You are on page 1of 5

1. Jelaskan etiologi dari kelainan mulut kering serta keluhan pada gigi pasien di atas?

Terapi radiasi yang diterima pasien sejak 2 tahun lalu adalah penyebab munculnya kelainan mulut kering (xerostomia) pada pasien tersebut. Hal ini dikarenakan menurunnya produktivitas kelenjar liur sebagai akibat/efek samping dari radioterapi. Keluhan pada gigi pasien yang mengalami rasa ngilu apabila minum air dingin dan menyikat gigi pada gigi taringnya adalah dikarenakan adanya hypersensitivitas pada gigi tersebut. Penyebabnya disebabkan karena resesi gingiva yaitu pergeseran tepi gingiva dari posisi normal pada permukaan mahkota gigi ke arah permukaan akar. keausan permukaan akar oleh resesi akan menyingkapkan permukaan dentin yang sangat sensitif dan menyebabkan rasa tidak nyaman sampai timbulnya rasa sakit dan ngilu.

Terjadinya resesi gingiva sering dikaitkan dengan faktor-faktor seperti kesalahan menyikat gigi, posisi gigi yang tidak benar, kebiasaan buruk, dan terjadinya inflamasi. 2. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi dilakukannya perawatan gigi pada pasien pasca radiasi? Indikasi: Pasien harus menjaga kebersihan mulutnya Melakukan penumpatan jika terdapat karies Perawatan saluran akar lebih diutamakan daripada ekstraksi Jika terpaksa harus dilakukan tindakan bedah mulut maupun bedah periodontal: Lakukan ekstra hati-hati Trauma sekecil mungkin Usahakan mukosa menutup baik setelah pencabutan Antibiotika profilaksis 24 jam sebelum dan sesudah tindakan bedah Anestesi lokal tidak mengandung vasokonstriktor Pemeriksaan darah sebelum tindakan bedah

Kontraindikasi: Pemasangan gigi tiruan lepasan dihindari selama 6 bulan- 1 tahun paska radiasi.

Pemasangan implant maupun crown and bridge dipertimbangkan

3. Jelaskan rencana perawatan dan alasannya menurut prioritas untuk pasien tersebut! Pertama kali yg harus dilakukan adalah mengatasi keluhan pasien antara lain: o Mengatasi xerostomia karena menyebabkan mukosa mulut pasien jadi rentan terhadap infeksi , pasien menjadi sukar bicara, mengunyah, menelan, kemudian adanya rasa sakit & panas seperti terbakar, rasa pengecap berkurang. Keadaan ini dapat menyebabkan pasien tidak nafsu makan sehingga kesehatan umum pasien memburuk. o Melakukan pencabutan sisa akar gigi 15 yang mungkin menyebabkan sering terselip makanan pada daerah geraham atas kanan gigi pasien. o Melakukan tindakan bedah untuk resesi gingiva pada gigi 23 yang mungkin menyebabkan ngilu apabila minum air dingin dan saat menyikat gigi pada pasien. 4. Jelaskan prinsip dasar bedah, apa sja yg perlu diperhatikan pada kasus pencabutan sisa akar? Bedah yang dgunakan yaitu bedah minor (operasi ekstraksi komplikasi), pada kasus untuk mencbaut gigi 15 yg hanya tgl sisa akar. Prinsip dasar bedah : 1. 2. 3. 4. 5. Persiapan bedah Persiapan pasien Status pasien Riwayat ksehtan Persiapn alt

Instrumen bedah minor : 1. Alat diagnostic (kaca mulut, pinset, ekcavator) 2. Menggunakan anastesi local 3. Towel clip 4. Scalpel, handle, blade 5. Raspatorium 6. Langenbeck/Austin 7. Surpecaltrip/suction trip 8. Nidel holder,pinset chirurgis, gunting 9. Hemostat 10. Handtiece dan bor tulang 11. Kuret, bond sile 12. Disposable material 5. Jelaskan prosedur bedah perawatan pada resesi gingival Perawatan bedah resesi gingival dapat dilakukan dengan

Double papilla repositioned flap Dengan melakukan insisi periosteal secara partial thickness kemudian menutup bagian resesi ginggiva dengan hasil insisi tersebut. Kemudian dilakukan penjahitan. Coronally positioned flap Dengan melakukan insisi mucoperiosteal full thickness, kemudian dilakukan insisi partial thicknes. Setelah itu dilakukan penarikan gingival yang telah di insisi kea rah korona menutupi bagian resesi , lalu dilakukan penjahitan

6. Jelaskan penatalaksanaan untuk keluhan mulut kering pasien tersebut. Langkah pertama untuk perawatan pasien xerostomia ialah menegakkan diagnosa, mengingat pasien memiliki masalah kesehatan yang kompleks. Langkah kedua yaitu menjadwalkan pemeriksaan dental rutin untuk mengevaluasi komplikasi lainnya akibat saliva yang kurang. Diet rendah gula dan penggunaan fluoride topikal harian serta obat kumur antimikroba sangat penting untuk membantu mencegah karies. Permukaan mukosa yang kering dan disfagia ditangani dengan pelumas dan pelembab oral, saliva artifisial, dan penggunaan pengatur kelembapan di malam hari (night time bedside humidifier). Perawatan yang dapat dilakukan untuk pasien dry mouth digolongkan menjadi empat kategori yaitu (1) terapi preventif. (2) perawatan simptomatik, (3) stimulasi lokal dan topikal, (4) stimulasi saliva sistemik. Perawatan yang efektif terhadap gangguan sistemik yang berhubungan dengan disfungsi kelenjar saliva dapat membantu mengatasi keluhan dry mouth. Terapi preventif. Penggunaan fluoride topikal pada pasien yang mengalami gangguan hipofungsi kelenjar saliva sangat diperlukan untuk mengontrol karies. Terdapat berbagai jenis terapi fluoride (antara lain over-thecounter fluoride rinses, brush-on forms, fluoride konsentrasi tinggi yang diaplikasikan dengan sikat atau alat khusus). Pasien dengan dry mouth kadang mengalami peningkatan infeksi oral, khususnya candidiasis. Dapat berupa eritematous, dan pasien mungkin mengeluhkan sensasi rasa terbakar pada lidah dan jaringan intraoral lainnya. Diperlukan terapi antijamur yang tepat untuk menanganinya. Pasien dengan disfungsi salivasi membutuhkan perawatan jangka panjang dan re-treatment untuk mengatasi infeksi jamur. Perawatan simptomatik Terdapat berbagai macam perawatan simptomatik yang dapat dilakukan. Air merupakan hal paling penting. Pasien disarankan untuk mengkonsumsi air yang cukup; hal ini dapat membantu menjaga kelembapan rongga mulut, menghidrasi mukosa, dan membersihkan debris. Stimulasi salivasi Stimulasi lokal maupun topikal. Beberapa pendekatan dapat dilakukan untuk menstimulasi aliran saliva. Mengunyah dapat menstimulasi aliran saliva secara efektif,

sama halnya dengan penggunaan rasa manis dan asam. Kombinasi pengunyahan dan pengecapan, dapat mengatasi gejala yang timbul pada pasien yang masih memiliki fungsi salivasi dengan sangat efektif. Pasien dry mouth harus diinstruksikan untuk menghindari produk dengan kandungan gula, karena dapat meningkatkan resiko karies Stimulasi sistemik. Penggunaan secretogogues(bromhexine, anetholetrithione, pilocarpine hydrochloride, dan cevimeline HCl) sistemik untuk stimulasi salivasi. Cara menangani dry mouth 1. Minum air yang cukup, dan minuman non-gula lainnya. Berkumur dengan air setelah makan. 2. Melakukan terapi penggantian saliva dengan bahan substitusi, misalnya Artificial Saliva, (Glandosane, Luborant, Biotene Oralbalance, AS Saliva Orthana, Salivace, Saliveze). Alcohol-free mouthrinses (BioXtra and Biotne), or moisturising gels (Oralbalance, BioXtra). 3. Stimulasi saliva dengan : - permen karet bebas-gula (misalnya EnDeKay, Orbit, Biotne dry mouth gum atau BioXtra chewing gum) - Salivix atau SST - Obat-obatan yang menstimulasi saliva ( misalnya pilocarpine [Salagen]) jika direkomendasikan oleh spesialis 4. Selalu mengkonsumsi minuman non-alkohol dan hindari makanan kering atau keras dan renyah seperti biskuit, atau celupkan dalam air. Gigit sedikit demi sedikit dan makan dengan perlahan. Konsumsi makanan yang lunak, atau yang dingin dengan kandungan air yang tinggi. Makanan yang ditambahkan saus, krim, minyak, margarine, mayonnaise, atau yoghurt. Hindari makanan pedas. 5. Hindari apapun yang dapat memperparah dry mouth, misalnya : - Obat-obatan - Alkohol - Merokok - Kafein - Bernafas melalui mulut 6. Mencegah karies dengan cara menghindari makanan dan minuman bergula, menggunakan obat kumur dan rajin menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride, serta memeriksakan gigi ke dokter gigi secara rutin. 7. Perlindungan melawan trush, masalah gusi, dan halitosis dengan cara : Menjaga mulut tetap bersih Menjaga kelembapan dalam rongga mulut Berkumur dua kali sehari dengan chlorhexidine ( mis: Chlorohex, Corsodyl, Eludril)

Menyikat dan membersihkan lidah. Menggunakan antijamur jika direkomendasikan oleh spesialis

8. Menjaga kelembaban bibir dengan salep atau petroleum jelly 9. Menghindari lingkungan yang panas dan kering.

You might also like