You are on page 1of 7

Judul: pengaruh kerja gilir terhadap gangguan pencernaan pada pekerja laki- laki bagian produksi pabrik semen

PT X di Citeureup Bogor

Dengan dilakukan penelitian ini, diharapkan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam mengetahui adanya gangguan pencernaan pada pekerja laki-laki bagian produksi pabrik semendi PT X yang telah bekerja secara bergilir dan mendapatkan masukan agar dapat mengurangi keluhan pekerja akan gangguan kesehatan. Penelitian ini dilakukan pada pekerja laki laki bagian produksi ( bagian terbesar), elektrik dan mekanik dari plant 1 sampai 8.

B. permasalahan
Berdasarkan latar belakang seperti tersebut diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: a) Seberapa besar prevalensi gangguan pencernaan yang dijumpai pada pekerja laki-laki Bagian produksi pabrik semen X yang telah beker ja dengan sistem gilir selama lebih dari lima tahun?

C. Pertanyaan Penelitian
Apakah kerja gilir lebih dari jangka waktu 5 tahun pada pekerja laki-laki bagian produksi pabrik semen di PT pencernaan? X dapat meningkatkan resiko terjadinya gangguan

D. Tujuan Penelitian
a) Umum Dengan diketahui pengaruh kerja gilir dalam jangka panjang terhadap risiko gangguan pencernaan di kalangan pekerja laki laki pabrik semen PT X, diharapkan penelitian ini akan dapat membantu pihak manajemen perusahaan dalam upaya peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja. b) Khusus Secara khusus penelitian bertujuan untuk menilai pengaruh kerja gilir dalam jangka panjang terhadap risiko gangguan pencernaan melalui perhitungan hal-hal dibawah ini: Tingkat prevalensi gangguan pencernaan di kalangan pekerja laki-laki dengan kerja gilir selama lebih dari lima tahun

Tingkat prevalensi gangguan pencernaan di kalangan pekerja laki-laki dengan kerja non gilir yang telah bekerja selama lebih dari lima tahun Perbandingan antara kedua nilai prevalensi tersebut serta penilaian peran faktor risiko seperti usia, status fisik, riwayat penyakit, jumlah jam kerja dalam sehari, jumlah hari dalam seminggu, masa kerja, tingkat pendidikan, kebiasaan olahraga, pola makan, kebiasaan merokok dan stress.

E. Manfaat Penelitian Untuk perusahaan


Dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah timbulnya gangguan pencernaan melalui Untuk pekerja Dengan diketahuinya faktor-faktor resiko yang mempengaruhi timbulnya gangguan pencernaan, maka dapat dilakukan pencegahan terhadap timbulnya gangguan pencernaan sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan pekerja. Untuk ilmiah Hasil penelitian ini dapat menjelaskan mengenai prevalensi gangguan pencernaan di pabrik semen X, pengaruh kerja gilir dengan timbulnya gangguan pencernaan dan faktor-faktor resiko lain yang mempengaruhinya. Selain itu, diharapkan dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya. Untuk penulis Menambah wawasan berpikir secara deksriptif analitik kontrol administratif, medis maupun teknis, sehingga

produktivitas perusahaan tidak berkurang.

F. Hipotesa Penelitian
Pekerja laki-laki di pabrik semen X yang telah bekerja dengan kerja gilir selama lebih dari 5 tahun menunjukkan prevalensi gangguan pencernaan yang lebih besar secara bermakna dibanding pekerja laki-laki yang tidak bekerja secara gilir

Penjamu: Usia Status fisik Stress Riwayat penyakit Jumlah jam kerja dalam seminggu Masa kerja Pendidikan kebiasaan olah raga Polamakan Kebiasaan merokok

Agen: Kerja gilir logam

Lingkungan kerja: Aturan kerja gilir Fasilitas makan

gangguan pencernaan

Variabel yang diteliti ditulis dengan huruf tegak Variabel yang tidak diteliti ditulis dengan huruf miring

G. Variabel dalam penelitian


Variabel bebas: usia ( tahun), status fisik, stress, riwayat penyakit, lama bekerja ( jumlah jam dan hari kerja), masa kerja,tingkat pendidikan, kebiasaan olahraga, pola makan, kebiasaan merokok, aturan/sistem kerja gilir Variabel tergantung:gangguan pencernaan

H. Cara pengumpulan Data


Data terdiri dari data primer dan sekunder: 1. Data primer di dapatkan melalui wawancara dengan kuesioner dan pemeriksaan fisik 2. Data sekunder didapatkan dari rekam medis pekerja dan data kepegawaian

I.Alur penelitian
1. Dilakukan inventaris melalui penyebaran angket dan data dari rekam medis dan kepegawaian untuk menyaring populasi berdasarkan kriteria inklusi. 2. Mengelompokkan pekerja yang memenuhi kriteria tersebut ke dalam kelompok pekerja gilir danpekerja non gilir. 3. Penarikkan sampel untuk populasi yang memenuhi persyaratan kriteria. 4. Dilakukan pengisian kuesioner dan wawancara serta pemerikasaan fisik terdapat pekerja yang di teliti 5. Dilakukan pengumpulan data tambahan dari rekam medis pekerja dan data kepegawaian pekerja laki-laki pabrik semen PT X

J. Pengolahan dan Analisa Data


1. Data penelitian dicatat pada lembar penelitian yang telah diuji coba terlebih dahulu. 2. Setelah dilakukan proses editing dan koding, data penelitian direkam ke dalam cakram magnetis mikro komputer untuk kemudian dilakukan validasi data sampai diperoleh data penelitian yang bersih

3. Pengolahan data dilakukan dengan paket SPSS versi 10.01 untuk memperoleh nilai tengah dan sebarannya serta distribusi karakteristik setiap variabel penelitian 4. Telah dilakukan pengujian kesetaraan kedua kelompok penelitian dengan uji parametrik maupun nonparametrik yang memenuhi syarat. Telah dilakukan pula perhitungan nilai Odds Ratio lengkap dengan 95% interval kepercayaannnya. 5. Pengujiam hipotesis penelitian telah dilakukan dengan perbandingan prevalensi gangguan pencernaan di antara kedua kelompok penelitian dengan uji perbedaan dua proporsi. Variabel perancu terhadap risiko gangguan pencernaan yang telah dilakukan analisa multivariat dengan pendekatan metode regresi logistik.

K. Etika Penelitian
Setiap subyek penelitian mendapatkan penjelasan mengenai maksud, tujuan, dan cara melakukan penelitian. Setiap subyek penelitian telah mendapatkan penjelasan,

menandatangani informed consent yang telah disediakan. Data hasil penelitian dijamin kerahasiannya dan tidak mempengaruhi kebijaksanaannya manajemen perusahaan terhadap hpekerja.

L. Batasan Operasional
1. Kerja gilir adalah pengaturan setiap jam kerja dengan pola waktu tertentu yang menggunakan 2 atau lebih tim (gilir) pekerja dalam rangka memperluas jam beroperasinya suatu usaha melebihi jam-jam kerja kantor yang konvensional. 2. Gangguan pencernaan yaitu kumpulan gangguan yang terdiri dari rasa tidak enak pada perut seperti nyeri ulu hati, heartburn, mual, muntah, kembung, sendawa, cepat kenyang , konstipasi, diare, nafsu makan berkurang dan dispepsia. Pada kuesioner ganguan pencenaan, pilihan jawaban dinyatakan dengan angka 0,1,2,3. Total nilai yang diperoleh kemudian dibuat 3 peringkat yaitu ringan, bila 14 sampai 27 dan berat bila skor 28 sampai 42. 3. Tingkat pendidikan dibagi menjadi 3 peringkat. Untuk yang paling rendah adalah pernah atau tamat SD dan pernah SLTP. Tingkat pendidikan menengah adalah tamat SLTP dan pernah SLTA tapi tidak tamat. Tingkat pendidikan tinggi adalah tamat SLTA sampai tingkat akademi/universitas. Data diperoleh dari wawancara

You might also like