You are on page 1of 29

SISTEM LAKRIMAL

Terdiri atas : - Sistem sekretorik , meliputi unsur : - Kelenjar lakrimal utama di fossa glandulae lacrimalis os temporal di lateral atas mata. - Kelenjar lakrimal tambahan : kelenjar Krause dan Wolfring (fornix superior konjungtiva), Kelenjar Meibom (di tarsus konjungtiva palpebra bgn profunda), Kelenjar Zeis di margo depan palpebra, kelenjar moll

SISTEM LAKRIMAL
Sistem Ekskresi :
Air mata diproduksi , mata berkedip, air mata merata ke seluruh permukaan. Pada saat berkedip, sakus lakrimalis tergencet (tekanan positif di dalamnya) Pada saat mata membuka (tekanan negatif) air mata terserap malalui punctum lakrimal kemudian berjalan ke arah kanalikuli superior dan inferior. Selanjutnya air mata berkumpul di sakus lakrimalis

SISTEM LAKRIMAL
turun melalui duktus nasolakrimalis yang bermuara di rongga hidung (meatus nasi inferior). Air mata mengalir ke nasofaring kemudian ke sofagus dan lambung. Selain itu udara panas dalam hidung juga mempercepat proses penguapan.

PEMERIKSAAN SISTEM LAKRIMALIS


Uji schrimer, unt memeriksa produksi air mata Pemeriksaan sistem ekskresi
Kedudukan punctum lakrimal Regurgitasi test Tes fluoresin Sondase : unt mengetahui ODNL permanen atau tidak Anel test

DAKRIOADENITIS
Peradangan pada kelenjar lakrimalis Sering terjadi pada anak-anak sebagai komplikasi penyakit sistemik , misal : morbili Pada dewasa karena trauma Akut : - pembengkakan kelenjar lakrimal (temporal atas orbita) - nyeri / sakit

DAKRIOSISTITIS
Kondisi akut : sakit, bengkak, merah, nyeri tekan di daerah nasal atau sekitar sakus lakrimalis. Penyebab :
Staphylococcus aureus Streptococcus pneumoniae Candida albicans (jarang) Haemophillus influenzae (pada anak kecil)

DAKRIOSISTITIS
Hal yang penting diingat
Jangan lakukan irigasi sampai infeksi mereda Probing tidak dilakukan pada kondisi akut Kompres hangat Antibiotik topikal kurang bermanfaat Antibiotik oreal bermanfaat Antibiotik parenteral jika kondisi berat Aspirasi sakus jika pyocele-mucocele ada Abses yang terlokalisir memerlukan insisi /drainage

DAKRIOSTENOSIS (ODNL)
ODNL kongenital disebabkan karena blok membraneus karena valvula Hassner menutupi bagian distal duktus nasolakrimal. Pada umur 1 th, akan membaik spontan (90%) Cukup dilakukan massage Antibiotik topikal tetes mata dapat diberikan jika ada tanda2 infeksi / peradangan

ODNL
Jika hingga usia 18-24 bulan belum ada perbaikan, bisa dipertimbangkan :
Irigasi dan probing Turbinate infracture Intubasi silikon Dacryoplasty ballon

ENDOFTALMITIS
Dibagi 2 bentuk : Infeksi (paling sering, dapat terjadi secara eksogen maupun endogen) Non infeksi (endoftalmitis steril) Disebabkan stimulus non infeksimisal : truma

ENDOFTALMITIS
Gejala dan tanda :
Penurunan tajam penglihatan mendadak Hipopion Vitritis Nyeri (tidak selalu) Chemosis Edema palpebra Edema kornea

Endoftalmitis eksogen
Endoftalmitis paska operasi paling sering terjadi. Bakteri penyebab :
Propionibacterium acne Staphylococcus Corynbacterium sp Actinomyces Nocardia

Endoftalmitis eksogen
Kejadian endoftalmitis paska operasi :
katarak 0,07% - 0,33 % Keratoplasti tembus 0,11 % Vitrektomi pars plana 0,05 % Bleb filtrasi 0,2%-9,6 %

Insiden endoftalmitis post traumatik


2,4 % - 8 % bahkan dapat mencapai 30%

Endoftalmitis eksogen
Endoftalmitis paska operasi Akut
Dalam kurun waktu < 2mgg Pemeriksaan kultur staphylococcus epidermidis Kultur bakteri (-) , diasumsikan faktor iritatif

Kronik Dalam kurun waktu > 4 minggu

Endoftalmitis endogen
Penyebaran bakteri lewat aliran darah atau jamur saat septikemia. Faktor risiko meningkat pada penderita
Infeksi kronis Diabetes mellitus Gagal ginjal kronis Gangguan sistem imun Penggunaan obat2an i.v Penggunaan kateter jangka lama.

Endoftalmitis endogen
Gejala dan tanda :
Onset akut Nyeri Penurunan visus Hipopion Vitritis Dapat bilateral

Endoftalmitis endogen
Penyebab tersering :
Streptokokkus berasal dari endokarditis Stafilokokus aureus berasal dari nfeksi kulit Basilus berasal dari obat2an intravena Neisseria meningitidis Haemophyllus influenza E. Coli

endoftalmitis

Endoftalmitis endogen
Pedoman profilaksi endoftalmitis :
Antibiotik golongan quinolon topikal 24 jam pre op Gunakan povidon iodin 10% periorbital saat desinfeksi Gunakan povidon iodin 10%, encerkan 1:9 untuk irigasi pada kornea dan forniks konjungtiva minimal 3 menit. Dokter membasuh tangan dengan larutan antiseptik

Pedoman profilaksis endoftalmitis


Gunakan sarung tangan dan masker steril. Kamar operasi dilakukan penyinaran UV minimal 30 menit, pastikan sirkulasi udara baik dan pintu tertutup. Tutup lapangan operasi dengan doek steril. Selesai operasi gunakan quinolon topikal, bebat plester.

Pedoman profilaksis endoftalmitis


Post operasi quinolon topikal tiap 1-3 jam/ hari selama 4 hari, selanjutnya 4x sehari selama 1-2 minggu. Kortikosteroid topikal dapat diberikan 4-6 kali per hari.

Pedoman terapi endoftalmitis


Penatalaksanaan berdasarkan temuan organisme penyebab. Jika bakteri belum diketahui gunakan antibiotik spektrum luas. Antibiotik digunakan secara topikal, subkonjungtiva maupun intraokular dan intravena. Di RS rujukan dilakukan kultur dengan pengambilan humor akuos intra kamera atau intra vitreal sekaligus dilakukan injeksi antibiotik intrakamera / intravitreal.

KELAINAN BOLA MATA


Dapat berupa :
Mikroftalmos Kripoftalmos Anoftalmos Buftalmos

Mikroftalmos
Mata dngan ukuran kecil Ada 2 macam :
1. Mikroftalmos murni : bola mata kecil tetapi stukturnya normal Besar bola mata 2/3 ukuran normal Biasanya mengalami hipermetrop tinggi Pewarisan bisa resesif maupun dominan autosom

Mikroftalmos
2. Mikroftalmos disertai lesi lain
Katarak kongenital, ektopia lentis, fibroplasi retrolental atau miopia. Sering terdapat pada trisomi 13 Juga terdapat pada sindrom Patau dan penyakit kromosom lain.

Kriptoftalmos
Tidak tampaknya bola mata karena kedua kelopak menutup. Bola mata tersembunyi di belakangnya Kelainan ini disertai cacat lain

Anoftalmos
Tidak terbentuknya bola mata Disebabkan karena kegagalan vesikula optika primitif untuk berkembang Atau degenerasi vesikula optika primitif yang telah terbentuk Biasanya disertai kelainan otak.

Buftalmos
Bola mata yang besar karena pembesaran kornea akibat glaukoma kongenital Ditandai :
Pembesaran kornea Bilik mata depan sangat dalam Ruptur membran descemet Kornea keruh Tekanan intra okuler tinggi (>21 mmHg) Pewarisan secara resesif autosom

Buftalmos

You might also like