You are on page 1of 5

asimtot.wordpress.

com

TURUNAN, EKSTRIM, BELOK, MINIMUM DAN MAKSIMUM


Fungsi dikatakan mencapai maksimum mutlak di jika untuk setiap . Di sini dinamakan nilai maksimum mutlak. Dan , dinamakan titik maksimum mutlak dari fungsi pada selang . Fungsi dikatakan mencapai minimum mutlak di jika untuk setiap . Di sini dinamakan nilai minimum mutlak. Dan , dinamakan titik minimum mutlak dari fungsi pada selang . Fungsi dikatakan mencapai maksimum lokal di jika terdapat suatu > 0 sehingga pada selang , + berlaku . Di sini dinamakan nilai maksimum lokal. Dan , dinamakan titik maksimum lokal dari fungsi pada selang . Fungsi dikatakan mencapai minimum lokal di jika terdapat suatu > 0 sehingga pada selang , + berlaku . Di sini dinamakan nilai minimum lokal. Dan , dinamakan titik minimum lokal dari fungsi pada selang .

Jangan dibuat sulit! Kalau ada 2 nilai maksimum, katakan saja bahwa yang paling besar adalah maksimum global dan yang satunya (yang lebih kecil) adalah maksimum lokal. Kalau ada 1 nilai maksimum. Ya itu lah maksimum global.

Teorema : turunan di titik ekstrim lokal Misal fungsi kontinu pada selang terbuka yang memuat . Jika fungsi mencapai ekstrim lokal di dan fungsi terdiferensialkan di , maka () = 0

Sudah sangat jelas. Pada suatu fungsi yang terdiferensiasi dimana-mana, maka turunan di titik-titik ekstrimnya adalah nol. Bayangkan saja gambarnya. Garis singgungnya pasti sejajar dengan sumbu x (memiliki kemiringan 0)

Teorema : titik kritis Titik ujung selang , bila adalah selang tertutup Titik di dalam selang , yang memenuhi = 0 atau tidak ada = 0, titik dinamakan titik stasioner dari fungsi tidak ada, titik dinamakan titik singular dari fungsi
muhammadsihabudin@yahoo.co.id

asimtot.wordpress.com

Gampangannya Jika ada sebuah titik kritis. Jika disebelah kiri titik tersebut turunannya positif dan di sebelah kanan titik tersebut turunannya negatif, maka fungsi tersebut mencapai maksimum di titik c. Jika disebelah kiri titik tersebut turunannya negatif dan di sebelah kanan titik tersebut turunannya positif, maka fungsi tersebut mencapai maksimum di titik c.

Teorema : uji turunan pertama untuk kemonotonan fungsi Misalkan fungsi terdiferensialkan pada selang . Jika > 0 pada selang , maka fungsi monoton naik pada . Dan jika < 0 pada selang , maka fungsi monoton turun pada . Teorema : uji turunan pertama untuk maksimum dan minimum Misal fungsi kontinu pada selang terbuka yang memuat titik kritis
Teorema ini tidak dapat digunakan ketika tidak ada atau = 0

Jika terdapat > 0 sehingga > 0 pada selang ( , ) dan < 0 pada selang (, + ) , maka fungsi mencapai maksimum di Jika terdapat > 0 sehingga < 0 pada selang ( , ) dan > 0 pada selang (, + ) , maka fungsi mencapai maksimum di

Teorema : uji turunan kedua untuk maksimum dan minimum Misal fungsi terdiferensialkan pada selang terbuka yang memuat Jika = 0 dan < 0, maka fungsi mencapai maksimum local di Jika = 0 dan > 0, maka fungsi mencapai minimum local di

Ini akan digunakan terus pada penerapan turunan ini. Harus dikuasai. Karena titik-titik kritis ini adalah calon-calon dari maksimum dan minimum. Lihat interval. Apakah selang buka atau tutup. Kemudian cari stasionernya, perhatikan apakah stasionernya ada di dalam selang atau di luar selang. Cari titik singularnya. Titik ini hanya ditemukan pada suatu fungsi yang mengandung mutlak.

muhammadsihabudin@yahoo.co.id

asimtot.wordpress.com

Teorema : uji turunan kedua untuk kecekungan fungsi Misal fungsi terdiferensial dua kali pada selang terbuka Jika > 0 pada , maka fungsi cekung ke atas pada Jika < 0 pada , maka fungsi cekung ke bawah pada Penyelesaian soal Halaman 172, nomor 20 Ambil sebagai panjang dan sebagai lebar. Diperoleh, (keliling) = 2 + 2 = =
2

= 2 2 = 0=
2

2 , stasioner untuk = 0 2 = 2 , maka diperoleh =


4 4

2 2

Dan akhirnya diperoleh =

Karena = , maka segi empat itu merupakan bujur sangkar Halaman 172, nomor 26 Misalkan ukuran kebunnya , maka panjang kawat durinya adalah + + ( 40) + ( 20) Karena kita mempunyai kawat 80 meter, maka + + 40 + 20 = 80

Kecekungan dan titik belok Jika di suatu titik pada grafik fungsi kontinu terjadi perubahan kecekungan dan di titik itu terdapat garis singgung, maka titik itu merupakan titik belok dari fungsinya. Garis singgung di titik belok sejajar sumbu Misalnya, = 3 . = 3 2 . = 6. Perhatikan saja bahwa untuk < 0 < 0, cekung ke bawah. Dan untuk > 0 > 0, cekung ke atas. TERJADI PERUBAHAN KECEKUNGAN. Sehingga mempunyai titik belok, yaitu di = 0. 0 = 3(0)2 0 = 0, yang artinya garis singgungnya sejajar sumbu x Garis singgung di titik belok sejajar sumbu y 3 Contohnya yaitu = . Anda bisa membayangkan sendiri. Karena fungsi ini merupakan invers dari fungsi sebelumnya Turunan kedua dari fungsinya di titik belok tidak ada Fungsi = . Berdasarkan rumus fungsi adalah = 2 , = 2
muhammadsihabudin@yahoo.co.id

, maka turunan pertama dan kedua dari

Karena < 0 untuk < 0 dan () > 0 untuk > 0, maka di = 0 terjadi perubahan kecekungan dari fungsi . Kemudian, karena 0 = 2 0 = 0, maka garis singgung pada fungsi di (0,0) adalah sumbu . karena itu fungsi mencapai titik belok di = 0. Dalam kasus ini

asimtot.wordpress.com

Akibatnya + = 70 atau = 70 Karena ukuran terkecil dari adalah 20 meter (perhatikan gambar pada soal), maka 20. Karena ukuran terkecil dari adalah 40 meter, maka 40 Akibatnya 70 40, sehingga 30 Dari sini diperoleh selang nilai , yaitu : 20 30 Luas kebun adalah = , dengan mengganti = 70 Diperoleh () = (70 ) Sekarang kita cari maksimum dari fungsi = 70 , 20 30 () = 70 2, 20 30 Karena stasionernya 35. Untuk ( = 0, di peroleh = 35). Berada di luar selang, maka kita hiraukan. Jadi titik kritisnya adalah 20 dan 30 Karena > 0 untuk nilai pada selang [20,30], maka fungsi monoton naik pada selang [20,30]. Akibatnya, maksimumnya tercapai pada = 30. Diperoleh = 40
Lebih mudah untuk mengingat. Ingatlah bahwa turunan pertama adalah gradient. Jika gradient positif, jelas garisnya akan naik. Suatu garis dengan gradient positif kan gambarnya naik. Begitu juga dengan yang mempunyai gradient negative, garisnya kan turun.

Halaman 172, nomor 28 (a,b) b a


Perhatikan gambar! Pada soal kita diberi setengah lingkaran. Tetapi agar lebih memudahkan kita, kita akan hanya memandang pada seperempat lingkaran disamping. Anggap lingkaran berpusat di (0,0) dengan jari-hari , sehingga Persamaannya adalah 2 + 2 = 2 = 2 2 Karena titik (a,b) berada pada kurva (lingkaran). Maka kita bias menuliskan = 2 2 = = 2 2 = 2 2 4 = 0=
2 2 4 3 2 2 2 4 2 2 4 3 2 2 2 4

, stasioner runtuk = 0 2 2 = 43 2 = 2
2 1 2 1

2 2 43 = 0

muhammadsihabudin@yahoo.co.id

= 2.
2

Diperoleh = 2
2

Sekarang kita kembali ke setengah lingkaran, sisi segi empatnya yaitu 2 Sehingga ukuran segi empat agar luas maks yaitu 2 2

asimtot.wordpress.com

Halaman 184, nomor 28 = = 0 dan > 0 Perhatikan bahwa = lim = lim


()

diketahui = 0, sehingga diperoleh berdasarkan sifat limit fungsi, kita mempunyai


> 0,

>0

pada selang ( , + ) >0 Untuk < < 0 < 0 cekung ke bawah Untuk > > 0 > 0 cekung ke atas Perubahan kecekungan di . Sehingga fungsi mencapai titik belok di Andaikan < 0. Apakah yang akan terjadi ? Hal ini sama dengan untuk persoalan di atas. Bedanya yaitu hanya terletak pada kecekungan di sebelah kanan dan di sebelah kiri titik . Kalo yang di sebelah kiri cekung ke atas dan yang sebelah kanan cekung ke bawah.

muhammadsihabudin@yahoo.co.id

You might also like