You are on page 1of 76

Dr. NOVIANI PRASETYANINGSIH Sp.

M FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

Mata normal

Mata normal

ANATOMI KORNEA
Kornea merupakan dinding bola mata bagian depan Bersifat : - Transparan (jernih) - Bentuknya hampir sebagai lingkaran - Diameter : vertikal 10-11 mm horizontal 11-12 mm. - Tebal 0.6 1.0 mm terdiri atas lima lapis - Indeks bias 1.375. - Kekuatan bias pembiasan 80% (54.25.D)

ANATOMI KORNEA
Metabolisme kornea : Glukose dari difusi akuos humor. Oksigen dari tear film, perifer dari limbus Mempunyai persarafan terbanyak ditubuh. Kornea 100 kali > dibanding konjungtiva. Berasal dari nervus siliar longus yang membentuk pleksus subepitel

ANATOMI KORNEA

ANATOMI KORNEA
EPITEL : - bentuk epitel gepeng berlapis tanpa tanduk. - ujung saraf kornea berakhir pada epitel - gangguan epitel memberikan gangguan sensibilitas kornea - rasa sakit atau mengganjal - daya regenerasi epitel cukup besar, diperbaiki dalam beberapa hari tanpa membentuk jaringan parut.

ANATOMI KORNEA
MEMBRAN BOWMAN terletak di bawah epitel membran tipis yang homogen terdiri atas susunan serat kolagen kuat mempertahankan bentuk kornea. kerusakan berakhir dengan terbentuknya jaringan parut.

ANATOMI KORNEA
STROMA - lapisan yang paling tebal dari kornea - terdiri atas jaringan kolagen tersusun dalam lamellamel - berjalan sejajar dengan permukaan kornea. - stroma bersifat higroskopis yang menarik air - kadar air diatur oleh fungsi pompa sel endotel dan penguapan oleh epitel. - gangguan dari susunan serat akan menyebabkan kornea terlihat keruh.

ANATOMI KORNEA
MEMBRAN DESCEMET lapisan tipis yang bersifat kenyal, kuat, tidak berstruktur dan bening terletak di bawah stroma, pelindung atau barrier infeksi dan masuknya pembuluh darah.

ANATOMI KORNEA
ENDOTEL satu lapis sel terpenting untuk mempertahankan kejernihan kornea mengatur cairan di dalam stroma kornea. tidak mempunyai daya regenerasi kerusakan tidak akan normal lagi. dapat rusak atau terganggu fungsinya akibat trauma bedah, penyakit intraokular, dan usia lanjut dimana jumlah sel berkurang.

ANATOMI KORNEA

ANATOMI KORNEA

MATA MERAH VISUS MENURUN


Media penglihatan : kornea, cairan mata, lensa mata, dan badan kaca. Penglihatan menurun akibat media penglihatan terganggu. Mata merah, melebarnya a. Pericorneal atau injeksi siliar Penyakit penyebab Kelainan kornea Uveitis anterior Glaukoma

Kelainan kornea

Edema kornea Keratitis - Infiltrat kornea Ulkus tukak kornea keratomalasia Sikatriks kornea Nebula Makula Leukoma kornea Leukoma adheren Stafiloma kornea

KERATITIS (INFEKSI KORNEA )


infiltrasi sel radang pada kornea kornea keruh klasifikasi, superfisial dan profunda atau intersitisial Keratitis superfisial uji fluoresein + pada yang superfisial uji plasido + pada yang superfisial

KERATITIS
tajam penglihatan menurun mata merah injeksi siliar Faktor predisposisi mata kering keracunan obat Alergi konjungtivitis kronis

Keratitis Superfisialis
Bentuk-bentuk klinik Keratitis pungtata superfisialis, infeksi virus antara lain virus herpes simpleks, herpes zoster, dan vaksinia. Keratitis flikten Keratitis sika Keratitis lepra, keratitis neuroparalitik. Keratitis nummularis

Keratitis pungtata superfisialis


Sel epitel sembab Epitel menonjol dipermukaan kornea Halus bergabung Pewarnaan dengan fluoresein dan rose bengal Deskuamasi -> ulkus

Keratokonjungtivitis sika

akibat kekeringan permukaan kornea gatal, seperti ada pasir penglihatan kabur. pemeriksaan Schirmer : kurang komponen air mata

Keratokonjungtivitis sika

Pengobatan air mata buatan, lensa kontak. Bila perlu dilakukan penutupan pungtum lakrimal. Penyulit tukak kornea perforasi endoftalmitis makula pada kornea

Keratitis neuroparalitik

gangguan saraf trigeminus gangguan sensibilitas dan metabolisme kornea. mulai dengan terkelupasnya epitel kornea disusul terbentuknya vesikel kornea lebih berat bila terjadi infeksi sekunder

Keratitis neuroparalitik

sensibilitas kornea berkurang atau hilang penglihatannya menurun. mata merah tanpa rasa sakit. beda dengan infeksi virus, terdapatnya virus pada infeksi herpes simplek

Keratitis Profunda

Bentuk-bentuk antara lain : Keratitis interstisial luetika atau keratitis sifilis kongenital. Keratitis sklerotikans

Keratitis disiformis

keratitis dengan bentuk seperti cakram stroma permukaan kornea keratitis, infeksi virus herpes simpleks kornea menebal dengan lipatan membran descemet letak di sentral tajam penglihatan berkurang sensibilitas kornea menurun uji plasido yang positif. uji fluoresein negatif

Keratitis Bakterial

akibat infeksi staphylococ. bentuk seperti keratitis pungtata terutama di bagian bawah kornea

Keratitis Viral Keratitis dendritik herpetik


infeksi herpes simpleks bentuk seperti : keratitis pungtata superfisial, keratitis dendritik, keratitis profunda. gambaran spesifik infiltrat kornea bentuk seperti ranting pohon bercabang uji fluoresein positif nyata pada tempat percabangan

Keratitis dendritik

sensibilitas kornea nyata menurun, ujung saraf infeksi biasanya bersifat reinfeksi endogen infeksi primer berjalan tanpa gejala klinis atau subklinis virus pada infeksi primer masuk melalui akson saraf menuju ganglion dan menetap menjadi laten. Rekurensi pada penurunan daya tahan tubuh seperti demam.

Keratitis dendritik herpetik

Keratitis dendritik
Pengobatan virustatika seperti acyclovir Tidak steroid karena steroid sangat berbahaya, karena : - daya tahan yang berkurang. - gejala sangat berkurang - proses berjalan terus Penyulit : - keratitis disiformis - perforasi akibat infeksi sekunder.

Keratitis viral herpes simpleks


Gejala rasa silau rasa kelilipan, tajam penglihatan menurun hipestesia kornea. gejala sangat ringan, terlambat berkonsultasi

Keratitis herpes simpleks

Keratitis herpes zoster


manifestasi

infeksi virus herpes zoster termasuk puncak hidung , kornea atau konjungtiva vesikel pada kulit sakit dengan perasaan yang berkurang (anestesia dolorosa).

Herpes zoster oftalmik

Herpes zoster
Pengobatan Simtomatis, analgetika, vitamin, dan antibiotika mencegah infeksi sekunder. Penyulit : uveitis, glaukoma, dan ulkus kornea pascaherpes neuralgia memakan waktu berbulan-bulan

ULKUS (TUKAK) KORNEA


didahului pencetus yaitu rusak epitel trikiasis dan insufisiensi air mata trauma, penggunaan lensa kontak, luka bakar pada daerah muka. edema kornea kronik, exposure-keratitis difisiensi vitamin A kelainan sistemik obat-obatan : kortikosteroid, anestetik lokal dan imunosupresif

ULKUS (TUKAK) KORNEA


Penyebab : infeksi bakteri, virus, dan jamur, selain reaksi toksis degeneratif, alergik, dan penyakit kolagen vaskular. Bentuk : tukak kornea sentral dan tukak kornea marginal.

ULKUS (TUKAK) KORNEA


Etiologi : Bakteri: streptokok pneumoniae Virus: herpes simpleks, zoster, vaksinia, variola. Jamur: Golongan kandida, fusarium, aspergilus, sefalosporium. Reaksi hipersensitifitas: terhadap stafilokokus (ulkus marginal), TBC (keratokonjungtivitis flikten), alergen tak diketahui (ulkus cincin).

ULKUS (TUKAK) KORNEA

Tukak kornea marginal Sebab: reaksi hipersensitivitas Tukak kornea sentral Tukak kornea sentral, sebab: pseudomonas, streptococcus, pneumokok, virus,jamur dan alergi.

Tukak kornea sentral bacterial


didahului oleh trauma mata atau epitel kornea. edema konjungtiva yang berat infiltrasi ke dalam stroma kornea. pemeriksaan bakteriologik mikroskopis bakteri positif diambil dari daerah nekrotik atau abses.

Tukak kornea sentral Neisseria


membuat ulkus kornea tanpa didahului trauma Ulkus berjalan sangat cepat terutama pada bayi dapat menimbulkan perforasi kornea.

Pengobatan infeksi neisseria penisilin, ampisilin, tetrasiklin, atau basitrasin

Sekret purulen gonore - bakteri

Tukak kornea sentral pneumococus


= ulkus serpen atau ulkus serpeginosa akut. Ulkus serpen berjalan cepat. Warna tukak kekuning-kuningan Tepi ulkus tergaung Batas tegas Hipopion. Merambat mengakibatkan perforasi kornea Konjungtiva tanda radang berat.

Tukak kornea hipopion pneumokok

Pengobatan tukak kornea


antibiotika yang sesuai sikloplegik. tidak perlu dibebat dbersihkan pada setiap memberikan obat. diamox bila terjadi peninggian tekanan bola mata.

Pengobatan tukak kornea


Pasien dirawat di rumah sakit Antibiotik sesuai penyebab tukak turunan aminoglisid seperti gentamisin untuk kuman Gram negatif, penisilin atau sefalosporin untuk Gram positif Tetes mata diberikan 4 - 6 kali sehari atau Salep mata 3 kali sehari. Bila perlu diberi antibiotik sistemik subkonjungtiva

Pengobatan Tukak kornea


Sikloplegik atau sulfas atropin tetes 3 kali sehari , utk mengurangi rasa sakit kadang-kadang perlu tindakan flep konjungtiva atau keratoplasti a chaud.

Tukak kornea : Penyulit


perforasi akibatkan endoftalmitis. jaringan parut, nebula, makula, ataupun leukoma kornea astigmat irregular, dipergunakan lensa kontak pencangkokan kornea

Keratitis lagoftalmos

mata tidak menutup sempurna terjadi pada :


ektropion palpebra, protrusio bola mata, penderita koma reflek mengedip negatif keratitis pada kornea tidak tertutup kelopak

Keratitis lagoftalmos

Pengobatan penetesan mata agar tidak menjadi kering, dapat dilakukan tarsorafi ataupun blefarorafi.

kauterisasi pada pungtum lakrimal.


Penyulit tukak kornea dengan hipopion perforasi kornea endoftalmitis atau panoftalmitis

Lagoftalmos keratitis

Media penglihatan

Kornea keruh Lensa katarak Badan kaca keruh Keratoplasti Operasi katarak Vitrektomi

Kekeruhan kornea dapat dalam bentuk sikatriks


nebula makula leukoma, kornea leukoma adheren stafiloma kornea keratopati pita keratopati bulosa

Nebula kornea

Makula kornea

Leukoma kornea

Leukoma adheren

Stafiloma kornea

Keratoplasti

Keratoplasti atau pencangkokan kornea yang dapat seluruhnya atau sebagian atau selapis kornea (lamelar). Dikenal beberapa bentuk keratoplasti seperti

keratoplasti lameler keratoplasti tembus

Keratoplasti lamelar

mengganti sebagian kornea yang keruh dengan kornea donor yang jernih. diganti bagian stroma kornea permukaan yang keruh dapat dipakai donor yang endotelnya kurang baik untuk keratoplasti tembus. Endotel resipien baik Endotel donor tidak perlu baik sekali

Indikasi keratoplasti lameler

kelainan kornea dengan kekeruhan superfisial


Keratitis neovaskular Pterigium rekuren Tukak kornea yang tidak sembuh dengan pengobatan biasa Distrofi kongenital kornea superfisial

Indikasi keratoplasti lameler

Keratoplasti tektonik, persiapan pembedahan keratoplasti tembus, seperti leukoma neovaskular, trauma kimia, dan memperbaiki susunan jaringan kornea penyakit kornea tertentu seperti ulkus yang progresif, ulkus kornea dengan penyebab yang tidak diketahui, pterigium yag cepat tumbuh, dan descemetocele

Keratoplasti Tembus

mengganti seluruh lapis kornea keruh bersama dengan endotelnya keratoplasti tembus dipergunakan kornea donor dengan endotel yang sehat. endotel sehat mempertahankan metabolisme kornea bagian superfisial Keratoplasti tembus parsial Keratoplasti tembus total ( seluruh lapisan )

Kegagalan dapat berupa

graft failure dimana kornea transplan tetap keruh selama 2 minggu pasca pembedahan dan graft rejection, dimana penolakan jaringan terhadap kornea transplan oleh proses imunologik, biasanya tampak setelah jangka waktu diatas 2 minggu sesudah pembedahan

Mata donor

Trepanasi donor

Pasca keratoplasti

BANK MATA

badan untuk terlaksana transplantasi kornea pasien mendapatkan jaringan donor mata donor mata memberikan jaringan matanya sesudah meninggal. melaksanakan pengambilan mata donor mengirimkan kepada lembaga-lembaga yang memerlukan penerangan-penerangan kepada masyarakat

BANK MATA

Koordinasi dengan tim teknis untuk pengangkatan mata donor dan transpor mata donor. Memilih kasus-kasus yang masih dapat dibantu penglihatannya dengan transplantasi. Menggalang dana yang cukup untuk alat-alat pembedahan dan kegiatan operasional

Transplantasi kornea

diperlukan kornea donor yang baik. kornea berasal dari donor yang tidak terlalu tua, sebab donor tua mempunyai jumlah endotel yang sedikit kondisi kesehatan donor dan endotel yang cukup. tidak menderita seperti hepatitis, tumor mata, septikemi, glaukoma dan leukemia

Bank mata dan calon donor


Bank Mata menerima dan melaksanakan pendaftaran calon-calon donor. Diperlukan saksi terutama dari keluarga yang terdekat Pada saat donor meninggal, keluarga dapat segera memberitahu Bank Mata.

Bank mata dan calon donor


Tim teknik bank mata secepatnya melakukan enukleasi Sebaiknya dilakukan dalam waktu 5 (lima) jam sesudah donor meninggal Dilakukan secara steril. sudah harus dipakai paling lama dalam 48 jam sesudah enukleasi.

PENERANGAN MENDAPATKAN DONOR MATA

Helen Keller : menolong orang di dalam kegelapan adalah cara yang paling indah untuk menyatakan terima kasih kepada Tuhan atas penglihatan yang diberi-Nya. Tidak satupun agama di Indonesia yang melarang umatnya untuk memberikan matanya sesudah meninggal, apabila mata tersebut ditujukan untuk menolong orang lain. Mata bukanlah sesuatu untuk diperjualbelikan Diberikan oleh seorang donor mata yang secara ikhlas bersedia memberikan matanya sesudah dia meninggal

Keratoplasti refraktif keratotomi radial

keratotomi radial , membuat sayatan radial pada kornea dengan tidak mengenai daerah zona optik. Dengan sayatan ini diharapkan terjadi pendataran pada daerah zona optik. meninggalkan zona optik pada miopia tertentu seperti : Zona optik : - 4.0 mm untuk miopia - 2.00 - -3.12 dioptri - 3.5 mm untuk miopia - 3.25 - -4.37 dioptri - 3.0 mm untuk miopia - 4.50 - -8.00 dioptri

KOORDINASI TIM TEKNIS PENGANGKATAN MATA DONOR DAN TRANSPOR MATA DONOR

Bila donor meninggal maka keluarganya segera menghubungi Bank Mata. Selanjutnya dokter dari Bank Mata datang mengambil mata tersebut Sudah terangkat dalam waktu kurang dari 5 (lima) jam sesudah meninggal. Mata pasca enukleasi dimasukkan ke dalam botol Kornea menghadap ke atas Disekitar botol diletakkan balok-balok es kecil, temperatur di dalam kotak bila tertutup akan tetap 4 C Kotak yang berisi botol sementara dapat disimpan di dalam lemari pendingin. Mata donor dikirimkan ke tempat-tempat di mana transplantasi akan dilakukan.

You might also like