You are on page 1of 13

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang
Di zaman sekarang ini secara perlahan-lahan tetapi pasti telah terjadi penurunan terhadap fungsi keluarga, makin sedikitnya waktu bagi orangtua untuk anak dan keluarga. Kebanyakan orang tua sibuk dengan urusan mereka sendiri tanpa memperhatikan keluarganya. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala Keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1998). Keluarga terdiri dari suami istri dan anaknya, Di Indonesia masih menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, selain dari itu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak, keluarga juga memiliki anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah misalnya nenek, kakek, paman dan bibi. Dalam keluarga terdapat lima fungsi dasar keluarga, yaitu: fungsi afektif, sosialisasi, reproduksi, ekonomi dan perawatan kesehatan. Maka dari itu, di dalam keluarga mempunyai peran masing-masing baik ayah, ibu maupun anak (Friedman, 1998). Keluarga cenderung menjadi penyebab utama masalah-masalah kesehatan dan juga menjadi aktor dalam menentukan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan anggota keluarga. Dalam hal ini keluarga merupakan kunci utama bagi kesehatan dan konsep-konsep penyakit serta perilaku sehatsakit. Oleh karena itu, keluarga terlibat langsung dalam mengambil keputusan dan terapeutik pada setiap tahap sehat-sakit anggota keluarga. Fungsi utama keluarga dalam hal ini adalah pemeliharaan kesehatan keluarga dan saling memelihara. Setiap keluarga itu mempunyai struktur dan peran sendiri untuk menggambarkan tentang bagaimana keluarganya ke masyakarat.

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Peran Keluarga dalam kesehatan


untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan perilaku hidup sehat untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

2.2. Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan


Suprajitno (2004) menyatakan bahwa fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, meliputi: 1. Mengenal masalah kesehatan keluarga Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar perubahannya. 2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di lingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan.

2.3.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan keluaraga

1. Faktor Internal a. Keturunan Seseorang berperilaku tertentu karena memang sudah demikianlah diturunkan dari orangtuanya. Sifat-sifat yang dimilikinya adalah sifat-sifat yang diperoleh dari orang tua atau neneknya dan lain sebagainya. b. Motif Manusia berbuat sesuatu karena adanya dorongan atau motif tertentu. Motif atau dorongan ini timbul karena dilandasi oleh adanya kebutuhan, yang oleh Maslow dikelompokkan menjadi kebutuhan biologis, kebutuhan sosial, dan kebutuhan rohani. 2. Faktor Eksternal Yaitu faktor-faktor yang ada di luar diri individu bersangkutan. Faktor-faktor ini mempengaruhi individu sehingga di dalam diri individu timbul unsur-unsur dan dorongan untuk berbuat sesuatu. a. Unsur-unsur perilaku bagi individu, meliputi pengertian atau pengetahuan tentang apa yang akan dilakukannya, keyakinan atau kepercayaan tentang manfaat dan kebenaran dari apa yang dilakukannya, sarana yang diperlukan untuk melakukannya, serta dorongan atau motivasi untuk berbuat yang dilandasi oleh kebutuhan yang dirasakannya. b. Unsur-unsur perilaku bagi individu sebagai anggota kelompok, meliputi pengertian atau pengetahuan tentang apa yang akan dilakukannya, keyakinan atau kepercayaan tentang manfaat dan kebenaran dari apa yang dilakukannya, sarana yang diperlukan untuk melakukannya, dorongan atau motivasi untuk berbuat yang dilandasi oleh kebutuhan yang dirasakannya, serta norma atau dukungan kelompok bahwa apa yang akan dilakukan itu benar atau bisa diterima oleh kelompoknya.

2.4.

Karakteristik Keluarga Sehat

1. Ada komunikasi dan sharing pengalaman


Komunikasi merupakan suatu alat yang mempermudah seseorang untuk mendapatkan informasi. Komunikasi sangat diperlukan apalagi dalam sebuah keluarga, karena dengan adanya komunikasi semua anggota keluarga dapat menceritakan dan berbagi cerita tentang masalah sehari-hari yang dilakukan anggota keluarga.

2. Pendidikan terarah
Pendidikan terarah ini sangat penting dimiliki oleh anggota keluarga, baik ayah, ibu maupun anggota yang lain. Namun, ibu merupakan bagian dari keluarga yang utama dan sangat penting peranannya untuk membentuk keluarga yang sehat, karena ibu yang akan mengurus rumah, suami dan anakanaknya. Pendidikan disini penting untuk mengetahui apa saja dan harus bagaimana anggota keluarga tersebut bisa menjadikan keluarganya tersebut sehat, tentunya dengan pendidikan dan pengalaman yang didapatkan.

3. Saling memperkuat dan mendukung


Kita mengetahui bahwa setiap orang mempunyai kesibukan sendirisendiri, namun meskipun dengan keadaan seperti itu seorang ayah, ibu, anak dan anggota yang lain harus tetap memberi dukungan untuk menjadikan keluarganya sehat, tentunya dengan komunikasilah suatu keluarga tersebut bisa bertukar pengalaman serta memberi dukungan jika terdapat suatu masalah.

4. Mengajarkan baik-buruk, benar-salah


Dalam suatu keluarga tentunya tidak terlepas dari suatu asuhan atau pendidikan, disinalah pendidikan utama yang harus diajarkan kepada keluarga kita tentang bagaimana kita bisa menjaga kesehatan diri dan memahamkan tentang baik dan buruknya kesehatan jika tidak dijaga semaksimal mungkin.

5. Patuh pada tradisi yg baik dan ajaran agama


Keluarga merupakan tempat utama bagi sebuah anggota keluarga untuk menanamkan suatu pendidikan. Dalam tradisi agama pun sudah ditekankan bahwa menjaga kesehatan sangatlah penting. Oleh karena itu bentuklah keluarga sehat dengan menanamkan nilai-nilai agama. Contohnya saja, kita

harus cuci tangan dan berdoa sebelum makan, semua itu untuk menjaga kita agar terhindar dari bakteri dan kuman-kuman lain.

2.5.

Peran Aktif Keluarga Dalam Menjadikan Keluarga Sehat

A. Adanya hubungan timbal balik status sehat-sakit anggota keluarga dengan keluarga keluarga cenderung menjadi reaktor masalah kesehatan dan aktor dalam menyelesaikan masalah. B. Keluarga penentu utama konsep penyakit dan perilaku sehat Dalam keluarga istilah kesehatan haruslah sangat diutamakan, karena disinilah seseorang bisa dikatakan berhasil untuk mendidik dan menjaga keluarganya. Jika dalam suatu keluarga tidak bisa menerapkan perilaku sehat maka timbulah berbagai penyakit dalam kelurga tersebut.

C. Keluarga pembuat keputusan: diagnosa, tindakan, pengobatan Jika dalam suatu keluarga ditemukannya sebuah penyakit atau masalah maka keluarga itulah yang pertama kali bisa mengetahuinya. Oleh karena itu pendidikan keluarga juga sangat penting dimiliki oleh setiap anggota keluarga. Tindakan utama atau pertolongan pertama sangatlah penting jika terdapat anggota keluarga yang diketahui memiliki penyakit serta pengobatan juga diperhatikan untuk mengontrol kesehatan.

2.6.

Alat dan bahan yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan keluarga

1. Menggunakan air bersih Air adalah kebutuhan dasar yang diperlukan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur dan sebagainya agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit. Rumah tangga yang memiliki akses terhadap air bersih adalah rumah tangga yang sehari-harinya memakai air minum yang meliputi air dalam kemasan, ledeng,

pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung yang berjarak minimal 10 meter dari tempat penampungan kotor air limbah.

2. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Manfaat mencuci tangan dengan sabun adalah membunuh kuman penyakit yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit diare, kolera, disentri, tifus, cacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut, flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) serta tangan mejadi bersih dan bebas dari kuman.

3. Menggunakan jamban sehat Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk membersihkannya. Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air, sedangkan jamban leher angsa digunakan untuk daerah yang cukup air dan daerah padat penduduk.

4. Memberantas jentik di rumah Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk. Pemeriksaan jentik berkala adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada dalam rumah seperti bak mandi atau WC, vas bunga, tatakan kulkas dan lain-lain. Hal yang dilakukan agar rumah bebas jentik adalah melakukan 3 M plus (menguras, menutup, mengubur dan menghindari gigitan nyamuk).

5. Makan buah dan sayur setiap hari Makan sayur dan buah sangat penting karena sayur dan buah mengandung vitamin dan mineral yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh serta mengandung serat yang tinggi. Konsumsi sayur dan buah yang tidak merusak kandungan gizinya adalah dengan memakannya dalam keadaan mentah atau

dikukus. Merebus dengan air akan melarutkan beberapa vitamin dan mineral dalam sayur dan buah tersebut. Pemanasan tinggi akan menguraikan beberapa vitamin seperti vitamin C.

6. Melakukan aktivitas fisik Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan antara lain kegiatan sehari-hari yaitu berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian, mencuci mobil dan turun tangga. Selain itu kegiatan olahraga seperti push up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, fitness, dapat juga dilakukan sebagai aktifitas fisik.

7. Tidak merokok di dalam rumah Perokok terdiri atas perokok aktif dan perokok pasif. Bahaya perokok aktif dan perokok pasif adalah dapat menyebabkan kerontokan rambut, gangguan pada mata seperti katarak, kehilangan pendengaran lebih awal disbanding bukan perokok, menyebabkan penyakit paru-paru kronis, merusak gigi, stroke, kanker kulit, kemandulan, impotensi, kanker rahim dan keguguran.

2.7.

Manfaat kesehatan keluarga

1. Kesehatan Setiap rumah tangga meningkat dan tidak mudah sakit. 2. Rumah tangga yang sehat dapat meningkatkan produktivitas kerja anggota keluarga. 3. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga. 4. Salah satu indikator menilai keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota di bidang kesehatan. 5. Meningkatkan citra pemerintah dalam bidang kesehatan.

6. Dapat menjadikan percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.

DAFTAR PUSTAKA
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/keluarga.pdf http://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psyab&q=kesehatan+keluarga+pdf&oq=kesehatan+keluarga+pdf&gs_l=hp.3..0i30 .2774.4326.1.5139.4.3.0.1.1.1.1682.2685.4-1j1j81.3.0...0.0.yJ2TUmsVBic&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.,cf.osb&fp=13 c3dc1c983be777&biw=1024&bih=367 http://eprints.undip.ac.id/28232/1/1500.pdf jazi.blogdetik.com/.../peran-ibu-dalam-menjaga-kesehatan-keluarga/

MAKALAH

KESEHATAN KELUARGA DAN LINGKUNGANNYA

OLEH : SANTI PURNAMA SARI

211.121.0069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2012

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahim Assalamualaikumwr.wb Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan MAKALAH BAHASA INDONESIA ini dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana. Tujuan saya membuat makalah ini adalah untuk membantu saya lebih memahami dalam penulisan sebuah makalah dan untuk mengumpulkan tugas akhir. Saya mengucapakan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah membantu saya dalam membuat makalah ini. Pepatah mengatakan tiada gading yang takretak, dan tiada manusia yang sempurna ,oleh karena itu saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun demikian, saya dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna menyempurnakan makalah ini. Demikian pengantar ini saya buat. Semoga ilmu yang terdapat dalam makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wassalamualaikumwr.wb.

Malang, 04 juli 2012 Penyusun

SantiPurnama Sari 211.121.0069

BAB III PENUTUP


Demikian penyusunan makalah ini saya buat dengan harapan ke depan dapat bermanfaat sebagai pegangan dalam membantu lancarnya kegiatan pembelajaran di Program Pendidikan Dokter Universitas Islam Malang ini. Saya sangat mengharapkan masukan, baik berupa saran maupun kritik yang membangun dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan kita semua dimasa sekarang maupun mendatang. Amin.

Penyusun

Santi Purnama Sari


211.121.0069

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB II. PEMBAHASAN 2.1. Peran Keluarga dalam kesehatan 2.2. Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan

2.3. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan keluaraga 2.4. Karakteristik Keluarga Sehat 2.5. Peran Aktif Keluarga Dalam Menjadikan Keluarga Sehat 2.6. Alat dan bahan yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan keluarga 2.7. Manfaat kesehatan keluarga
BAB III. PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

You might also like