You are on page 1of 3

LAPORAN TUTORIAL BLOK THT SKENARIO I

ADA APA DENGAN HIDUNGKU?

OLEH: KELOMPOK 18 1. Aryo Seno 2. Annisa Pertiwi 3. Chumaidah Nur Aini 4. Endang Susilowati N 5. Firza Fatchya 6. M. Maulana Shofri 7. Maulidina Kurniawati 8. Nurul Dwi Utami 9. Rukmana Wijayanto 10. Wahyu Aprillia (G0010030) (G0010024) (G0010044) (G0010072) (G0010082) (G0010116) (G0010122) (G0010144) (G0010170) (G0010194)

Tutor : dr. Suratno

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2012

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Sinusitis merupakan penyakit dengan persentase yang signifikan di dalam populasi dan dapat menyebabkan morbiditas jangka panjang. Penyebab sinusitis akut bermacammacam, yaitu rhinitis akut, infeksi faring, infeksi gigi rahang atas P1, P2, serta M1, M2. M3 (dentogen). Secara anatomis apeks gigi-gigi rahang atas (kecuali incicivus) sangat dekat dengan dasar sinus, terutama sinus maksilaris, yang dapat dlihat melalui pemeriksaan radiologi oral dan facial. Bahkan akar gigi tersebut seringkali menembus sinus maksillaris. Oleh karena itu, rawan terjadinya sinusitis maksillaris dikarenakan infeksi yang terjadi pada gigi dapat naik (ascenden) ke sinus tersebut. Pada skenario, terdapat seorang laki-laki 35 tahun didiagnosis polip hidung, sekitar 1 tahun ini dia merasakan pilek terus menerus disertai bersin-bersin terutama jika terpapar debu, gangguan dirasakan terutama saat bernapas. Hidung terasa tersumbat, tidak bisa menghidu, kadang-kadang disertai nyeri kepala separo dan tercium bau busuk terutama pagi hari. Sejak lama, istrinya juga sering mendengar suaminya mengeluh sakit gigi, tapi tidak pernah dibawa ke dokter gigi, hanya berumur air garam dan rendaman daun sirih, dan jika bengkak hanya menggunakan koyo yang ditempelkan pada pipinya. Karena keluhan dirasakan makin berat bahkan terkadang sampai mengeluarkan darah jika membuang ingus, dan berbau busuk maka ia mengantarkan suaminya ke Poli THT. Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior didapat konkha hipertrofi, massa putih, discharge kental, kuning kecoklatan. Pada pemeriksaan orofaring didapat post nasal drip, dan gigi gangrene pada M1 kiri atas serta M2 kanan atas. Pada foto kepala posisi Waters, PA, dan lateral terlihat air fluid level pada sinusitis maksillaris dextra. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis dan peningkatan eosinofil. B. TUJUAN 1. Mengetahui anatomi, fisiologi, dan histology dari nasus dan sinus. 2. Mengetahui patofisiologi, mekanisme, dan hubungan dari masing-masing gejala pada skenario.

3. Mengetahui interpretasi hasil pemeriksaan fisik dan penunjang. 4. Menentukan diagnosis banding penyakit pada skenario 5. Menentukan pemeriksaan lanjutan yang dibutuhkan dan terapi sesuai diagnosis banding yang ditentukan. C. HIPOTESIS Dari hasil awal diduga pasien mengalami sinusitis maksillaris dentogen.

You might also like