena mengikuti arteri yang sesuai dan bermuara ke vena mesenterica superior dan vena mesenterica inferior. Persarafannya yaitu, du pertiga dipersarafi oleh saraf simpatis dan N. Vagus melalui plexus mesentericus superior, sepertiga distal oleh saraf simpatis dan para simpatis nervi splanchnici pelvisi melalui plexus mesentericus inferior. 3. Colon Descendens Panjang colon descendens sekitar 10 inci dan terletak di kuadran kiri atas dan bawah. Colon ini berjalan kebawah dari plexura coli sinistra sampai pinggir pelvis, disini colon transversum melanjutkan diri menjadi colon sigmoideum. Perdarahanya yaitu, A. Colica sinistra dan a. Sigmoideae yang merupakan cabang A. Mesenterica inferior. Vena mengikuti arteri yang sesuai dan bermuara ke vena mesenterica inferior. Persarafan oleh saraf simpatis dan parasimpatis nervi splanchnici pelvic melalui plexus mesentericus inferior. 4. Colon Sigmoideum Panjananya sekitar 10-15 inci dan merupakan lanjutan colon dencendens yang terletak didepan apertura pelvis superior. Dibawah colon sigmoideum berlanjut sebagai rectum yang terletalk didepan vertebra sacralis ketiga. Perdarhannya oleh arteri sigmoideae cabang dari arteria mesenterica inferior. Cabang-cabang vena mesenterica inferior, bermuara ke sistem vena porta. Persarafan nya oleh saraf simpatis dan parasimpatis dari plexus hypogastricus inferior.

You might also like