You are on page 1of 14

Makalah

HOLOGRAFI
D I S U S U N

OLEH : Nama Nim Jurusan : Nirwana Ginting : 072244610008 : Fisika

Mata Kuliah : Pengantar Optik Modern

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN UNIMED

2009

Holografi
A . Pengertian Holografi
Holografi adalah teknik yang memungkinkan cahaya dari suatu benda yang tersebar direkam dan kemudian direkonstruksi sehingga objek seolah-olah berada pada posisi yang relatif sama dengan media rekaman yang direkam. Gambar berubah sesuai dengan posisi dan orientasi dari perubahan sistem pandangan dalam cara yang sama seperti saat objek itu masih ada, sehingga gambar yang direkam akan muncul secara tiga dimensi (3D) yang biasa disebut dengan hologram. Teknologi perekaman citra tiga dimensi ini menggunakan sinar murni (seperti laser)
[1]

. Setelah pemprosesan, akan terlihat penampakan benda yang berbeda-beda dari

berbagai sudut. Hologram tradisional, pembuatannya menggunakan proses kimia yang rumit. Pada hologram modern, penampakan dapat dilihat pada pencahayaan yang biasa. Serta dapat pula menunjukkan citra tiga dimensi benda besar yang bergerak dengan pewarnaan yang lengkap.

B . Sejarah Holografi
Pada tahun 1940-an, Dr. Dennis Gabor, seorang fisikawan Hongaria, menemukan teknik holografi. Berkat penemuannya tersebut, ia dianugerahi penghargaan Nobel pada tahun 1971. Hasil temuaannya menjadikan ia sebagai perintis, bapak, dan sekaligus pencipta holografi. Sayangnya, perkembangan bidang ini berjalan lambat hingga tahun 1960-an. Akhirnya, perkembangan holografi mulai bergerak lagi dengan adanya perkembangan dari teknologi laser. Teknologi perekaman citra tiga dimensi suatu benda dengan menggunakan sinar sangat murni (seperti laser). Setelah diproses, film menunjukkan penampakan benda yang berbeda-beda dari berbagi sudut Hologram modern dapat dilihat dalam cahaya biasa. Juga dapat pula menunjukkan citra 3 dimensi benda besar yang bergerak dalam warna yang lengkap. TV Holografi saat ini sedang dikembangkan.

Digital Inline Holography Microscope, Membidik Objek Mikroskopis di Lingkungan Ekstrem Revolusi microscopes dalam studi kehidupan di Bumi telah lama digunakan. Kini tiba saatnya digunakan dengan tujuan yang sama dalam pencarian kehidupan asing, namun di lokasi seperti lautan di bawah permukaan es bulan yang mengorbit Yupiter yaitu Europamisalnya:

Perburuan tanda-tanda kehidupan di luar bumi biasanya berfokus pada mendeteksi molekul yang berhubungan dengan kehidupan organisme. Pengamatan langsung melalui pencitraan optik akan lebih meyakinkan, begitu kata Hans Kreuzer dan Manfred Yerikho di Dalhousie University di Halifax, Nova Scotia, Kanada. Mereka telah mengambil pendekatan yang berbeda dengan membangun sebuah mikroskop yang dapat dibenamkan ke dalam air untuk mendeteksi setiap bentuk kehidupan mikroskopik yang dapat berenang atau mengapung di sana. Disebut digital inline holography microscope, terdiri dari sepasang kompartement dipisahkan oleh sebuah ruangan di mana air dapat mengalir. Satu kompartemen berisi laser biru yang difokuskan ke sebuah jendela berukuran lubang jarum menghadap ke air. Berlawanan dengan lubang jarum, dalam kompartemen kedua, adalah kamera digital. Ketika sinar laser menyentuh lubang jarum akan menghasilkan gelombang cahaya yang berbentuk bola, menyebar melalui air. Jika objek mikroskopis misalnya bakteri akan lebih difraksi. Gelombang yang berbentuk bola dan pola difraksi yang diciptakan oleh objek mikroskopis membuat suatu pola yang ditangkap oleh kamera. Pola interferensi ini pada dasarnya adalah hologram yang ada di depan lubang jarum.

Kreuzer telah mematenkan algoritma yang dapat merekonstruksi obyek untuk menciptakan pola interferensi dalam milidetik. Dengan cara ini kamera dapat menghasilkan gambar secara real-time dari setiap objek di dalam air jika mereka lebih besar dari paparan 100 nanometer. Untuk menguji instrumen, tim membawanya ke lingkungan ekstrem di pulau Heiberg Axel, Arktik, mengunakan sebuah robot kapal selam yang ditenggelamkan pada sebuah danau. "Kami melihat segala macam makhluk," kata Jay Nadeau anggota tim dari McGill University di Montreal, Kanada. Nadeau mengatakan bahwa perangkat ringan dapat dengan mudah diangkut, tidak memerlukan intervensi konstan untuk mendapatkan gambar yang jelas.

Ini memiliki berbagai sudut pandang dan kedalaman, yang bersama-sama memungkinkan untuk mengikuti objek ketika mereka mengapung dengan luas ruang 7 milimeter di depan lubang jarum. "Anda bisa benar-benar yakin apakah ada sesuatu yang hidup dan berenang," kata Nadeau. Chris McKay dari NASA Ames Research Center di Moffett Field, California, yang bekerja pada misi Phoenix ke Mars, tertarik oleh perangkat ini. "Sementara saya tidak berpendapat bahwa mikroskop adalah alat berikutnya untuk mengirim ke Mars atau Europa, pada akhirnya kita harus mengirim mikroskop," kata Chris. "Desain ini cukup cerdas dan sangat cocok untuk instrumen penerbangan." (Planetary and Space Science, doi: 1016/j.pss.2009.07.012/newscientist/PNAS)

B . Pengertian Hologram
Hologram adalah produk dari teknologi holografi. Hologram terbentuk dari perpaduan dua sinar cahaya yang koheren dan dalam bentuk mikroskopik. Hologram bertindak sebagai gudang informasi optik. Informasi-informasi optik itu kemudian akan membentuk suatu gambar, pemandangan, atau adegan.Hologram ini berhasil
dikembangakn oleh Pibram. Pibram yakin bahwa ingatan terekam bukan di dalam sel-sel otak melainkan di dalam pola-pola impuls saraf yang merambah seluruh otak, seperti pola-pola interfensi sinar laser yang merambah seluruh wilayah pelat film yang mengandung suatu gambar holografik. Pada tahun 1979, dua ilmuwan asal Soviet berhasil mengembangkan temuan Dennis Gabor dengan sinehologram. Eizykman dan Fihman mulai bekerja sama di bidang hologram. mereka membuat 4 sinehologram berukuran 35 mm dan 70 mm.Itulah yang dipertunjukan di college of France, Paris. Keduanya mulai bergelut di dunia film holografi berukuran 126 mm. Penggunaan film lebar ini merupakan langkah

pertama untuk membuat sinehologram yang bisa ditonton lebih dari dua orang dalam waktu bersamaan. Hologram merupakan jelmaan dari gudang informasi (information storage) yang mutakhir. Kelebihan hologram ialah ia mampu menyimpan informasi, yang di dalamnya memuat objek-objek 3 dimensi (3D). Tidak hanya objek-objek yang biasa terdapat di foto atau gambar pada umumnya. Hal itu disebabkan prinsip kerja hologram tidak sesederhana lensa fotografi. Hologram menggunakan prinsip-prinsip difraksi dan interferensi, yang merupakan bagian dari fenomena gelombang.

C . Karakteristik Hologram
Hologram, memiliki karakteristik yang unik. Beberapa diantaranya yaitu:

Cahaya, yang sampai ke mata pengamat, yang berasal dari gambar yang direkonstruksi dari sebuah hologram adalah sama dengan yang apabila berasal dari objek aslinya. Seseorang, dalam melihat gambar hologram, dapat melihat kedalaman, paralaks, dan berbagai perspektif berbeda seperti yang ada pada skema pemandangan yang sebenarnya.

Hologram dari suatu objek yang tersebar dapat direkonstruksi dari bagian kecil hologram. jika sebuah hologram pecah berkeping-keping, masingmasing bagian dapat digunakan untuk mereproduksi lagi keseluruhan gambar. Walau bagaimanapun, penyusutan dari ukuran hologram, dapat menyebabkan penurunan perspektif dari gambar, resolusi, dan tingkat kecerahan dari gambar.

Dari sebuah hologram dapat direkonstruksi dua jenis gambar, biasanya gambar nyata (pseudoscopic) dan gambar maya (orthoscopic) Sebuah hologram tabung dapat memberikan pandangan 360 derajat dari objek Lebih dari satu gambar independen yang dapat disimpan dalam satu pelat fotografi yang sama yang dapat dilihat dari satu per satu dalam satu kesempatan.

D . Penyimpangan Hologram
Hologram dapat menderita penyimpangan yang disebabkan oleh konstruksi satu ke rekonstruksi berikutnya serta oleh ketidaksesuaian referensi dan rekonstruksi sinar. Penyimpangan pada hologram kromatik dan nonkromatik, keduanya sama-sama merupakan penyimpangan yang serius walaupun hanya sebuah penyimpangan dari geometri perekaman yang ada pada rekonstruksi geometri.

E . Gambar Orthoscopic dan Pseudoscopic


Sebuah hologram dapat merekonstruksi dua gambar, yang nyata dan maya (replika dari objek). Namun, dua gambar tersebut terbedakan dalam tampilannya di mata pengamat. Gambar maya diproduksi dengan posisi yang sama dengan objek dan memiliki tampilan yang sama pada kedalaman dan paralaks dengan objek tiga dimensi yang sebenarnya. Gambar maya terlihat seolah-olah pengamat melihat objek asli melalui jendela yang ditentukan oleh ukuran dari hologram. Gambar tersebut dikenal sebagai gambar orthoscopic Gambar nyata, juga terbentuk dengan jarak yang sama dari hologram, tapi berada didepannya serta kedalaman gambarnya terbalik. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa titik-titik yang bersesuaian pada kedua gambar (nyata dan maya) terletak pada jarak yang sama dari hologram. Gambar nyata ini dikenal sebagai pseudoscopic. Gambar ini sangat tidak nyaman untuk dilihat karena memang kita tidak terbiasa melihat gambar terbalik dalam kehidupan normal. Gambar tersebut tidak dapat diubah dengan tekniteknik optika sampai baru-baru ini. Kini, sudah memungkinkan untuk mengkonjugasikan gelombang muka (inggris: wavefront) dengan menggunakan teknik konjugasi fase optik. Gelombang muka ini memiliki aplikasi yang potensial dalam mengoreksi efek dari penyimpangan media pada pencitraan optik. Sebuah hologram yang terekam oleh lensa atau sebuah cermin cekung, dapat menghasilkan sebuah bayangan nyata orthoscopic dari objek[2]. Bayangan nyata orthoscopic dari objek ini juga dapat diciptakan dengan cara merekam dua hologram secara berturut-turut. Tahap pertama, hologram utama direkam dengan

menggunakan sinar acuan. Hologram ini, saat direkonstruksi oleh sinar, menghasilkan sebuah gambar maya dan gambar nyata dengan pembesaran unit. Kemudian, hologram ini direkam dengan menggunakan gambar nyata dari hologram utama sebagai sinar objek. Pada saat hologram ini sudah terekonstruksi, akan menghasilkan bayangan maya pseudoscopic dan bayangan nyata orthoscopic.

F . Klasifikasi hologram
Hologram, dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara tergantung pada ketebalan, metode perekaman, metode rekonstruksi dan lain sebagainya 1.1. Klasifikasi berdasarkan amplitudo dan fase hologram Sebuah hologram, tipe penyerapannya ada yang menghasilkan perubahan pada amplitudo dari sinar rekonstruksinya. Jenis fase dari hologram ini menghasilkan fase perubahan pada sinar rekonstruksi dikarenakan variasi dari indeks bias atau ketebalan dari medium. Fase hologram, memiliki keuntungan lebih daripada amplitudo hologram dalam hal pemborosan energi di dalam medium hologram serta efisiensi penguraian yang lebih tinggi. Hologram yang direkam dalam emulsi fotografik merubah baik amplitudo dan fase dari menerangi gelombang. Bentuk dari rencana kerangka perekaman ini tergantung dari fase relatif dari pencampuran sinar. Akibatnya, gelombang yang terekonstruksi terefleksi ke hologram yang sesuai dengan kepadatan perak yang tersimpan dengan variasi amplitudonya sebanding dengan amlpitudo dari objek. Demikian pula dengan fase gelombang rekonstruksi, yang dimodulasikan sebanding dengan fase dari gelombang objek. Jadi, baik amplitudo dan fase dari gelombang objek merupakan reproduksi. 1.2. Klasifikasi berdasarkan ketebalan hologram Hologram bisa berbentuk tipis (bidang) atau tebal (isi). Sebuah parameter Q dapat digunakan untuk membedakan antara hologram tipis dan tebal. Sebuah hologram dapat dikatakan tipis apabila Q < 1. Hal ini telah dibuktikan bahwa

hologram tipis yang ditambah dengan teori gelombang berlaku untuk nilai Q urutan 1. Jadi, kriteria dari Q tidak selalu cukup. Sebuah hologram mungkin juga disebut tipis jika emulsi ketebalannya lebih rendah dari jarak tepi. Hologram seperti ini menghasilkan beberapa ketentuan (i) ketentuan 0 jika sinar acuan ditransmisikan secara langsung, (ii) ketentuan 1 jika penyebaran menghasilkan bayangan maya, (iii) ketentuan -1 jika penyebaran sama dengan intensitas untuk ketentuan 1 menghasilkan gambar konjugasi dan (iv) lebih besar dari 1 jika ada penurunan intensitas. Sebuah hologram yang bervolume (tebal) dapat dikatakan sebagai superposisi dari tiga dimensi rekaman terukur pada kedalaman dari emulsi menurut hukum Bragg. Rencana pengukuran pada volume hologram menghasilkan perubahan maksimal pada indeks bias dan atau indeks penyerapan. Kesimpulan dari hukum Bragg adalah volume hologram merekonstruksi bayangan maya pada posisi asli dari objek jika sinar rekonstruksi bertepatan dengan sinar acuan. Namun, bagaimanapun juga gambar konjugasi dan ketentuan penyebaran yang lebih tinggi tidak termasuk disini.

G . Proses Perekaman Hologram


Holografi, sering disalah konsepsikan sebagai 3D fotografi. Analogi yang lebih baik adalah rekaman suara di mana bidang bunyi dikodekan sedemikian rupa agar di kemudian hari dapat direproduksikan. Dalam holografi, sebagian dari sinar yang tersebar dari objek atau sekumpulan objek jatuh di atas media perekam. Sinar kedua, yang dikenal sebagai sinar acuan, juga menerangi media perekam sehingga terjadi gangguan antara kedua sinar tersebut. Hasil dari bidang cahaya tersebut adalah sebuah pola acak dengan intensitas yang bervariasi yang disebut hologram. Dapat ditunjukkan bahwa jika hologram diterangi oleh sinar acuan asli, sebuah bidang cahaya terdifraksi oleh sinar acuan yang mana identik dengan bidang cahaya yang disebarkan oleh objek atau objek-objek. Dengan demikian, seseorang yang memandang ke hologram tetap dapat melihat objek walaupun objek tersebut mungkin sudah tidak ada lagi. Berbagai variasi bahan rekaman yang juga dapat digunakan, termasuk Variasi Film fotografis.

10

H . Keunggulan Hologram
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, kapabilitas hologram melebihi kapabilitas media penyimpanan lainnya. Salah satunya ialah, hologram dapat merekam intensitas cahaya. Dengan kata lain, hologram memiliki informasi tambahan baru dibandingkan media lain. Secara otomatis dengan adanya rekaman intensitas cahaya, hologram pun mampu untuk memperlihatkan kedalaman (depth). Ketika seseorang melihat ke arah sebuah pohon, ia menggunakan matanya untuk menangkap cahaya dari objek itu. Setelah itu, informasi diolah untuk memperoleh makna mengenai objek tadi. Prinsip ini hampir sama dengan hologram. Hologram menjadi cara yang nyaman untuk menciptakan kembali gelombang cahaya yang sama, yang berasal dari objek yang sebenarnya.Kemampuan ini sangat menakjubkan. Objek terasa nyata dan hidup dan ia akan terlihat seolah-olah akan melompat dari gambar (scene). Jika pada sebuah foto standar, pemandangan diambil dari satu perspektif saja, maka hologram mematahkan batasan itu. Hologram mampu untuk melihat suatu objek dari berbagai perspektif.

I . Aplikasi Holografi
Aplikasi teknik holografi telah tersebar ke berbagai aspek kehidupan. Holografi memudahkan manusia dalam mengabadikan karya-karya seni dan bendabenda peninggalan sejarah, pembuatan iklan dan film, dan lain sebagainya. Selain itu, aplikasi holografi lain ialah holographic interferometry, holographic optical element (HOE), dan holographic memory.

2.1. Holographic interferometry


Holographic interferometry adalah aplikasi dari teknologi holografi yang memungkinkan kita untuk membuat replika atau tiruan visual suatu benda, beserta efeknya. Dengan teknik ini, objek akan mengalami dua kali pencahayaan. Sehingga visualisasi suatu benda dapat bervariasi.Pada proses pencahayaan yang pertama, objek harus dalam keadaan diam, tidak boleh bergerak. Pada proses pencahayaan yang kedua, objek tadi menjadi subjek untuk memberikan bentuk-betuk fisik sesuai

11

dengan wujud asli objek tersebut. Kemudian sepanjang proses tadi, hologram akan melukiskan sejumlah garis, baik garis tepi maupun garis diagonal yang melewati objek. Garis-garis itu kemudian akan menjelma menjadi garis-garis kontur serupa pada sebuah peta. Peta visual ini sangat bergantung pada garis tepi, sebab garis tepi lah yang memberi bentuk-bentuk fisik. Bila terjadi kesalahan pada proses yang pertama, maka hal itu akan mempengaruhi pembuatan peta visualnya. Holographic interferometry terdiri atas tiga tipe, yaitu :

Frozen fringe Life Fringe Time averaged

Holographic interferometry sudah banyak digunakan di industri manufaktur. Kegunaannya ialah untuk menginpeksi kerusakan atau kegagalan pada produk. Subjeknya ialah logam dan bahan nonlogam. Material ini digunakan untuk menguji adanya kemungkinan-kemungkinan kerusakan.

2.2. Holographic optical element (HOE)


Holographic optical element ialah salah satu jenis dari elemen optis difraktif. HOE dapat mengganti suatu sistem optik dengan komponen optik ganda, seperti lensa, kaca, [beam splitters], dan prisma. HOE sangat bermanfaat bila terjadi ketidaksesuaian dan ketidakseimbangan komponen optik suatu benda.Kini hadir teknologi DOE (Diffractive Optical Element) sebagai kelanjutan dari HOE. Pada DOE, gelombang cahaya yang datang tidak lagi dibengkokan, melainkan dipecah menjadi puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan gelombang. Gelombang-gelombang tadi nantinya akan meyatu kembali dan membentuk sebuah gelombang lengkap yang baru. Aplikasi HOE dan DOE antara lain sebagai berikut :

Sistem komunikasi dengan media optik CD (compact disk) (cakram kompak) Aplikasi-aplikasi arsitektural (seni bangunan) Finger print sensor (sensor sidik jari) Proses pengolahan informas

12

2.3. Holographic memory


Perkembangan teknologi holografi turut merambah ke sistem penyimpanan data[3]. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan media penyimpanan data dengan kapasitas yang lebih besar. Media-media penyimpanan yang mengadopsi prinsipprinsip holografis disebut dengan holographic memory.Pada dasarnya, teknologi holographic memory memanfaatkan cahaya untuk menyimpan dan membaca kembali data atau informasi. Sinar Laser (singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) yang bersifat monokromatik dan koheren dilewatkan pada sebuah alat yang disebut beam splitter. Splitter ini memecah sinar LASER menjadi dua, yang pertama disebut sinar sinyal atau sinar tujuan, yang kedua disebut sinar acuan. Disebut sinar tujuan karena sinar ini membawa kode informasi atau obyek yang akan disimpan. Disebut sinar acuan karena merupakan sinar yang dirancang sedemikian rupa, sehingga mudah dan sederhana untuk direproduksi karena digunakan sebagai referensi. Salah satu contoh dari holographic memory ialah kepingan holografis. Para peneliti tengah berusaha mengembangkan kepingan (CD) yang memiliki muatan penyimpanan holografis, sehingga dapat menyimpan informasi dengan ukuran terabit. Hal ini dikarenakan pengepakan data menjadi lebih mapat dibandingkan teknologi optis konvensional seperti yang digunakan pada DVD dan Blu-Ray. Bayangkan satu keping cakram optis, dengan ketebalan cakram 1,5mm, mampu menyimpan data sebesar 200 GB. Holographic memory memiliki beberapa keunggulan dibandingkan media penyimpanan lain, antara lain sebagai berikut :

Holographic memory dapat menyimpan data 2 dimensi, 3 dimensi, dan juga data digital. Kapasitas penyimpanan data lebih besar, dapat mencapai 27 kali lebih besar dari kapasitas DVD yang kita pakai saat ini. Proses pembacaan data lebih cepat, yakni 25 kali lebih cepat daripada DVD.

13

14

You might also like