You are on page 1of 4

Penulisan Essai

A. Pengertian Essai berasal dari kata Essay yang dalam bahasa Prancis artinya mencoba, berusaha, berupaya (a try or attempt). Dalam bahasa Inggris, Essay artinya karangan sastra atau script. Secara istilah, pengertian essai menjadi sangat beragam, namun intinya, essai merupakan usaha atau upaya yang dilakukan untuk dapat mengkomunikasikan beragam informasi, opini public, atau pengejawantahan dari berbagai perasaan yang disajikan dalam bentuk argument tentan sebuat opini yang berkembang. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Essai (essay) merupakan karangan dalam bentuk prosa yang membahas dan mengekspresikan sebuah topic dari sudut pandang pribadi penulisnya. Sedangkan dalam konteks ilmiah dan akademis, essai berarti komposisi sebuah prosa yang ditulis secara singkat namun dapat mengekspresikan opini penulis mengenai sebuah topic. B. Jenis Jenis essai dari cara penulisannya yang digunakan secara umum, kurang-lebih ada tiga jenis, yaitu: 1. Essai Naratif, yaitu jenis essai yang memaparkan sebuah cerita. Contohnya seperti cerita pengalaman atau peristiwa sejarah di masa lalu, kejadian yang baru terjadi, sedang terjadi, dan terlah terjadi, baik yang dialami penulis sendiri maupun orang lain. Essai jenis ini secara jelas menggambarkan sebuah ide dengan cara bertutur/berkisah yang diceritakan dan disajikan sesuai dengan kronologis kejadian yang sebenarnya.
2. Essai Deskriptif, yaitu jenis essa yang menggambarkan detail tokoh, tempat,

atau objek tertentu dengan sangat jelas sehingga pembaca akan dibawa pada sebuah dimensi mental picture mengenai objek yang ditulis secara nyata. Essai jenis ini ditulis dengan tujuan untuk memberikan kesan nyata mengenai tempat atau objek benda lainnya.

3. Essai Persuasif, adalah essai yang dibuat untuk dapat meyakinkan pembaca untuk

mendukung sudut pandang yang digunakan oleh penulis mengenai suatu materi, tema atau objek yang diangkat. Sehingga pembaca dapat dengan mudah menerima semua rekomendasi dari penulis. Essai jenis ini bersifat mengajak pembaca untuk dapat mengubah sudut pandangnya, memotivasi pembaca, melakukan tindakan seperti apa yang ditulis penulis (call for paper), Essai ini juga dapat menggambarkan suatu jenis perasaan emosional. C. Sistematika Penulisan essai, memiliki sistematika tersendiri. Sistematikanya terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu: Pendahuluan. Berisi pemaparan latar belakang informasi yang dapat mengidentifikasi subjek materi yang dibahas dan pengantar subjek yang dinilai oleh penulis. Tubuh. Disini disajikan dan dipaparkan seluruh data informasi yang mengenai subjek atau topic yang diangkat. Kesimpulan. Merupakan bagian akhir dari essai yang akan memaparkan dan menjelaskan kembali ide-ide pokok yang sudah dibahas pada bagian satu dan dua. Di sini juga terkandung ringkasan dari bagian tubuh essai serta menambahkan beberapa point observasi mengenai subjek yang dinilai penulis. D. Langkah Pembuatan

1. Memilih dan menentukan tema atau topic. Pada tahap ini, merupakan tahap penentuan bagi pembutan essai. Penulis harusa dapat menentukan tinjauan umum dari topic yang akan diangkat dan juga harus mampu menganalisa topic secara khusus. Luasnya cakupan topic akan berefek pada bahasan topic yang lebih sempit dan spesifik sehingga menghasilkan bahasan topic yang mendalam berkarakter kuat. 2. Membuat Outline.

Outline adalah garis besar dari ide-ide yang akan dibahas sehingga essai yang akan dibuat, akan lebih teratur, fokus, dan sistematis.

3. Menuliskan Tesis Pernyataan tesis merupakan pendapat penulis yang akan mencerminkan isi essai dan merupakan point penting yang akan disampaikan secara singkat dan jelas. 4. Menulis Tubuh Essai Pada bagian ini didahului dengan membuat paragraph pembuka yang sebaiknya dibuat denga tujuan memancing minat pembaca. Penulis dapat memberikan data dan informasi yang menjadi gambaran untuk poin penulisan selanjutnya. Penulis dapat memulai dengan menambahkan anekdot yang bersifat persuasive sehingga dapat mengundang minat baca. Kemudian penulis memulai dengan memilih poin-poin yang akan dibahas dan merancang beberapa subtema untuk mempermudah pembaca memahami gagasan yang diangkat oleh penulis. Dari situ penulis pun akan dapat lebih mudah mengembangkan subtema yang telah dibuat sebelumnya. 5. Membuat Paragraf Pertama Bagian ini bersifat pendahuluan yang berisi mengenai latar belakang ditulisnya essai tersebut. Penulis juga dapat memberikan penjelasan, menggambarkan, dan memberikan pendapat secara menyeluruh mengenai topic yang dibahas. 6. Menulis Kesimpulan. Bagian ini merupakan penutup dari sistematika penulisan essai. Penulisan kesimpulan merupakan bagian yang sangat penting, karena di sini lah penulis dapat membentuk opini pembaca yang harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan penulis. 7. Melakukan Editing

Tahapan ini merupakan tahapan teknis yang tidak bisa dianggap sepele. Penulis harus membaca ulang semua tulisannya dan meneliti dengan seksama tata bahasa yang digunakan apakah sudah tepat dan apakah perpaduan antar kalimat telah logis dan mengalir dengan lancar. Jika ditemukan hal-hal yang kurang sesuai, maka penulis dapat merevisinya.

You might also like